Organisasi kemanusiaan hentikan sementara suplai bantuan bagi warga Suriah akibat keamanan tidak terjamin. Pihak yang bertikai di Suriah saling tuduh lancarkan serangan udara ke konvoi kemanusiaan PBB.
Iklan
Washington menuduh Moskow bertanggungjawab atas serangan udara terhadap konvoi bantuan kemanusiaan PBB. Tercatat 18 truk dalam konvoi 31 kendaraan yang mengangkut bantuan kemanusiaan di Suriah hancur, sekaligus menyebabkan kematian 21 orang.
"Semua informasi yang kami peroleh jelas menunjukkan bahwa ini adalah serangan udara," demikian dikatakan Ben Rhodes, wakil penasehat keamanan nasional di Gedung Putih.
"Artinya, hanya ada dua pihak yang mungkin bertanggungjawab, yaitu rejim Suriah dan pemerintah Rusia," demikian ujar Rhodes sambil menambahkan, AS menganggap Rusia bersalah atas serangan udara di daerah itu dan merujuk pada kesediaan Rusia untuk ikut dalam gencatan senjata.
Pesawat Rusia berada di lokasi
Ketika mengalami serangan, truk-truk tersebut sedang memindahkan bantuan medis bagi puluhan ribu orang ke sebuah gudang milik Bulan Sabit Merah Suriah. Insiden itu menggagalkan sepenuhnya gencatan senjata yang baru berlangsung sepekan, dan menyebabkan PBB menghentikan sepenuhnya konvoi kemanusiaan di Suriah.
Seorang pejabat tinggi AS yang mengutip informasi dinas rahasia AS mengatakan dalam wawancara dengan Reuters, dua pesawat Sukhoi SU-24 milik Rusia sedang berada di udara di atas kawasan itu, ketika serangan terjadi.
Tapi baik Moskow maupun Damaskus menyangkal keterlibatan apapun dalam serangan itu. Juru bicara Departemen Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda adanya serangan berdasarkan rekaman dari pesawat nirawak dan laporan aktitivis. Kremlin berpendapat, konvoi terbakar bukan diserang.
Konvoi bantuan tersebut adalah hasil kerjasama antara PBB, Palang Merah, Bulan Sabit Merah Suriah dan sudah dikoordinasikan dengan pemerintah Suriah. Bulan Sabit Merah Suriah mengatakan, kepala bironya di kawasan itu tewas dalam serangan beserta sekitar 20 warga sipil. PBB menyatakan jika insiden terbukti disengaja, pelakunya bisa dituntut sebagai melakukan kejahatan perang.
"Pekerja kemanusiaan adalah pahlawan"
Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon menyatakan di depan Sidang Umum PBB: "Para pekerja kemanusiaan yang mengantarkan bantuan adalah pahlawan... Mereka yang melakukan pemboman adalah pengecut." Ban Ki Moon menunjukkan kemarahan besar dan mengungkapkan setiap kali orang mengira kebejatan di Suriah selama ini sudah yang terburuk, muncul kebejatan berikutnya yang lebih buruk lagi.
Konvoi tersebut diserang hanya beberapa jam setelah militer Suriah di bawah Presiden Bashar al Assad menyatakan kesepakatan gencatan senjata yang diupayakan AS dan Rusia berakhir. Hari ini Dewan Keamanan PBB akan menggelar sidang tingakt tinggi membahas konflik Suriah.
ml/as (ap, rtr, dpa)
Inilah Aktor Utama Perang Suriah
Konstelasi konflik Suriah kini makin rumit. Perang dipicu ketidakpuasan rakyat atas rezim di Damaskus. Tapi di belakang layar juga ada negara lain yang ikut terlibat, baik yang punya kepentingan atau tunggangi konflik.
Foto: picture alliance/AP Photo/A. Kots
Bashar al Assad
Presiden Suriah ini bersama rezim di Damaskus adalah penyebab utama pecahnya perang saudara yang dimulai 2011. Rakyat yang tak puas atas kepemimpinannya 4 tahun silam menggelar berbagai aksi protes yang dijawab dengan tembakan peluru tajam. Sumbu peledak perang adalah tewasnya beberapa remaja yang menggambar grafiti anti Assad di tahanan aparat keamanan.
Foto: AP
Pemberontak Suriah
Mereka menamakan diri kelompok oposisi. Dalam kenyataanya mereka adalah kelompok militan yang punya berbagai agenda, dan kebetulan punya satu sasaran, yaitu menumbangkan rezim Bashar al Assad. Kelompok paling menonjol adalah Free Syrian Army, serta Front al Nusra yang merupakan cabang al Qaida di Suriah. Akibat perang saudara, 300.000 tewas dan lebih 12 juta warga Suriah mengungsi.
Foto: Reuters
Islamic State (IS)
Walaupun baru muncul awal tahun 2014, IS merupakan kelompok bersenjata paling kuat dan ditakuti. Kelompok Sunni ini didukung pakar militer bekas pasukan elit Saddam Hussein dari Irak. Anggotanya berdatangan dari berbagai negara Eropa. Kebanyakan anak muda, militan, radikal, dan punya keahlian di bidang militer maupun teknologi informatika. IS kini menguasai kawasan luas di Suriah dan Irak.
Foto: picture-alliance/Balkis Press
Arab Saudi
Merupakan negara pendukung kelompok pemberontak Sunni di Suriah. Arab Saudi terutama ingin menumbangkan rezim Assad dan meredam hegemoni penunjang kekuasaanya, yaitu Iran. Mereka sekaligus juga memerangi IS agar tidak semakin kuat. Riyadh punya kepentingan agar Suriah tidak runtuh, yang akan menyeret Libanon dan Irak serta seluruh kawasan ke situasi chaos.
Foto: picture-alliance/AP/Manish Swarup
Iran
Sebagai negara pelindung kaum Syiah, Iran mendukung milisi Hisbullah di Libanon yang bertempur membela rezim Al Assad. Iran juga mengirim tentara serta penasehat milternya ke Damaskus. Mula-mula kehadiran Iran tidak dianggap. Tapi perkembangan situasi menyebabkan pemain besar lainnya kini mulai merangkul pemerintah di Teheran untuk solusi krisis Suriah.
Foto: AP
Turki
Ankara takut terbentuknya negara Kurdistan di Suriah. Karena itu dengan segala cara hal ini hendak dicegah. Turki juga "melatih" pemberontak Suriah dengan dibantu biaya AS. Presiden Recep Tayyip Erdogan juga berseteru dengan Assad. Selain itu kaum Kurdi di Irak juga makin kuat karena mendapat dukungan Iran. Inilah yang membuat Turki mengerahkan militernya ke perbatasan atau melewatinya.
Foto: AP
Amerika Serikat
Keterlibatan Washington di kawasan dimulai 2003 dengan tumbangkan penguasa Irak, Saddam Hussein. Vakum kekuasaan picu runtuhnya Irak dan destabilisasi keamanan hingga ke Suriah. Kondisi ini yang juga ciptakan Islamic State (IS) yang mampu kuasai kawasan luas di Irak dan Suriah. AS juga membiayai pelatihan pemberontak "moderat" dengan dana 500 juta US Dolar, sebagian menyeberang ke Al Qaida.
Moskow dikenal sebagai pendukung rezim di Damaskus. Akhir 2015 Rusia memutuskan lancarkan serangan udara terhadap IS. Operasi militer ini memicu kecaman di kalangan NATO. AS dan Turki mengklaim serangan udara Rusia ditujukan ke kelompok pemberontak anti Assad. Insiden penembakan jet Rusia oleh militer Turki makin panaskan situasi.