Adu lari dengan banteng atau "Bullrun" adalah atraksi terkenal di Spanyol. Dalam acara digelar adu lari ratusan orang mengejar atau dikejar puluhan banteng di jalanan sempit di Pamplona.
Iklan
Berani Jajal Adu Lari Banteng?
01:09
Tradisi lari banteng atau "bullrun" yang terkenal ke seluruh dunia dan setiap tahun menarik ribuan turis kembali digelar di San Fermin, Pamplona di utara Spanyol. Selama 9 hari hingga Kamis, setiap pagi dilakukan acara rutin: tepat pukul 8.00 waktu setempat membuka kandang banteng dan "menggiring" hewan ini lari ke stadion melewati gang-gang sempit yang dipadati peserta.
Mengejar atau dikejar banteng bertanduk runcing, begitu mottonya. Saat pintu kandang dibuka, mula-mula ratusan peserta yang dikejar puluhan banteng bertanduk runcing berbobot rata-rata 500 kilogram. Di pertengahan atraksi, tidak jelas lagi hewan yang mengejar manusia atau sebaliknya, karena banteng dan orang lari bercampur baur.
Insiden tetusuk tanduk, atau jatuh terinjak banteng yang bobotnya bisa mencapai setengah ton itu jadi risiko normal yang harus dihadapi peserta. Tapi bagi yang sudah mencoba sekali, acara lari banteng itu ibarat candu yang memabukkan. Dimana adrenalin terpacu, peserta akan datang lagi setiap tahun dan kembali adu lari dengan banteng.
Risiko cedera hingga tewas
Patah tulang atau geger otak adalah risiko biasa yang harus diperhitungkan. Dalam sejarah 100 tahun terakhir "lari banteng" tercatat 15 korban tewas, yang paling akhir adalah insiden fatal pada tahun 2009. Dalam acara lari banteng teranyar yang hingga Senin kemarin memasuki hari kelima, tercatat 29 orang cedera jatuh dan terinjak banteng yang lari dikejar atau mengejar peserta.
Tapi seperti kata seorang peserta yang berasal dari Amerika Serikat, yang sudah ikut acara lari banteng sejak 1968, acara ini unik dan memicu sensasi. Ia mengaku, makin tua makin gugup, tapi juga makin bersemangat lari. Bagi para pecinta olahraga pemacu adernalin, ayo kita jajal ikut"bullrun" di Spanyol!
Hiburan yang Menyengsarakan Hewan
Sabung ayam, sirkus, kebun binatang: hewan-hewan dipelihara untuk kesenangan atau kepuasaan manusia. Kegembiraan dan keriangan yang didapat pengunjung merupakan penderitaan, yang kerap mematikan, bagi hewan-hewan ini.
Foto: tabnak
Adu Banteng
Walau protes dan kecaman terus datang, atraksi adu banteng lawan matador masih bisa disaksikan di beberapa wilayah di Spanyol. Kelompok yang mendukung permainan ini menyerukan Unesco untuk memasukkannya sebagai warisan budaya. Permainan dari abad pertengahan ini juga populer atau pernah populer di Portugal, Perancis Selatan, Meksiko, Colombia, Ekuador, Venezuela dan Peru.
Foto: picture-alliance/dpa
Sirkus
Gajah, kuda dan singa merupakan hewan yang menjadi andalan pertunjukkan ketangkasan sirkus. Hewan-hewan ini biasanya dipisahkan dari induknya saat mereka masih sangat kecil untuk dilatih. Sudah sejak lama kelompok penyayang binatang menuntut agar ekploitasi dan pemanfaatan hewan di sirkus dihapuskan.
Foto: picture-alliance/dpa/Y. Kochetkov
Sabung Ayam
Permainan yang digelar sejak zaman Kerajaan Demak ini masih cukup populer di Indonesia, salah satunya di Bali. Dua ekor ayam jantan bertarung sampai salah satu menyerah dan kabur atau bahkan sampai mati. Permainan tradisional ini kerap tidak lepas dari perjudian.
Foto: Getty Images/AFP/P. Huguen
Adu Domba
Permainan ini sangat populer di Garut, Jawa Barat. Menurut cerita, adu domba sudah dimulai sejak awal abad ke-19. Sama seperti banteng yang bertarung lawan matador di Spanyol, domba adu mendapatkan perawatan khusus dari pemiliknya: makan, minum, juga kesehatannya.
Foto: AP
Industri Film
Banyak hewan yang terkenal berkat aktingnya di film, mulai dari anjing, simpanse, lumba-lumba, kuda atau singa. Organisasi pelindung hewan PETA mengatakan, sama seperti di sirkus, bintang film hewan direkrut, dipisahkan dari induknya, saat mereka masih terlalu muda. Hewan-hewan di industri film juga kerap mendapat perlakuan kekerasan.
Foto: Imago/EntertainmentPictures
Balap Anjing
Sangat ironis: diperkirakan anjing-anjing pelari harus menghabiskan 95 persen waktunya bukan untuk berlari, namun dalam kandang. Selain latihan berat, hewan ini kerap mendapat perlakukan kejam, dijejali obat peningkat prestasi. Masa "menyenangkan“ bagi anjing pelari tidak lama. Banyak anjing pelari yang dianggap tidak bisa berprestasi atau sudah uzur diterlantarkan atau bahkan dibunuh.
Foto: Fotolia/Gerken & Ernst
Kebun Binatang
Tempat yang menyenangkan bagi keluarga untuk dikunjungi di akhir pekan, tapi tempat penderitaan bagi hewan-hewan yang tidak bisa bergerak bebas. Pelindung binatang menganggap kebun binatang sebagai "tempat penyiksaan“. Di lain pihak, cukup banyak yang menganggap kebun binatang sebagai salah satu tempat untuk melindungi hewan dari kepunahan dan juga bagi penelitian.