Sedikitnya 29 meninggal dan 13 masih dinyatakan hilang dalam banjir dan tanah longsor akibat hujan deras beberapa hari belakangan di Sumatra, ungkap pihak berwenang Minggu (28/4) lalu.
Iklan
Sekitar 12 ribu orang dari sembilan kabupaten di Provinsi Bengkulu telah dievakuasi. Sementara ratusan bangunan, jembatan dan jalan mengalami kerusakan akibat cuaca buruk ini.
Meski di beberapa daerah banjir telah surut, namun pemerintah belum mengetahui pastinya jumlah kerusakan. Akses ke beberapa daerah juga masih terputus.
"Kerusakan yang ditimbulkan dari bencana mungkin saja akan lebih banyak," ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB.
"Tanah longsor dan banjir bisa terjadi lagi, jika curah hujan tinggi," tambahnya.
Sutopo juga mengatakan adanya kemungkinan "bencana kedua" dari peristiwa ini, yakni penyakit kulit dan infeksi saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh buruknya sanitasi dan kurangnya air bersih di lokasi kejadian.
Dari pantauan udara terlihat aliran-aliran sungai yang meluap dan merendam beberapa daerah di provinsi ini.
Sejumlah tempat penampungan dan dapur umum darurat telah dibentuk. Dapur ini akan melayani persediaan konsumsi untuk sekitar 13 ribu orang. Sementara, tim pencarian dan penyelamat masih akan terus menelusuri titik-titik sulit dengan perahu karet.
"Distribusi bantuan masih tertahan karena akses jalan yang terputus akibat banjir dan tanah longsor", lanjut Sutopo. Ekskavator atau mesin pengeruk juga diturunkan guna membersihkan jalan dari sampah yang menutupi.
Jakarta Tenggelam Lebih Cepat
02:38
Sementara itu, di pekan yang sama, banjir di beberapa daerah di Jakarta telah merenggut setidaknya dua korban jiwa. Lebih dari 2000 orang dievakuasi dari rumahnya.
Cerita lain datang dari Bogor, kota satelit ibu kota. Warga masih terus waspada terhadap 14 ekor ular sanca yang berkeliaran di tengah bajir. Ular-ular tersebut diduga adalah milik perorangan, yang ikut hanyut terbawa banjir.
Enam ekor ular sepanjang empat meter telah ditemukan, sementara delapan ekor lainnya masih dalam pencarian, ujar pihak berwenang.
Banjir dan tanah longsor adalah peristiwa umum yang terjadi di Indonesia, terutama di musim penghujan antara bulan Oktober dan April, ketika hujan mengguyur hampir seluruh kepulauan di Asia tenggara.
Kumpulan Foto Bencana Banjir dan Longsor di Sentani, Papua
Inilah kumpulan foto bencana yang melanda daerah Sentani, Papua. Penggundulan hutan di sekitar pegunungan Cycloop, Jayapura ditengarai sebagai pemicu bencana banjir bandang dan longsor.
Foto: Getty Images/AFP/N. Somba
Mengungsi akibat banjir bandang
Anak sekolah di Sentani melewati reruntuhan dan lumpur akibat sapuan banjir bandang. Tercatat sedikitnya 350 rumah dan delapan rumah rusak akibat kejadian ini. Data korban yang terdampak adalah 11.725 KK di tiga distrik yakni Distrik Sentani, Waibu dan Sentani Barat.
Foto: BKPB
Puluhan orang meninggal dunia
Banjir bandang dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat di Sentani, Papua, telah menewaskan puluhan orang. Sekitar 40 orang juga dinyatakan hilang. Lebih dari 4.000 warga terpaksa mengungsi dan ditampung di tujuh lokasi.
Foto: Getty Images/AFP/N. Somba
Gotong royong menolong korban
Pencarian korban terus dilakukan di Sentani, yang dilanda banjir bandang Sabtu (16/03) malam. Jumlah korban mungkin akan bertambah karena proses evakuasi masih berlangsung dan tidak semua daerah yang terkena bencana bisa dijangkau.
Foto: Basarnas via Reuters
Pesawat pun rusak
Ratusan rumah, tiga jembatan dan pesawat yang parkir di bandara Sentani rusak oleh banjir. Kepala badan mitigasi bencana lokal, Martono mengatakan naiknya air banjir memaksa bandara Sentani tutup sementara hari Minggu setelah landasan pacu banjir.
Foto: picture-alliance/AP Photo/T. Gultom
Listrik padam, fasilitas medis rusak
“Banyak yang cidera," kata Haerul Lee, Kepala Kantor Kesehatan Jayapura, seraya menambahkan bahwa beberapa fasilitas medis dilanda pemadaman listrik. "Kami tidak bisa mengatasinya sendirian," katanya.
Foto: Getty Images/AFP/N. Somba
Helikopter bantuan
Orang-orang mengelilingi sebuah helikopter tim bantuan pasca terjangan banjir dan longsor di kabupaten Sentani, Papua.
Foto: Reuters/Antara Foto
Dampak kerusakan
Orang-orang berjalan melewati mobil yang rusak akibat terjangan banjir yang juga menghanyutkan lumpur. Ada 9 kelurahan yang terdampak bencana, dan tiga kecamatan di antaranya terdampak paling parah.
Foto: Reuters/Antara Foto
Masa darurat
Pemerintah provinsi Papua telah mendeklarasikan dua minggu masa darurat untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Basarnas
Evakuasi
Ratusan penyelamat serta anggota polisi dan militer mengevakuasi penduduk ke tempat penampungan. Yang lain membawa jenazah dengan kantong hitam dan oranye. Ambulans dan kendaraan terlihat membawa korban di jalan berlumpur untuk diangkut ke beberapa klinik dan rumah sakit.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Basarnas
Mobil terperangkap
Sebuah mobil terperosok ke dalam lumpur yang terbawa air bandang. Kepala Kampung Adat Yoboi, Sefanya Wali, yang sudah tinggal di kampung seputar Danau Sentani selama tujuh generasi, mengatakan banjir terjadi setiap lima tahun sekali, namun banjir kali ini dianggap sebagai yang terparah.
Foto: Reuters/Antara Foto
Penggundulan hutan
Otoritas bencana telah memperingatkan pemerintah setempat tentang risiko banjir karena terjadinya deforestasi di pegunungan di sekitarnya, kata Sutopo Purwo Nugroho lebih lanjut. Diungkapkannya, pada tahun 2018 pemerintah pusat telah mengirimkan bibit untuk penanaman pohon kembali. (AP, Reuters/Ed: ap/yp/ts)