1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Jerman Umumkan Bantuan untuk Bisnis Saat Lockdown Corona

17 Februari 2021

Jerman mengumumkan sejumlah rencana bantuan untuk membantu meringankan sejumlah masalah yang dihadapi sektor bisnis dan wiraswasta Jerman akibat lockdown. 

Menteri Ekonomi Jerman Peter Altmaier
Menteri Ekonomi Jerman Peter Altmaier mengadakan pembicaraan dengan lebih dari 40 asosiasi bisnisFoto: Andreas Mertens/BMWi/dpa/picture alliance

Menteri Ekonomi Jerman Peter Altmaier mengumumkan sejumlah rencana bantuan di tengah lockdown, untuk membantu sektor bisnis dan wiraswasta Jerman. Pengumuman ini disampaikan setelah berkonsultasi dengan lebih dari 40 asosiasi bisnis pada hari Selasa (16/02).

Altmaier mengungkapkan rencana bantuan keuangan yang dibayarkan satu kali sebesar € 7.500 (Rp 127 juta) kepada para wiraswastawan tunggal, yang telah terganggu keuangannya akibat lockdown guna mencegah penyebaran virus corona. Pemerintah Jerman juga memutuskan akan membentuk  dana bantuan untuk kasus berat. 

Altmaier mengatakan, dana bantuan dana ini akan meringankan sejumlah masalah yang dihadapi sektor bisnis dalam mengakses bantuan keuangan pemerintah. Selain itu, perusahaan besar dengan omset penjualan tahunan lebih dari € 750 (Rp 12 triliun) juga dapat mengajukan permintaan bantuan subsidi yang tidak usah dikembalikan.

Menteri ekonomi Jerman itu berjanji, akan melakukan pembahasan strategi pembukaan kembai bisnis dengan perwakilan asosiasi bisnis. Hasilnya akan dibawa dan didiskusikan dalam pertemuan antara pemerintah federal dan para perdana menteri negara bagian awal Maret mendatang.

Lockdown Jerman saat ini akan berlangsung hingga setidaknya 7 Maret, dan para pejabat pemerintahan telah menjelaskan bahwa kemungkinan besar aturan ini akan diperpanjang. Namun, pemerintah juga mengatakan ada potensi pelonggaran terhadap beberapa pembatasan, terutama jika mutasi virus corona tidak menyebar luas di Jerman.

Bagaimana reaksi para pebisnis?

Presiden Asosiasi Pengusaha Jerman (BDA) Rainer Dulger mengatakan; "diperlukan "pendekatan keseluruhan yang komprehensif", setelah dia berkonsultasi dengan Altmaier.

Dulger meminta pemerintah bersama-sama membuat peta jalan yang didasarkan pada "keputusan berbasis bukti," yang dikombinasikan dengan vaksinasi dan strategi tes corona untuk memulai dengan cepat pemulihan kembali sektor bisnis setelah pembatasan virus corona nantinya dicabut.

Sementara, Asosiasi Ritel Jerman (HDE) menyambut baik pengumuman dana bantuan untuk perusahaan besar, karena hal itulah yang diajukan oleh asosiasi tersebut selama berbulan-bulan.

Presiden HDE, Josef Sanktjohanser, juga mengatakan dalam sebuah pernyataan; "para pembuat keputusan politik saat ini harus memastikan transparansi dengan pernyataan yang jelas dan dapat dimengerti."

Sedangkan, Asosiasi Perjalanan Jerman menyerukan adanya rencana dari pemerintah tentang bagaimana dan kapan industri pariwisata akan dapat bangkit dan beroperasi kembali.

"Kami harus hidup dengan virus corona untuk waktu yang lama, meski vaksinasi sudah dimulai," ujar asosiasi itu. "Kami membutuhkan solusi politik yang secara permanen menjamin secara maksimum kehidupan publik, waktu senggang dan mobilitas publik dengan atau terlepas adanya virus corona." 

Bagaimana reaksi partai oposisi?

Michael Theurer, politisi senior dari Partai Demokrat Liberal (FDP) yang pro pasar bebas, menyebutkan konsultasi tersebut hanya langkah sepele, dengan mengatakan bahwa pembicaraan tersebut "pada dasarnya hanya sesi pembicaraan terapeutik."

"Padahal Altmaier bisa saja sejak lama mempresentasikan dana bantuan dan konsep untuk membuka perspektif ekonomi, alih-alih baru mengumumkannya hari ini," kata Theurer.

Klaus Ernst dari Partai Kiri (Die Linke) mengatakan, Kementerian Ekonomi telah "gagal" untuk memberikan bantuan keuangan yang cepat di musim panas tahun lalu.

Politisi sekaligus pakar ekonomi dari Partai Hijau Katharina Dröge juga menyesalkan sedikitnya hasil yang dicapai dari konsultasi tersebut. Dia menyebut penyesuaian yang minimum dari konsultasi tersebut menimbulkan kekecewaan dan juga menyesalkan ketidakhadiran Menteri Keuangan Olaf Scholz.

pkp/as (AFP, dpa, Reuters)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait