8 Mei 1945, Jerman menyatakan kapitulasi dan Perang Dunia II di Eropa resmi berakhir. Sebuah awal baru bagi Jerman dalam berbagai aspek.
Iklan
Karena takut mungkin bisa ditangkap hidup-hidup, Adolf Hitler bergegas menikahi pasangannya Eva Braun di persembunyian terakhir mereka di Berlin, lalu keduanya melakukan bunuh diri. Mayat mereka dibakar dan abunya disebar dekat Führerbunker, markas terakhir pemimpin NAZI Jerman. Hitler memerintahkan sendiri pembakaran mayatnya, karena dia juga khawatir mayatnya bisa jatuh ke tangan musuh.
Laksamana Karl Dönitz, yang menggantikan Hitler sebagai pemimpin Jerman saat itu, pada 1 Mei mengumumkan kematian Hitler. Dia juga mengatakan bahwa prioritas utamanya saat itu adalah "untuk menyelamatkan nyawa warga Jerman." Untuk itu, dia menyatakan telah meminta angkatan bersenjata Jerman untuk menyerah tanpa syarat.
"Pada 8 Mei, pukul 23:01, senjata akan diam," kata Dönitz dalam pidato yang disiarkan radio ke seluruh negeri. Itulah penampilan terakhirnya di hadapan publik Jerman sebagai pejabat. Penampilan Dönitznya yang berikutnya adalah di Pengadilan Nürnberg tahun 1946, ketika dia menerima hukuman atas kejahatan perang. Namun, dia hanya menjalani 10 tahun penjara. Karl Dönitz meninggal Desember 1980 pada usia 89 tahun di sebuah desa kecil di utara Jerman.
Pihak sekutu memang menyetujui kapitulasi tanpa syarat itu. Waktu yang dipilih, tepat pukul 23:01, tidak terjadi secara kebetulan. Ini dilakukan atas permohonan Uni Soviet, yang punya perhitungan waktu satu jam setelah Jerman. Artinya, di Moskow jam sudah menunjukkan pukul 00.01 tanggal 9 Mei. Karena itu, Uni Soviet bisa merayakan kemenangannya pada tanggal tersendiri, berbeda dengan pihak sekutu yang lain seperti Inggris, Prancis, dan AS, yang semuanya merayakan kemenangan pada 8 Mei.
Napak Tilas Tumbangnya NAZI Jerman
Hitler menyerah tanpa syarat 8 Mei 1945, menandai berakhirnya Perang Dunia II di Eropa. Beragam monumen didirikan mengenang pembebasan Jerman dari rezim NAZI oleh pasukan Sekutu dan Uni Sovyet.
Foto: picture-alliance/dpa/Hans Joachim Rech
Perang Campuh di Hutan Hürtgen
Pasukan AS bertempur sengit melawan angkatan perang Jerman di hutan Hürtgen dekat Aachen selama beberapa bulan, dari musim gugur 1944 hingga awal tahun 1945,. Ini merupakan pertempuran paling lama dan paling signifikan di kawasan Jerman. Hutan Hürtgen kini jadi bagian dari ‘‘Rute Kemerdekaan Eropa‘‘ yakni jejak peringatan gerak majunya Sekutu..
Foto: picture-alliance/dpa/Oliver Berg
Keajaiban di Remagen
Pasukan AS berhasil merebut jembatan di Remagen, di selatan Köln 7 Maret 1945. Dengan itu ribuan tentara AS dapat menyeberangi Sungai Rhein untuk pertama kalinya, yang populer disebut ‘‘Keajaiban di Remagen‘‘. Pemboman yang dilancarkan terus menerus oleh tentara Jerman, meruntuhkan jembatan 10 hari setelah direbut sekutu. Kini di puing jembatan berdiri museum perdamaian.
Foto: picture-alliance/dpa/Thomas Frey
Pemakaman Reichswald
AS biasanya mengirim pulang jenazah tentaranya yang tewas ke Amerika. Lain halnya dengan tentara Inggris yang gugur di medan perang, biasanya dimakamkan di Jerman. Terdapat 15 pemakaman dan yang terbesar adalah di Reichswald, dekat perbatasan Belanda. Di antara 7.654 tentara yang tewas, 4.000 di antaranya adalah pilot dan awak pesawat tempur yang banyak berasal dari Kanada.
Foto: Gemeinfrei/DennisPeeters
Monumen Seelow Heights
Tentara Merah Uni Soviet melancarkan gempuran pamungkas di bagian timur Jerman 16 April 1945. Petempuran Seelow Heights diawali dengan bombardemen dini hari untuk mendukung serbuan ke Berlin. Sekitar 900.000 tentara Soviet bertempur melawan 90.000 tentara Jerman. Pertempuran terbesar di Jerman saat Perang Dunia II yang menewaskan ribuan orang, dikenang dengan monumen di lokasi.
Foto: picture-alliance/dpa/Patrick Pleul
Peringatan Hari Elbe di Torgau
Pasukan Uni Soviet dan AS bertemu untuk pertama kalinya di Sungai Elbe di Torgau 25 April 1945. Peristiwa ini menutup celah front Timur dan Barat. Akhir perang sudah di depan mata, dan jabat tangan tentara dari kedua belah pihak di Torgaui jadi foto ikonik. Pertemuan tentara Sekutu dan Soviet di Sachsen ini setiap tahun diperingati sebagai hari Elbe.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Schmidt
Musium Jerman-Rusia di Berlin-Karlshorst
Angkatan bersenjata Jerman tandatangani pernyataan takluk tanpa syarat 8 Mei 1945 malam di mess perwira Berlin-Karlhorst. Kini naskah pernyataan takluk asli yang ditulis dalam bahasa Inggris, Jerman dan Rusia, jadi fitur utama di ruangan utama museum itu. Pameran permanen lainnya di museum berfokus pada perang pemusnahan Nazi Jerman terhadap Uni Soviet yang dimulai tahun 1941.
Foto: picture-alliance/ZB
Monumen Peringatan Perang di Treptow
Monumen di Treptow sangat besar dan impresif. Monumen beserta pemakaman tentara ini berada di atas area seluas 100.000 m2. Dibangun setelah Perang Dunia II untuk memperingati Tentara Merah Uni Soviet yang tewas dalam pertempuran di Berlin. Pintu masuk ke monumen dibangun menyerupai bendera Uni Soviet, dibuat dari batu granit berwarna merah.
Foto: picture-alliance/ZB/Matthias Tödt
Istana Cecilienhof di Potsdam
Setelah Nazi menyerah, ketiga kepala pemerintahan terpenting Sekutu bertemu di Istana Cecilienhof di Potsdam pada musim panas 1945. Joseph Stalin, Harry S. Truman dan Winston Churchill memimpin delegasi dalam Konferensi Potsdam, untuk membangun tatanan pasca Perang Dunia II di Eropa. Keputusan konferensi membagi Jerman menjadi empat zona pendudukan
Foto: picture-alliance/dpa/Ralf Hirschberger
Museum Sekutu
Berlin juga dibagi jadi 4 sektor. Distrik Zehlendorf jadi sektor Amerika. Bekas gedung bioskop ‘‘Outpost‘‘ milik militer AS kini jadi bagian dari Museum Sekutu yang mendokumentasikan sejarah politik dan komitmen militer Sekutu Barat di Berlin, detail pendudukan Berlin Barat di tahun 1945, pengiriman bantuan melalui udara ke Berlin Barat dan penarikan pasukan AS pada tahun 1994.
Foto: AlliiertenMuseum/Chodan
Istana Schönhausen di Berlin
Istana Barok Prusia ini adalah lokasi perjanjian ‘‘Two Plus Four‘‘ tahun 1990 antara Jerman dan sekutu yang menduduki Jerman pada akhir Perang Dunia: AS, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet. Keempatnya sepakat mengakhiri hak okupasi Jerman, yang membuka jalan bagi penyatuan kembali Jerman Barat dan Timur. Beberapa plakat menyebutkan di sinilah Perang Dunia II sejatinya diakhiri.
Foto: picture-alliance/dpa/Hans Joachim Rech
10 foto1 | 10
Negeri yang terbelah
Setelah Jerman menyatakan kapitulasi dan perang resmi berakhir, pihak Sekutu memecah Jerman menjadi empat zona yang masing-masing dikuasai oleh satu negara: zona Uni Soviet, zona AS, zona Inggris dan zona Prancis. Saat itu pun, sudah terlihat perpecahan di pihak Sekutu, antara Uni Soviet dan kubu AS, Prancis dan Inggris.
Ketegangan akhirnya bermuara dalam konflik Perang Dingin yang semakin terbuka, dan mencapai puncaknya dengan pendirian Jerman Barat di zona AS, Prancis dan Inggris, disusul pendirian Jerman Timur di wilayah zona Uni Soviet. Tidak lama kemudian terbentuklah apa yang disebut sebagai blok Barat, yang secara de facto berada di bawah kendali AS, dan blok Timur yang berada di bawah kendali Uni Soviet.
Di blok Barat, AS tahun 1948 melancarkan program investasi besar-besaran untuk pembangunan kembali Jerman yang dikenal sebagai Marshall Plan. Persaingan Barat-Timur jadi berlanjut ke sektor ekonomi, antara sistem kapitalisme dan sistem ekonomi sosialisme di bawah bendera komunisme Uni Soviet.
Monumen Perang Dunia II di Jerman yang Mengingatkan akan Kebebasan
Hitler menyerah tanpa syarat pada 8 Mei 1945, yang menandai berakhirnya Perang Dunia II di Eropa. Berikut monumen-monumen di Jerman yang memperingati beberapa lokasi peninggalan pembebasan oleh pasukan sekutu.
Foto: picture-alliance/dpa/Oliver Berg
Monumen Kamp Konsentrasi Dachau
Tanggal 29 April 1945, tentara AS membebaskan kamp konsentrasi di dekat München. Tahun 1965, sebuah monumen dibangun di kamp konsentrasi. Patung yang dibangun oleh seniman Yahudi, Nandor Glid, didirikan di tengah-tengah bekas Appelplatz pada tahun 1968 untuk memperingati para korban kekejaman Nazi. Korban Holocaust juga telah kehilangan banyak anggota keluarga di kamp-kamp konsentrasi.
Foto: picture-alliance/ImageBroker/H. Pöstges
Pertempuran Hutan Hürtgen
Pasukan AS bertempur dalam beberapa peperangan sengit melawan Nazi di Hutan Hürtigen dekat Aachen yang berlangsung pada musim gugur tahun 1944 hingga awal tahun 1945. Pertempuran ini juga diingat sebagai salah satu pertempuran yang paling lama di Jerman. Hutan Hürtigen sekarang menjadi bagian dari "Rute Pembebasan Eropa," sebuah jejak peninggalan pasukan sekutu.
Foto: picture-alliance/dpa/Oliver Berg
Jembatan di Remagen
Jembatan yang masih berdiri kokoh ini adalah jembatan kereta api di Remagen, selatan Köln. Jembatan ini berhasil dikuasai pasukan AS ditangkap pada 7 Maret 1945. Ribuan tentara AS mampu menyeberangi sungai Rhein untuk pertama kalinya, peristiwa ini dikenal sebagai "Keajaiban Remagen". Serangan bom Jerman akhirnya menyebabkan jembatan itu runtuh 10 hari setelahnya.
Foto: picture-alliance/dpa/Thomas Frey
Monumen Seelow Heights
Di timur, Tentara Merah Soviet melancarkan serangan besar terakhir pada 16 April 1945. Pertempuran Seelow Heights melibatkan sekitar 900.000 tentara Soviet dan 90.000 tentara Jerman. Peristiwa ini menjadi pertempuran Perang Dunia II terbesar di tanah Jerman – di mana ribuan nyawa melayang.
Foto: picture-alliance/dpa/Patrick Pleul
Museum Jerman-Rusia, Berlin-Karlshorst
Dalam kekacauan, para perwira dari angkatan bersenjata Jerman di Berlin-Karlhorst menandatangani penyerahan tanpa syarat pada 8-9 Mei 1945. Saat ini, Act of Surrender yang asli - tertulis dalam bahasa Inggris, Jerman, dan Rusia, adalah koleksi utama museum ini. Peninggalan lainnya yang dipamerkan berfokus pada perang antara Nazi melawan Uni Soviet yang dimulai pada tahun 1941.
Foto: picture-alliance/ZB
Monumen Soviet War di Treptower Park
Besarnya ukuran monumen di Treptower Park sangat mengesankan. Monumen dan pemakaman militer memiliki area seluas 100.000 meter persegi. Monumen tersebut dibangun setelah Perang Dunia II untuk memperingati tentara Tentara Merah yang gugur dalam Pertempuran Berlin. Sepasang bendera Soviet terbuat dari granit merah yang berfungsi sebagai pintu masuk ke dalam monumen.
Foto: picture-alliance/ZB/Matthias Tödt
Konferensi Potsdam di Istana Cecilienhof
Setelah Nazi Jerman menyerah, kepala pemerintahan dari tiga pasukan sekutu bertemu di Istana Cecilienhof di Potsdam pada musim panas tahun 1945. Joseph Stalin, Harry S. Truman dan Winston Churchill memimpin delegasi yang dikenal sebagai Konferensi Potsdam. Konferensi ini bertujuan untuk membangun tatanan pasca-perang di Eropa dan memutuskan pembagian Jerman menjadi empat zona pendudukan.
Foto: picture-alliance/dpa/Ralf Hirschberger
Museum Sekutu
Bekas bioskop Angkatan Darat AS "Outpost" di distrik Zehlendorf telah diubah menjadi bagian dari Museum Sekutu. Museum ini mendokumentasikan sejarah politik dan komitmen militer dari Sekutu Barat di Berlin - merinci pendudukan Berlin Barat pada tahun 1945, pengiriman udara ke kota dan penarikan pasukan AS pada tahun 1994.
Foto: AlliiertenMuseum/Chodan
Istana Schönhausen di Berlin
Istana Barok Prusia ini adalah lokasi pembicaraan "Two Plus Four Agreement" pada tahun 1990 di antara Jerman dan negara-negara yang menduduki Jerman pada akhir perang, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet. Keempat negara tersebut melepaskan semua hak yang mereka miliki di Jerman, membuka jalan bagi penyatuan Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/Hans Joachim Rech
9 foto1 | 9
Pertentangan Barat-Timur dan reunifikasi Jerman
Jerman Barat mengalami kemajuan ekonomi luar biasa dan membangun kekuatan militer yang murni defensif: Bundeswehr. Ketika itu, Bundeswehr hanya bertugas di dalam negeri dan tidak ada misi di luar negeri. Setelah keruntuhan rezim Jerman Timur karena aksi protes massal warganya yang menuntut demokrasi dan kebebasan, kedua negara Jerman akhirnya resmi bersatu kembali 3 Oktober 1990, yang sekarang diperingati setiap tahun sebagai Hari Reunifikasi Jerman.
Jerman Barat, dan kemudian negara Jerman yang sudah bersatu kembali, bangkit menjadi kekuatan ekonomi dan salah satu motor integrasi Eropa melalui asosiasi negara-negara yang sekarang dikenal sebagai Uni Eropa. Seiring dengan kebangkitan Jerman, pemerintahan di Berlin juga terus-menerus menggarisbawahi tanggung jawab historisnya atas peristiwa Holocaust. Kanselir Jerman Angela Merkel bahkan berulangkali menyebutkan, eksistensi Israel dan bangsa Yahudi adalah bagian dari raison d'etre (alasan adanya) negara dan bangsa Jerman.
Desember 2019, setelah menyatakan tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai pemimpin Jerman pada periode berikutnya, Angela Merkel untuk pertama kalinya sebagai Kanselir berkunjung ke Auschwitz pada peringatan 75 tahun pembebasannya.
"Kami tak akan pernah melupakan," kata Merkel di kamp konsentrasi yang dibangun Nazi di wilayah Polandia itu, dan sekarang menjadi ikon global kekejaman NAZI Hitler," ... atau berusaha untuk merelatifkannya."
Menurut berbagai survei, sebagian besar warga Jerman setuju dan merasakan tanggung jawab moral yang besar atas bagian sejarah mereka yang paling gelap ini. Hanya ada sebagian kecil yang masih merindukan kebesaran era Hitler, dan sebagian bernaung di bawah partai ultra kanan AfD.