Beberapa wialayah di Jerman dianggap warga berbahaya, demikian menurut satu survei terbaru. Meskipun begitu, persepsi ini diragukan kebenarannya.
Iklan
Survei yang dipublikasikan hari Minggu (15/04/18) oleh tabloid Jerman Bild, menunjukkan bahwa lebih dari setengah penduduk Jerman percaya akan adanya daerah yang begitu berbahaya, bahkan polisi pun takut untuk masuk ke sana. Sekitar 51 % responden mengatakan, mereka percaya akan adanya zona-zona bahaya yang tidak tersentuh hukum. Sementara, sekitar 77 % responden berharap polisi bisa berusaha lebih keras dalam menghancurkan sindikat kriminal.
Namun begitu, presepsi warga akan adanya daerah berbahaya yang tidak tersentuh hukum ini dianggap terpengaruh oleh laporan-laporan yang bias, seperti yang dikeluarkan Bild. Terutama setelah gelombang pengungsi yang memasuki Jerman, laporan tindakan kriminal yang dilakukan oleh migran dan orang asing mendapat “porsi“ lebih dalam pemberitaan..
Fakta berbeda yang memupus anggapan zona berbahaya di Jerman ditunjukkan statistik yang dipublikasikan tiap dua tahun oleh Bundeskriminalamt (BKA), Biro Kriminal Federal Jerman. Menurut BKA, warga asing memiliki kecenderungan yang lebih kecil untuk melakukan tindakan kriminal dibandingkan warga Jerman asli. Sebagai contoh, dari sekitar 150.000 kasus penyerangan yang dilaporkan di tahun 2016, hanya 38 persennya dilakukan oleh warga non-Jerman.
Laporan terakhir BKA dari bulan Januari 2018 mengklarifikasi lebih jauh bahwa tindakan kriminal yang kerap dilakukan warga asing adalah naik transportasi umum tanpa membeli tiket atau pencurian ringan.
10 Kota Paling Tidak Ramah Sedunia
Macet, jorok, kotor, agresif, kriminal, menakutkan, tak punya inisiatif. Itulah beberapa kriteria dari 50.000 pembaca majalah Conde Nast Traveler untuk menilai 10 kota yang paling tak ramah terhadap wisatawan.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Gutierrez
10. Cannes, Perancis
Kota yang terkenal dengan festival film-nya itu dinilai dipenuhi orang kaya yang angkuh. Kotanya kosmopolitan tapi seolah hanya hidup untuk para artis kenamaan dan orang berkocek tebal. Banyak restoran yang tidak ramah dan memasang harga mencekik leher turis, seolah semua orang super kaya.
Foto: Ladan Salami
9. Jakarta, Indonesia
Kemacetan luar biasa, jorok dan kotor. Selain itu kotanya menakutkan karena warganya agresif. Ditambah lagi tak adanya program penanggulangan banjir di musim hujan. Tapi ada yang dipuji: restoran Padang dengan penyajian bergaya akrobat dan makanannya yang lezat.
Foto: picture alliance/dpa/A. Rante
8. Moskow, Rusia
Warganya tidak bersahabat, dan berwajah ketus. Lalu lintasnya tak punya aturan. Ibukota Rusia tidak punya filosofi untuk melayani turis. Semua petunjuk ditulis dalam bahasa Kyrilik dan hanya sedikit restoran punya menu dalam bahasa Inggris. Tapi Lapangan Merah dan Istana Kremlin serta stasiun kereta bawah tanahnya amat indah dan mengagumkan.
Foto: Reuters/M. Zmeyev
7. Kairo, Mesir
Kairo adalam mimpi buruk buat wisatawan. Lalu lintas kacau balau dan sampah menumpuk di mana-mana. Pedagang asongan sikapnya memaksa dan peminta-minta ditambah pemandu wisata menakutkan. Kota ini dinilai amat mengerikan. Yang positif: piramida serta artefak kuno di musium yang merentang sejarah peradaban manusia.
Foto: picture-alliance/dpa/Gintenreiter
6. New Delhi, India
Membuat turis depresi. Sangat kotor, kualitas udara amat buruk. Pengemudi mobil bertindak seenak udelnya dan kasar. Kemacetan lalu lintas ibarat monster. Hati-hati dan pasang mata jika berjalan-jalan di tengah kota, karena sampah berserakan dimana-mana, sapi berkeliaran dan monyet juga siap mencopet makanan serta kacamata Anda.
Foto: AP
5. Nairobi, Kenya
Berbahaya dan mudah meledak. Bukan kota yang tepat untuk berwisata. Ibukota Kenya ini padat, kacau dan penuh smog. Bandar udaranya juga kacau balau. Sisi positifnya : kerajinan tangannya berkualitas bagus, juga museum Karen Blixen serta Giraffe Centre bisa jadi tempat bersantai sebelum mengikuti safari.
Foto: AP
4. Guatemala City
Kotor dan tidak bersahabat. Tingkat kejahatan sangat tinggi, bahkan dengan kekerasan di siang hari bolong. Lalu lintas kacau. Yang dipuji, restoran steak di San Lucas dan keindahan danau Atitlán. Walau begitu secara keseluruhan kotanya digolongkan berbahaya bagi turis.
Foto: AFP/Getty Images
3. Guangzhou, Cina
Padat, kotor dan tercemar berat. Orang meludah sembarangan dimana-mana. Itu gambaran negatif dari para wisatawan terhadap kota ketiga terbesar di Cina yang dulu bernama Canton yang terletak di tepi sungai Mutiara itu. Sisi positifnya, semua makanan lokal gaya Canton lezat.
Foto: CC/Karl Fjellstorm, itdp-china
2. Casablanca, Marokko
Jauh dari gambaran romantis di film bernama sama, kota ini sangat kotor, banyak macet, penuh pedagang kaki lima semrawut, orang bertengkar dan saling berteriak di jalanan. Gambaran kemiskinan melekat di seluruh kota. Sisi positifnya: kunjungi mesjid Hassan II yang indah, tenang dan bersih (Foto). Tapi keluar dari halaman mesjid, turis akan kembali disergap kesemrawutan.
Foto: imago
1. Caracas, Venezuela
Dulu ibukota Venezuela ini terkenal sebagai kota yang bersahabat dan kosmopolitan. Sekarang, Venezuela menempati puncak peringkat sebagai kota paling tidak ramah sedunia. Kriminalitas tinggi, kelangkaan bahan kebutuhan pokok dan kualitas kehidupan amat buruk. Toko atau restoran dipasangi terali atau dikunci pintunya demi keamanan. Warga kota juga bersikap bermusuhan terhadap turis.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Gutierrez
10 foto1 | 10
Realita dari Lingkungan yang "Tidak Tersentuh Hukum"
Meski fakta-fakta yang berbeda seperti dipublikasikan BKA, beberapa politisi masih tetap bersikeras dengan pandangannya bahwa Jerman memang memiliki zona berbahaya. Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn pernah menyatakan, “Ada wilayah di Essen, Duisburg dan Berlin, di mana warga mendapat kesan bahwa negara tidak lagi sudi atau tidak mampu untuk menegakkan hukum di sana".
Namun dari hasil pengamatan, misalnya salah satu daerah yang dicap sebagai “bebahaya” di kota Duisburg, Marxloh, ternyata kondisi keamanan yang dilaporkan media berbeda dengan kondisi sesungguhnya,.
Kondisii di wilayah Marxloh, tidak jauh berbeda dengan kondisi di berbagai kota lain di Jerman; kurang terawat dan dengan tingkat pengangguran yang cukup tinggi. Namun secara keseluruhan, Duisburg yang terkenal dengan tingginya jumlah warga asing, sebenarnya memiliki tingkat kriminalitas yang rendah dibandingkan Aachen, yang dikenal sebagai kota pelajar yang tenang.
.
RoboCop di Dunia Nyata
Istilah "RoboCop" sebenarnya berasal dari film fiksi ilmiah tahun 1987. Dari fiksi kini jadi kenyataan. Polisi robot kini antara lain sudah beraksi di Dubai dan Cina.
Foto: Imago/EntertainmentPictures
Polisi Robot Pertama Dubai
Tampak dalam foto polisi robot berpose dengan latar belakang Burj Khalifa. Setelah mengerahkan mobil mewah Lamborghini dan Ferrari untuk berpatroli di jalanan, polisi Dubai kini mengandalkan robot. Jika eksperimen Robocop sukses, 25 persen kesatuan patroli kepolisian Dubai akan digantikan oleh robot hingga 2030.
Foto: Getty Images/AFP/G. Cacace
Seukuran Manusia
Robot dibuat oleh perusahaan Spanyol "Pal Robotics". Bobotnya 100 kilogram dan tingginya 1,70 meter. Robot dilengkapi dengan baterai yang tahan hingga 8 jam. Walau bekerja sebagai polisi, robot tidak memiliki senjata.
Foto: Getty Images/AFP/G. Cacace
Komunikasi Lewat Touchscreen
Pada awalnya, robot akan bekerja di pusat perbelanjaan dan kawasan wisata di Dubai. Di dadanya ada touchscreen. Warga bisa menggunakannya untuk misalnya membayar denda atau melaporkan kejahatan.
Foto: Reuters/A. M. Almara
Robot Cerdas
Selain itu, robot juga memiliki mikrofon. Sehingga warga bisa berbicara secara langsung dengan kantor polisi. Karena ada banyak turis di Dubai, polisi robot ini juga bisa berkomunikasi dalam berbagai bahasa.
Foto: Reuters/A. M. Almara
Polisi Robot di Bandara
AnBot adalah robot pertama di Cina yang terlatih untuk melakukan pemeriksaan keamanan di bandara. Tujuannya untuk meringankan tugas polisi bandara.
Foto: picture alliance/dpa/Stringer
Dilengkapi Senjata Kejut Taser
Robot dikembangkan oleh National Defense University. Tingginya hanya 149 cm dan beratnya 78 kilogram. Robot dilengkapi oleh empat kamera digital dengan resolusi tinggi dan antara lain bisa berpatroli secara independen serta mengenali wajah. Robot bahkan memiliki senjata kejut taser yang dikendalikan oleh manusia di ruang kontrol.
Foto: picture alliance/dpa/Stringer
Seragam RoboCop
Ini bukan robot. Tetapi seragam yang dipakai kesatuan khusus "Batalhão de Polícia de Choque", polisi militer Rio de Janeiro Brasil dijuluki sebagai kostum Robocop. Mereka memakai seragam khusus tersebut antara lain saat mengamankan Piala Dunia 2014. Ed: vlz/rzn (dari berbagai sumber)