1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanJerman

Gelombang Ketiga Wabah Corona Berangsur Landa Jerman?

20 Februari 2021

Angka-angka infeksi memicu kekhawatiran para ahli. Situasi ini terutama terlihat di satu kota di utara Jerman yang berbatasan dengan Denmark.

Suasana di pusat kota Flensburg, Jerman
Suasana di pusat kota Flensburg, JermanFoto: Christian Charisius/dpa/picture alliance

Di Jerman ada peningkatan indikasi kemungkinan kenaikan kembali kasus infeksi corona. Menurut Robert Koch Institute (RKI), otoritas pengendalian dan pencegahan penyakit menular di Jerman, jumlah reproduksi (R) patogen kembali melampaui ambang penting untuk pertama kalinya, setelah sebelumnya menurun selama berminggu-minggu.

RKI mengumumkan nilai R selama tujuh hari secara nasional berada pada 1,01. Angka ini berarti tiap 100 orang yang terinfeksi, secara teoritis akan menginfeksi 101 orang lainnya. Hal ini juga dapat mengindikasikan bahwa varian virus yang lebih menular telah menyebar lebih cepat meskipun dilakukan kebijakan penguncian atau lockdown.

Presiden RKI Lothar Wieler pada hari Jumat (19/02) mengatakan bahwa proporsi varian virus B.1.1.7., yang menurut perkiraan konservatif dapat menular 35 persen lebih cepat, meningkat pesat di Jerman.

Titik balik?

"Kita kemungkinan berada di titik balik lagi. Tren penurunan beberapa pekan terakhir ini sepertinya tidak berlanjut," ujar Wieler. Nilai kejadian tujuh hari, yang menunjukkan berapa banyak orang per 100.000 penduduk yang terinfeksi selama periode ini, naik menjadi 57,8. Sementara pada hari Jumat angkanya masih pada 56,8. Otoritas kesehatan melaporkan 9.164 infeksi baru dan 490 kematian dalam 24 jam terakhir.

Meski Jerman memberlakukan kebijakan lockdown yang ketat, hampir tidak ada perubahan jumlah infeksi baru dan insiden tujuh hari dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan nilai R menyita perhatian. Jika nilai R untuk waktu yang lama berada di bawah 1, artinya proses infeksi mereda. Namun jika di atas 1, momentumnya bertambah. Pada hari Rabu (17/02), pihak RKI mengumumkan nilai R sebesar 0,85.

Upaya hindari kebijakan buka tutup

Mengingat bahaya yang ditimbulkan oleh varian virus, Menteri Tenaga Kerja Federal Hubertus Heil memperingatkan agar tindakan corona tidak diputuskan secara terburu-buru. Pemerintah federal dan negara bagian harus bersama-sama mengembangkan konsep pembukaan yang masuk akal, kata politisi Partai SPD kepada jaringan editorial di Jerman.

"Harus sangat yakin bahwa setelah beberapa minggu kita tidak harus menutup kembali semua yang baru saja kita buka," ujarnya. Pada hari Senin (22/02) mendatang, sekolah dasar akan mulai beroperasi lagi di sepuluh negara bagian federal di Jerman, pusat penitipan anak juga akan dibuka kembali. Ikatan pendidikan dan sains berbicara tentang adanya "risiko tinggi" atas kesehatan para guru dan siswa. 

Mutan virus corona asal Inggris telah menyebar di Flensburg. Menurut Wali Kota Flensburg, Simone Lange, hampir keseluruhan kasus di wilayahnya adalah infeksi dengan varian ini. Jam malam antara pukul 21.00 dan 17.00 telah berlaku di Flensburg sejak Sabtu, pengecualian berlaku untuk mereka ynag harus pergi ke tempat kerja atau ke dokter. Pertemuan privat juga dilarang.

Kota di perbatasan Jerman dan Denmark ini sekarang tengah menjadi salah satu hotspot corona nasional dengan nilai insiden tujuh hari mencapai 192. Oleh karena itu, Denmark menutup beberapa penyeberangan perbatasannyal ke Jerman. Kota-kota transisi penting seperti Frøslev, Kruså dan Padborg tetap dibuka. Kementerian Kehakiman Denmark mengumumkan bahwa akan ada kontrol "yang jauh lebih intensif".

Setelah tingkat infeksi di Denmark baru-baru ini tetap berada pada tingkat yang relatif rendah. Namun lembaga kesehatan nasional negara itu memprediksi akan adanya peningkatan jumlah infeksi dan rawat inap di rumah sakit.

Anak-anak di Denmark hingga kelas empat telah diizinkan kembali ke sekolah dalam dua minggu ini. Namun segala kegiatan lain termasuk toko dan restoran akan tetap tutup setidaknya hingga akhir bulan.

ae/yp (dpa, afp, rki, flensburg.de)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait