1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
BencanaCina

Beijing Dilanda Banjir, Belasan Orang Dilaporkan Tewas

1 Agustus 2023

Stasiun televisi pemerintahan Cina, CCTV, melaporkan setidaknya 11 orang tewas dan 27 lainnya dinyatakan hilang akibat banjir yang menerjang Beijing, Cina.

Warga distrik Mentougou berjalan di samping sungai yang terdampak banjir
Foto warga yang tengah berjalan di samping salah satu sungai di distrik Mentougou yang terdampak banjirFoto: Andy Wong/AP/picture alliance

Stasiun televisi pemerintah Cina CCTV melaporkan setidaknya 11 orang tewas dan 27 lainnya dinyatakan hilang akibat banjir yang menerjang ibu kota Beijing.

Badai Doksuri menyapu bagian utara Cina sejak Jumat kemarin. Badai ini menghantam provinsi Fujian Selatan, usai melintasi kawasan Filipina.

Hujan lebat mulai mengguyur kota dan daerah sekitarnya pada hari Sabtu (29/07) dengan curah hujan rata-rata yang sama dengan curah hujan selama satu bulan Juli. Beijing diguyur hanya dalam kurun waktu 40 jam.

Foto warga yang tengah berkumpul menyaksikan jalanan dan kendaraan yang rusak akibat diterjang banjir di distrik Mentougou, Senin (31/07)Foto: Andy Wong/AP/picture alliance

Sementara itu, satu unit kelompok militer beranggotakan 26 orang tentara beserta empat helikopter menjalankan sebuah "misi penyelamatan lewat udara" pada Selasa dini hari untuk mengantarkan ratusan paket makanan dan jas hujan kepada korban yang terdampar di dalam dan di sekitar stasiun kereta api di distrik Mentougou yang tersapu badai, demikian laporan kantor berita CCTV.

"Pada 31 Juli, kawasan Beijing termasuk di dalamnya Fangshan dan Mentougou mengalami kerusakan serius akibat banjir, menyebabkan setidaknya tiga kereta api terjebak dan sejumlah ruas jalan di beberapa area dilaporkan terputus," kata CCTV.

 

CCTV menayangkan gambar langsung saat kejadian Selasa pagi yang menimpa sejumlah bus ketika setengahnya terendam banjir di Fangshan, barat daya Beijing.

Surat kabar Partai Komunis di Mentougo menyebut sekitar 150.000 rumah tangga di kawasan itu tidak memiliki air bersih. Kemudian, mereka menyediakan 45 tangki air untuk memenuhi pasokan darurat.

Media lokal pada Senin (31/07) juga menayangkan rekaman kekacauan saat kereta cepat terjebak dalam sebuah jalur selama 30 jam. Saat itu para penumpang mengeluhkan tidak adanya makanan dan minuman.

Foto seorang warga tengah berjalan di sebuah desa yang dilanda banjirFoto: Andy Wong/AP/dpa/picture alliance

Peringatan bahaya hujan lebat

Beijing dan Hebei telah berstatus siaga marah dalam waktu semalam akibat hujan badai. Sementara itu, otoritas meteorologi juga memperingatkan potensi banjir bandang dan tanah longsor. Kota tersebut juga telah mengaktifkan waduk pengendali banjir pada Senin (31/07) untuk pertama kalinya setelah dibangun di tahun 1998, kata Beijing Daily.

Di Kota Handan, Provinsi Hebei, para penyelamat menggunakan sebuah mesin derek untuk mengangkat seorang korban yang terjebak dalam mobilnya di tengah banjir pada Minggu (31/07). Beruntung korban terselamatkan menjelang mobilnya terbalik dan terbawa arus.

Cina telah mengalami cuaca ekstrem dan mencatat rekor suhu panas pada musim panas ini. Menurut ilmuwan, kondisi ini makin diperparah oleh adanya perubahan iklim.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa hujan lebat dapat memicu banjir yang lebih buruk dibanding Juli 2012. Saat itu, 79 orang tewas dan puluhan ribu orang dievakuasi, demikian laporan media lokal.

Cina saat ini sudah bersiap-siap untuk kedatangan topan lain, yakni Khanun. Badai keenam di tahun ini yang bakal mendekati pantai timur Cina. mh (AFP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait