Apakah Anda tetap ingin bekerja lima hari tiap pekan walaupun bisa bekerja hanya empat hari dengan gaji sama? Jika jawabannya ya, Anda sama dengan para pekerja di India.
Iklan
Kronos Incoporated, sebuah perusahaan manajemen tenaga kerja, mengungkap lewat sebuah survei tentang studi kebudayaan, bahwa India adalah negara dengan orang-orang yang paling suka bekerja keras.
Survei dilakukan Kronos Incorporated di India, AS, Kanada, Jerman, Meksico, Perancis, Australia dan Inggris. Jajak pendapat diadakan antara 31 Juli dan 9 Agustus 2018, dan mengikutsertakan 2.772 pekerja.
Survei mengungkap, India menduduki tempat teratas. 69% pekerja "full time" mengatakan bersedia bekerja lima hari per minggu, walaupun, katakanlah, mereka punya opsi untuk bekerja hanya empat hari per minggu dengan gaji sama.
7 Tanda Anda Terlalu Banyak Bekerja
"Burnout" adalah istilah yang digunakan bagi efek psikologis dari beban pekerjaan berlebihan. Indikasinya ada, namun kerap tak jelas, hingga sering menyebabkan salah diagnosa penyakit lain. Coba cek di sini!
Anda merasa lebih sarkastis dari biasanya? Atau mengejek pekerjaan rekan yang biasanya jadi teman kerja terbaik? Coba cek diri dan beban pekerjaan yang mungkin sangat memberatkan sehingga membuat Anda lebih sinis dari biasanya. Merendahkan orang lain bisa jadi mekanisme untuk memerangi stres.
Foto: Fotolia/Jeanette Dietl
Ingin Lari dan Melupakan Segalanya
Pernah merasa ingin lari meninggalkan kantor menuju pulau terpencil untuk mendapat ketenangan? "Godaan" seperti ini bisa jadi tanda-tanda "burnout". Menghindar adalah salah satu mekanisme untuk menghadapi situasi berat. Orang berusaha menjauhi pekerjaan karena menginvestasikan terlalu banyak tenaga dengan harapan akan sukses.
Foto: Fotolia/fffranz
Terus Lakukan Kesalahan dalam Pekerjaan Mudah
Kurangnya perhatian atas detail tertentu adalah tanda-tanda peringatan Anda mungkin menderita "burnout." Kalau Anda merasa sulit mengingat sesuatu, atau untuk berkonsentrasi pada tugas rutin sehari-hari, peneliti menyarankan untuk berupaya mengurangi stres agar lebih bisa memfokuskan diri.
Foto: picture-alliance/dpa
Selalu Merasa Lelah
Apakah Anda selalu ingin menghabiskan hari Minggu yang indah untuk tidur seharian? Rasa letih seperti itu bisa jadi pertanda stres atau "burnout". Apa lagi jika Anda menyadari, bahwa tidur seharian pun tidak membuat Anda merasa lebih segar. Kelelahan emosional adalah isyarat bahwa Anda terlalu banyak bekerja.
Foto: Colourbox
Meragukan Diri Sendiri
Anda sudah bekerja keras di bidang yang Anda pilih sendiri. Jadi mengapa belakangan ini meragukan hasil kerja dan kemampuan Anda sendiri? Perasaan "kurang mampu" seperti ini juga simtom khas "burnout". Ini bisa dilihat pada berbagai profesi, mulai dari doker ahli bedah sampai atlit. Pikiran Anda berusaha mengelabui dfiri sendiri, sebagai upaya mengatasi beban pekerjaan yang makin banyak.
Foto: picture-alliance/dpa/Steffen
Sering Sakit
Sakit kepala dan tak kunjung hilang? Atau sakit ringan lain yang terus merongrong? Kalau dokter tidak bisa menemukan penyebabnya, mungkin Anda harus memeriksa jadwal kerja. Demikian saran pakar psikologi yang menemukan kaitan antara kesehatan fisik dan burnout. Kadang stres berat bisa ancam kesehatan. “Burnout” berat menyulut gangguan kesehatan tubuh, mulai flu sampai sakit jantung.
Foto: Colourbox
Mudah Kesal Karena Hal Kecil
Terus mengeluhkan bos yang tak adil dan kolega yang curang? Tentu itu semua bisa benar-benar terjadi. Tapi perasaan seperti ini juga bisa jadi tanda-tanda "burnout.” Untuk mengatasinya, para peneliti Asosiasi Ilmu Psikologi menganjurkan untuk mengecek kembali gaya kerja. Mungkin Anda terlalu berambisi sehingga bekerja berlebihan atau ingin sukses terlalu cepat. Penulis: ml/as (TIME, netdoktor)
Foto: picture-alliance/dpa/J. Kalaene
7 foto1 | 7
Meksiko menduduki tempat kedua. 43% dari responden bersedia bekerja lima hari per minggu walaupun punya alternatif bekerja empat hari dengan gaji sama. Setelahnya, Amerika Serikat di peringkat ke tiga dengan 27%.
Di Inggris hanya 16% reponden bersedia bekerja lima hari per minggu, jika bisa bekerja hanya empat hari. Di Perancis jumlahnya 17% dan di Australia 19%.
Survei juga mengungkap, jika gaji konstan, sepertiga (atau 34%) dari seluruh responden yang ikut merasa jumlah hari kerja yang ideal adalah empat hari tiap pekan. Sementara 20% lebih suka bekerja hanya tiga hari per minggu.
Sumber: timesofindia, news18 (Ed.: ml/vlz)
Yang Berbeda Saat Bekerja di Jerman
Tertarik bekerja di Jerman? Sebaiknya kenali dulu kebiasaan orang Jerman saat bekerja.
Foto: picture-alliance/dpa
Tepat Waktu
Orang Jerman akan hadir 5 menit sebelum rapat dan masing-masing akan menunggu dengan diam tanpa berbicara apapun selain menawarkan kopi. Mereka pun mulai mengeluh jika rapat tidak mulai tepat waktu. Kalau orang Inggris suka memulai 10 menit berbicara topik-topik ringan dengan para kolega rapat pun sering dimulai 10 menit terlambat. Kalau di Indonesia....?
Foto: Colourbox/Y. Iluhin
Berpakaian tak formal ke kantor
Gaya berpakaian pegawai Jerman sangatlah tidak formal dibandingkan pegawai pada umumnya di negara lain. Jeans dan polo shirt adalah pakaian yang normal, wanita pun tidak menggunakan hak. Tak hanya perempuan, para lelaki Jerman suka pakai syal saat bekerja di dalam ruangan terutama jika suhu mencapai 20 Derajat. Saat musim panas perempuan akan menggunakan blus santai dan sepatu terbuka.
Foto: DW
Bebas Email saat liburan
Kolega dan bos saling menghormati hari libur pegawai– Anda pun punya hak untuk meletakkan tagline ‘tidak di kantor’ atau ‘hubungi saya hanya jika mendesak’ pada email Anda. Bahkan perusahaan besar seperti Daimler punya kebijakan: email masuk akan di hapus saat libur atau ditandai sebagai tidak terbaca. Jika manajer mengeluh, maka ia punya masalah kepemimpinan
Foto: Imago/imagebroker
Kerja bukan ngobrol
Orang Jerman terkenal sangat produktif. Mereka tidak akan membuang waktu membuka Facebook atau bahkan mengobrol dengan para kolega tentang siaran TV kemarin malam. Mereka lebih suka menyelesaikan pekerjaannya daripada nongkrong di Kantin. Sisi lainnya, memang suasana kerja di Jerman lebih kaku dan kurang humor.
Foto: Colourbox
Kurang enak badan? Pergi ke dokter!
Jika di Indonesia rata-rata kita tetap ngantor saat flu, beda halnya di Jerman. Saat Flu Anda bisa menggunakan asuransi Anda dan pergi ke dokter. Dokter akan memberikan Anda surat sakit dan waktu secukupnya untuk beristirahat. Rata-rata orang Jerman mengunjungi dokter 18 kali setahun.
Foto: Colourbox
Formalitas di tempat kerja
Orang Jerman akan memanggil koleganya dengan panggilan ‘Bapak’ (Herr) atau ‘Ibu’ (Frau) meskipun mereka duduk dalam satu kantor yang sama bertahun tahun. Jika seseorang memiliki gelar doktor, mereka pun akan dipanggil dengan gelar itu. Kini banyak perusahaan teknologi dengan banyak pekerja asing yang tak lagi bergaya formal – mereka hanya akan memanggil‚‘kamu‘ (du) atau ‘Anda‘ (Sie).
Foto: picture-alliance/dpa
Mulai bekerja sangat awal
Orang Jerman mulai bekerja sangat pagi. Mulai bekerja pukul 06.30 adalah hal yang biasa. Keuntungannya adalah pukul 15.00 mereka pun bisa pulang. Saat musim panas ini adalah keuntungan besar, karena orang bisa bersantai di taman atau berenang di danau setelahnya. slc/hp (liveworkgermany)