1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikKanada

Berdamai, Arab Saudi dan Kanada Pulihkan Hubungan Diplomatik

25 Mei 2023

Riyadh dan Ottawa menyebut kesepakatan itu dilakukan usai pembicaraan tingkat tinggi pada November 2022. Hubungan itu sempat putus di tahun 2018 karena Kanada meminta Saudi untuk membebaskan aktivis yang tengah ditahan.

Foto Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (kiri) dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (kanan)
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (kiri) dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (kanan)

Arab Saudi dan Kanada pada hari Rabu (24/05) mengumumkan pemulihan hubungan diplomatik "berdasarkan rasa saling hormat dan kepentingan bersama", menyusul keretakan hubungan akibat penahanan sejumlah aktivis yang dilakukan oleh Riyadh.

Menurut sebuah laporan, keputusan untuk memulihkan hubungan ini dilakukan setelah diskusi antara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman pada November 2022 lalu, di sela pertemuan Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Bangkok.

Arab Saudi sendiri mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Kanada pada Agustus 2018, setelah Ottawa meminta kerajaan itu untuk membebaskan sejumlah aktivis kemanusiaan.

Poin kesepakatan kedua negara

Kedua kementerian luar negeri negara itu merilis pernyataan yang hampir serupa, mengumumkan bahwa mereka memulihkan hubungan diplomatik ke "tingkat sebelumnya."

Kanada menambahkan, pihaknya telah menunjuk Jean-Philippe Linteau sebagai duta besar untuk Riyadh.

Berdasarkan sumber agensi berita Reuters, seorang pejabat Kanada yang memahami kesepakatan ini menyebut sanksi perdagangan bakal dicabut karena adanya perjanjian ini.

"Kekosongan pada akhirnya tidak akan mendorong kepentingan kita nantinya dan mereka tidak akan memaksakan hal-hal seperti hak asasi manusia," tambah sumber tersebut.

Sumber ini juga mengatakan bahwa Arab Saudi merupakan negara "pemain kunci dunia" beberapa tahun belakang. Hal itu dikaitkan dengan peran Kerajaan Saudi saat mengevakuasi warga negara Kanada dari Sudan pada bulan April lalu, di saat banyak negara yang kesulitan untuk mengeluarkan warganya dari Sudan yang tengah dilanda perang.

Dia juga mengutip perkataan Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly yang mengatakan, "kita perlu berbicara dengan pihak yang tidak kita setujui dalam segala hal, demi mencari solusi berasama untuk masalah dunia," kata laporan Reuters.

Penyebab keretakan

Pada Agustus 2018 silam, Arab Saudi tersinggung dengan cuitan Kementerian Luar Negeri dan Duta Besar Kanada yang mendesak pembebasan atas aktivis yang fokus dengan hak perempuan. Buntutnya, Saudi mengusir duta besar Kanada dan membekukan perdagangan baru.

Kerajaan Saudi, yang baru membolehkan perempuan untuk mengemudi di tahun 2018, saat itu menggambarkan pernyataan pihak Kanada sebagai "campur tangan terang-terangan" atas masalah dalam negeri Saudi.

Masih di tahun yang sama, kerajaan itu jadi bulan-bulanan negara Barat setelah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi saat berada di konsulat Saudi di Turki.

Lima tersangka telah menerima hukumannya pada tahun 2020, sementara Putra Mahkota Saudi yang diduga turut campur tangan, bersikeras membantah dugaan itu.

mh/ha (Reuters/AFP)