1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Beredar 33 Nama Calon Dubes: Fadjroel hingga Zuhairi Misrawi

26 Juni 2021

Belakangan beredar 33 nama calon dubes RI yang sudah dibenarkan oleh Komisi I DPR RI. Ke-33 nama tersebut kabarnya bakal diuji kelayakan oleh Komisi I DPR pada Juli 2021.

Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman
Juru Bicara Presiden Fadjroel RachmanFoto: setneg.go.id

Dari nama-nama tersebut, ada sejumlah nama, seperti Ketua Kadin Rosan Roeslani untuk Amerika Serikat, hingga juru bicara Presiden RI Fadjroel Rachman. Selain itu, tertera nama Zuhairi Misrawi untuk Tunisia. "Insyaallah Komisi I akan melakukan fit and proper test minggu kedua bulan Juli," kata Ketua Komisi I, Meutya Hafid, kepada wartawan, Jumat (25/6/2021).

Meutya menyebut surat presiden berkaitan dengan nama-nama calon duta besar (dubes) itu bersifat rahasia, tapi kabarnya nama-nama yang tertera dalam surat tersebut masuk.

"Surat presiden sifatnya rahasia. Jadi saya tidak dapat buka. Namun demikian, memang kabarnya nama-nama di atas masuk," kata Meutya.

Daftar yang beredar

Berikut ini ke-33 nama calon dubes RI yang diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi):

1. Ade Padmo Sarwono untuk Kerajaan Yordania Hashimiah merangkap Palestina

2. Bebeb AK Djundjunan Untuk Republik Yunani

3. Tatang BU Razak untuk Republik Kolombia merangkap Antigua dan Barbuda, Barbados dan Federasi Saint Kitts dan Nevis

4. Pribadi Sutiono untuk Republik Slowakia

5. Siswo Pramono untuk Australia merangkap Republik Vanuatu

6. Triyogo Jatmiko untuk Republik Persatuan Tanzania, merangkap Republik Burundi dan Republik Rwanda

7. Heru Subolo untuk Republik Rakyat Bangladesh merangkap Republik Demokratik Federal Nepal

8. Okto Dorinus Manik untuk Republik Demokratik Timor-Leste

9. Mayjen TNI Gina Yoginda untuk Republik Islam Afghanistan

10. Sunarko untuk Republik Sudan

11. Dewi Tobing untuk Sri Lanka merangkap Republik Maladewa

12. Lena Maryana Mukti untuk Kuwait

13. Ghafur Akbar Dharmaputra untuk Ukraina merangkap Republik Armenia, dan Georgia

14. Rudy Alfonso untuk Republik Portugal

15. Muhammad Najib untuk Kerajaan Spanyol merangkap United Nations World Tourism Organization (UNWTO)

16. Ardi Hermawan untuk Kerajaan Bahrain

17. Agus Widjojo untuk Republik Filipina merangkap Republik Kepulauan Marshall Islands dan Republik Palau

18. Ina Hagniningtyas Krisnamurthi untuk Republik India merangkap Kerajaan Bhutan

19. Fadjroel Rachman untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan

20. Daniel TS Simanjuntak untuk Kanada merangkap International Civil Aviation Organization (ICAO)

21. Mohamad Oemar untuk Prancis merangkap Kepangeranan Andorra, Kepangeranan Monako, dan United Nations Education, Scientific and Cultural Organization (UNESCO)

22. Abdul Aziz untuk Kerajaan Arab Saudi merangkap Organization of Islamic Cooperation (OIC)

23. Muhammad Prakosa Untuk Italia merangkap Republik Malta, Republik Siprus, Republik San Marino, Food and Agriculture Organization (FAO), International Fund and Agricultural Development (IFAD), World Food Programme (WFP), dan International Institute for the Unification of Private Law (UNIDROIT)

24. Gandi Sulistiyanto Soeherman untuk Republik Korea

25. Zuhairi Misrawi untuk Republik Tunisia

26. Anita Lidya Luhulima untuk Republik Polandia

27. Rosan Perkasa Roeslani untuk Amerika Serikat

28. Fientje Suebu untuk Selandia Baru merangkap Samoa, Kerajaan Tonga, dan Kepulauan Cook dan Niue

29. Damos Dumoli Agusman untuk Republik Austria merangkap Republik Slovenia, United Nations Office at Vienna (UNOV) yang terdiri dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), United Nations Commission on International Trade Law (UNCITRAL), United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA), United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), International Atomic Energy Agency (IAEA), Preparatory Commission for the Comprehensive Nuclear-TestBan Treaty Organization (CTBTO), OPEC Fund for International Development (OFID) dan International Anti-Corruption Academy (IACA)

30. Suwartini Wirta untuk Republik Kroasia

31. Derry MI Amman untuk Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk Association of Southeast Asian Nation (ASEAN)

32. Arrmanatha Nasir untuk Perserikatan Bangsa Bangsa dan organisasi-organisasi internasional lainnya

33. Febrian A Ruddyard Untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Trade Organization (WTO), dan organisasi-organisasi internasional lainnya di Jenewa

Nama-nama prominen

Nama Zuhairi Misrawi sempat menjadi perbincangan karena disebut sebagai Dubes RI yang kerap mencaci Arab Saudi. Namun, dalam daftar nama calon Dubes RI yang beredar, Zuhairi justru bukan dicalonkan sebagai Dubes RI untuk Arab Saudi.

Zuhairi, yang pernah menjadi caleg DPR-RI dari PDIP, selama ini dikenal sebagai pengamat Timur Tengah. Khusus tentang Arab Saudi, lulusan Al-Azhar Mesir itu telah menulis dua buku, Mekah dan Madinah.

Sejumlah nama beken tertera dalam daftar tersebut. Selain Zuhairi, ada nama Ketua KADIN Rosan Roeslani, eks juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir hingga jubir Presiden RI, Fadjroel Rachman.

"Apa pun tugas negara yang diarahkan Presiden Joko Widodo kepada saya adalah anugerah tak ternilai," kata Fadjroel lewat pesan singkat, Jumat (25/6/2021).

Fadjroel mengatakan tugas negara yang diberikan Presiden Jokowi merupakan tugas mulia. Dia mengaku akan tetap berkontribusi di mana pun untuk kemajuan Indonesia.

Sebelumnya, DPR telah beberapa kali menerima surat presiden (surpres) terkait pencalonan duta besar. Surat terakhir diterima tertanggal 7 Juni 2021 tentang hal permohonan pertimbangan atas pencalonan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh dari negara sahabat untuk RI. yp/ae

Baca artikel selengkapnya di: DetikNews

Ada Nama Fadjroel Rachman, Komisi I DPR Uji Calon Dubes RI Juli

Zuhairi Misrawi Masuk Daftar Calon Dubes yang Beredar, tapi Bukan di Saudi

Masuk Daftar Calon Dubes RI, Ini Kata Jubir Presiden Fadjroel Rachman