Bank Sentral Eropa Akan Keluarkan Uang Digital Euro
Kristie Pladson
16 Juli 2021
Bank Sentral Eropa menyatakan akan mengambil langkah selanjutnya untuk meluncurkan uang euro versi digital. Langkah ini dilakukan di tengah booming uang kripto dan mata uang digital lainnya.
Iklan
Dewan Eksekutif Bank Sentral Eropa ECB mengumumkan bahwa pihaknya akan melanjutkan proyek percontohan yang mengeksplorasi manfaat dan risiko uang euro versi digital. "Pekerjaan kami bertujuan untuk memastikan bahwa di era digital, warga dan perusahaan terus memiliki akses ke bentuk uang teraman, uang dari bank sentral," kata Presiden ECB Christine Lagarde dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Rabu (14/7).
Dengan uang digital itu, 19 negara di zona euro akan memiliki alternatif untuk layanan pembayaran dalam bentuk uang digital dan mata uang kripto seperti Bitcoin.
Minat terhadap mata uang kripto meledak dalam beberapa tahun terakhir. Namun, para pejabat bank sentral sejak lama khawatir, meluasnya penggunaan mata uang digital yang tidak ada regulasinya dapat mengganggu stabilitas ekonomi.
Proyek mata uang digital euro pun akan dteliti dan diuji coba selama dua tahun. Selama waktu itu, ECB juga akan mengidentifikasi kemungkinan desain untuk mata uang digital itu dan mempelajari potensinya terhadap perekonomian Eropa.
Mengejar ketinggalan
Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz memuji keputusan ECB dan mengatakan euro digital adalah hal "penting" dan menawarkan "peluang besar." Kementerian Keuangan Prancis juga menyatakan menyambut baik fase uji coba tersebut.
Iklan
ECB menekankan bahwa euro digital tidak akan menggantikan mata uang fisik euro. Sebaliknya, mata uang itu akan menjadi alternatif tambahan, juga untuk pembayaran online. Uang euro digital juga akan menyediakan transaksi digital yang lebih cepat.
Sementara uang kripto seperti Bitcoin mulai diterima oleh beberapa institusi keuangan sebagai alat bayar, beberapa kalangan khawatir dengan perkembangan ini karena dinilai bisa menimbulkan ancaman bagi stabilitas ekonomi di Eropa. Dalam situasi seperti itu, penerbitan euro digital dapat mendukung kedaulatan dan stabilitas Eropa, khususnya dalam dimensi moneter dan keuangan," demikian disebutkan dalam laporan tentang prospek uang digital euro, yang dirilis Oktober 2020.
Menciptakan mata uang digital yang stabil
Menurut survei asosiasi perusahaan ekonomi digital Jerman, Bitkom, lebih dari tiga perempat perusahaan di Jerman dengan karyawan di atas 50 orang mendukung langkah pengembangan euro digital, ketimbang mengandalkan mata uang digital di luar euro.
"Uang digital dapat menghambat aktivitas bank, atau menghasilkan ketidakstabilan pada saat terjadi tekanan keuangan," kata lrich Bindseil, Direktur Jenderal Infrastruktur Pasar dan Pembayaran di ECB. "Euro digital yang dirancang dengan baik dapat mengatasi risiko itu."
Seperti mata uang fisik euro, versi digitalnya nanti akan dikeluarkan oleh ECB dan bank sentral nasional negara-negara anggota euro. ECB menekankan, euro digital akan berbeda dari uang kripto, yang tidak memiliki lembaga pengelola dan rentan terhadap volatilitas harga. Euro digital, kata ECB, akan dikelola langsung oleh ECB dan bank-bank sentral nasional, dan akan sama kuat dan stabil seperti mata uang fisik euro.
(hp/gtp)
Bagaimana Cara Kerja dan Transaksi dengan Bitcoin?
Bitcoin adalah cryptocurrency atau mata uang digital paling menonjol yang telah mengalami perubahan nilai secara drastis. Simak penjelasan DW mengenai cara kerja Bitcoin berikut ini.
Token samar
Bitcoin dianggap sebagai mata uang digital karena hanya eksis secara virtual, tanpa koin atau uang kertas fisik yang ada di perputaran mata uang publik. Bitcoin juga tidak dapat ditransaksinan secara mandiri dan berada di luar jaringan bank komersial maupun bank sentral. Identitas pemilik bitcoin dan transaksinya tersembunyi.
Pendiri Bitcoin misterius
Cryptocurrency pertama kali dideskripsikan secara publik pada tahun 2008 oleh orang atau seklompok orang yang tidak dikenal, yang menggunakan nama Satoshi Nakamoto. Penggunaan mata uang digital ini dimulai sejak Januari 2009, ketika dirilis sebagai piranti lunak open source.
Bagaimana cara mendapatkan Bitcoin?
Ada tiga cara berbeda untuk memperoleh Bitcoin. Pertama, Anda dapat membeli dengan alat pembayaran yang sah di bursa online virtual seperti Coinbase atau Bitfinance. Kedua, Anda dapat menerima Bitcoin sebagai "pembayaran" atas produk dan layanan Anda. Dan ketiga, Anda dapat membuat Bitcoin Anda sendiri melalui proses yang disebut "penambangan."
Tanpa dompet virtual? Tidak bisa punya Bitcoin
Sebelum membeli Bitcoin, Anda harus menginstal perangkat lunak dompet virtuall yang berisi alamat serta kunci pribadi yang hanya dimiliki sang pemilik untuk mengirim atau menerima mata uang digital. Tanpa dompet virtual, Anda tidak dapat memiliki Bitcoin.
Proses pembayaran dengan Bitcoin
Untuk melihat bagaimana proses pembayaran dengan Bitcoin, mari kita bayangkan Tuan X ingin membeli topi dari Nyonya Y. Hal pertama yang perlu dilakukan Nyonya Y adalah mengirimkan alamat dompet virtualnya kepada Tuan X.
Rangkaian rantai balok
Setelah Tuan X menerima alamat dompet virtual Nyonya Y, dia akan "menandatangani" transaksi dengan kunci pribadinya untuk memverifikasi bahwa dia pengirim Bitcoin. Transaksi sekarang disimpan di blockchain Bitcoin dengan ribuan transaksi lain yang dilakukan dengan Bitcoin setiap hari.
Penambang di era digital
Sekarang transaksi Tuan X disiarkan ke semua peserta lain di jaringan blockchain peer-to-peer, yang juga disebut node. Pada dasarnya, ini adalah komputer pribadi atau "penambang", yang memverifikasi validitas transaksi. Setelah itu, Bitcoin dikirim ke alamat virtual Nyonya Y, di mana dia sekarang dapat membuka kunci transfer dengan kunci pribadinya.
Ruang mesin Bitcoin
Secara teoritis, setiap orang bisa menjadi "penambang" di jaringan blockchain. Pemrosesan Bitcoin mengamankan transaksi dengan menambahkan transaksi baru (atau blok) ke rantai dan menyimpannya dalam antrian.
Rangkaian data yang tidak dapat diubah
Transaksi Bitcoin antara Tuan X dan Nyonya Y akhirnya dimasukkan dalam buku besar, di mana semua transaksi dikonfirmasi sebagai blok. Saat setiap blok memasuki sistem, semua pengguna diberi tahu tentang setiap transaksi. Siapa yang telah mengirim berapa banyak Bitcoin kepada siapa, identitas mereka tetap anonim. Setelah dikonfirmasi, transaksi tidak dapat dibatalkan oleh siapa pun.
Penambangan kontroversial Bitcoin
Penambang menghasilkan Bitcoin baru saat mereka memproses transaksi. Setelah diselesaikan, blok baru ditambahkan ke rantai dan penambang diberi hadiah Bitcoin. Cina adalah penambang terbesar di jaringan Bitcoin. Biaya listrik yang murah memberikannya keunggulan atas penambang saingan, terutama dari AS, Rusia, Iran, dan Malaysia.
Bitcoin yang haus energi
Jaringan Bitcoin mengonsumsi energi dalam jumlah besar, sekitar 120 terawatt jam daya per tahun. Indeks Konsumsi Listrik Bitcoin dari Universitas Cambridge, menghitung bahwa cryptocurrency membutuhkan lebih banyak energi dibanding masing-masing negara yang ditunjukkan dengan warna biru pada peta di atas. (Grafik: Per Sander
Teks: Gudrun Haupt/ha/ hp)