1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bencana Beruntun Bagi Somalia

18 Juni 2008

Kemarau panjang yang disusul banjir bandang - situasi Somalia yang dikoyak perang saudara makin parah. PBB memperkirakan hampir 3,5 juta orang butuh bantuan darurat.

Konflik bersenjata di Somalia memaksa ratusan ribu warga mengungsiFoto: AP

300.000 pengungsi yang berlindung di kamp sementara dekat Mogadishu sudah terbiasa menghadapi bencana. Tahun lalu mereka terpaksa melarikan diri dari ibukota Somalia karena bentrokan antara milisi Islamis dan militer Ethiopia makin parah. Selain itu, musim kering panjang selama tiga tahun terakhir menyulitkan hidup para penghuni kamp pengungsi. Ladang dan tanah pertanian terbengkalai, lubang-lubang air satu persatu kering.

Saat hujan yang begitu lama dinanti akhirnya turun juga, kegembiraan warga Somalia tak bertahan lama. Dalam hitungan beberapa jam saja ribuan warga kehilangan seluruh harta bendanya, saat hujan yang turun bagai air bah menyapu kawasan yang kering kerontang. Koordinator bantuan PBB untuk Somalia Mark Bowden:

"Kami sudah membagikan terpal plastik dua minggu lalu, tapi setelah musim kemarau panjang, dasar sungai yanng kering tak dapat menampung hujan yang turun sehingga terjadi banjir bandang. Kami tidak dapat berbuat apa-apa. Selain itu, mereka yang membutuhkan bantuan sangat sulit dijangkau. Situasi di Somalia tidak aman, kondisi kerja kami sangat ekstrem. Minggu lalu, salah satu konvoi kami yang mengangkut bantuan diserang kelompok bersenjata dan seorang supir kami terbunuh."

Cerita para penghuni kamp pengungsi menggambarkan ketidak-berdayaan mereka saat menghadapi banjir. Ada yang menyaksikan tetangganya yang lumpuh hampir tenggelam akibat banjir bandang. Laki-laki itu berhasil diselamatkan tapi tenda dan seluruh harta bendanya hilang dihempas air bah. Banjir bandang menelan korban enam korban jiwa, demikian menurut perkiraan PBB, ribuan lainnya kehilangan segalanya dalam hitungan beberapa jam saja. Mereka sangat membutuhkan bantuan kata Koordinator bantuan PBB untuk Somalia Mark Bowden:

"Situasi di Somalia semakin buruk. Kami menyediakan bantuan bagi sekitar dua setengah juta warga Somalia. Kami memperkirakan angka tersebut akan bertambah lagi di bulan-bulan mendatang. Bila prediksi kami benar, hampir separuh warga Somalia akan membutuhkan darurat."

Itu berarti, tiga setengah dari sekitar delapan juta penduduk Somalia. Selain banjir bangdang, penyebab krisis kemanusiaan yang melanda Somalia menurut Bowden adalah tingginya harga bahan pangan dan nilai mata uang Somalia yang rendah. Tak banyak organisasi bantuan yang masih bertahan di Somalia karena situasi keamanan yang buruk. Serangan serta bentrokan bersenjata antar pihak yang bertikai terus menelan korban. Minggu lalu, dua pekerja bantuan tewas. Nasib sama dialami seorang wartawan dan 30 warga Somalia.

Upaya untuk mencapai kesepakatan perdamaian antara pemerintah Somalia dan pemberontak Islam radikal kembali gagal. Kelompok pemberontak menuntut agar Militer Ethiopia yang membantu pemerintah Somalia segera menarik diri. Bila tidak, mereka mengancam akan kembali melancarkan serangan terhadap pasukan pemerintah. (zer)