1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bentrokan Pecah di Tembok Ratapan

2 November 2016

Tembok Ratapan merupakan situs sakral kaum Yahudi. Di sini akses kaum perempuan dibatasi. Kelompok Yahudi liberal ingin agar tembok ini terbuka bagi semua orang. Protes tersebut berbuntut bentrokan.

Israel Jerusalem Klagemauer Gemischte Gebetszone
Foto: picture-alliance/dpa/J. Hollander

Bentrokan di Tembok Ratapan

00:37

This browser does not support the video element.

Sekelompok jamaah dipimpin oleh kepala gerakan keagamaan Yahudi liberal Amerika Serikat dan Israel bentrok dengan puluhan demonstran Yahudi Ortodoks di situs kudus Tembok Ratapan di Yerusalem, hari Rabu (02/11).

Tembok Ratapan atau Tembok Barat terbagi dua oleh sebuah pagar yang memisahkan wilayah antara laki-laki dan perempuan. Kaum Yahudi Ortodoks menganggap kaum pria tidak boleh berdoa bersama-sama dengan kaum perempuan.

Tuntut kesetaraan gender

Namun mereka yang tergabung dalam Women of the Wall menuntut kesetaraan gender di Tembok Barat. Bersama pemimpin kelompok reformasi dan gerakan liberal Yahudi mereka menggelar acara doa khusus bersama dan menuntut Israel menerapkan keputusan secara resmi dalam mengakui area doa gender campuran di situs kudus tersebut.

Keputusan itu muncul pada bulan Januari tahun 2016 setelah para pemimpin Yahudi di Israel dan Amerika Serikat bernegosiasi dengan pemerintah Israel selama tiga tahun. Namun pemerintah belum menerapkan keputusan itu secara resmi karena tentangan kubu Ortodoks.

Tembok Barat  atau Tembok Ratapan diyakini sebagai dinding sakral dari Bait Suci Kedua. Situs kudus itu dikuasai oleh kaum Ortodoks yang menentang tradisi  Yahudi liberal.

ap/as(ap)