1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Barroso Kandidat Ketua Komisi Uni Eropa, Konferensi Puncak NATO di Istanbul

28 Juni 2004

Setelah lama tarik ulur, akhirnya Perdana Menteri Portugal Jose Manuel Durao Barroso, dicalonkan sebagai kandidat Ketua Komisi Uni Eropa, menggantikan Romano Prodi.

Perdana Menteri Portugal Jose Manuel Durao Barroso, Calon Ketua Komisi Uni Eropa.
Perdana Menteri Portugal Jose Manuel Durao Barroso, Calon Ketua Komisi Uni Eropa.Foto: AP

Pencalonannya kami angkat sebagai tema pertama dalam acara SARI PERS INTERNASIONAL SJDW. Sedangkan tema yang kedua, pertemuan puncak NATO di Istanbul, Turki. Baiklah kami mulai dengan tema pertama, kandidat calon ketua Komisi Uni Eropa Jose Manuel Durao Barroso. Harian Jerman HANDELSBLATT yang terbit di Düsseldorf, dengan kritis menyoroti pencalonannya. Kami kutip:

Di negaranya, Perdana Menteri Jose Manuel Durao Barroso, bukanlah seorang politisi yang kuat. Dalam pemilihan parlemen Eropa baru-baru ini, didaerah pemilihannya di Lisasbon, ia mengalami kekalahan telak. Dengan demikian ia tidaklah tepat untuk dicalonkan memegang jabatan ketua Komisi Uni Eropa di Brüssel. Juga ditingkat Uni Eropa selama ini, ia tidaklah menonjol. Dan ia pernah memegang peranan yang membingungkan ketika menjadi tuan rumah pertemuan puncak di Azuria, antara Amerika Serikat, Spanyol dan Portugal, sesaat sebelum pecahnya perang Irak. Waktu itu, Jerman dan Perancis yang menentang perang Irak, juga menentang Barroso. Sekarang terlihat adanya kesediaan untuk menerima Barroso sebagai calon kompromi untuk menduduki jabatan Ketua komisi Uni Eropa. Meskipun Jerman dan Perancis mendukungnya, Barroso tetap merupakan pilihan yang ketiga.

Perdana Menteri Portugal Jose Manuel Durao Barroso, adalah calon ketua komisi Uni Eropa yang jauh lebih baik, ketimbang misalnya seorang calon dari Luxemburg. Demikian ditulis Harian Inggris THE TIMES yang terbit di London. Kami kutip:

Dibandingkan dengan Romano Prodi, Barroso bukanlah kandidat yang buruk. Memang terdapat calon alternativ yang kuat, seperti Perdana Menteri Irlandia Bertie Ahrens atau pejabat urusan politik luar negara Uni Eropa Javier Solana. Tapi tidaklah mungkin menampilkannya, untuk kemudian memenangkan pemilihan. Barroso adalah sekutu yang sangat membantu Perdana Menteri Inggris Tony Blair, tidak hanya dalam perang Irak dengan ikut menggalang koalisi anglo-amerika, melainkan juga dalam masalah pembaruan ekonomi di Eropa. Bagaimanapun ia lebih baik ketimbang seorang calon yang misalnya berasal dari Luxemburg.

Dicalonkannya Jose Manuel Durao Barroso sebagai Ketua Komisi Uni Eropa, dinilai harian Belanda ALGEMEEN DAGBLAD yang terbit di Den Haag sebaagai sebuah tamparan terhadap para pemilih. Kami baca:

Keputusan untuk mencalonkannya sebagai Ketua Komisi Uni Eropa merupakan sebuah tamparan terhadap para pemilih. Telah terbukti, di Portugal sendiri, ia tidak dengan jelas menjalankan kebijakan politiknya. Dengan demikian apa yang akan dapat dilakukannya ditingkat Eropa?. Apakah memang ditunggu seorang calon, yang menentang keinginan pemilihnya yang dengan tegas menolak perang Irak?. Meskipun demikian nampaknya semua pihak menunjukkan sikap yang puas. Jerman akan memperoleh jabatan komisaris untuk urusan ekonomi. Inggris mendapatkan Barroso seorang teman Amerika Serikat. Sedangkan Perancis akan memainkan peranannya dalam dewan menteri. Suatu permainan politik lama. Adalah sangat mengejutkan, seorang politisi Eropa terkemuka dari Belgia Guy Verhofstadt ditolak untuk dicalonkan sebagai Ketua Komisi Uni Eropa.

Kita masuki sekarang tema kedua, dalam acara SARI PERS INTERNASIONAL SJDW yakni pertemuan puncak NATO di Istanbul, Turki. NATO berada diambang perubahan yang menyeluruh. Demikian ditulis harian Rusia NESAWISSMAJA GASETA yang terbit di Moskow. Selanjutnya kami kutip:

Tiba saatnya bagi NATO untuk melakukan perubahan yang menyeluruh. Apakah NATO akan memperluas tanggung jawabnya kekawasan Asia, atau Amerika Serikat akan kehilangan setiap kepentingannya dalam tubuh NATO. Tahap perluasannya di Eropa telah berakhir. Diseluruh dunia,Amerika Serikat hendak mencengkram negara produsen minyak terpenting, dan mengamankan saluran pipa minyak. Selain itu Amerika Serikat hendak menampilkan dirinya dikawasan yang strategis, agar dapat mengawasi negara-negara dikawasan tersebut, yang mencoba merintangi tujuan potensial yang hendak dicapainya. Dalam hal ini terutama, Rusia dan Cina.

Mengenai konferensi puncak NATO di Istanbul, Turki, terakhir kami kutip komentar harian Swiss TAGES ANZEIGER yang terbit di Zürich. Kami kutip:

Pemerintah Amerika Serikat berharap dengan acara mengenang pendaratan di Normandia waktu perang dunia kedua, pertemuan negara G-8 di Sea Island serta konferensi puncak NATO saat ini di Istanbul, Turki, sebagai usaha memperbaiki citranya di dunia Internasional. Amerika Serikat berusaha agar dilihat sebagai negara yang membantu melakukan terobosan bagi dapat diciptakannya demokrasi disuatu negara. Tapi harapan dan keinginan ini,mengalami kegagalan, dan sama sekali tidak terpenuhi.