1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
BencanaTurki

Bantuan Internasional bagi Korban Gempa di Turki dan Suriah

7 Februari 2023

Korban tewas akibat gempa hebat berkekuatan 7,8 Skala Richter yang melanda Turki dan Suriah sudah mencapai ribuan orang. Pemerintah Turki mendeklarasikan situasi darurat tertinggi dan meminta bantuan internasional.

Tim penyelamat di Diyarbakir, Turki
Tim penyelamat di Diyarbakir, Turki, berusaha mencari korban selamat di bawah reruntuhan gedungFoto: Sertac Kayar/REUTERS

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dia "sangat sedih" dan menjanjikan bantuan dari negaranya setelah gempa dahsyat berkekuatan 7,8 skala Richter melanda Turki dan Suriah Senin pagi (6/2) dan menewaskan ribuan orang.

"Saya sangat sedih atas hilangnya nyawa dan kehancuran yang disebabkan oleh gempa bumi di Turkiye dan Suriah. Saya telah mengarahkan tim saya untuk terus memantau situasi dengan berkoordinasi dengan Turkiye dan memberikan setiap dan semua bantuan yang diperlukan," kata Joe Biden lewat Twitter.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan dia telah berkomunikasi dengan para pejabat Turki dan menyatakan AS siap membantu. "Kami siap memberikan bantuan apa pun dan semua yang diperlukan. Kami akan terus memantau situasi dengan berkoordinasi dengan (Turki),'' katanya.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga menyatakan "solidaritas penuh dengan sekutu kami Turkiye" dan mengatakan bahwa dia berhubungan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Stoltenberg mengatakan bahwa sekutu sedang memobilisasi dukungan. Tim medis darurat beserta peralatan dan unit SAR tengah disiapkan. NATO juga menyiapkan "rumah sakit lapangan yang sangat lengkap dan tahan cuaca ekstrem." Bantuan itu diatur dan dikelola oleh pusat koordinasi tanggap bencana NATO.

Presiden Rusia Vladimir Putin dalam percakapan telepon dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad menyampaikan belasungkawa yang dalam bagi para korban gempa, dan berjanji untuk mengirim tim penyelamat dan bantuan, kata kantor kepresidenan Suriah.

Warga dan tim penolong bekerja keras di Malatya, provinsi Kahramanmaras, TurkiFoto: Erkan Kama/AA/picture alliance

Uni Eropa dalam 'solidaritas penuh' dengan Turki

"Kami berdiri dalam solidaritas penuh dengan rakyat Turkiye dan Suriah setelah gempa mematikan yang melanda pagi ini," tulis Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Twitter. Presiden Prancis Emmanuel Macron menerangkan bahwa negaranya juga siap untuk memberikan bantuan darurat ke Turki dan Suriah, dan mengatakan bahwa pikirannya "ada bersama keluarga yang berduka."

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis pada juga berjanji untuk membuat "setiap pasukan tersedia" untuk membantu. Dia mengatakan telah menyetujui pengiriman regu penyelamat darurat Yunani, dan bahwa Athena siap mengirim "peralatan tambahan, persediaan medis, selimut, tenda", tergantung permintaan Turki lebih lanjut. Menteri luar negeri Yunani mengatakan dia telah berbicara dengan rekannya dari Turki, sementara juru bicara pemerintah Yunani menerangkan pesawat angkut militer C-130 kemungkinan akan segera diberangkatkan ke Turki dengan tim penyelamat dan perbekalan.

Terlepas dari permusuhan selama beberapa dekade, Yunani dan Turki memiliki sejarah panjang dalam saling membantu jika ada bencana gempa bumi. Kedua negara bekerja sama dalam upaya pemulihan pada tahun 2020 setelah gempa kuat melanda Laut Aegea, menewaskan banyak orang dan menyebabkan kerusakan besar terutama di Turki. Mereka juga bekerja sama pada tahun 1999 ketika kedua negara dilanda gempa mematikan yang berjarak kurang dari sebulan.

Gedung yang hancur total di Adana, TurkiFoto: Eren Bozkurt/AA/picture alliance

Jerman siap membantu

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengungkapkan keprihatinannya atas gempa hebat tersebut dan berkata: "Kami berduka dengan para korban dan mencemaskan mereka yang masih terkubur. Jerman tentu saja akan mengirimkan bantuan." Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock mengatakan: "Pikiran saya tertuju pada kerabat para korban gempa yang mengerikan ini," dan menegaskan: "Bersama dengan mitra kami, kami segera mengirim bantuan yang sudah ada dalam perjalanan."

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia telah memberikan lampu hijau untuk mengirim bantuan ke Suriah yang dilanda gempa, setelah menerima permintaan melalui saluran diplomatik, karena kedua negara tetangga itu tidak memiliki hubungan resmi. 

Israel "menerima permintaan dari sumber diplomatik untuk bantuan kemanusiaan ke Suriah, dan saya menyetujuinya", kata Benjamin Netanyahu kepada anggota parlemen dari partai Likud. Dia menambahkan bahwa bantuan itu akan segera dikirim. Kementerian luar negeri Israel mengatakan tim spesialis pencarian dan penyelamatan segera diberangkatkan ke Turki pada Senin (6/2), dan delegasi lain yang dilengkapi dengan pasokan kemanusiaan akan menyusul pada Selasa (7/2)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengirimkan pesan dukungan dan juga menawarkan bantuan. "Saya terkejut mengetahui kematian dan cedera ratusan orang akibat gempa bumi di Turki," kata Zelenskyy di Twitter. "Saat ini, kami mendukung orang-orang Turki yang ramah, dan kami siap memberikan bantuan yang diperlukan,” tulisnya.

hp/pkp (afp, rtr, dpa, ap)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait