1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Olahraga

Bantah Isu Atlet Tak Perawan, Kemenpora: Dia Indisipliner

29 November 2019

Menpora Zainudin Amali membantah isu atlet senam SEA Games yang dipulangkan karena tidak perawan. Ia sampaikan atlet itu dipulangkan karena indisipliner. Pihak keluarga sempat dibuat kaget dan memeriksakan anaknya ke RS.

5. Bildergalerie Sportfoto des Monats Mai
Foto: Getty Images/Q. Rooney

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengaku langsung mengecek kabar atlet senam SEA Games 2019 asal Kediri, Shalfa Avrila Siani (17), yang dipulangkan karena diisukan tidak perawan. Zainudin langsung menghubungi pelatih cabang olahraga tersebut.

"Kami baru dapat info kehebohan soal berita pemulangan atlet senam SEA Games secara paksa oleh pelatih Persani. Kami langsung call Bu Ita dari Persani, dan infonya sebagai berikut, katanya tidak betul ada pemulangan paksa oleh pelatih Persani," kata Zainudin dalam siaran pers yang diterima detikcom di Surabaya, Jumat (29/11).

Zainudin mengatakan pelatih tersebut mengaku atletnya kurang disiplin dan kurang fokus dalam berlatih. Untuk itu, dilakukan pergantian dengan atlet lain.

"Yang benar, kata Pak Indra (pelatihnya yang di Jatim) bahwa atlet tersebut indisiplin dan kurang fokus dan berdampak prestasi menurun, sehingga diputuskan pelatihnya tidak disertakan di SEA Games. Dan digantikan oleh atlet lain yang peringkatnya jauh lebih tinggi," imbuh Zainudin.

Baca juga: Atlet Panjat Tebing Aries Rahayu, Spiderwoman Asal Indonesia

Kemenpora akan selidiki
Pada kesempatan yang sama, Zainudin menambahkan, pihaknya cukup prihatin dengan isu ini. Dia menyebut apa yang terjadi tidak berhubungan dengan isu keperawanan.

"Kemenpora tentu cukup prihatin dengan kejadian tersebut. Kami sudah langsung komunikasi dengan Persani. Yang benar katanya terkait dengan masalah kondisi prestasinya. Jadi tidak ada hubungannya dengan masalah, mohon maaf, cek keperawanan," papar Zainudin.

Namun Zainudin tak akan menutup mata. Jika benar ditemui adanya indikasi pemulangan karena isu tersebut, pihaknya akan memberi sanksi tegas kepada pelatih. Karena isu keperawanan merupakan hal pribadi dan tidak memiliki hubungan dengan prestasi atlet.

Aries Susanti, altet panjat tebing peraih rekor tercepat 6.9995 detik di IFSC Xianmen World Cup 2019 ikuti SEA Games 2019Foto: Reuters/E. Su

Sesuai dengan Perpres 95 Tahun 2017, hak promosi dan degradasi atlet memang ada di cabang olahraga, bukan di Kemenpora maupun KONI. Tetapi jika benar bahwa pemulangan atlet itu karena dugaan masalah keperawanan yang dikatakan pelatihnya, kami akan tindak tegas," tegasnya. "Karena ini selain masalah privasi dan kehormatan seseorang, juga itu tidak ada hubungannya dengan soal prestasi," imbuh Zainudin.

Pada kesempatan yang sama, Zainudin mengingatkan seluruh cabang olahraga untuk tidak menimbulkan kehebohan. Karena hal ini akan berdampak pada konsentrasi atlet. 

"Kepada seluruh cabor kami ingatkan untuk tidak menimbulkan kehebohan sekecil apapun, karena itu akan berdampak luas pada konsentrasi kontingen Indonesia secara keseluruhan. Lebih baik berkonsultasi langsung pada pimpinan induk cabor ataupun KONI dan jika tidak dapat terselesaikan langsung ke Kemenpora, agar isu-isu sensitif seperti itu bisa segera dimitigasi secepatnya," pungkasnya. 

Baca juga: Atlet Indonesia Raih Emas di Kompetisi Senam Asli Eropa

Orangtua dibuat kaget

Keluarga terkejut saat menjemput Shalfa di Gresik, lokasi pelatnas. Mereka mendengar kabar Shalfa didegradasi karena disebut-sebut terkait keperawanan. Lantas orang tua Shalfa tidak terima dan segera membawa anaknya ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk memeriksakan organ intim anaknya. Hasilnya, orangtua atlet Sea Games 2019 tersebut mengklaim anaknya masih perawan.

"Akibat isu yang beredar, keluarga merasa tidak terima, anaknya yang berstatus atlet senam provinsi Jawa Timur dan akan berlaga di Sea Games tapi tiba-tiba dipulangkan begitu saja, apalagi hasil pemeriksaan organ intim masih sehat dan baik baik," ujar penasihat hukum keluarga Shalfa, Imam Mukhlas, kepada detikcom, Jumat (29/11).

Karena itu keluarga Shalfa ingin meminta kejelasan kepada pelatih Shalfa. Meski asal Kediri, namun atlet dengan 49 medali penghargaan itu menjalani pemusatan pelatihan untuk Sea Games 2019 di Gresik. Pada 13 November 2019, orang tua Shalfa tiba-tiba mendapat telepon dari pelatih. Orang tua diperintahan untuk mengambil Shalfa agar dibawa pulang ke Kediri karena suatu alasan tertentu. Saat orangtua tiba di asrama dan membawa pulang Shalfa kembali ke Kota Kediri, orang tua mendengar kabar bahwa Shalfa dipulangkan karena diduga tidak perawan.

Pemilihan atlet berdasarkan prestasi 

Merespons kabar itu, Manajer senam Indonesia, Dian Arifin, terkejut. Dia bilang baru mengetahui kabar tersebut dan akan segera mengecek kebenarannya kepada Pengurus Besar Persatuan Senam Seluruh Indonesia (PB Persani).

"Saya juga baru mendengar berita tentang tersebut kenapa berkaitan dengan SEA Games. Nanti, Sekjen PB Persani akan mengecek kebenarannya dengan daerah asal atlet ya," kata Dian kepada detikSport, Jumat (29/11).

Dian menjelaskan bahwa pemilihan atlet yang turun ke multievent olahraga bangsa-bangsa Asia Tenggara sudah sesuai dengan aturan yang adil, yakni, berdasarkan prestasi si atlet.

"Promosi degradasi atlet dari event terakhir di Kejuaraan Nasional Senam dan hasil Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP). Karena, ada atlet-atlet muda dan sesuai arahan Menpora terdahulu (persentase atlet muda 60:40) tapi tetap prestasi. Selain itu, kami juga melihat kesiapan atlet yang kami nilai (potensi) tampil di SEA Games," ujarnya.

Kontingen senam Indonesia sendiri sudah berada di Filipina. Mereka terbang ke negeri dengan penghasil beras terbaik Asia Tenggara itu sejak 27 November lalu. Mereka dijadwalkan bertanding mulai 1 sampai 4 Desember.

(Ed:pkp/ts )

Baca selengkapnya: detiknews

Atlet Senam SEA Games Dipulangkan Karena Diisukan Tak Perawan, Ini Kata Menpora

Atlet Senam Dipulangkan Karena Diisukan Tak Perawan Diperiksa ke RS, Hasilnya?

Dikabarkan Pesenam Batal ke SEA Games karena Tak Perawan, Ini Kata Manajer