1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

BEM UI: Luhut Cuma Argumen, Bisa Jadi Big Data Tak Ada

Detik News
14 April 2022

BEM UI menilai Menko Luhut Binsar Pandjaitan hanya berani argumen terkait big data soal mayoritas setuju penundaan pemilu. Luhut mengatakan mahasiswa tak punya hak mendesak dirinya membuka big data tersebut.

Protes mahasiswa
Mahasiswa melakukan protes pada 11 April di depan gedung DPRFoto: Willy Kurniawan/REUTERS

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) berdebat dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang masih menolak untuk membuka big data soal mayoritas setuju penundaan pemilu. BEM UI menilai Luhut cuma berani bermain argumentasi karena terus menolak membuka big data.

"Pak Luhut hanya berani menyampaikan argumen penundaan pemilu dengan mengatakan memiliki big data 110 juta, tetapi tidak membukanya," ujar Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo saat dihubungi, Rabu (13/04).

Bayu mengatakan pihaknya kini meragukan big data yang dimiliki Luhut itu. Dia menduga big data Luhut tidak pernah ada.

"Saya juga ragu kalau big data itu ada, bisa jadi tidak ada," tuturnya.

Untuk itu, Bayu menganggap Luhut tidak pantas menghadiri forum akademik di universitas lagi. Pada kesempatan kemarin, Luhut mengisi kuliah umum tentang penanganan COVID-19 hingga soal pemulihan perekonomian negara.

"Perdebatan kemarin menunjukkan bahwa Pak Luhut tidak pantas hadir dalam forum akademik di universitas," imbuh Bayu. 

Luhut Panjaitan tolak membuka big data

Untuk diketahui, Luhut Binsar Pandjaitan didemo BEM UI saat mengisi kuliah di UI. Luhut pun mendatangi mahasiswa. Momen itu terjadi setelah Luhut mengisi kuliah umum. Seusai kuliah umum di gedung Balai Sidang UI, Luhut mendatangi mahasiswa yang ada di depan gedung.

Awalnya, mahasiswa meminta Luhut menyatakan secara tegas menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden. Luhut mengatakan dirinya tak pernah minta masa jabatan presiden menjadi 3 periode.

"Saya tidak pernah mengatakan presiden 3 periode. Yang pernah saya katakan, banyak di bawah itu minta pemilu ditunda. Kamu ngomong gini salah? Nggak kan," kata Luhut kepada mahasiswa UI, Selasa (12/04).

Mahasiswa lalu meminta bukti kepada Luhut, termasuk membuka big data yang menyatakan masyarakat menginginkan pemilu ditunda. Luhut mengatakan dirinya punya hak untuk tidak membagikan big data yang diucapkannya tersebut. Dia meminta mahasiswa untuk belajar berdemokrasi.

Mahasiswa terus mendesak Luhut membuka dan mempertanggungjawabkan big data yang pernah diucapkannya. Luhut mengatakan mahasiswa tak punya hak mendesak dirinya membuka big data tersebut.

"Dengerin kamu, Anak Muda, kamu nggak berhak juga nuntut saya, karena saya juga punya hak untuk memberi tahu," ucap Luhut. (pkp/ha)

 

Baca selengkapnya di: detiknews

BEM UI: Luhut Cuma Berani Argumen, Bisa Jadi Big Data Tak Ada

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait