Prabowo Subianto meramal masa depan muram buat Indonesia. Namun benarkan Indonesia terancam bubar dan menjadi negara gagal serupa Suriah atau Sudan pada 2030? Simak performa Indonesia dalam Indeks Negara Gagal.
Iklan
Pidato Prabowo Subianto ihwal kemungkinan Indonesia menjadi negara gagal pada 2030 memicu kontroversi panas di jagad medsos. Meski ucapan bekas menantu Presiden Suharto itu diyakini berasal dari sebuah novel fiksi karangan dua pakar keamanan Amerika Serikat, pertanyaan mengenai kemampuan Indonesia meniti jalur pertumbuhan di tengah dinamika politik global yang kian tak ramah bukan hal tabu untuk dilayangkan.
Saat ini satu-satunya cara mengukur potensi runtuhnya sebuah negara adalah dengan menggunakan Indeks Negara Gagal yang saban tahun dirilis oleh organisasi nirlaba Fund for Peace. Dalam indeks tersebut para peneliti menggunakan 12 indikator buat memprediksi kelemahan sebuah bangsa, antara lain melalui indeks kesenjangan ekonomi, keamanan, tekanan demografi dan keretakan di kalangan elit.
Secara umum posisi Indondesia dalam Indeks Negara Gagal banyak membaik dalam sepuluh tahun terakhir. Jika pada 2006 Indonesia menempati posisi 36 bersama Suriah dan Mesir, sebelas tahun kemudian melonjak di urutan 94 dengan skor total 72,9 dari maksimal 120, atau setara dengan Afrika Selatan, El Salvador dan Belarusia.
Daftar Kota Indonesia Dengan Sistem Pemerintahan Terbuka
Konsep pemerintahan terbuka menjadi tren di Indonesia. Paradigma baru tata kelola pemerintahan itu melibatkan masyarakat sebagai penentu kebijakan. Inilah lima kota yang telah menerapkan konsep pemerintahan terbuka.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
DKI Jakarta
Sejak era Gubernur Joko Widodo Jakarta mulai menerapkan konsep Smart City yang ditandai dengan transparansi di hampir semua lini. Selain menyediakan data statistik dan keuangan, Pemprov DKI juga membuka portal layanan satu pintu dan laporan kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hingga ke tingkat kecamatan yang bisa dipantau via aplikasi ponsel.
Foto: Getty Images/AFP/R. Gacad
Semarang
Semarang termasuk salah satu kota pertama di Indonesia yang menerapkan konsep pemerintahan terbuka. Terutama pelaku bisnis atau usaha bisa mengajukan izin secara online dan memantau prosesnya lewat aplikasi ponsel. Berkat terobosan itu aliran dana investasi ke Semarang melesat dari Rp. 357 milyar pada 2010 menjadi Rp. 10 trilyun pada 2016.
Foto: picture-alliance/Photoshot/Du Yu
Bojonegoro
Saban Jumat penduduk dan bupati Bojonegoro melakukan pertemuan terbuka di alun-alun kota. Dalam program Dialog Publik itu, masyarakat bisa menyampaikan aduan atau laporan mengenai kinerja perangkat daerah langsung ke pemerintah. Berkat keterbukaan tersebut, Bojonegoro terpilih menjadi salah satu kota percontohan untuk Pemerintahan Daerah Terbuka Tingkat Dunia pada 2016 silam.
Foto: picture-alliance/dpa/S.Gätke
Bandung
Melalui program Sabilulungan, pemerintah kota Bandung mengajak masyarakat ikut terlibat aktif menyusun atau menentukan proyek untuk bantuan sosial dan memantau aliran dananya. Dengan cara itu penduduk bisa membantu mencegah penyelewengan dana bantuan sosial.
Foto: Imago/Xinhua
Banda Aceh
Sejak 2016 lalu Banda Aceh menjadi proyek percontohan untuk program Open Government Indonesia (OGI) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Selain menyediakan data dan mengelola kinerja perangkat daerah lewat aplikasi e-Kinerja, pemkot Banda Aceh juga melibatkan masyarakat menentukan kebijakan pembangunan melalui program SIPBM Online. (rzn/yf: OGI, Kompas, Tribun, Tempo, Detik)
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
5 foto1 | 5
Sebagai perbandingan Thailand yang pada 2006 berada di urutan 79, banyak mengalami pasang surut sebelum mendarat di peringkat 82 pada 2017.
Performa Indonesia di Indeks Negara Gagal menunjukkan perkembangan positif terutama di awal dan akhir masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Antara 2006 dan 2007 posisi Indonesia meroket 23 peringkat, serta 2012 dan 2013 dengan perbaikan posisi sebanyak 13 peringkat.
Namun ketika hampir semua indikator menunjukkan rapor hijau, ada tiga indikator yang tidak pernah membaik selama sepuluh tahun terakhir.
1. Keretakan Elit
Indikator ini mempertimbangkan konflik di kalangan elit berdasarkan suku, agama, ras dan kasta sosial, serta pengaruh militer di masyarakat, profesionalisme kepolisian dan krebilitas pemilihan umum. Dalam hal ini skor Indonesia bertengger di kisaran 7,0 sejak 2011.
Ketika konflik antara keluarga Shinawatra dan militer di Thailand memuncak pada 2010 silam, skor Thailand memburuk dari 8,0 menjadi 10,0. Pengalaman serupa dicatat Inggris setelah referendum Brexit. Skor negara monarki modern tersebut memburuk dari 3,5 pada 2016 menjadi 4,5 pada 2017.
Ranking Pendidikan Negara-negara ASEAN
Kualitas pendidikan Indonesia tertinggal bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara yang lebih miskin. Tapi bagaimana sistem pendidikan kita ketimbang jiran lain di ASEAN?
Foto: picture alliance/AA/A. Rudianto
1. Singapura
Dengan skor 0,768, Singapura tidak hanya memiliki salah satu sistem pendidikan berkualitas terbaik di ASEAN, tapi juga dunia. Saat ini negeri kepulauan tersebut menempati posisi sembilan dalam Indeks Pendidikan UNESCO. Tahun 2013 silam tercatat hanya 1,3% murid sekolah yang gagal menuntaskan pendidikan.
Foto: picture-alliance/dpa
2. Brunei Darussalam
Dengan nilai Indeks Pendidikan alias EDI sebesar 0,692, Brunei Darussalam menempati posisi 30 di dunia dan nomer dua di Asia Tenggara. Tidak mengherankan, pasalnya pemerintah Brunei menanggung semua biaya pendidikan, termasuk ongkos penginapan, makanan, buku dan transportasi.
Foto: REUTERS/Ahim Rani
3. Malaysia
Dengan tingkat literasi penduduk dewasa yang mencapai 94%, tidak heran jika Malaysia mampu membukukan skor 0,671 di Indeks Pendidikan UNDP. Negeri jiran itu menempati posisi 62 dalam daftar pendidikan terbaik di dunia dan ketiga di ASEAN.
Foto: Roslan Rahman/AFP/Getty Images
4. Thailand
Thailand adalah salah satu negara ASEAN yang memiliki anggaran pendidikan tertinggi, yakni 7,6% dari Produk Domestik Brutto. Saat ini negeri gajah putih itu menempati posisi 89 di dunia dengan skor EDI sebesar 0.608.
Foto: Taylor Weidman/Getty Images
5. Indonesia
Saat ini Indonesia berada di posisi 108 di dunia dengan skor 0,603. Secara umum kualitas pendidikan di tanah air berada di bawah Palestina, Samoa dan Mongolia. Hanya sebanyak 44% penduduk menuntaskan pendidikan menengah. Sementara 11% murid gagal menuntaskan pendidikan alias keluar dari sekolah.
Foto: picture alliance/AA/A. Rudianto
6. Filipina
Tingkat kegagalan murid menuntaskan sekolah di FIlipina termasuk yang tertinggi di dunia, yakni 24,2%. Tidak heran jika Filipina saat ini menempati posisi 117 di dunia dengan skor 0,610. Namun begitu sebanyak 64% penduduk setidaknya menuntaskan pendidikan menengah.
Foto: picture-alliance/dpa/D. M. Sabagan
7. Vietnam
Vietnam yang berada di posisi 121 memiliki kualitas pendidikan yang lebih rendah ketimbang Irak dan Suriah. Saat ini Vietnam mencatat skor EDI 0,513 dan tingkat literasi penduduk dewasa sebesar 93,5%.
Foto: Hoang Dinh Nam/AFP/Getty Images
8. Kamboja
Meski banyak mencatat perbaikan dalam satu dekade terakhir, Kamboja tetap bertengger di peringkat 136 di dunia dengan skor 0,495. Wajah pendidikan negeri jrian itu termasuk yang paling muram, dengan tingkat kegagalan murid sebesar 35,8% dan hanya 15,5% penduduk yang mengenyam pendidikan tingkat menengah.
Foto: picture alliance/Robert Harding World Imagery
9. Laos
Tingkat literasi penduduk dewasa di Laos tergolong yang paling rendah, yakni 72,7%. Setidaknya 40% penduduk belum pernah mengecap pendidikan formal dan 139.
Foto: DW/E. Felden
10. Myanmar
Berpuluh tahun terkekang dalam cengkraman kekuasaan junta Militer, Myanmar sedang membangun kembali pendidikannya yang tertinggal. Saat ini Myanmar berada di urutan 150 di dunia dengan skor EDI 0.371. Tercatat hanya 19% penduduk Myanmar yang pernah mengecap pendidikan tingkat menengah.
Foto: DW/S. Hofmann
10 foto1 | 10
2. Hak Azasi Manusia dan Kepatuhan Hukum
Performa Indonesia dalam indeks Hak Azasi Manusia banyak dipengaruhi Pemilu Kepresidenan 2014 dan Pilkada DKI 2017 yang dipenuhi ujaran kebencian dan tindak intoleransi. Indikator ini antara lain mengukur kebebasan pers dan tindakan represi terhadap minoritas dan ekstemisme agama. Dalam hal ini skor Indonesia memburuk sejak 2014, dari 6,2 menjadi 7,4 pada 2016, sebelum membaik -0,2 poin pada 2017.
3. Konflik Sosial
Indikator Keretakan Sosial mempertimbangkan konflik di antara berbagai kelompok mayarakat yang berdasarkan faktor sosial dan politik, serta presekusi terhadap minoritas agama, tindak kekerasan dan rekonsiliasi konflik. Untuk mengukur indikator tersebut para peneliti menggunakan sejumlah pertanyaan dasar, seperti apakah sebuah negara pernah mengalami gelombang kekerasan massal antara kelompok masyarakat dalam periode tertentu.
Dalam hal ini performa Indonesia serupa dengan indikator Hak Azasi Manusia dan Kepatuhan Hukum. Sejak mencatat skor terbaik sebesar 5,9 pada 2008, prestasi Indonesia terus memburuk hingga mencapai puncaknya pada 2014 dengan skor 7,6. Kini skor Indonesia membaik sebanyak -0,5 poin.
Selain tiga indikator di atas, performa Indonesia cendrung positif. Sejak 2008 pemerintah berhasil menekan angka kesenjangan ekonomi dan menurunkan potensi krisis ekonomi hingga ke level terendah sejak 1998. Selain itu skor transparansi dan kepercayaan pada pemerintah sejak era Presiden Joko Widodo juga banyak mengalami peningkatan, yakni dari 6,5 menjadi 5,1 pada 2017.
Kekuatan Ekonomi Global Masa Depan
Cina diprediksi akan merajai perekonomian dunia tahun 2050 menurut Economist Intelligence Unit. Tapi kiprah negeri tirai bambu itu bukan temuan yang paling mengejutkan, melainkan posisi Indonesia.
Foto: Fotolia
1. Cina
Negeri tirai bambu ini berada di peringkat kedua daftar negara sesuai besaran Produk Domestik Brutto-nya (PDB). Cina tahun 2014 berada di posisi kedua, di bawah AS dengan 11,212 Triliun Dollar AS. Tapi pada tahun 2050, Economist Intelligence Unit memprediksi Cina akan mampu melipatgandakan PDB-nya menjadi 105,916 Triliun Dollar AS.
Foto: imago/CTK Photo
2. Amerika Serikat
Saat ini AS masih mendominasi perekonomian global. Dengan nilai nominal PDB yang berada di kisaran 17,419 Triliun Dollar AS per tahun, tidak ada negara lain yang mampu menyaingi negeri paman sam itu. Tapi untuk 2050 ceritanya berbeda. AS akan turun ke peringkat dua dengan nilai PDB 70,913 Triliun Dollar AS.
Foto: picture-alliance/dpa/J. F. Martin
3. India
Tahun 2050 India akan menikmati pertumbuhan konstan di kisaran 5%, menurut studi EIU. Saat ini raksasa Asia Selatan ini bertengger di posisi sembilan daftar raksasa ekonomi terbesar dunia dengan nilai PDB 2 Triliun Dollar AS. Tapi 35 tahun kemudian India akan merangsek ke posisi ketiga di bawah AS dengan pendapatan nasional sebesar 63 triliun Dollar AS.
Foto: Reuters/N. Chitrakar
4. Indonesia
Perekonomian Indonesia membaik setekah tiga kali bangkrut menyusul krisis moneter berkepanjangan. Saat ini Indonesia mencatat nilai nominal PDB sebesar 895 Miliar Dollar AS dan berada di peringkat 16 dalam daftar kekuatan ekonomi global. Tahun 2050, Econimist Intelligence Unit memproyeksikan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat dengan PDB sebesar 15,4 Triliun Dollar AS.
Foto: picture-alliance/dpa
5. Jepang
Serupa AS, Jepang terpaksa turun peringkat di tahun 2050. Saat ini negeri sakura itu masih bertengger di posisi ketiga kekuatan ekonomi terbesar sejagad, dengan perolehan PDB sebesar 4,6 Triliun Dollar AS. 35 tahun kemudian, Jepang digeser oleh Indonesia dan terpaksa melorot ke peringkat lima dengan 11,7 Triliun Dollar AS.
Foto: AP
6. Jerman
Perekonomian Jerman banyak ditopang oleh sektor riil yang didominasi oleh industri padat karya. Tapi menurut EIU, justru sektor inilah yang akan banyak menyusut di masa depan. Jerman diyakini bakal kehilangan seperlima tenaga kerjanya pada 2050. Hasilnya, Jerman yang saat ini di posisi keempat dengan PDB sebesar 3,8 Triliun, akan merosot ke posisi enam dengan perolehan 11,3 Triliun Dollar AS.
Foto: imago/Caro
7. Brasil
Dari semua negara di posisi sepuluh besar, cuma Brasil yang tidak berubah. Saat ini raksasa Amerika Selatan itu berada di posisi tujuh dengan nominal PDB sebesar 2,3 Triliun Dollar AS. Di posisi yang sama Brasil bakal mencatat perolehan sebesar 10,3 Triliun Dollar AS tahun 2050.