Para 'influencer' berlomba-lomba mempengaruhi pengguna internet yang gampang terpengaruh dan mengandalkan informasi dari medsos. Simak opini Uly Siregar berikut ini.
Iklan
Selain Jonru Ginting yang punya follower hampir 1,5 juta di Facebook, ada banyak influencer media sosial lainnya yang berpengaruh besar bagi pengikutnya. Denny Siregar, misalnya, memiliki jumlah follower hampir setengah juta. Tak cuma berkutat soal propaganda melawan presiden yang sedang menjabat, para influencer di Indonesia juga ‘jago ngoceh‘soal lain. Dari soal remeh seperti mengulas hebohnya pemulas bibir terbaru dari Kylie Jenner, berbagi pengalaman pelesir di Maladewa, hingga influencer yang mendedikasikan akun Instagramnya khusus membahas gosip terkini.
Di wilayah religi, ada influencer religi bernuansa teduh, yang ngotot memperjuangkan negara Khilafah, hingga yang semangat mempromosikan kawin muda dan poligami. Namun tampaknya isu politik masih jadi primadona, apalagi menjelang perebutan kekuasaan.
Para influencer ini berlomba-lomba mempengaruhi mereka yang gampang terpengaruh dan mengandalkan informasi dari medsos. Mereka rajin membagi pandangan-pandangan tentang beragam isu yang sedang naik daun. Jumlah ‘like' atau ‘share' di Facebook bisa mencapai puluhan ribu, termasuk komentar yang masuk. Kadang catatan yang mereka bagi cukup akurat dan bertanggung jawab, kala lain tak lebih dari sekadar propaganda kosong untuk menjatuhkan pihak lawan atau mati-matian membela tokoh favorit mereka. Sementara Jonru, misalnya, memasang foto Presiden Jokowi yang terlihat meringis dengan kalimat bernada ejekan sebagai ucapan selamat ulang tahun, Denny Siregar konsisten mendukung Presiden Jokowi. Mereka pun tak segan menghina yang berseberangan dengan beragam panggilan ngenyek, seperti "kaum kecebong” untuk pendukung Jokowi, "bani sumpek” untuk mereka pembela FPI, entah apa maksud pastinya.
Saat pertarungan pilkada DKI yang baru lewat, banyak juga selebritas non politik yang dengan terbuka menyatakan dukungannya, dan menjadi influencer jauh dari bidang yang ia geluti. Komposer Addie MS termasuk salah satu selebritas dari deretan pengagum Ahok. Sementara komedian ngetop Pandji secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Anies Baswedan. Ia lebih jauh bahkan mengaku dukungannya terhadap Anies Baswedan adalah perjuangan berat dalam politik praktis.
6 Kabar Hoax yang Menyulut Perang
Ia bisa memicu konflik, menggulingkan pemerintahan dan memecah belah satu bangsa: kabar bohong alias Hoax sejak lama ikut menggerakkan sejarah peradaban manusia. Inilah kisahnya:
Foto: Fotolia
Fenomena Beracun
Kabar bohong kembali mengalami kebangkitan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pada hakikatnya, berita palsu yang marak di media-media sosial saat ini tidak berbeda dengan propaganda hitam yang disebar buat memicu perang dan kebencian pada abad silam. Fenomena itu mengandalkan jumlah massa untuk membumikan sebuah kebohongan. Karena semakin banyak yang percaya, semakin nyata juga sebuah berita
Foto: Fotolia/svort
Oplah Berganda buat Hearst
Pada 1889 pengusaha AS William Hearst ingin agar AS mengobarkan perang terhadap Spanyol di Amerika Selatan. Untuk itu ia memanfaatkan surat kabarnya, Morning Journal, buat menyebar kabar bohong dan menyeret opini publik, antara lain tentang serdadu Spanyol yang menelanjangi perempuan AS. Hearst mengintip peluang bisnis. Karena sejak perang berkecamuk, oplah Morning Journal berlipat ganda
Kebohongan Memicu Perang Dunia
Awal September 1939, Adolf Hitler mengabarkan kepada parlemen Jerman bahwa militer Polandia telah "menembaki tentara Jerman pada pukul 05:45." Ia lalu bersumpah akan membalas dendam. Kebohongan yang memicu Perang Dunia II itu terungkap setelah ketahuan tentara Jerman sendiri yang membunuh pasukan perbatasan Polandia. Karena sejak 1938 Jerman sudah mempersiapkan pendudukan terhadap jirannya itu.
Foto: Getty Images/H.Hoffmann
Kampanye Hitam McNamara
Kementerian Pertahanan AS mengabarkan bahwa kapal perang USS Maddox ditembaki kapal Vietnam Utara pada 2 dan 4 Agustus 1964. Insiden di Teluk Tonkin itu mendorong Kongres AS menerbitkan resolusi yang menjadi landasan hukum buat Presiden Lyndon B. Johnson untuk menyerang Vietnam. Tapi tahun 1995 bekas menhan AS, Robert McNamara, mengakui insiden tersebut adalah berita palsu.
Foto: NATIONAL ARCHIVES/AFP/Getty Images
Kesaksian Palsu Nariyah
Seorang remaja putri Kuwait, Nariyah, bersaksi di depan kongres AS pada 19.10.1990 tentang kebiadaban prajurit Irak yang membunuh puluhan balita. Kesaksian tersebut ikut menyulut Perang Teluk. Belakangan ketahuan Nariyah adalah putri duta besar Kuwait dan kesaksiannya merupakan bagian dari kampanye perusahaan iklan, Hill & Knowlton atas permintaan pemerintah Kuwait.
Foto: picture alliance/CPA Media
Operasi Tapal Besi
April 2000 pemerintah Bulgaria meneruskan laporan dinas rahasia Jerman tentang rencana pembersihan etnis ala Holocaust oleh Serbia terhadap etnis Albania dan Kosovo. Buktinya adalah citra udara dari lokasi kamp konsentrasi. Laporan tersebut menggerakkan NATO untuk melancarkan serangan udara terhadap Serbia. Rencana yang diberi kode "Operasi Tapal Besi" itu tidak pernah terbukti hingga kini.
Foto: Yugoslav Army/RL
Bukti Kosong Powell
Pada 5 Februari 2003 Menteri Luar Negeri AS, Colin Powell, mengklaim memiliki bukti kepemilikan senjata pemusnah massal oleh Irak pada sebuah sidang Dewan Keamanan PBB. Meski tak mendapat mandat PBB, Presiden AS George W. Bush, akhirnya tetap menginvasi Irak buat meruntuhkan rejim Saddam Hussein. Hingga kini senjata biologi dan kimia yang diklaim dimiliki Irak tidak pernah ditemukan.
Foto: AFP/Getty Images
7 foto1 | 7
Lantas, bagaimana pengaruh para influencer ini?
Bagi influencer soal lifestyle kelas duniaseperti Kim Kardashian, peran influencer tentunya berefek sangat besar bagi follower mereka. Saking berpengaruhnya, Kim Kardashian bisa mematok bayaran tinggi untuk memasang satu foto endorsement di Instagram.
Dengan follower mencapai 101 juta, Kim Kardashian dikabarkan menerima bayaran hingga Rp 6,6 miliar untuk satu produk yang ia pampangkan di Instagram! Angka yang fantastis ini tentu sangat jauh bila dibandingkan dengan influencer Indonesia, seperti Aurel Hermansyah yang dikabarkan mematok harga di atas Rp 3 juta untuk endorsement. Atau Jonru yang masih berkutat dengan promosi dagangan seprei dari pengusaha kecil yang beriklan di halaman Facebooknya, meskipun sekarang ia juga aktif menjadi brokerfundraising dan dikabarkan mematok bayaran 10-30% dari dana yang berhasil ia kumpulkan.
Studi terbaru dari University of Oxford, seperti yang dikutip The Guardian, menyebutkan propaganda di medsos digunakan untuk memanipulasi opini publik. Penelitian ini menemukan "kebohongan, informasi sampah, disinformasi” propaganda tradisional disebarluaskan di dunia maya dan didukung oleh algoritma Facebook dan Twitter.
Yang menakutkan, pengguna medsos diharapkan menjadi "polisi” bagi arus informasi yang tampil di medsos. Mereka dipaksa mampu menyaring informasi sampah dan informasi yang berguna. Sayangnya, terlalu banyak pengguna medsos yang malas bersusah payah memverifikasi informasi yang disajikan influencer. Salah satu hoax yang pernah disebarkan Jonru adalah foto serupa mayat yang ia klaim sebagai mayat yang sedang tersenyum karena mati dalam keadaan syahid. Asumsi itu ia pakai sebagai pembelaan bagi Presiden Mohamed Morsi yang dilengserkan rakyat Mesir.
Setelah dibaca dan dibagi oleh pengikutnya, ternyata belakangan diketahui foto tersebut adalah foto pelatihan mengkafani jenazah. Soal informasi yang menyesatkan, Jonru termasuk influencer yang rajin salah. Ia juga pernah menuduh bahwa foto Presiden Jokowi ketika menanti matahari terbit di Raja Ampat adalah foto rekayasa. Kontan saja tuduhan itu dibantah oleh fotografer resmi istana. Menghadapi bantahan itu, Jonru pun dengan enteng menghapus posting tersebut dan meminta maaf. Ia tak peduli dengan opini yang telah terbentuk berdasarkan informasi menyesatkan yang ia bagi.
Internet - dimanapun dan kapanpun
Jaringan tanpa batas: menyusul booming smartphone, industri telekomunikasi kini tampil dengan apa yang disebut sebagai Wearables, seperti jam pintar. Piranti tersebut menjamin akses informasi dan komunikasi tanpa batas
Foto: the3doodler.com
Dialog dengan Jam Tangan
Raksasa Korea Selatan, Samsung, membidik pasar Wearables dengan sederet produk Galaxy Gear. Jam tangan ini seberat 74 gramm dan bisa berfungsi jika dihubungkan dengan ponsel Samsung. Selain buat foto dan telepon, jam ini bereaksi terhadap perintah suara dan mengabarkan penggunanya jika ada SMS atau telepon masuk.
Foto: picture-alliance/dpa
Menyetir mobil sembari berselancar
Sistem Sync Applink milik Ford mempermudah berselancar internet sambil berkendara. Tanpa harus memindahkan tangan dari roda kemudi, pengemudi dapat memesan kamar hotel, menyalakan musik atau berselancar di internet. Dengan produk ini Ford ingin bertransformasi dari produsen otomotif menjadi raksasa teknologi
Foto: DW/Jennifer Fraczek
Revolusi Industri Televisi
Produsen TV Loewe sedang berbenah diri dan mengembangkan piranti lunak. Pabrikan asal Jerman yang dikenal dengan televisi untuk segmen atas itu nantinya akan meluncurkan produk dengan harga terjangkau. Terutama produk Loewe diharapkan akan menjadi plattform hiburan ketimbang sekedar televisi. Pengguna harus bisa menentukan sendiri apa yang ingin dilihat dan kapan.
Foto: DW/Jennifer Fraczek
Pixel untuk Konsumen
Angka penjualan perangkat televisi yang semakin menurun memaksa produsen meluncurkan televisi generasi terbaru. Samsung mengklaim akan menjual televisi dengan layar terbesar, yakni 110 Inchi - atau sekitar 2,8 meter. Sementara ketajaman gambar dijamin dengan teknologi Ultra High Definition.
Foto: DW/Jennifer Fraczek
Bioskop Mini
Sedikit lebih kecil dan terpencil adalah Sonic Chair milik perusahaan berlabel sama yang bekerjasama dengan Zeiss. Sonic Chair menyebut penemuannya sebagai "bioskop 3D terkecil di dunia". Bentuknya yang unik dan dengan menggunakan membran khusus menciptakan suasana ruang dengar layaknya di bioskop.
Foto: DW/Jennifer Fraczek
Gabungan Tablet dan Laptop ...
Tidak cuma Televisi, pasar computer juga meluncurkan kreasi terbaru. Adalah gabungan antara tablet dengan ponsel pintar, atau tablet dengan Laptop yang menjadi primadona di pasar gadget saat ini. Contohnya adalah Acer Aspire P3, kombinasi Laptop-tablet
Foto: DW/Jennifer Fraczek
... dan tablet dengan ponsel pintar
Contoh kombinasi ponsel dan tablet - yang disebut dengan Phablet - adalah Sony Xperia Z1 Ultra. Model yang lebih kecil dapat diubah menjadi kamera saku dengan sebuah piranti tambahan. Piranti yang dilengkapi dengan lensa zoom itu dijamin menambah kualitas gambar.
Foto: picture-alliance/dpa
Melukis dalam Tiga Dimensi
Siapa yang tidak cuma ingin menonton tiga dimensi, melainkan juga menggambar, bisa mengintip piranti bernama 3Doodler ini. Pena yang pengembangannya dibayai lewat Crowdfunding ini melelehkan plastik dan mengeringkannya sekaligus.
Foto: the3doodler.com
8 foto1 | 8
Mengandalkan kontroversi sebagai dagangan
Bagi banyak influencer tak bermutu yang mengandalkan kontroversi sebagai jualan, sepertinya tak ada rasa enggan menyajikan informasi sampah asalkan sesuai agenda mereka. Agar aman, sering pula mereka menambahkan tautan dari situs berita sesuai propaganda yang ingin mereka sebarkan. Kalau ada kesalahan, dengan gampang mereka mengelak, "Lho, saya kan hanya menyebarkan tautan dari situs berita.” Tak ada tanggung jawab untuk benar-benar memilih berita yang layak dibagi ke pengikutnya yang dengan naif mengamini. Padahal mereka para influencer punya kekuatan untuk membantu pengguna medsos memilah informasi yang berguna dan mencerdaskan. Buat non influencer yang gemar berita sampah tapi semangat berbagi ada pula kiat pembenaran seperti "Saya dapat informasi ini dari grup sebelah, nggak tahu juga hoax apa bukan lho.”
Para influencer seharusnya lebih bertanggung jawab atas konten yang mereka bagikan di medsos. With great power comes great responsibility. Semakin banyak follower yang mengandalkan informasi dari influencer, semakin besar tanggung jawab yang mereka emban. Tapi mengharapkan para influencer selalu membagi informasi yang akurat dan bertanggung jawab sepertinya sia-sia.
Karenanya setiap pengguna medsos jangan mengandalkan informasi dari influencer semata. Apalagi dengan gampang meng-klik tombol "share” bahkan untuk informasi sampah yang semakin hari semakin tak masuk akal. Tak terlalu sulit sebenarnya menggali sedikit lebih dalam tentang sebuah isu yang sedang hangat. Ada banyak sumber terpercaya yang bisa ditemukan di internet asalkan kita cerdas memilah.
Penulis:
Uly Siregar (ap/hp) bekerja sebagai wartawan media cetak dan televisi sebelum pindah ke Arizona, Amerika Serikat. Sampai sekarang ia masih aktif menulis, dan tulisan-tulisannya dipublikasikan di berbagai media massa Indonesia.
@sheknowshoney
*Setiap tulisan yang dimuat dalam #DWNesia menjadi tanggung jawab penulis.
Lupakan Smartphone di Tempat Tidur
Menjelang tidur, apakah tetap ditemani smartphone di atas kasur? Banyak riset menyebutkan main gadget bisa mengganggu kualitas tidur. Ada banyak aktivitas lain sebelum tidur yang berguna, di luar bermain gadget
Foto: Colourbox
Baca Buku
Mengapa juga harus terus melototi smartphone di atas kasur, jika banyak novel yang asyik bisa membawa kita terlelap dengan nyaman. Penelitian menunjukkan membaca buku dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
Foto: Fotolia/Eisenhans
Telefon Orang Terkasih
Mungkin sebelum naik ke atas kasur bisa menelfon sebentar. Penelitian menunjukkan berbicara dengan orang yang dicintai seperti ibu misalnya, dapat membantu mengurangi stres. Meredam stres merupakan komponen penting ketika ingin hanyut ke alam mimpi. Tidak harus mengobrol lama, cukup dengan mendengar suara orang terkasih sebentar, sudah cukup membantu.
Foto: colourbox
Mandi Air Hangat
Mandi air hangat bisa dibilang cara paling santai untuk relaksasi. Mandi air hangat menaikkan suhu sejenak, lalu membawa suhu tubuh perlahan-lahan mendingin setelah selesai mandi. Proses ini merupakan persiapan yang sempurna untuk menuju ke peraduan, beristirahat dan mengaktifkan rasa kantuk.
Foto: Colourbox/Igor Kovalchuk
Meditasi
Bernapas dengan ritme baik, atau bermeditasi sejenak. Studi menunjukkan meditasi dapat membantu orang rileks dan mendapatkan istirahat malam dengan kualitas lebih baik. Tidak hanya itu, mengatur napas dengan baik memiliki manfaat kesehatan yang menakjubkan. Bahkan jika hanya dilakukan dalam waktu sebentar.
Foto: Fotolia
Berhubungan Seks
Tempat tidur memang diperuntukkan untuk tidur, istirahat dan aktivitas seks bagi pasangan suami istri. Penelitian menunjukkan melakukan hubungan seks sebelum tidur dapat membantu tidur nyenyak. Kegiatan seks memproduksi oksitosin, hormon di otak untuk merasa senang dan mengurangi hormon stres.
Foto: picture-alliance/dpa
Menulis Buku Harian
Kedengaran kuno? Tidak juga. Terlalu cemas untuk hanyut dalam lelap? Menulislah, dan di atas kasur -- bukan menulis status di facebook ya…! Ambil buku harian, menulislah di situ. Penelitian menunjukkan menulis bisa membantu membersihkan pikiran negatif.
Foto: Fotolia/Aleksandar Kosev
Minum Teh
Sempatkan menyesap minuman teh hangat sebelum merangkak ke tempat ridur yang nyaman dan empuk. Beberapa jenis teh bisa memicu rasa kantuk datang karena mengandung bahan-bahan yang dapat membantu relaksasi.
Foto: picture-alliance/Arco Images GmbH
Lakukan Kerajinan Tangan
Penelitian menunjukkan aktivitas kerajinan tangan seperti merajut dan mewarnai gambar dapat membantu kitajadi rileks. Ini adalah cara yang produktif dan kreatif untuk bersantai dan mempersiapan pikiran yang baik untuk pergi tidur.
Foto: Fotolia/Poles
Yoga
Yoga bisa membuat istirahat malam menjadi lebih baik. Yoga menawarkan banyak manfaat, termasuk meredam stres dan pikiran bisa jadi lebih tenang.
Foto: Colourbox/Pressmaster
Membayangkan Adegan Santai
Penelitian menunjukkan tradisi jelang tidur dengan menghitung jumlah hewan dalam pikiran, seperti menghitung domba, misalnya, benar-benar melibatkan otak untuk beristirahat. Bayangkan gambar-gambar menenangkan untuk menepis stres dan membuat santai pikiran.