Menurut survei terbaru, mayoritas orang Jerman senang atas kemenangan Joe Biden dari saingannya Donald Trump dalam pemilu AS. Banyak di antara mereka juga berpikir hubungan AS-Jerman akan lebih baik ke depannya.
Iklan
Sebuah jajak pendapat baru menunjukkan bahwa hampir sembilan dari 10 orang Jerman senang dengan hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), di mana Joe Biden mengalahkan petahana Donald Trump.
Dalam survei Deutschlandtrend, yang diselenggarakan oleh lembaga penyiaran Jerman, ARD, 31% responden memilih "baik", dan 58% lainnya "sangat baik."
Sebagian besar juga menilai bahwa hubungan Jerman-AS akan membaik selama kepemimpinan Biden. Pandangan itu sangat kontras dengan kondisi empat tahun lalu, ketika mayoritas orang Jerman yang disurvei berpikir bahwa hubungan negaranya dengan AS akan memburuk di bawah pemerintahan Trump.
Kanselir Jerman, Angela Merkel memberi ucapan selamat kepada Biden atas kemenangan yang diperolehnya. Dia mengatakan pada awal pekan ini bahwa Jerman akan berdiri "berdampingan" dengan AS dalam mengatasi masalah dunia.
Hubungan Jerman dengan AS sempat memburuk saat Trump menjabat selama empat tahun. Presiden AS itu telah mengkritik pemerintah Merkel atas pengeluaran pertahanan dan menarik pasukan dari pangkalan Amerika di Jerman. Trump juga mengambil tugas Merkel dalam proyek pipa Nord Stream 2 yang kontroversial.
Bush, Obama, Trump: Akankah Biden menjadi presiden AS keempat dalam masa jabatan Angela Merkel?
Angela Merkel telah menjadi kanselir Jerman selama 15 tahun; Trump adalah presiden AS ketiganya. Seperti apa hubungan Merkel dengan presiden-presiden AS terdahulu?
Foto: Reuters/B. Snyder
Siapa yang akan pertama berkedip?
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden AS Donald Trump berselisih tentang Iran, perdagangan, NATO, dan banyak masalah lainnya. Tetapi perbedaan mereka tampak semakin dalam dan bahkan bersifat pribadi: Trump dikabarkan menyebut Merkel "bodoh". Selama pembicaraan di KTT NATO, akhir 2019, pasangan itu tampaknya saling memelototi satu sama lain.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Kappeler
Siapa pemimpinnya sekarang?
Gambar ini sempat membuat heboh dunia: Merkel dan Trump di KTT G7 di Kanada pada Juni 2018. Apakah Merkel yang berdiri di atas Trump memegang kendali di sini? Atau apakah Trump merupakan sang pemimpin sebagai satu-satunya yang duduk? Gambar tersebut dirilis oleh pemerintah Jerman dengan judul "pertemuan spontan antar dua sesi kerja."
Foto: Reuters/Bundesregierung/J. Denzel
Tidak ada jabat tangan
Presiden Trump tampak angkuh ketika ia menjamu Kanselir Merkel di Gedung Putih pada Maret 2017. Sementara itu di kantor kepresidenan, Trump menolak untuk mengulurkan tangan kepada Merkel di depan media, gambaran kaku yang mendefinisikan pertemuan pertama mereka.
Foto: Reuters/J. Ernst
Ciuman yang canggung
Namun hubungan Merkel dan Trump tidak selalu dingin. Pada KTT G7 tahun 2019 di Biarritz dalam sebuah sesi foto bersama pemimpin negara lainnya, Trump terlihat memberikan ciuman di pipi untuk Merkel. Hal ini merupakan bayangan dari pertemuan Trump dengan Merkel tahun 2018 setelah kembali terpilih sebagai kanselir, di mana Trump menyambutnya dengan ciuman di pipi yang mengagetkan Merkel.
Foto: picture-alliance/dpa/abaca/P. Aventurier
Lihat mataku
Ikatan Merkel dengan Barack Obama terlihat sangat kontras dibandingkan dengan hubungannya dengan Trump. Merkel dan Obama tampaknya telah menjadi teman selama dua masa jabatannya sebagai presiden AS. Foto ini diambil pada November 2016 ketika Obama datang ke Berlin untuk kunjungan perpisahan - hanya beberapa hari setelah Donald Trump terpilih sebagai penggantinya.
Foto: Reuters/F. Bensch
Semua tersenyum
Merkel menerima Presidential Medal of Freedom, penghargaan tertinggi untuk warga sipil di Amerika Serikat, di Gedung Putih pada Juni 2011. Obama memuji komitmennya terhadap persatuan Eropa. Pengamat pun melihat penghargaan tersebut sebagai bukti hubungan Jerman-Amerika yang baik.
Foto: picture-alliance/dpa
Saatnya berteman
Pada KTT G7 di Pegunungan Alpen Bavaria tahun 2015, Merkel dan Obama rukun. Kanselir dapat mengandalkan dukungan AS dalam banyak topik, seperti dalam perang melawan perubahan iklim. Hal ini berakhir tiba-tiba ketika Trump menjadi presiden pada 2016.
Foto: Reuters/M. Kappeler
Apa kau merasakan hal yang sama?
Pendahulu Obama, George W. Bush, membuat pernyataan antusias tentang cinta Merkel akan kebebasan, tepat setelah pertemuan pertama mereka. Pada KTT G8 di St. Petersburg pada Juli 2006, ia memberinya pijatan leher dadakan yang membuat kanselir terkejut, walau hal tersebut tampaknya tidak membebani hubungan mereka.
Foto: AFP/Getty Images/A. Nemenov
Politik daging babi
Pada Juli 2006, Bush meletakkan sepotong babi hutan panggang di atas piring Merkel. Merkel menyambut Bush di daerah pemilihannya, di pesisir negara bagian Mecklenburg-Western Pomerania. Acara barbekyu itu menjadi puncak kunjungan ke markas politik Merkel.
Foto: picture-alliance/dpa/BPA/G. Bergmann
Ini adalah tanahku
Ganti di tahun 2007, Merkel mengunjungi peternakannya di Texas. Bush secara pribadi mengantar Merkel dan suaminya, Joachim Sauer dengan truk pickup Amerika. Merkel dan Bush setuju untuk bekerja sama dalam menemukan solusi diplomatik akan permasalahan program nuklir Iran yang semakin meningkat.
Foto: Matthew Cavanaugh/dpa/picture-alliance
Cinta Trans-Atlantik
Pada upacara pemakaman mantan Kanselir Jerman Helmut Kohl pada Juli 2017, mantan Presiden Bill Clinton menyampaikan pidato yang lucu dan emosional. "Saya menyukainya," katanya. Ketika ia kembali duduk, ia meraih tangan Merkel.
Foto: picture alliance/dpa/M. Murat
Itu bagus!
November 2009: Merkel baru saja menyampaikan pidato di depan Kongres AS di Washington, DC. Sementara tepuk tangan terus berlanjut, Wakil Presiden Joe Biden menghibur kanselir, membuatnya tertawa.
Foto: Reynolds/dpa/picture alliance
12 foto1 | 12
Sepertiga orang Jerman tidak mungkin dapat vaksin
Survei tersebut juga mengungkap bahwa tidak semua orang Jerman berniat untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19, meskipun ada kemajuan terbaru dalam pengembangan vaksin virus corona oleh perusahaan Jerman BioNTech dan perusahaan AS Pfizer.
Menurut survei, 15% orang Jerman mengatakan mereka tidak ingin divaksinasi, sementara 14% lainnya mengatakan mereka tidak mungkin divaksinasi. Namun, 94% dari semua responden menyetujui rencana nasional untuk memprioritaskan vaksinasi virus corona jika memang benar sudah tersedia.
Jerman, yang telah melaporkan lebih dari 700.000 kasus dan sekitar 12.000 kematian sejak pandemi dimulai telah menyaksikan beberapa aksi protes atas langkah-langkah pemerintah memerangi COVID-19. Sebuah aksi protes di Leipzig pada akhir pekan lalu menunjukkan oknum polisi yang menyerang dengan proyektil.
Pada hari Senin (09/11), BioNTech dan Pfizer mengklaim bahwa vaksin virus corona yang dikembangkan bersama 90% efektif mencegah COVID-19. Uni Eropa kemudian mengumumkan kesepakatan memesan 300 juta dosis vaksin dari dua perusahaan bioteknologi itu, dengan proyeksi setiap pasien membutuhkan dua dosis.