Ingin belajar bahasa Jerman melalui jejaring sosial? Internet menawarkan banyak akun Twitter dan kanal Youtube untuk meningkatkan pengetahuan bahasa Jerman Anda. DW merangkumnya untuk Anda.
Iklan
Belajar bahasa baru selayaknya menyenangkan. Dengan bahasa Jerman, mungkin hal ini sulit terwujud, tapi jangan enggan untuk berhadapan dengan Genitiv, gender untuk artikula (kata sandang) atau kata benda. Jejaring sosial dapat membantu perkenalan dengan kata-kata Jerman yang sulit atau bahkan dengan ungkapan aneh dalam bahasa Jerman.
Tanpa bertele-tele, garapan DW sendiri @dw_learngerman masuk ke puncak daftar rekomendasi, terutama apabila ikut serta salah satu kursus multimedia Deutsch-Lernen. Kursus ini menawarkan 'das Wort der Woche,' yang menjelaskan kata-kata penting dalam penggunaan sehari-hari.
Pada laman utama dw.de/deutsch-lernen page, pengguna dapat menemukan banyak alat dan latihan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Jerman. Ikuti tes penempatan untuk meninjau tingkat kemahiran Anda atau ikut serta salah satu kursus interaktif.
Kalau Anda perlu mengasah artikula dalam bahasa Jerman (bagaimanapun, ada tiga kata sandang dan seringkali penggunaannya tidak logis) coba cek Deutsch für Euch, yang dipersembahkan untuk Anda oleh @KatjaDFE. Akun ini memiliki 43.000 pengikut, jadi kemungkinan besar Anda tidak sendiri saat bergumul dengan 'der, die und das.'
Orang Jerman cenderung merayakan bahasa mereka dengan menerjemahkan sejumlah klise dalam bahasa Jerman atau menafsirkan permainan kata secara literal ke dalam bahasa Inggris. Ini terkadang berguna. Dan selalu lucu. @Germanquatsch memberikan contoh:
Bagi mereka yang kemampuan bahasa Jerman-nya sudah lebih maju, mengapa tidak menyelami sisi budaya Jerman dengan 'rambu-rambu larangan.' @esistuntersagt mengoleksinya.
Bagi mereka yang mencari lebih banyak pengetahuan mengenai bahasa sehari-hari @germandailyword menyediakan masukan. Kicauannya datang dengan tautan yang menunjukkan contoh-contoh. Penjelasannya terkadang berguna untuk dimanfaatkan dalam lingkup kantor Jerman (zügig: tangkas, singkat, cepat; or leertaste: spasi).
Tagar #dailydeutsch mengirim rentetan twit untuk merebut perhatian komunitas Twitter.
Dan setiap kali Oktoberfest, turis asing di München mungkin ingin meninjau sejumlah kosakata dasar untuk memesan bir atau menavigasi diri melewati kerumuman orang.
10 Kata Jerman untuk Memanggil Kekasih
Apa panggilan 'sayang' sudah terdengar basi? Coba pakai kata-kata berikut yang dipakai orang Jerman untuk memanggil pujaan hati Anda.
Foto: Fotolia/Iakov Filimonov
Maus (Tikus)
Tikus tidak bisa dibilang makhluk yang paling manis. Mereka membawa kuman dan sulit ditangkap. Namun di Jerman cukup lazim bagi seorang lelaki untuk memanggil kekasih atau istrinya 'Maus.' Sebutan ini juga menjadi favorit untuk memanggil anak kecil, dalam hal ini versi cilik 'Mäuschen' mungkin lebih tepat.
Foto: Fotolia/khmel
Hase (Kelinci)
Seperti yang bisa Anda bayangkan, 'Hase' lebih sering dipakai untuk perempuan. Kelinci aslinya lebih lucu dari tikus, mungkin itu juga kenapa mereka tidak lagi tergolong hewan pengerat sejak tahun 1912 (sekarang mereka disebut lagomorpha). Berkat Kelinci Playboy, panggilan Hase selalu punya kesan seksi. Versi ciliknya, 'Häschen,' bisa untuk segala umur dan tidak tertutup pada pasangan.
Foto: imago stock&people
Bärchen (Beruang Kecil)
Julukan sayang bukan hanya untuk perempuan. Panggilan untuk kaum lelaki juga harus punya manis, itulah mengapa 'Bär' (Beruang) hanya digunakan dalam bentuk kerdilnya. Tapi bukan berarti Bärchen itu kecil. Panggilan ini paling sering dipakai untuk lelaki yang perutnya terlihat buncit penuh madu - dan ideal untuk dipeluk.
Foto: DW/U. Schleicher
Mausebär (Beruang Tikus)
Sepertinya orang Jerman kehabisan binatang imut untuk menyebut pasangan mereka, jadinya mereka mengarang sendiri: 'Mausebär,' dari tikus dan beruang. Sementara kita sibuk membayangkan kombinasi tidak biasa ini, kita dibuat berpikir: Haruskah kita tersinggung atau tersanjung ketika seseorang memanggil kita Mausebär? Mungkin tergantung semenarik apa orang yang memanggil.
Foto: Fotolia/tramp51
Schnecke (Siput)
Bahkan lebih tidak menyanjung dari Mausebär adalah panggilan 'Schnecke' (siput). Selain kecil, hewan lunak yang satu ini tak punya banyak kualitas idaman: Siput cenderung lambat, pengecut, lengket dan pemalu. Tapi jangan salah, waspadalah! Kalau seorang lelaki memanggilmu siput, ia kemungkinan besar mau bermesraan denganmu.
Foto: Fotolia/Mathieu PINSON
Schnucki (Tak Ada Padanan)
'Schnucki' boleh terdengar seperti Schnecke, tapi maknanya jauh berbeda. Celakanya, tidak ada padanan katanya dalam bahasa Indonesia. Ini hanya sekedar kata yang terdengar imut yang dibuat orang Jerman ketika bermanja-manja dengan pasangannya. Coba dipraktekkan memanggil kekasih Anda dan lihat apa yang terjadi!
Foto: Fotolia/Doc RaBe
Perle (Mutiara)
Jangan salah, masih ada panggilan sayang orang Jerman yang makna aslinya juga menarik, yakni Perle (mutiara). Sebutan ini tidak dipakai di seluruh Jerman, tapi menjadi favorit di lembah Ruhr yakni jantung kawasan industri Jerman.
Foto: Fotolia/Himmelsstur
Liebling (Sayang)
'Liebling' adalah kata Jerman yang paling dekat dengan 'darling' dalam bahasa Inggris. Tak hanya mengandung kata yang berarti cinta - 'Liebe'- istilah ini juga punya makna lain. Liebling dapat digunakan sebagai awalan yang berarti favorit. Contohnya 'Lieblingsbuch' yang artinya buku favorit. Jadi bisa dibilang Liebling Anda itu orang yang paling Anda favoritkan.
Foto: Fotolia/drubig-photo
Süsse atau Süsser (Manis)
Siput dan tikus mungkin tidak terlalu manis, tapi bukan berarti orang Jerman tidak mau mengakui betapa manisnya pasangan mereka. 'Süss' adalah kata sifat dalam bahasa Jerman, sehingga mendapatkan akhiran tergantung dari jenis kelamin pasangannya. Seorang lelaki akan memanggil pacarnya 'Süsse,' sementara pasangan perempuannya balas menyebut 'Süsser.'
Foto: Getty Images
Schatz (Harta)
Tidak perlu ke ujung pelangi untuk mencari harta. 'Schatz' adalah panggilan sayang yang paling umum bagi orang Jerman. Tak hanya populer bagi mereka yang masih pacaran, tapi juga untuk pasangan yang sudah menikah, dan dipakai memanggil anak-anak. Mereka yang bosan dengan sekedar 'Schatz' memberi tambahan akhiran seperti 'Schatzi' atau 'Schätzchen.'