1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Barack Obama Kukuhkan Diri Sebagai Simbol Harapan Baru AS

as21 Mei 2008

Barack Obama diharapkan membuka zaman baru setelah era George W. Bush yang menenggelamkan citra Amerika.

Barack Obama dipastikan kalahkan Hillary Clinton dalam pengumpulan suara delegasi.Foto: AP

Kemenangan Barack Obama dalam pemilu awal di Oregon dan kemungkinan nominasinya menjadi kandidat presiden dari Partai Demokrat, dikomentari sejumlah harian internasional.

Harian liberal kiri Perancis Liberation yang terbit di Paris dalam tajuknya berkomentar :


Barack Obama hampir sampai ke sasaran, menjadi kandidat Partai Demokrat pada pemilu presiden AS mendatang. Ia terus melaju, walaupun mendapat serangan bernada rasialis dari pasangan Clinton serta pidato provokatif dari pendeta gerejanya. Obama melambangkan harapan bagi era baru, setelah delapan tahun masa kegelapan pemerintahan Bush. Obama juga melambangkan percampuran ras di AS. Ia tidak hitam tapi juga tidak putih. Programnya boleh saja kelihatan tidak jelas, di tengah masyarakat AS yang keras dan tidak adil. Tapi bulan November mendatang, rakyat Amerika harus memilih, siapa yang benar-benar penting bagi negaranya dan juga penting bagi dunia.


Harian Italia La Repubblica yang terbit di Roma berkomentar :


Hillary Clinton kini merasa tidak berdaya dan mengalami kesakitan akut. Padahal sebelumnya Hillary merasa yakin, dapat meraih suara mayoritas dalam partainya, dan mampu mengalahkan kandidat Partai Republik, John McCain. Kini, Hillary melanjutkan kampanye tahap akhir dengan semangat yang tidak berkurang. Hal itu ibaratnya dopping, bagi pencalonannya kembali di tahun 2012. Jika McCain nanti mengalahkan Obama, empat tahun lagi Hillary Clinton akan membalas dendam. Di usia 65 ia akan merebut kembali tongkat kekuasaan. Dan menunjukkan bahwa dinasti Clinton tetap punya hak untuk memimpin Amerika.


Tema lainnya yang disoroti harian-harian internasional adalah pengesahan undang-undang eksperimen sel induk dengan penyilangan sel manusia dan binatang dari majelis rendah Inggris.


Harian Swiss Tages Anzeiger yang terbit di Zürich berkomentar :


Ketakutan akan makhkluk setengah manusia setengah binatang tertanam amat dalam. Tapi para peneliti tentu saja tidak akan membuat manusia berkepala kambing atau sapi yang berkaki manusia. Sasarannya adalah menciptakan embryo persilangan yang akan diambil sel induknya. Tapi dipertanyakan, mengapa para peneliti melakukan experimen yang mengingatkan orang awam pada kisah horror Frankenstein? Jawabannya, para peneliti harus melatih diri. Tapi, apakah untuk latihan semacam itu, tidak lebih baik digunakan sel telur dari binatang saja?


Terakhir harian Jerman Süddeutsche Zeitung yang terbit di München dalam tajuknya berkomentar :


Kemarahan dan perasaan tidak nyaman, menyangkut pelanggaran tabu terbaru oleh para ilmuwan, jauh lebih besar ketimbang ancaman nyata dari experimen persilangan sel manusia dan sel binatang semacam itu. Dalam persepsi orang awam, sejak lama tidak bisa dibayangkan lagi, eksperimen apa yang selama ini telah dilakukan di laboratorium. Dengan janji metode pengobatan baru yang amat meragukan dan pertimbangan akan kegunaan eksperimen semacam itu di masa depan, para ilmuwan kelihatannya bersedia merubuhkan hampir semua tembok pelindung moralitas.