1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bantuan Aceh / Konflik program nuklir Iran

14 Maret 2005

Soal bantuan untuk Aceh, dan juga konflik mengenai program nuklir Iran, masih tetap disoroti oleh koran-koran internasional.

Aksi bantuan Aceh
Aksi bantuan AcehFoto: AP

10 minggu setelah bencana tsunami yang menewaskan sekitar 240 ribu penduduk Aceh , bagian utuh ibukota Banda Aceh secara fisik hanya sedikit mengingatkan pada tragedi besar itu. Sebagian besar pasukan asing telah ditarik dari Aceh. Dan banyak organisasi bantuan kecil bersiap-siap untuk meninggalkan Aceh.

Harian Swiss Neue Zürcher Zeitung mengulas:

Kesan normalitas di Aceh menyesatkan. Sebab banyak pengungsi masih hidup di tenda-tenda. Organisasi-organisasi bantuan yang memiliki dana jutaan, diperkirakan seluruhnya bernilai sekitar 4 milyar dollar, berada di bawah tekanan, untuk segera merealisasikan proyek bantuannya. Sementara Bappenas belum tuntas menyelesaikan masterplan bagi rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh secara menyeluruh. Jadi sebenarnya ada kesan paradoks. Di minggu-minggu pertama setelah bencana tsunami, orang berpacu dengan waktu untuk membantu para korban. Kini malah orang menunggu dan harus bersabar.

Harian Neue Zürcher Zeitung juga mencatat:

Proses rehabiltasi kini dipersulit, karena menurut rencana pemerintah Indonesia , organisasi bantuan harus meninggalkan Indonesia sampai akhir Maret, termasuk juga UNHCR yang mengkoordinasi bantuan.

Sebagai salah satu mitra baru tercatat Organisasi Bantuan Islamic Relief yang didirikan 1984 di Birmingham, Inggris. Proyek-proyeknya, terutama menyangkut pembangunan rumahsakit, sekolah dasar dan rumah penduduk. Islamic Relief juga sedang menunggu lampu hijau. Islamic Relief hendak mempertahankan andil tenaga kerja lokal , paling sedikit 75 persen. Karena semua posisi kepemimpinan pada proyek pembangunan dipegang oleh pejabat lokal dan asing, maka ada pengisian ganda pos pejabat.

Tema berikut: Konflik program nuklir Iran.

Pekan lalu, AS dan UE mencapai kesepakatan dalam perundingan dengan Iran mengenai program nuklir negara itu. Iran bersedia bekerjasama dengan dunia internasional, sebaliknya AS akan mendukung Iran masuk ke World Trade Organization WTO. Perubahan sikap AS ini oleh harian Inggris The Independent dikomentari ssb:

AS akan mendukung upaya diplomatik Eropa bagi penyelesaian konflik nuklir Iran. Bila Iran menghentikan program pengayaan uranium , AS tidak akan menentang masuknya Iran ke dalam WTO.

Perubahan dalam kebijakan luar negeri AS merupakan berita baik bagi Inggris, Perancis dan Jerman. Suasana telah berubah. Meski ini belum berarti berakhirnya konflik yang berbahaya itu, namun mungkin menandai awal dari akhirnya.

Akan tetapi, harian Austria Der Standard menganggap tidak mungkin penyelesaian konflik atom Iran , sebelum Pemilu Presiden negara itu di bulan Juni mendatang:

Sebelum pemilihan presiden , para mullah tidak akan memperlihatkan sikap lunak. Dalam kampanye pemilu di Iran , sikap lunak terhadap soal keamanan nasional dan kedaulatan, tidak populer. Baru seusai pemilu presiden akan terlihat, apakah pragmatisme dan kebutuhan ekonomi rakyat akan mempengaruhi sikap konservatif para pemimpin Iran.