Bekas Kanselir Gerhard Schröder Gugat Parlemen Jerman
12 Agustus 2022
Dia menuntut Bundestag memulihkan hak istimewanya sebagai mantan kanselir yang dicabut Mei lalu. Schröder dimusuhi lantaran kedekatannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin dan sikap gamang terkait perang di Ukraina.
Iklan
Gugatan mantan Kanselir Gerhard Schröder kepada parlemen Jerman Bundestag dilayangkan pada Jumat (12/8) ke Pengadilan Administrasi Berlin. Dia meyakini keputusan Komite Anggaran Bundestag yang mencabut hak istimewanya bertentangan dengan konstitusi.
Sejak Mei silam, Schröder tidak lagi mendapat jatah kantor dan pegawai sebagaimanya yang dijamin konstitusi. Alasannya adalah karena "mantan Kanselir Schröder tidak lagi menjalankan fungsi resminya.”
Pemerintah kini menyaratkan, anggaran kerja bagi mantan kanselir kelak bergantung pada tugas dan fungsi, bukan status.
Namun begitu, Schröder tetap mendapat tunjangan pensiun dan pengamanan pribadi.
Kuasa hukum Schröder beralasan, keputusan Komite Anggaran mencabut anggaran kerja adalah "ilegal”, karena tidak menjelaskan istilah "fungsi resmi” seorang mantan kanselir secara gamblang. Tanpanya, sulit menentukan apakah Schröder benar-benar telah melalaikan tugasnya.
Komite Anggaran juga dianggap tidak menjelaskan prosedur resmi yang digunakan untuk menentukan kasus Schröder.
Bagaimana Perang Putin Mempengaruhi Ekonomi Dunia
Efek perang Rusia terhadap Ukraina dirasakan di seluruh dunia. Harga makanan dan bahan bakar meningkat di mana-mana. Di beberapa negara kerusuhan pecah akibat naiknya harga barang kebutuhan utama.
Foto: Dong Jianghui/dpa/XinHua/picture alliance
Belanja Semakin Mahal di Jerman
Konsumen di Jerman merasakan kenaikan biaya hidup. Konsekuensi dari perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia mulai terasa. Pada bulan Maret, tingkat inflasi Jerman mencapai level tertinggi sejak 1981. Pemerintah Jerman ingin segera mengembargo batubara Rusia, tetapi masih memperdebatkan pelarangan impor gas dan minyak dari Rusia.
Foto: Moritz Frankenberg/dpa/picture alliance
Antrian Mengisi Bahan Bakar di Kenya
Antrian panjang mobil di SPBU Nairobi. Di Kenya, warga juga merasakan dampak perang di Ukraina. Bahan bakar kian mahal, dan pasokannya terbatas, belum lagi krisis pangan. Duta Besar Kenya untuk PBB Martin Kimani dalam sidang Dewan Keamanan menyatakan keprihatinannya, dan membandingkan situasi di Ukraina timur dengan perubahan yang terjadi di Afrika setelah berakhirnya era kolonial.
Foto: SIMON MAINA/AFP via Getty Images
Siapa Amankan Suplai Gandum ke Turki?
Rusia adalah produsen gandum terbesar di dunia. Karena larangan ekspor dari Rusia, harga roti sekarang naik di banyak tempat, termasuk di Turki. Sanksi internasional telah mengganggu rantai pasokan. Ukraina juga merupakan salah satu dari lima pengekspor gandum terbesar di dunia, tetapi perang dengan Rusia membuat mereka tidak dapat mengirimkan barang dari pelabuhannya di Laut Hitam.
Foto: Burak Kara/Getty Images
Harga Gandum Melonjak di Irak
Seorang pekerja tengah menumpuk karung-karung tepung tergu di pasar Jamila, pasar grosir terpopuler di Baghdad. Harga gandum telah meroket di Irak sejak Rusia menginvasi Ukraina, karena kedua negara tersebut menyumbang setidaknya 30% dari perdagangan gandum dunia. Irak tetap netral sejauh ini, tetapi poster-poster pro-Putin sekarang telah dilarang di negara itu.
Foto: Ameer Al Mohammedaw/dpa/picture alliance
Unjuk Rasa di Peru
Para demonstran bentrok dengan polisi di ibukota Peru, Lima. Mereka memprotes kenaikan harga pangan, satu di antara rangkaian kenaikan harga. Krisis semakin diperburuk dengan adanya perang di Ukraina. Presiden Peru, Pedro Castillo memberlakukan jam malam dan keadaan darurat untuk sementara. Tapi jika peraturan tersebut dicabut, protes akan terus berlanjut.
Foto: ERNESTO BENAVIDES/AFP via Getty Images
Keadaan Darurat di Sri Lanka
Di Sri Lanka, warga turun ke jalan untuk mengekspresikan kemarahan mereka. Beberapa hari lalu, ada yang mencoba menyerbu kediaman pribadi Presiden Gotabaya Rajapaksa. Memuncaknya protes terhadap kenaikan biaya hidup, kekurangan bahan bakar, dan pemadaman listrik, mendorong presiden mengumumkan keadaan darurat nasional, sekaligus meminta bantuan pengadaan sumber daya dari India dan Cina.
Warga di Skotlandia juga memprotes kenaikan harga makanan dan energi. Di seluruh Inggris, serikat pekerja telah mengorganisir demonstrasi untuk memprotes kenaikan biaya hidup. Brexit telah mengakibatkan kenaikan harga di banyak area kehidupan, dan perang di Ukraina makin memperburuk keadaan.
Foto: Jeff J Mitchell/Getty Images
Harga Ikan Goreng di Inggris Melonjak
Warga Inggris punya alasan untuk khawatir terkait hidangan nasional tercinta mereka "fish and chips". Sekitar 380 juta porsi goreng ikan dan kentang dikonsumsi di Inggris setiap tahun. Tetapi sanksi keras saat ini, berarti harga ikan putih dari Rusia, minyak goreng dan energi, semuanya melonjak naik. Pada Februari 2022, tingkat inflasi Inggris mencapai 6,2%.
Foto: ADRIAN DENNIS/AFP via Getty Images
Peluang Ekonomi bagi Nigeria?
Seorang pedagang di Ibafo, Nigeria, tengah mengemas tepung untuk dijual kembali. Nigeria telah lama ingin mengurangi ketergantungannya pada makanan impor, dan membuat ekonominya lebih tangguh lagi. Orang terkaya di Nigeria Aliko Dangot, baru-baru ini membuka pabrik pupuk terbesar di negara itu, dan berharap memiliki banyak pembeli. Apakah itu sebuah peluang? (kp/as)
Foto: PIUS UTOMI EKPEI/AFP via Getty Images
9 foto1 | 9
Dimusuhi publik
Bekas kanselir yang berkuasa antara 1998 dan 2005 itu sejak awal dikenal dekat secara pribadi dengan Vladimir Putin. Setelah lengser, Schröder duduk di dewan pengawas Gazprom, perusahaan migas Rusia.
Iklan
Kedekatan itu mendulang kritik, yang berubah jadi kecaman ketika Rusia melancarkan invasi terhaap Ukraina. Tekanan terhadap Schröder membengkak seiring munculnya dugaan kejahatan perang yang dilakukan militer Rusia.
Mei lalu, Schröder akhirnya mengumumkan akan mengundurkan diri dari perusahaan energi Rusia, Rosneft, dan menolak perpanjangan masa tugas di dewan pengawasan Gazprom. Dia juga sempat melawat ke Moskow untuk medorong Putin menghentikan perang. Namun upayanya itu gagal.
Meski begitu, sikapnya yang menolak mengecam Rusia, tetap membekas di publik Jerman. Sebuah jajak pendepat April lalu mencatat sebanyak 64 persen warga Jerman mendukung pemecatan Schröder dari partainya, SPD.
Menlu Jerman: Rusia Gunakan Propaganda Baru
03:17
Jerman dan Rusia
Di era Schröder, SPD giat mengadopsi doktrin "pendekatan melalui kerja sama” yang antara lain digariskan Menteri Luar Negeri Frank Walter-Steinmeier kala itu.
Di kalangan pewarta politik Jerman, Steinmeier juga dikenal berteman dekat dengan Menlu Rusia, Sergey Lavrov. Menurut laporan Neue Zürcher Zeitung, Putin berulangkali menghabiskan waktu lama ketika menerima Steinmeier. Keistimewaan tersebut tidak biasanya diberikan kepada seorang menteri luar negeri.
"Kemitraan strategis” dengan Rusia memang merupakan dasar kebijakan luar negeri Jerman. Harapannya, dengan mempererat kerja sama dengan Rusia, Moskow secara perlahan akan mendekat ke Eropa.
Tapi kebijakan tersebut berbalik arah, ketika Putin menganeksasi Ukraina. dan Jerman sebaliknya malah bergantung dari suplai energi Rusia.