Donald Trump dan Paus Fransiskus sudah pernah konflik pendapat dalam beberapa isu. Tapi keduanya tampak tersenyum ketika keluar dari ruang pertemuan.
Iklan
Presiden AS Donald Trump dan Paus Fransiskus bertemu di Vatikan, Rabu (24/05). Sebelumnya, kepala gereja Katolik sedunia itu sudah pernah mengkritik kebijakan Trump yang disebutnya "tidak bersifat kekristenan." Sebelum pertemuan, Sri Paus berkata akan menghadapi Trump dengan pikiran terbuka.
Sebelum masuk ke ruang yang disediakan untuk pembicaraan pribadi, Trump terdengar mengatakan "Terima kasih banyak. Suatu kehormatan untuk bisa berada di sini."
Kedua kepala negara punya pendapat sangat bertentangan tentang perubahan iklim. Donald Trump telah membatalkan sejumlah kebijakan yang ditetapkan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, ketika Barack Obama jadi presiden.
Sementara Paus Fransiskus menjadikan pembelajaran publik terkait risiko dari perubahan iklim sebagai acuan utama dari tugas kepausan. Saat bertemu Trump, Paus Fransiskus memberikan Ensiklik yang ditulisnya tentang lingkungan hidup.
Selain itu Sri Paus juga mengecam kapitalisme tak terkendali yang jadi penyebab menyebarnya kemiskinan dan kesengsaraan. Ia juga mengkritik hukuman mati dan perdagangan senjata. Sejak Trump mengadakan kampanye untuk jadi presiden, kedua pria itu sudah menyatakan perbedaan pendapat di depan umum dalam berbagai topik.
Seratus Hari Donald Trump, Seribu Kicauan di Twitter
Sejak menduduki kursi nomor satu di Washington, Donald Trump lebih banyak berkoar di Twitter ketimbang menepati janji kampanyenya. Inilah kumpulan kicauan Trump paling kontroversial di 100 hari pertamanya.
Foto: picture alliance/dpa/P. Pleul
Kontroversi Dalam 140 Huruf
Twitter menjadi platform favorit Donald Trump buat memublikasikan dekret atau sekedar melontarkan pernyataan pedas pada lawan politiknya. Dengan pesan yang cuma sepanjang 140 karakter, situs sosial media ini menawarkan kesempatan buat Trump untuk memuat pernyataan yang kontroversial, tanpa perlu menjelaskan duduk perkaranya seperti pada sebuah artikel.
Foto: Getty Images/C. Somodevilla
"Iblis" dari Enam Negara Muslim
"Kita harus menjaga negara ini dari iblis," tulisnya pada 20 Januari ihwal perintah larangan masuk bagi warga muslim dari enam negara Islam. Ketika larangan tersebut digugurkan pengadilan, ia balik menyalak, "apa jadinya dengan negara ini jika kita membiarkan orang jahat masuk?"
Foto: Reuters/L. Buckman
Pertalian Racun di Asia Pasifik
Perekonomian Cina dan AS bertaut erat tanpa bisa dipisahkan. Namun begitu Trump gemar menyerang Beijing dalam isu perdagangan. Ia bahkan menyebut Cina sebagai "manipulator mata uang." Tapi dasar Trump, ia kemudian menyangkal ucapannya sendiri. "Kenapa saya mau menyebut Cina manipulator mata uang, padahal mereka bekerjasama dengan kami dalam isu Korea Utara!?."
Foto: Getty Images/AFP/J. Watson
Demonisasi Media
Terutama media liberal dan kiri sering menjadi sasaran amuk Donald Trump sejak masa kampanye. Berulangkali ia menyebut CNN, New York Times atau ABC sebagai media abal-abal. "Media palsu bukan musuh saya, tapi musuh rakyat Amerika!" Pada lain kesempatan ia menyerukan penduduk AS agar "tidak mempercayai media mainstream."
Foto: picture alliance/dpa/BILD/D. Biskup
Hantu Obama di Gedung Putih
Selama 100 hari pertama Trump sibuk memerangi warisan mantan Presiden Barack Obama, antara lain kebijakan lingkungan dan asuransi kesehatan. Ia bahkan melontarkan tuduhan miring pada pendahulunya itu. "Baru mendapat kabar Obama 'memata-matai' saya di Trump Tower sebelum kemenangan (Pemilu)." Tudingan tersebut tidak pernah bisa dibuktikan.
Foto: Reuters/K. Krzaczynski
"Musuh" di Sebrang Atlantik
Selain Obama, Kanselir Jerman Angela Merkel juga sering menjadi korban serangan verbal Donald Trump. Tidak jelas kenapa Trump gemar mencibir sekutu dekat AS tersebut. "Jerman berutang besar pada NATO dan Amerika Serikat. Mereka harus membayar layanan keamanan yang kita sediakan," kicaunya. Pada kunjungannya ke Washington Merkel lalu menguliahi Trump soal prinsip kerja NATO.
Foto: Reuters/J. Ernst
Proteksionisme dan Ancaman
"Beli produk Amerika, pekerjakan orang Amerika," tulisnya sesaat setelah dilantik menjadi Presiden. Proteksionisme yang menjadi aib bagi kebanyakan kepala negara, justru menjadi senjata Trump buat meraup suara. Ia antara lain mengancam bakal menerapkan pajak berlebih jika perusahaan multinasional tetap memproduksi barang yang akan dijual di AS di luar negeri.
Foto: Getty Images/B. Pugliano
7 foto1 | 7
Sri Paus adalah pengkritik utama rencana Trump untuk mencegah masuknya pengungsi ke AS, dan mendirikan tembok pembatas dengan Meksiko. Menurut Paus Fransiskus ini tidak mencerminkan kekristenan. Ia menyerukan kepada pemimpin dunia untuk membangun jembatan bukan tembok. Trump yang ketika itu baru jadi calon presiden menyerang balik dan menyebut Sri Paus "tidak tahu malu" karena berani menantang keyakinan Kristennya.
Trump tampak tersentuh setelah pertemuan dengan Sri Paus
Paus Fransiskus tampak serius ketika berfoto bersama Trump dan keluarganya. Tetapi usai pertemuan yang berjalan lebih lama dari rencana awal, Sri Paus keluar dari ruangan dengan tersenyum. Sementara Trump tampak tersentuh dan mengatakan kepada Sri Paus, "Saya tidak akan melupakan perkataan Anda."
Trump juga direncanakan akan bertemu dengan Perdana Menteri Italia Paolo Gentiloni, sebelum bertolak ke Brussel untuk menghadiri KTT NATO.
ml/vlz (ap, afp)
10 Hal Yang Mungkin Tidak Anda Ketahui Tentang Anak-Anak Trump
Dari tiga istri, ia punya lima anak. Suara mereka banyak terdengar ketika Trump berkampanye. Tapi masih ada banyak hal unik yang tidak banyak diketahui orang.
Foto: picture-alliance/dpa
Anak Pertama, Donald Trump Jr.
Ia anak pertama dari istri pertama, Ivana Trump. Seperti ayahnya ia pebisnis dan jadi wakil direktur dalam The Trump Organization. Ia terkenal senang berburu. Namun fotonya kerap kontroversial. Tahun 2012 fotonya sambil memegang seekor macan tutul yang mati menyulut kritik di media sosial.
Foto: Picture-Alliance/AP Photo/J. S. Applewhite
Punya Banyak Anak
Donald Jr. diperkenalkan ayahnya kepada foto model Vanessa Haydon, yang sekarang jadi istrinya. Mereka punya lima anak. Ketika berusia 20-an, Haydon pernah berpacaran dengan Leonardo DiCaprio.
Foto: picture alliance/AP Photo
Anak Kesayangan Donald Trump?
Ivanka adalah anak kedua dari istri pertama Trump, Ivana Trump. Awalnya, Ivanka jadi model seperti ibunya, tapi sekarang ia bekerja di perusahaan ayahnya. Ia berperan besar dalam kampanye Donald Trump untuk jadi presiden. Ivanka berteman dengan Chelsea Clinton, putri Hillary Clinton. Keduanya diperkenalkan suami mereka.
Foto: picture-alliance/dpa/I. Savignano
Ivanka Trump Beragama Yahudi
Tahun 2009, Ivanka Trump, putri tertua Donald Trump pindah ke agama Yahudi, sebelum menikah dengan Jared Kushner. Donald Trump mengatakan, itu tidak pernah direncanakan, tetapi ia senang anaknya pindah ke agama Yahudi. Namun Donald Trump tidak hadir dalam upacara sunat tradisional Yahudi bagi putra Ivanka, Theodore tahun 2016. Bersama suaminya, Ivanka punya tiga anak.
Foto: Picture-Alliance/dpa/J. Lane
"Bayi" dalam Keluarga
Eric Trump, anak ketiga dari istri pertamanya lama dianggap seperti anak kecil. Ia jarang muncul di depan kamera. Dalam salah satu interviewnya ia mengatakan, kakaknya Donald Jr. bertindak seperti gurunya, dan Ivanka seperti ibu keduanya. “Ia mendidik dan membesarkan saya, mengajak saya berbelanja, dan berusaha membuat saya tampak 'cool',” katanya tentang Ivanka.
Foto: Reuters/G. Cameron
Eric Trump Terkenal Dermawan
Selain bekerja dalam perusahaan ayahnya, Eric Trump mendirikan yayasan The Eric Trump Foundation, di usia 22 tahun. Menurut situs yayasan itu, mereka telah sumbangkan 28 juta Dolar bagi Jude Children’s Research Hospital. Tahun 2012, Eric dicantumkan dalam daftar 20 dermawan muda terpenting oleh The New York Observer. Dua tahun lalu ia menikahi pacarnya sejak sepuluh tahun lalu, Lara Yunaska.
Foto: picture alliance/dpa/A. Gombert
Anak Tunggal dari Istri Kedua
Tiffany (23) adalah anak dari istri kedua Trump, Marla Maple yang usianya 17 tahun lebih muda (foto). Setelah menikah tiga tahun, Trump umumkan perpisahan mereka. Setelah bercerai mereka tetap berhubungan baik. Tiffany punya hubungan erat dengan ayahnya, walaupun Trump tidak terlibat dalam pendidikannya. Ia berkuliah di Pennsylvania University seperti ayahnya, dan lulus dengan nilai sangat bagus.
Foto: picture alliance/AP Photo/J. Minchillo
Tiffany Trump Punya "Karir" Musik
Minatnya bukan hanya sosiologi serta "urban studies". Waktu berusia 17 Tiffany merilis sebuah lagu pop berjudul "Like a Bird". Tetapi "karirnya" kandas karena kritikus memberikan komentar negatif. Tiffany baru dikenal luas setelah Donald Trump mencalonkan diri jadi Presiden AS. Kekasih Tiffany adalah seorang anggota Partai Demokrat, dan pendukung Hillary Clinton.
Foto: picture-alliance/Geisler-Fotopress
Anak dari Istri Ketiga
Barron Trump (lahir 20 Maret 2006) adalah anak Trump dengan Melania. Beda usianya dengan anak pertama Trump, Donald Trump Jr., 28 tahun. Di berbagai media ia beberapa kali tampak tertidur ketika ayahnya menyampaikan pidato. Terakhir saat Donald Trump tampil sebagai pemenang pemilu, Barron tampak menguap saat ayahnya berpidato.
Foto: imago/UPI Photo
Barron Trump Paling "Mirip" Ayahnya
Barron senang main golf seperti ayahnya. Di tempat tinggalnya, Trump Tower, ia punya satu lantai sendiri. "Ia independen dan punya pendapat tegas," demikian kata ibunya, dalam wawancara dengan parenting.com. Menurut Melania Trump, penampilan Barron adalah gabungan antara dia dan suaminya. Tetapi ia menyebut Barron "Little Donald" karena kepribadiannya. Penulis: ml/vlz (Huffingtonpost, ViralVinny)