1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Banyak Tema, Banyak Pertanyaan. Sidang Menlu UE di Brussel

8 Desember 2008

Para Menteri Luar Negeri UE mulai mengadakan pertemuan dua hari di Brussel. Tema pembicaraan Senin (08/12) antara lain situasi di Kongo, dan langkah yang akan diambil terhadap Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe.

Bendera Uni EropaFoto: Toms Grinbergs

Di dalam Uni Eropa semakin banyak suara yang menuntut diadakannya penempatan militer di Republik Demokrasi Kongo. Ketua kebijakan luar negeri Uni Eropa, Javier Solana mengatakan di Brussel, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon telah memintanya untuk memperhitungkan hal ini.

Bantuan Uni Eropa di Kongo

Anak-anak di Kongo yang terpaksa mengungsiFoto: AP

Solana mengatakan selanjutnya, Ban Ki Moon memintanya untuk mempertimbangkan, apakah kerjasaman dengan Uni Eropa bisa diadakan. Tetapi bukan untuk menggantikan pasukan PBB, melainkan untuk membantu selama penempatan sekitar 3.000 tentara PBB yang akan dikirim sesuai keputusan Dewan Keamanan, belum sepenuhnya terlaksana.

Menurut keterangan Sekretaris Jenderal PBB, penambahan tentara PBB dari 17.000 seperti saat ini menjadi 20.000 membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Dalam tenggang waktu inilah bantuan Uni Eropa dibutuhkan. Jika tentara Uni Eropa ditempatkan, kemungkinan yang akan dikirim adalah satuan tentara Uni Eropa yang dibentuk tahun 2004 dan sampai sekarang belum pernah digunakan.

Menteri Luar Negeri Finlandia, Alexander Stubb berkomentar dengan agak kasar, jika pasukan ini tidak dikirim ke Kongo, ke mana lagi mereka akan dikirim. Namun demikian penempatan pasukan tersebut masih harus disetujui semua negara anggota Uni Eropa, dan hal ini terutama ditentang Jerman dan Inggris.

Masalah Zimbabwe

Anak-anak menciduk air yang tergenang untuk kebutuhan rumah tangga di ibukota Zimbabwe, HarareFoto: AP

Berkaitan dengan masalah Zimbabwe, di mana di tengah-tengah keadaan ekonomi yang porak poranda rakyatnya juga harus berjuang menghadapi epidemi Kolera, Uni Eropa sikapnya masih belum jelas. Apa yang harus dilakukan terhadap Presiden Robert Mugabe?

Menteri Luar Negeri Perancis Bernard Kouchner, yang juga ikut mendirikan organisasi kemanusiaan "Dokter Lintas Batas", menilai keadaan kemanusiaan di negara itu cukup menjadi alasan bagi Uni Eropa untuk bertindak. Kouchner menambahkan, Piagam Organisasi Kesehatan Dunia mewajibkan Eropa untuk mengambil langkah ini karena Kolera menyebabkan kematian.

Intervensi yang dibutuhkan bukan campur tangan militer, melainkan intervensi yang bisa menyingkirkan Kolera, demikian Kouchner. Presiden Perancis Nicolas Sarkozy sekarang secara terbuka menuntut pengunduran diri Mugabe, tetapi peranan negara-negara Eropa untuk mencapai hal itu tetap belum jelas.

Peranan di Pakistan

Simbol hubungan antara Pakistan dan India yang Mendingin

Setelah terjadinya serangakaian serangan di Mumbai, India para menteri luar negeri Uni Eropa juga membicarakan masalah Pakistan, di mana dalang serangan diduga berada. Uni Eropa akan menambah bantuan bagi Pakistan. Dana itu akan mendorong perkembangan ekonomi di Pakistan Barat Laut, yang dianggap daerah pelatihan ekstrimis Islam.

Jadi Uni Eropa tidak memberikan bantuan yang terbatas pada bidang politik keamanan. Komisaris Uni Eropa yang bertanggungjawab untuk hubungan luar negeri, Benita Ferrero-Waldner mengatakan, yang diinginkan Uni Eropa dari Pakistan adalah langkah-langkah anti terorisme yang jelas, karena Eropa menginginkan Pakistan yang demokratis, di mana institusi demokrasi bisa berkembang. "Tetapi untuk itu masih banyak yang harus dilakukan, dan kami melihat bahwa semua itu penting," demikian Ferrero-Waldner.

Keanggotaan Turki

Tema terakhir yang dibicarakan adalah Turki dan kemajuan negara itu dalam upaya untuk menjadi anggota Uni Eropa. Para menteri luar negeri masih melihat kekurangan, antara lain dalam bidang reformasi kehakiman, perlindungan hak-hak rakyat, kebebasan berpendapat dan pemberantasan korupsi. (ml)