Pemerintah Jerman diperhitungkan harus anggarkan lebih 50 miliar Euro untuk atasi krisis pengungsi tahun 2016 dan 2017. Jika arus pengungsi tidak bisa dibendung, kebutuhan juga akan terus membengkak.
Iklan
Angka 50 miliar Euro bukan jumlah kecil. Jika dikurs ke Rupiah jumlahnya adalah 750 triliun, atau 750 dengan 12 nol di belakangnya atau sekitar 40 persen dari total pendapatan negara Indonesia 2015. Jumlah kebutuhan penanganan pengungsi ini dihitung oleh Institut untuk Riset Ekonomi di kota Köln-IW dengan dibiayai perusahaan swasta dan asosiasi bisnis.
Hitungan matematikanya adalah, untuk bantuan pemukiman, makanan dan tunjangan uang saku bagi setiap pengungsi diperlukan 12.000 Euro setahun. Ditambah ongkos kursus bahasa Jerman dan integrasi sekitar 3.300 Euro per orang per tahun. Saat ini Jerman menampung 1,1 juta pengungsi, kebanyakan berasal dari Suriah, Irak, Afghanistan dan negara-negara Afrika Utara.
“Hitungan ongkos 50 milyar Euro adalah batas bawah yang sangat optimistis“, ujar Tobias Hentze dari tim periset IW kepada DW. Tapi Hentze juga mengatakan, ada imbas positif dari ongkos ini kepada dunia usaha Jerman. Misalnya, dalam bentuk pemasukan bagi perusahaan konstruksi yang membangun penampungan, bagi guru pelajaran bahasa dan untuk toko penjual bahan makanan bagi pengungsi.
Tapi Hentze juga mengingatkan, pada tahapan awal, semua ongkos dari krisis pengungsi merupakan beban bagi anggaran negara Jerman. Juga ongkos lainnya, berupa jasa dan pekerjaan tambahan bagi petugas negara, harus dimasukan dalam faktor ongkos.
Refugees seek integration through employment
02:51
Pemerintah Jerman kini mencanangkan pengetatan aturan pengungsi dan pemohon suaka, untuk membendung arus pengungsi. Namun pemerintah juga memperhitungkan, tahun 2016 ini sekitar 800.000 pengungsi akan meluruk ke Jerman dan tahun depan diperhitungkan turun hingga 500.000 pengungsi. Artinya, akhir tahun 2016 diperkirakan lebih 1,5 juta pengungsi harus ditangani dan akhir 2017 bahkan lebih dua juta pengungsi. Berapa ongkosnya? Hitung mudah secara matematika, kalikan saja 15.300 Euro per pengungsi per tahun.
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui Tentang Pengungsi
Badan PBB urusan pengungsi, UNHCR melaporkan sekarang di dunia ada 51 juta orang yang terpaksa meninggalkan daerah asal mereka dan jadi pengungsi. Mereka kerap lari dari penganiayaan di negara sendiri.
Foto: picture alliance/abaca
Definisi Pengungsi
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, pengungsi adalah: seseorang yang meninggalkan rumah atau negaranya akibat “perasaan takut karena termasuk ras, kelompok agama, nasionalitas, kelompok sosial tertentu, atau punya opini tertentu”. Definisi juga mencakup orang-orang yang lari akibat bencana alam dan bencana yang disebabkan manusia. Foto: seorang anak pengungsi Suriah di Turki.
Foto: Getty Images/AFP/B. Kilic
Akibat Kekerasan dan Konflik
Menurut badan urusan pengungsi PBB, UNHCR lebih dari 51 juta orang terpaksa lari dari tempat tinggal mereka akibat kekerasan dan konflik. Jumlah ini mencakup orang yang jadi pengungsi di negara sendiri, yang terpaksa tinggalkan negaranya, juga pencari suaka. Foto: warga Republik Demokrasi Kongo yang lari akibat pertempuran antara militer dan pemberontak (2013) tiba di kota Rutshuru.
Foto: Getty Images/AFP/J. D. Kannah
Pencari Suaka
Pencari suaka adalah orang yang lari ke negara lain dan ingin dapat status pengungsi, tetapi permintaannya belum dievaluasi. Sebagian besar orang jadi pengungsi akibat alasan yang jelas, tetapi hanya sedikit dari mereka memenuhi persyaratan ketat yang diperlukan untuk mendapat status pengungsi.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Schmidt
Jumlah Besar Persulit Penanganan
Krisis pengungsi sulit diselesaikan dan perlu waktu lama. Salah satu penyebabnya, karena jumlah pengungsi amat banyak. Sebagai perbandingan: jumlah pengungsi di dunia lebih besar daripada jumlah penduduk Spanyol, atau Canada atau Korea Selatan. Gambar simbol: seorang migran berdiri di pagar yang mengelilingi tempat penampungan pengungsi Temporary Permanence Centre (CPT) di Lampedusa, Italia.
Foto: Getty Images/AFP/A. Pizzoli
Nasionalitas Pengungsi
Hingga Juni 2014, jumlah pengungsi paling banyak berasal dari Afghanistan, Suriah dan Somalia. Jika disatukan, jumlah pengungsi dari tiga negara itu lebih dari 50% jumlah pengungsi di seluruh dunia. Foto: sebuah keluarga pengungsi Afghanistan di Pakistan.
Foto: Majeed/AFP/Getty Images
Yang Mengungsi di Negara Sendiri Lebih Banyak
Kita sering mendengar berita tentang pengungsi yang lari ke negara lain. Sesungguhnya, orang yang mengungsi di negara sendiri jumlahnya jauh lebih besar. Tahun 2013 misalnya, 16,7 juta orang mengungsi ke negara lain, sedangkan 33,3 juta orang mengungsi di negara sendiri. Grafik: jumlah pengungsi intern di beberapa negara.
Tidak Tinggal di Kamp Pengungsi
Secara umum pengungsi sering dianggap tinggal di kamp pengungsi. Sebenarnya, lebih dari dua pertiga pengungsi tinggal di luar kamp pengungsi. Mereka bermukim di kota-kota atau desa-desa, dan kerap di apartemen kecil yang penuh sesak karena digunakan beberapa keluarga. Foto: seorang perempuan dan anak-anaknya yang mengungsi dari Sudan Selatan di kamp pengungsi Kule, Ethiopia.
Foto: Getty Images/AFP/Z. Abubeker
Separuhnya Anak-Anak
Sekitar 46% dari pengungsi sedunia adalah anak-anak. Mereka terpaksa berhenti sekolah. Oleh sebab itu, UNHCR dan International Rescue Committee prioritaskan pendidikan. Sayangnya, sebagian anak tidak diizinkan orang tuanya bersekolah, karena harus membantu keluarga atau menjaga adik. Foto: Seorang ibu warga Suriah memeluk anak perempuannya setelah tiba di pulau Lesbos, Yunani.
Foto: Getty Images/AFP/L. Gouliamaki
Korban Penyiksaan
Sekitar 35% pengungsi di dunia adalah orang-orang yang selamat dari penyiksaan. Selain harus mengatasi cedera fisik, mereka kerap mengalami cedera mental akibat trauma. Ini menyebabkan penyembuhan sangat sulit, terutama selama masih dalam pengungsian.
Foto: JAMES LAWLER DUGGAN/AFP/GettyImages
Mencari Tempat Pemukiman Jangka Panjang
Jika pengungsi tidak bisa kembali ke negara asal, dan tidak bisa menetap di negara tempat mereka mengajukan permintaan suaka, UNHCR berusaha mengalihkan mereka ke negara ketiga. Tetapi jumlahnya sedikit, hanya sekitar 1%. Amerika Serikat adalah negara yang paling banyak menerima pengungsi, setelah dialihkan dari tempat mereka mengajukan suaka. Foto: pengungsi Rohingya di Aceh.