Sami A. asal Tunisia sejak tahun 2005 tinggal di kota Bochum. Polisi menganggap bekas pengawal pribadi Osama Bin Laden ini berbahaya, namun Dinas Migrasi selama ini melarang deportasinya.
Iklan
Polisi di Bochum menyatakan mereka menangkap warga Tunisia Sami A. hari Senin (25/6) ketika dia datang melapor ke kantor polisi. Bekas pengawal pribadi gembong teroris Osama bin Laden itu selama ini memang dikenakan wajib lapor, namun tidak dideportasi, karena ada larangan dari Dinas Migrasi dan Pengungsi BAMF.
Jurubicara kepolisian di Bochum mengatakan. Sekarang sudah ada surat dari BAMF bahwa larangan deportasi itu sudah dicabut. Pihak kepolisian menahan Sami A. yang berusia 42 tahun untuk menyiapkan deportasinya.
Menteri Urusan Pengungsi Negara Bagian Nordrhein Westfalen, Joachim Stamp mengatakan: "Kami menyiapkan segalanya untuk mendeportasi Sami A. sesegera mungkin ke negara asalnya".
Sejak 2005 tinggal di Bochum
Sami A. tinggal di Bochum dengan status pengungsi sejak tahun 2005, sekarang bersama istri dan anaknya. Kementerian Dalam Negeri Nordrhein-Westfalen bulan April lalu memasukkan namanya dalam daftar "orang-orang berbahaya" yang berpotensi melakukan serangan teror.
Selama ini, Sami A. tidak bisa dideportasi, karena memang ada keputusan pengadilan yang menyatakan bahwa dia "terancam penyiksaan" dan "perlakuan tidak manusiawi" jika dideportasi ke negaranya. UU Jerman memang melarang deportasi orang-orang yang terancam keselamatannya di negara asal.
Selama ini Sami A. mendapat tunjangan sosial sesuai UU suaka politik. Menurut keputusan pengadilan padai Mei 2015, Sami A. dinyatakan bersalah bergabung dengan kelompok teror Al Qaida dan akhir 1999 atau awal 2000 mendapat pelatihan senjata di Afghanistan. Dia kemudian bertugas sebagai pengawal pribadi Osama Bin Laden. Sami A. menolak semua tuduhan itu.
7 Organisasi Teror Paling Ditakuti Pimpinan Dunia
Pemimpin dunia mengidentifikasi terorisme internasional sebagai ancaman paling serius bagi stabilitas global. Walau kriteria terorisme terus berubah, namun kebrutalan 7 kelompok teror ini membuat ngeri pemimpin dunia.
Foto: Reuters/K. Ashawi
Islamic State di Irak dan Suriah (ISIS)
Didirikan 2004 tapi baru terkenal secara global 2014 setelah mengumumkan sepihak berdirinya kekalifahan di kawasan luas Irak dan Suriah. Di bawah pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi, ISIS terkenal lewat teror brutalnya, antara lain pemenggalan kepala para sandera, perbudakan seks perempuan dan penghancuran situs bersejarah.
Foto: picture-alliance/dpa
Abu Sayyaf Group
Organisasi teror di Flipina ini berbasis di kepulauan Jolo dan Basilan. Didirikan 1991 dimasukan daftar grup teroris AS 1997. Abu Sayyaf bertanggung jawab atas serangan teror sebuah ferry di Filipina (2004) yang menewaskan 116 orang. Grup ini mendapat dana dari tebusan sandera dan perompakan kapal barang. Tujuan utama Abu Sayyaf adalah mendirikan negara Islam merdeka di selatan Filipina.
Foto: Getty Images/AFP/R.Gacad
Harakat al-Shabaab al-Mijahideen
Terkenal sebagai al-Shabaab, organisasi teror ini beroperasi di kawasan Timur Afrika terutama di Somalia dan Kenya. Tahun 2006 Al Shabaab merebut kawasan luas di Somalia termasuk ibukota Mogadishu, tapi 2007 berhasil digempur mundur pasukan Somalia dan Ethiopia. Sejak itu grup beroperasi dari kawasan pedesaan dan melancarkan serangan ke kota. Anggota Al Shabaab ditaksir sekitar 9.000 orang.
Foto: Stringer/AFP/Getty Images
Tehrik-e Taliban Pakistan
Taliban di Pakistan sejak 2007 menjalin aliansi dengan sejumlah kelompok radikal lainnya di kawasan perbatasan ke Afghanistan. Kelompok ini tidak memiliki kaitan langsung dengan Taliban di Afghanistan. Grup afliasi Al Qaeda ini terutama menentang pemerintahan Pakistan serta militernya. Grup ini juga terkenal anti ideologi barat dan sering melancarkan serangan pembunuhan.
Foto: picture-alliance/dpa/TTP
Jamā’at Ahl as-Sunnah lid-Da’wah wa’l-Jihād
Kelompok teroris yang didirikan 2002 ini lebih terkenal dengan nama Boko Haram. Terutama beroperasi di Nigeria namun meluaskan aksinya di negara tetangga Chad, Niger dan Kamerun. Boko Haram membunuh sedikitnya 15.000 warga sipil dan menculik 276 gadis Chibok yang memicu kecaman internasional. Grup teroris ini berafiliasi dengan ISIS dan bertujuan menumbangkan pemerintahan Nigeria.
Foto: picture-alliance/AP Photo/G. Osodi
Tahrir al-Sham
Dulu kelompok teror yang berafiliasi dengan Al Qaeda ini bernama Front Al-Nusra. Pertengahan tahun 2016 kelompok ini menyempal dari Al Qaida dan membentuk aliansi dengan kelompok jihadis militan Sunni lainnya di Suriah dan memakai nama baru Tahrir al-Sham. Grup ini memainkan peranan utama dalam perang saudara di Suriah dan berada di pihak pemberontak yang ingin menumbangkan rezim Bashar al-Assad.
Foto: picture-alliance/Al-Nusra Front via AP
Hizbullah Libanon
Organisasi ini adalah partai politik sekaligus kelompok militan bersenjata Syiah. Didirikan 1982 dengan bantuan keuangan dan latihan militer Iran, sebagai reaksi atas invasi Israel ke selatan Libanon. Hizbullah terutama melancarkan serangan atas target Israel, Amerika dan barat. Dalam konflik Suriah, Hizbullah mendukung presiden Bashar al-Assad. Penulis: Cristina Burack (as/yf)
Foto: J. Eid/AFP/Getty Images
7 foto1 | 7
Datang ke Jerman sebagai mahasiswa
Sami A. diketahui datang ke Jerman tahun 1997 sebagai mahasiswa. Dia antara lain kuliah di kota Krefeld dan mengambil jurusan teknik. Tahun 2005 dia pindah ke Bochum. Kejaksaan Jerman mulai memeriksa Sami A. tahun 2006, namun penyidikan dihentikan karena bukti-bukti ketika itu masih kurang. Tahun 2015, Sami A. dinyatakan bersalah di Pengadilan Tinggi. Tahun 2017, Pengadilan Tinggi Münster melarang deportasinya ke Tunisia.
Keputusan untuk mendeportasi Sami A. tampaknya berkaitan dengan keputusan terbaru Mahkamah Konstitusi Jerman, Bundesverfassungsgericht (BVG). Baru-baru ini, BVG menolak pemintaan seorang terdakwa teroris asal Tunisia, yang memohon agar dia tidak diekstradisi kenegaranya dengan alasan bisa terancam hukuman mati.
Namun BVG dalam keputusannya menyatakan, dia saat ini idak terancam hukuman mati di Tunisia dan menolak permohonannya. Dia lalu mengajukan gugatan ke Mahkamah Eropa, namun juga ditolak. Awal Mei lalu dia dideportasi ke Tunisia.
Apa dan Siapa 'Islamic State' (ISIS)?
Islamic State (ISIS) merupakan kelompok sempalan Al Qaida yang meninggalkan jaringan teroris itu, untuk bergerak ke arah yang lebih militan.
Foto: Getty Images/AFP/D. Souleiman
Darimana ISIS berasal?
Islamic State dikenal dengan berbagai nama: IS, ISIL, ISIS dan Daesh. Mereka merupakan sempalan jaringan Al Qaida dengan ideologi Islam yang militan. ISIS lahir setelah invasi pasukan sekutu yang dipimpin Amerika ke Irak pada tahun 2003. Dipimpin oleh Abu Bakar al-Baghdadi, kelompok ini ingin menciptakan negara Islam, atau "khilafah" di Irak, Suriah dan seterusnya.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Dimana ISIS beroperasi?
ISIS diyakini beroperasi di 18 negara di seluruh dunia. Organisasi ini mengendalikan sejumlah wilayah di Irak dan Suriah. Secara de facto, ibukotanya di Raqqa, Suriah. Namun kelompok ini telah kehilangan lebih dari seperempat dari wilayahnya sejak Januari 2015.
Siapa yang memeranginya?
Ada banyak kelompok yang terlibat dalam memerangi sepak terjang ISIS. Amerika Serikat memimpin serangan koalisi internasional yang beranggotakan lebih dari 50 negara, termasuk beberapa negara Arab. Rusia telah melakukan serangan udara dalam mendukung pemerintah Suriah. Pasukan regional, seperti Peshmerga Kurdi (dalam gambar) memerangi ISIS dalam gerakan bawah tanah.
Foto: picture-alliance/abaca/H. Huseyin
Bagaimana ISIS mendanai aktivitasnya?
Salah satu sumber utama pendapatan kelompok itu dari minyak dan gas. ISIS menguasai sekitar sepertiga dari produksi minyak Suriah. Pasukan koalisi yang dipimpin AS sengaja menargetkan sasaran tempur pada aset berharga mereka. Sumber pendapatan lain di antaranya dari pajak, uang tebusan dan penjualan barang antic hasil jarahan.
Foto: Getty Images/J. Moore
Dimana saja ISIS melakukan serangan teroris?
ISIS mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan teroris di seluruh dunia. Teror paling mematikan sampai saat ini adalah bom bunuh diri tahun 2016 di ibukota Irak, Baghdad, di mana lebih dari 200 orang tewas. Pemimpin ISIS mendorong serangan yang disebut "lone wolf" di mana setiap individu yang mendukung ISIS dapat melaksanakan aksi terornya tanpa keterlibatan organisasi.
Apa taktik lain yang digunakan?
Kelompok ini menggunakan berbagai taktik untuk memperluas kekuasaannya. Milisi ISIS telah menjarah dan menghancurkan artefak bersejarah di Suriah dan Irak dalam upaya "pembersihan budaya". Ribuan perempuan dari kelompok agama minoritas diperbudak. Kelompok ini juga menggunakan media sosial sebagai alat propaganda dan perekrutan.
Foto: Getty Images/AFP/J. Eid
Berapa banyak orang telah melarikan diri dari konflik?
Akibat dari konflik berkepanjangan, sekitar enam juta warga Suriah telah melarikan diri dari tanah air mereka. Mereka mencari perlindungan ke negara-negara tetangga:Libanon, Yordania dan Turki. Namun banyak juga yang mengungsi lebih jauh, yaitu ke Eropa. Akibat kekerasan yang dilakukan ISIS, lebih dari tiga juta warga Irak kehilangan tempat tinggal. Ed: (ap/rzn)