Bentrokan Pendukung dan Penentang Ultra Kanan di Chemnitz
28 Agustus 2018
6 orang dilaporkan cedera ketika ribuan demonstran pendukung ultra kanan dan ratusan penentangnya bentrok di Chemnitz, Jerman bagian Timur. Ratusan polisi yang dikerahkan kewalahan.
Iklan
Sekitar seribu demonstran penentang Neonazi meneriakkan slogan-slogan "Nazi keluar" dan "Tidak ada hak untuk propaganda Nazi," pada ribuan demonstran sayap kanan. Mereka membalas dengan teriakan "Kami lebih keras, kami lebih banyak" dan "Pers pembohong."
Polisi yang dikerahkan berusaha memisahkan kedua kelompok, namun bentrokan tidak dapat dihindarkan. Kedua kubu menggunakan botol, batu dan petasan menyerang kelompok lainnya.
Kepolisian Chemnitz lewat Twitter melaporkan beberapa orang harus diwarat karena cedera, namun tidak menyebut jumlahnya. Kantor berita Jerman DPA melaporkan, ada enam orang cedera. Sementara polisi menerangkan mereka sekarang memeriksa 10 orang yang menunjukkan "salam Hitler" ketika unjuk rasa berlangsung.
Kematian seorang warga Jerman jadi pemicu
Aksi unjuk rasa para pendukung ultra kanan meluas setelah seorang pria Jerman berusia 35 tahun terluka dalam sebuah festival jalanan dan kemudian meninggal pada Minggu pagi (26/8). Isu segera tersebar, dia dibunuh oleh pengungsi atau migran Arab.
Jaksa Christine Muecke mengatakan kepada wartawan hari Senin (27/8), polisi sekarang menahan dua pria, seorang warga Suriah berusia 22 tahun dan seorang warga Irak berusia 21 tahun, yang dicurigai terlibat kasus itu. Namun dia menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang tersangka atau tentang korban.
Peristiwa itu segera memicu aksi protes yang dimobilisasi kelompok-kelompok ultra kanan di Chemnitz. Hari Minggu malam, ratusan orang turun ke jalan dan sempat mengejar warga dan mengintimidasi asing yang lewat.
Aksi protes kemudian berlanjut hari Senin, yang juga diiringi aksi tandingan dari kubu penentang ultra kanan.
Dari sekitar 800 orang yang ambil bagian dalam aksi protes pertama, sekitar 50 orang terlibat dalam kekerasan dan menyerang petugas polisi dengan botol dan batu, kata Kepala Kepolisian Chemnitz, Sonja Penzel.
Seorang remaja Suriah dan seorang remaja Afghanistan diserang dalam insiden terpisah, namun tidak cedera serius. Seorang warga Bulgaria berusia 30 tahun juga sempat diancam, kata Penzel. Dia menerangkan, polisi sekarang masih mengevaluasi rekaman video dan mengumpulkan minta bukti-bukti.
Polisi kewalahan melakukan pengamanan.
Menjelang protes hari Senin malam, kepolisian telah bertekad tidak membiarkan situasi menjadi tidak terkendali. Namun dikejutkan dengan banyaknya jumlah demonstran pendukung ultra kanan. Akhuirnya bentrokan tidak dapat dicegah.
Juru bicara kanselir Angela Merkel, Steffen Seibert, mengutuk keras pada hari Minggu.
"Apa yang terjadi kemarin di beberapa bagian Chemnitz, dan apa yang terlihat dalam rekamanvideo, tidak memiliki tempat di negara kami," kata Seibert kepada wartawan hari Senin di Berlin.
"Orang-orang marah lalu mengejar orang-orang yang kelihatan berbeda dari mereka atau yang berasal dari tempat lain ... ini adalah sesuatu yang tidak akan kami toleransi," kata Seibert.
"Tidak ada tempat di Jerman untuk main hakim sendiri, untuk kelompok-kelompok yang ingin menyebar intoleransi dan rasisme di jalan-jalan," kata Seibert.
Menentang Kejahatan Nazi
Kejahatan Nazi dan Hitler di Jerman pasti dikecam. Penggunaan simbol Nazi juga dilarang. Ini tampak pada warga Köln yang protes rasisme dan kejahatan neo Nazi yang menyerang warga keturunan asing dan sebabkan 22 cedera.
Foto: picture-alliance/dpa
Menentang Neonazi, Rasisme dan Diskriminasi
Sepuluh tahun lalu, tanggal 9 Juni, di jalan ini, Keupstraße di kota Köln terjadi serangan bom yang jelas bermotif rasisme. Pelakunya, gerakan neonazi bawah tanah NSU sedang disidang. Tahun ini di Keupstraße diadakan pesta kebudayaan besar-besaran selama tiga hari, untuk menunjukkan sikap menentang rasisme. Presiden Jerman Joachim Gauck juga hadir.
Foto: picture-alliance/dpa
Birlikte - Zusammenstehen
Di bawah moto "Birlikte - Zusammenstehen" (Birllikte-berdiri bersama) ikatan bernama sama yang terdiri dari sejumlah organisasi di Köln dan pemerintah kota mengadakan pesta kebudayaan. Acaranya antara lain konser musik, drama, tarian, film, kesusastraan dan diskusi antara selebriti dan rakyat biasa. Temanya: menentang rasisme dan ide-ide ekstrem kanan.
Foto: DWAndrea Grunau
22 Cedera
Tanggal 9 Juni 2004, menjelang pukul 4 sore, ledakan keras menggunjang Keupstraße di Köln. Paku yang ditempatkan dalam bom beterbangan dan melukai 22 orang, sebagian cedera parah. Polisi tidak menilai serangan itu berlatar belakang ekstrem kanan. Baru akhir 2011 jelas, bahwa organisasi teror "Nationalsozialistischer Untergrund" (NSU) bertanggungjawab atas serangan.
Foto: picture-alliance/dpa
Kejahatan NAZI dan Hitler
Nazi dan pemimpinnya Hitler menjunjung tinggi paham rasisme. Bagi mereka ras Aria adalah yang terbaik. Konsekuensinya, bagi mereka ras lain dianggap rendah. Secara sistematis Nazi mencari, menyiksa dan membunuh warga Yahudi di Eropa. Mereka diangkut dalam jumlah besar dalam kereta sempit (foto) ke kamp konsentrasi. Selain itu Nazi juga mendiskriminasi semua orang yang tidak berpandangan sama.
Foto: picture alliance / AP Photo
Pembebasan Kamp Konsentrasi
Ketika Jerman yang dikuasasi Nazi kalah Perang Dunia II, semua tahanan di kamp konsentrasi dibebaskan. Misalnya kamp konsentrasi Bergen-Belsen yang dibebaskan tentara Inggris (foto). Terdapat 1.000 kamp konsentrasi dan tujuh kamp pembantaian. Itu menjadi tempat pembunuhan jutaan orang, oposisi politik, juga tempat kerja paksa, percobaan medis pada manusia dan untuk menahan tawanan perang.
Foto: picture alliance/dpa
Presiden Jerman pada Peringatan di Köln
Tahun ini, di depan puluhan ribu warga di Keupstraße, Presiden Joachim Gauck hadir dalam peringatan puncak anti rasisme. Ia juga menyatakan penyesalan, bahwa keluarga korban sepuluh tahun lalu tidak mendapat dukungan sewajarnya, sebaliknya bahkan diduga terlibat kriminalitas yang menyebabkan serangan.
Foto: picture-alliance/dpa
Warga Penting Köln Ikut Serta
Warga Köln juga bisa melihat 'pahlawan lokal' kota mereka, yang menunjukkan sikap anti rasisme. Di samping kelompok musik terkenal seperti Höhner dan Bap, juga tampil beberapa pelawak.
Foto: picture-alliance/dpa
Pemusik dengan Pesan Jelas
Bastian Campmann dari band Kasalla yang menggunakan dialek Kölsch dalam lagu-lagunya menyatakan semua warga Köln sama, baik Jerman maupun Turki. Band dari daerah lain juga ikut serta, misalnya Die Fantastischen Vier dari Stuttgart. "Kita harus sering bangkit dan mengambil tindakan terhadap kekuatan ekstrem kanan", kata Smudo.