1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Bantuan Jack Ma Untuk Penanganan Covid-19 Tiba di Afrika

23 Maret 2020

Bantuan miliarder China Jack Ma untuk penanganan Covid-19 tiba di Afrika. Selama ini, benua itu belum jadi sorotan media dan organisasi bantuan, padahal situasinya kritis dan mendesak.

Jack Ma, CEO Alibaba
Foto: Getty Images/AFP/P. Lopez

Sebuah pesawat kargo yang membawa lebih 6 juta unit peralatan medis tiba di ibukota Ethiopia, Addis Abeba, hari Minggu (22/3). Pesawat itu membawa barang bantuan dari miliarder China Jack Ma, pendiri raksasa e-commerce Alibaba, berupa 5,4 juta masker, 1.08 juta alat tes virus Corona, 40 ribu set pakaian pelindung dan peralatan lain.

Seorang pejabat Ethiopia mengatakan, pesawat itu diberangkatkan dari Guangzhou, Cina, dan mengangkut barang bantuan yang disumbangkan Yayasan Jack Ma. Minggu lalu, Perdana Menteri Ethiopia Abis Ahmed memohon bantuan untuk negaranya. Jack MA sudah menyalurkan banyak bantuan untuk penanganan Covid-19 ke Asia, Eropa dan Amerika Selatan.

Angka infeksi di Afrika sejauh ini masih termasuk rendah.  Namun banyak negara tidak memiliki kapasitas kesehatan yang memadai. Menurut WHO, saat ini virus Corona sudah menyebar di 43 dari 54 negara Afrika. Sekitar 1400 orang didaftarkan menderita Covid-19, dengan 40 orang meninggal. Namun angka-angka itu diperkirakan meningkat cepat dalam waktu dekat.

Welthungerhilfe: Dampak drastis bagi Afrika

Organisasi bantuan humaniter Jerman Welthungerhilfe memperingatkan, penyebaran Covid-19 akan punya dampak drastis di Afrika. "Dapat dipastikan, bahwa dalam beberapa minggu ke depan kita akan melihat banyak orang meninggal ", kata Ketua Welthungerhilfe Marlehn Thieme kepada media.

Virus itu juga "akan mengancam sumber mata pencarian, dan kemiskinan akan makin meluas akibat dampak ekonomi pandemi ini ", tambahnya. Virus Corona terutama akan meluas dengan cepat di kawasan-kawasan yang tidak punya sistem pelayanan kesehatan yang berfungsi.

Sekretaris Jenderal Welthungerhilfe Matthias Mogge mengimbau: „Yang dibutuhkan dalam situasi ini adalah kredibilitas politik dan solidaritas dengan masyarakat miskin."

Tiga minggu lalu, Nigeria melaporkan kasus Covid-19 yang pertama. Sekarang sudah terdaftar 22 kasus. Hari Sabtu (21/3) Nigeria menghentikan semua penerbangan internasional. Negara-negara afrika menerapkan berbagai kebijakan, dari larangan berkumpul sampai lockdown, atau larangan ke luar rumah tanpa alasan penting.

Rwanda dan Tunisia sudah menerapkan lockdown. Ethiopia Airlines dan South African Airways, dua maskapai penerbangan terbesar di kawasan, mengumumkan pembatalan hampir semua penerbangan internasional.

Hari Minggu (22/3) Mozambik mengumumkan kasus Covid-19 pertama dan membatalkan semua visa pengunjung bagi negara itu. Sekolah diliburkan dan semua acara yang melibatkan lebih dari 50 orang dilarang. Kenya juga mengumumkan larangan berkumpul, namun masih mengijinkan acara kebaktian di gereja, selama disediakan fasilitas untuk mencuci tangan dan kamar kecil.

hp/as (afp, ap, dpa)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait