1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bentrokan Senjata Hebat Di Damaskus

19 Maret 2012

Bentrokan senjata hebat terjadi di Damaskus Senin (19/03) ketika kelompok pemberontak Tentara Pembebasan Suriah menyerang aparat keamanan Suriah. Dilaporkan 80 orang tewas.

Smoke rises from Damascus in this handout dated March 17, 2012. Two explosions hit security complexes in the Syrian capital Damascus on Saturday, killing several civilians and security force personnel, state television reported. Damascus residents said smoke could be seen rising from the areas where the blasts struck. REUTERS/Shaam News Network/Handout (SYRIA - Tags: POLITICS CONFLICT) FOR EDITORIAL USE ONLY. NOT FOR SALE FOR MARKETING OR ADVERTISING CAMPAIGNS. THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. IT IS DISTRIBUTED, EXACTLY AS RECEIVED BY REUTERS, AS A SERVICE TO CLIENTS
Serangan bom mobil guncang DamaskusFoto: REUTERS/Shaam News

Al Mezze kawasan tempat berlangsungnya pertempuran adalah kawasan yang paling banyak dijaga di ibukota Damaskus dan tempat banyak kedutaan besar dan sejumlah kantor polisi rahasia.

“Ada bentrokan di dekat supermarket Hamada dan terdengar suara ledakan dari situ serta sejumlah kawasan di sekitaranya. Polisi telah memblokir sejumlah jalan dan lampu penerang jalan dipadamkan”, demikian kata seorang penduduk kepada kantor berita Reuters.

Damaskus setelah serangan bom (17/03)Foto: SANA

Minggu (18/03) Suriah diguncang serangan bom mobil ketiga dalam kurun dua hari. Serangan bom mobil itu terjadi di kota Aleppo. Tiga orang dilaporkan tewas dan sedikitnya 25 lainnya luka-luka, demikian keterangan dari pengamat HAM Inggris cabang Suriah.

Rezim Presiden Bashar al-Assad menuduh serangan-serangan tersebut dilakukan oleh kelompok teroris. Sementara kelompok pemberontak dan oposisi mengatakan bom-bom tersebut didalangi oleh rezim Suriah.

Rusia Dukung Annan

Sementara itu Rusia mendukung misi utusan khusus PBB dan Liga Arab untuk Suriah Kofi Annan, guna mendorong perdamaian. Annan mengirimkan delegasi ke Suriah untuk menegosiasi peluang misi pengamat baru.

Sergej Lavrov dalam pertemuan dengan Liga Arab di Kairo (10/03)Foto: Reuters

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan kepada televisi nasional dalam sebuah wawancara Sabtu (17/03), pemerintah Suriah harus secepatnya tanpa menunda-nunda mendukung pendekatan-pendekatan (Annan) tersebut.”

Lebih lanjut dikatakan Lavrov, “saya ulangi kami tidak mendukung pemerintah Suriah. Kami mendukung kepentingan dimulainya proses politik baru. Untuk melakukan hal itu mula-mula yang diperlukan adalah gencatan senjata.”

DK/Reuters/AFP

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait