Apakah penggunaan talk bisa memicu kanker indung telur? Berbagai penelitian menunjukkan, ada kemungkinan peningkatan risiko. Namun indikasi kaitan langsung masih diperdebatkan.
Iklan
Sebuah Pengadilan di St.Louis AS menghukum perusahaan farmasi Johnson&Johnson membayar gantirugi puluhan juta Dollar dalam dua kasus kanker indung telur. Vonis pengadilan menyimpulkan produk talk buatan perusahaan itu yang memicu kanker indung telur. Untuk itu Johnson&Johnson harus membayar gantirugi 55 juta USD kepada seorang pasien yang masih hidup, dan 72 juta USD kepada keluarga seorang pasien yang meninggal.
5 Gejala Yang Tidak Boleh Diabaikan Perempuan
Tanpa Anda sadari, tubuh Anda memberikan sinyal akan kondisi kesehatan yang mungkin bisa menjadi masalah. Beberapa gejala yang harus diperhatikan kaum perempuan, DW rangkum dalam galeri berikut.
Foto: Fotolia/Sergey Nivens
Pandangan Berkunang-Kunang Usai Olahraga
Mungkin ini hanya masalah di dalam telinga, sinus, atau Anda berlatih terlalu keras. Alasan yang lebih serius: jika Anda sudah minum air, berolahraga pada suhu normal, dan ini belum pernah Anda alami sebelumnya, mungkin Anda mengalami masalah jantung. Seperti denyut jantung yang tidak teratur atau masalah dengan katup yang memungkinkan darah mengalir melalui jantung.
Foto: Fotolia/Kzenon
Diare di Tengah Malam
Jika hanya terjadi sekali, mungkin Anda hanya makan sesuatu yang sudah kadaluarsa. Tapi jika Anda sering harus bangun dari tidur untuk buang air besar, maka Anda bisa mengalami infeksi atau penyakit radang usus.
Foto: Imago/bonn-sequenz
Pendarahan Berlebih Saat Menstruasi
Kalau haid Anda teratur tapi pendarahannya berlebihan, penyebabnya mungkin adalah fibroid, tumor jinak yang tumbuh dalam rahim dan rata-rata dialami 20-80 persen perempuan sebelum usia 50 tahun. Walau jinak, bisa timbul konsekuensi serius seperti anemia, letih, sulit hamil, dan meningkatkan terjadinya komplikasi saat kehamilan.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Rössler
Berat Badan Turun Drastis Tanpa Diet
Ini bisa merupakan gejala penyakit Crohn, yang menyulitkan tubuh untuk menyerap nutri dari makanan. Namun, turunnya berat badan tanpa diet hingga 5 kg atau lebih bisa merupakan pertanda awal penyakit kanker. Biasanya dikaitkan dengan penyakit kanker pankreas, lambung, esofagus dan paru-paru.
Foto: Colourbox/Erwin Wodicka
Penglihatan Memburuk
Jika secara tiba-tiba penglihatan Anda memburuk tanpa mengalami rasa sakit, maka ini bisa merupakan gejala stroke, ujar Emily Graubart MD pakar ophthalmologi. Perempuan lebih beresiko terkena stroke dibanding pria. Dan stroke tidak hanya dialami pasien yang lanjut usia. Antara 1988 dan 2004, jumlah perempuan usia 35-54 tahun yang terkena stroke bertambah tiga kali lipat.
Foto: picture alliance/dpa
5 foto1 | 5
Putusan kontroversial itu sontak mendapat tanggapan luas di dunia medis. Sebab sejauh ini korelasi langsung antara penggunaan tal dengan kasus kanker indung telur masih terus diperdebatkan. Laporan dari American Cancer Society menyebutkan, pada beberapa kasus ada kecenderungan sedikit meningkat. Tapi talk ada korelasi tegas.
Penggunaan talk lazimnya dianggap aman. Bahkan berbagai negara, talk biasanya digunakan pada bayi. Produk Johnson&Johnson yang terkenal di Indonesia, antara lain "Baby Powder" dan gel sabun mandi dan shampoo untuk bayi. Talk yang merupakan mineral alami, digunakan secara luas sebagai bahan kosmetik untuk menyerap kelembaban.
Antara hukum dan sains
Pengacara korban Jim Onder mengajukan hasil penelitian dari tahun 1970-an yang menyebutkan, dalam sejumlah kasus, perempuan yang menggunakan talk di daerah kelamin, risikonya terkena kanker indung telur naik 40 persen.
12 Penyebab Kanker
Kanker adalah tantangan terbesar umat manusia. Sejauh ini ilmu pengetahuan baru bisa menguak sebab, dan ancaman terbesar bisa dicegah dengan gaya hidup yang sehat.
Foto: Getty Images
Nasib dalam genggaman
Vonis kanker adalah kabar buruk yang sering datang secara mengejutkan. Padahal nyaris separuh dari semua kasus penyakit kanker bisa dicegah. Kebiasaan merokok misalnya bertanggungjawab atas seperlima penyakit tumor. Rokok adalah salah satu faktor terbesar timbulnya penyakit kanker - kendati bukan satu-satunya.
Foto: picture-alliance/dpa
Lemak bisa membunuh
Penyebab kedua penyakit kanker: Kegemukan. Melonjaknya hormon insulin yang mengimbangi pertumbuhan berat badan memperbesar risiko untuk nyaris semua jenis kanker, terutama kanker ginjal, kantung empedu dan esofagus. Perempuan yang menderita kegemukan cendrung memproduksi hormon seks di jaringan lemak, sehingga mudah terserang kanker rahim dan payudara.
Foto: picture-alliance/dpa
Bergeraklah!
Orang yang jarang berolahraga lebih mudah terkena penyakit kanker. Penelitian jangka panjang menunjukkan, olahraga mencegah pembentukan sel tumor. Karena aktivitas tubuh menurunkan kadar hormon insulin dan mencegah penimbunan lemak. Tidak perlu olahraga berat, cukup berjalan kaki atau mengayuh sepeda selama beberapa menit sehari sudah bisa membuat perbedaan.
Foto: Fotolia/runzelkorn
Bersulang untuk Kanker!
Alkohol memperbesar risiko kanker, terutama pada bagian mulut, tenggorokan dan esofagus. Yang paling berbahaya adalah kombinasi alkohol dan nikotin karena memperbesar risiko kanker sebanyak seratus kali lipat. Segelas anggur sehari tergolong menyehatkan karena membantu sistem peredaran darah. Lebih dari itu bisa berbahaya.
Foto: picture-alliance/dpa
Produk Hewani Berbahaya
Daging merah bisa menyebabkan kanker usus besar. Sejauh ini penyebabnya memang belum diketahui, tapi penelitian jangka panjang mengungkap hubungan antara keduanya. Ancaman terbesar berasal dari daging sapi atau daging babi. Keduanya nyaris menggandakan risiko kanker. Sebaliknya daging ikan mencegah timbulnya kanker.
Foto: Fotolia
Ancaman dari Arang?
Ketika membakar daging dengan arang terbentuk zat-zat yang diduga menimbulkan kanker, seperti poli-aromatik hidrokarbon. Melalui pengujian pada hewan diketahui, zat tersebut mempercepat pertumbuhan tumor. Tapi penelitian jangka panjang pada manusia belum bisa membuktikan temuan itu. Bisa jadi konsumsi daging, bukan cara memasaknya, yang menjadi penyebab kanker.
Foto: picture alliance/ZB
Hindari Makanan Cepat Saji
Makanan yang mengandung sayur dan buah-buahan berserat tinggi mencegah kanker. Kendati begitu, peneliti mengungkap, makanan sehat tidak berpengaruh banyak terhadap pembentukan sel kanker, melainkan cuma menurunkan risikonya sebanyak sepuluh persen.
Foto: picture-alliance/dpa
Bahaya dari langit
Radiasi ultra violet yang terkandung dalam sinar matahari bisa mengubah sel. Hasilnya adalah kanker kulit. Krim matahari memang melindungi kulit dari kebakaran, tapi ketika kulit menggelap akibat matahari, sang empunya sudah terlalu banyak menerima radiasi ultra violet.
Foto: dapd
Kanker akibat Teknologi Pengobatan Modern
Radiasi sinar Röntgen merusak gen manusia. Namun begitu paparan yang disebabkan oleh penyinaran pada pasien biasanya tergolong rendah. Begitu pula halnya dengan Pencitraan resonansi magnetik alias MRI. Sebaliknya tomografi komputer sepatutnya dilakukan cuma ketika benar-benar diperlukan.
Foto: picture alliance/Klaus Rose
Kanker melalui Infeksi
Virus papiloma manusia bisa menimbulkan kanker rahim. Sementara virus Hepatitis B dan C dalam banyak kasus merusak sel Hepatosit. Bakteri Helicobacter pylori (gambar) menetap di dalam lambung dan mempercepat pertumbuhan sel kanker. Mencegah infeksi virus-virus tersebut bisa dilakukan dengan imunisasi. Sedangkan bakteri Helicobacter pylori dapat dicegah dengan antibiotika.
Foto: picture-alliance/dpa
Lebih Baik Ketimbang Anggapan Umum
Pil anti kehamilan memang sedikit meningkatkan risiko kanker payudara. Tapi saat yang bersamaan obat itu menurunkan risiko kanker ovarium secara drastis. Secara keseluruhan, pil anti kehamilan lebih banyak melindungi manusia, ketimbang mengancam - setidaknya dalam kasus penyakit kanker.
Foto: Fotolia/Kristina Rütten
Takdir Berbicara
Bahkan dengan gaya hidup yang sehat, seseorang tidak bisa 100% yakin bisa bebas dari ancaman kanker. Separuh kasus kanker bersumber pada kelainan gen - atau lebih sederhana lagi, usia. Terutama tumor otak sering timbul tanpa adanya penyebab dari luar.
Foto: Fotolia/majcot
12 foto1 | 12
Asumsi ini ditunjang oleh Dr.Adetunji Toriola pakar epidemiologi kanker di Universitas Washington di St.Louis. Toriola mengatakan, penelitian mengindikasikan, perempuan yang menggunakan talk pada bagian kelamin, meningkat risikonya terkena kanker indung telur antara 20 hingga 40 persen.
Namun Dr.Joshua Muscat, profesor kesehatan publik dari Penn State yang menjadi pembela Johnson&Johnson menegaskan, penelitian yang dilakukan Institut kanker nasional, lembaga pengawas obat-obatan dan American Cancer Society tidak menemukan korelalsi tegas antara penggunaan talk dengan kasus kanker indung telur.
Johnson&Johnson sejak 2012 terus diguncang kasus tuduhan penggunaan unsur yang memicu kanker atau karsinogen dalam produk-produknya. Setelah dihajar gelombang publikasi buruk dan ancaman boikot produk, perusahaan farmasi itu akhirnya menyetujui mencabut unsur 1,4-dioxane dan formaldehida, keduanya diduga memicu kanker, dari dalam produk buatan mereka.