1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Belanda Terapkan Pelonggaran, Jerman Siapkan Pengetatan Baru

21 April 2021

Pemerintah Belanda melonggarkan pembatasan corona dan mengizinkan kafe dibuka kembali dari pukul 12 hingga 6 sore. Sementara Jerman akan menetapkan pengetatan baru yang disebut "Rem Darurat Corona".

Pengawasan jam malam di Amsterdam
Pengawasan jam malam di AmsterdamFoto: Marco de Swart/ANP/picture alliance

Pemerintah Belanda mengakhiri jam malam yang kontroversial dan mengizinkan kafe untuk melayani pelanggan di luar ruangan sebagai bagian dari pelonggaran pembatasan pandemi corona.

"Kami tentu saja senang bahwa ini bisa terwujud lagi, karena masyarakat merindukan lebih banyak kebebasan," kata Perdana Menteri Mark Rutte.

Kafe akan diizinkan beroperasi melayani pengunjung di luar ruangan antara pukul 12 dan 6 sore, dengan maksimal 50 orang. Rumah tangga akan diizinkan menerima dua tamu, berbeda dengan pembatasan saat ini hanya satu orang.

PM Mark Rutte mengatakan, perubahan yang akan mulai diberlakukan minggu depan merupakan "langkah yang sangat hati-hati dan hati-hati."

Jam malam yang diberlakukan di Belanda telah menyebabkan kerusuhan terburuk di negara itu dalam beberapa dekade, setelah berbagai aksi protes dilancarkan. Otoritas Belanda memberlakukan aturan yang lebih ketat pada bulan Oktober tahun lalu, ketika jumlah kasus Covid-19 melonjak tajam.

Ribuan polisi dikerahkan mengamankan gedung parlemen Reichstag dan pusat kota BerlinFoto: Sean Gallup/Getty Images

Jerman akan putuskan pengetatan dan jam malam

Sementara Belanda memberlakukan pelonggaran, sebaliknya pemerintah Jerman justru bermaksud melakukan pengetatan dan memberlakukan jam malam. Parlemen Jerman Bundestag hari Rabu (21/4) berdebat tentang paket kebijakan baru yang disebut "Rem Darurat Corona" dan akan melakukan pemungutan suara.

Ratusan orang di luar gedung parlemen Reichstag menggelar aksi demonstrasi pembatasan corona untuk memrotes kebijakan darurat corona yang dirancang guna meredam penyebaran Covid-19. Ribuan polisi dikerahkan untuk menjaga Reichstag dan pusat kota Berlin.

"Rem Darurat Corona" akan memberlakukan pembatasan ketat ketika tingkat infeksi di suatu distrik meningkat di atas batas tertentu. Jika laju infeksi selama 7 hari terakhir per 100.000 penduduk mencapai angka 100, otomatis akan dibelakukan jam malam dan pembatasan pertemuan pribadi. Satu rumah tangga hanya bisa berkumpul dengan satu orang lain, anak-anak di bawah usia 14 tahun tidak dihitung.

Jumlah infeksi baru Covid-19 yang terkonfirmasi di Jerman hari Rabu (21/4) tercatat 24.884 kasus, dengan 331 kasus meninggal, demikian menurut data yang diriis Robert-Koch-Institut (RKI).

Vaksin AstraZeneca sempat dipermasalahkan di Eropa dan negara-negara lainFoto: Dado Ruvic/REUTERS

Denmark suplai vaksin ke negara bagian Jerman

Denmark mengumumkan rencana untuk memberikan 55.000 dosis vaksin AstraZeneca ke negara bagian Schleswig-Holstein di Jerman, setelah menghentikan vaksinasi dengan vaksin itu.

"Mengikuti permintaan dari Schleswig-Holstein, pemerintah telah memutuskan untuk menngirim 55.000 dosis vaksin AstraZeneca (yang tidak digunakan) ke wilayah perbatasan," kata Kementerian Luar Negeri Denmark dalam sebuah pernyataan. Pemberian vaksin itu dimaksudkan sebagai "pinjaman" dan akan dikembalikan "pada waktunya".

Denmark menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca setelah adanya laporan tentang kasus langka pembekuan darah, dan sebagai gantinya melanjutkan vaksinasi dengan vaksin BioNTech-Pfizer dan Moderna. Pemerintah Denmark mengatakan akan menggunakan lagi vaksin AstraZeneca di kemudian hari, "jika situasinya berubah."

Sementara pemerintah Yunani mengumumkan pembukaan restoran mulai awal bulan depan. Menteri Negara George Gerapetritis mengatakan, kebijakan itu dimaksudkan untuk menunjang sektor ekonomi menjelang liburan musim panas, yang menjadi musim wisata sangat penting bagi Yunani.

hp/as (dpa, afp, rtr)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait