1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikAsia

Israel Izinkan Pasokan Pangan Kembali Masuk ke Jalur Gaza

Christian Walz sumber: dpa, AFP, Reuters, KNA
19 Mei 2025

Sejak awal Maret, pemerintah Israel telah memblokir pengiriman bantuan ke zona perang. Namun kini Israel berubah haluan. Sementara itu, pasukan darat Israel kembali dikerahkan di Jalur Gaza.

Warga Palestina di Gaza berebut bantuan
Kebutuhannya besar: Warga Palestina menerima makanan di kamp pengungsian di GazaFoto: Saher Alghorra/ZUMA Press/IMAGO

Setelah hampir tiga bulan blokade, pemerintah Israel ingin mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza lagi.

"Tersedianya sejumlah makanan pokok" seharusnya dapat memastikan tidak terjadi kelaparan di wilayah Palestina yang ditutup, ujar kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Krisis seperti itu akan membahayakan kelanjutan serangan besar yang baru dalam rangka menghancurkan Hamas, tambahnya.

AS memberi tekanan pada Netanyahu

Menurut laporan media, perubahan haluan Israel terutama disebabkan oleh tekanan dari Amerika Serikat. "Kami tidak ingin melihat krisis kemanusiaan dan kami tidak akan membiarkannya terjadi di bawah kepemimpinan Presiden AS Donald Trump," tandas Utusan Khusus AS Steve Witkoff. Amerika Serikat adalah pemasok senjata utama Israel.

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

 

Perserikatan Bangsa-Bangsa dan beberapa organisasi bantuan juga telah memperingatkan tentang terjadinya kelaparan di Jalur Gaza.

Seruan kepada Israel akhir-akhir ini menjadi semakin keras. Dua juta penduduk Gaza hampir sepenuhnya bergantung pada bantuan luar negeri untuk kelangsungan hidup mereka.

Sejak awal Maret, pimpinan Israel telah berhenti mengizinkan pengiriman bantuan ke Jalur Gaza, yang sebagian besar telah hancur, setelah lebih dari satu setengah tahun perang.

Pemerintah Netanyahu menuduh Hamas menjual kembali pasokan bantuan untuk membiayai para militan dan membeli senjata. Hamas diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Israel dan banyak negara lain, termasuk Jerman.

Mobil Paus Fransiskus Disulap Jadi Klinik Keliling bagi Gaza

00:45

This browser does not support the video element.

Israel meluncurkan operasi darat

Selain serangan udara besar-besaran, Israel kini juga meluncurkan "operasi darat komprehensif" di Jalur Gaza.

Operasi darat adalah bagian dari serangan baru yang ditingkatkan yang ditujukan untuk mengakhiri Hamas, tandas militer.

Perdana Menteri Israel Netanyahu menegaskan kembali dalam pidato dalam video: "Kami akan menguasai semua wilayah Jalur Gaza."

Beroperasi di Jalur Gaza: Kendaraan militer Israel berada di belakang pagar perbatasanFoto: Ronen Zvulun/REUTERS

Pihak Palestina mengatakan bahwa banyak orang telah kehilangan nyawa dalam serangan terbaru dalam beberapa hari terakhir. Di lain pihak menurut Israel, "puluhan teroris berhasil dibasmi dan infrastruktur teroris dihancurkan."

Saksi mata melaporkan aliran pengungsi dari utara ke selatan Jalur Gaza. Di utara, semua klinik sekarang tidak beroperasi, demikian menurut otoritas kesehatan yang dikendalikan Hamas.

Israel menuduh Hamas membangun markas di rumah sakit dan menggunakannya untuk tujuan militer.

Perang di Jalur Gaza kembali ”menyala”, setelah serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober 2023. Lebih dari 250 orang diculik. 57 sandera masih berada di tangan para kaum militan. Hanya 23 yang dikatakan masih hidup. Israel melancarkan serangan balasan ke Gaza.

Di lain pihak, Hamas memperkirakan jumlah orang yang tewas dalam perang di Gaza lebih dari 53.000, tanpa membedakan antara militan dan warga sipil. Informasi tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.

 

*Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Jerman

Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

Editor: Yuniman Farid

 

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait

Topik terkait

Tampilkan liputan lainnya