Berhasil Redam Varian Delta, Melbourne Terapkan Pelonggaran
27 Juli 2021
Kota terpadat kedua di Australia, Melbourne akhiri lockdown yang kelima hari Selasa (27/7). Pemerintah negara bagian Victoria menyatakan berhasil meredam varian Delta yang sangat menular untuk kedua kalinya.
Iklan
Lockdown corona atas kota Melbourne dicabut Selasa malam (27/7), setelah pihak berwenang mengisyaratkan bahwa wabah varian Delta di kota terbesar kedua di Australia itu telah berhasil diatasi.
Setelah hampir dua minggu di bawah lockdown ketat, jutaan orang di Melbourne dan negara bagian Victoria akan keluar dari penguncian yang kelima kali, tepat sebelum tengah malam hari Selasa. Victoria mendeteksi 10 kasus baru pada Senin (26/7), dengan semua orang yang terdeteksi dikarantina.
Negara bagian Victoria sekarang "melihat dua wabah Delta pergi" dalam beberapa bulan terakhir, kata perdana menteri Dan Andrews. "Namun, ini belum berakhir, dan kita harus waspada terhadap virus ini, varian Delta, dalam beberapa hari, minggu, dan bulan ke depan, sampai kita mendapatkan sebanyak mungkin orang yang divaksinasi," tambahnya.
Pelonggaran setelah lockdown ketat varian Delta
Sekolah, restoran, dan toko-toko akan dibuka kembali, tetapi pembatasan termasuk pemakaian masker akan tetap berlaku. Lebih dari setengah populasi dari hampir 26 juta warga Australia telah mengalami lockdown dalam beberapa pekan terakhir, setelah wabah varian Delta yang sangat menular muncul di Sydney, ibu kota New South Wales dan menyebar ke tiga negara bagian. Di Sydney, para pejabat mengumumkan ada 172 kasus baru sejak wabah menyebar lagi, yang dimulai pada Juni ketika seorang pengemudi lokal tertular virus dari awak penerbangan internasional.
Iklan
Perdana Menteri New South Wales Gladys Berejiklian mengatakan, keputusan apakah akan ada perpanjangan lockdown yang sudah berlangsung lima minggu akan diambil dalam minggu ini. Tetapi dengan kurang dari 13% populasi negara bagian yang divaksinasi penuh, pembatasan kemungkinan besar tetap ada.
Sebaliknya, negara bagian Victoria menyatakan, sebagian besar pembatasan yang diberlakukan pada 15 Juli akan dihapus setelah mencatat hanya 10 kasus infeksi baru. "Secara keseluruhan, ini adalah hari yang baik," kata Perdana Menteri negara bagian Victoria Daniel Andrews kepada wartawan di Melbourne.
Hidup di Era Pandemi COVID-19
Lebih dari setahun yang lalu, virus corona mulai menyebar ke seluruh dunia dan telah menginfeksi lebih dari 100 juta orang. Wabah ini mengubah hidup kita.
Foto: Flaming Lips/Warner Music/REUTERS
Jaga jarak fisik
Singapura telah mencatat tingkat infeksi virus corona terendah sejak Oktober 2020. Para pengamat memuji negara itu karena memantau warganya secara ketat, salah satunya dengan menggunakan aplikasi pelacakan. Menurunnya infeksi membuat pemerintah mengizinkan penduduk setempat mengunjungi bioskop di area terbuka - asalkan menjaga jarak secara fisik.
Foto: Edgar Su/REUTERS
Kecemasan tersebar luas di Afrika Selatan
Afrika Selatan adalah negara di Afrika yang paling parah terdampak pandemi COVID-19. Pasien di rumah sakit dekat Cape Town ini adalah satu dari 1,4 juta warga yang telah terinfeksi virus corona. Varian baru yang dikenal sebagai B.1.351 atau 501Y.V2, meningkatkan kecemasan warga. Sama seperti varian Inggris, mutasi Afrika Selatan ini dianggap sangat menular.
Foto: Rodger Bosch/AFP/Getty Images
Jaga jarak sosial sambil menikmati matahari
Dengan suhu musim panas yang membumbung tinggi, banyak orang Australia menikmati berenang di laut. Tanda-tanda peringatan telah dipasang untuk mengingatkan pengunjung menjaga jarak sambil menikmati matahari, demi mencegah lonjakan infeksi baru. Jumlah kasus di Australia turun drastis sejak September lalu.
Foto: Bai Xuefei/Xinhua/imago images
Duka yang ditinggalkan
Kelvia Andrea Goncalves menangis di makam ibunya di kota Manaus, Brasil. Andrea dos Reis Brasao meninggal pada usia 39 tahun akibat COVID-19. Banyak orang menyalahkan Presiden Jair Bolsonaro atas situasi suram negara itu. Lebih dari 221.000 warga Brasil telah meninggal akibat virus corona.
Foto: Bruno Kelly/REUTERS
Lebih baik aman daripada menyesal?
Di Hong Kong, pihak berwenang telah menutup seluruh wilayah tanpa peringatan sebelumnya, sebagai respon atas peningkatan infeksi yang tiba-tiba. Sama seperti di Cina, kota itu telah memberlakukan tindakan tegas untuk mencegah penyebaran wabah. Kebijakan tersebut berhasil membuat tingkat infeksi sangat rendah.
Foto: Tyrone Siu/REUTERS
Aman di dalam 'gelembung'
Band rock asal AS, The Flaming Lips menemukan cara untuk menggelar konser dengan tetap memperhatikan jaga jarak fisik. Belum lama ini saat mereka konser di Oklahoma, penonton diminta untuk masuk ke dalam bola plastik besar. Dengan cara ini, mereka dapat menari menikmati musik dengan aman. Bahkan penonton juga bisa mengangkat tubuh Wayne Coyne saat dia terjun dari panggung.
Foto: Flaming Lips/Warner Music/REUTERS
Gereja jadi pusat vaksinasi
Banyaknya gereja yang tutup, kini dimanfaatkan sebagai pusat vaksinasi darurat seperti di Katedral Lichfield, dekat Birmingham, Inggris. Tidak seperti negara anggota Uni Eropa yang saat ini menghadapi kekurangan vaksin COVID-19, Inggris telah menerima pasokan dosis yang stabil.
Foto: Carl Recine/REUTERS
Banyak orang berharap pandemi segera berakhir
Amy Ezzat menyiapkan kue berbentuk dosis vaksin untuk dibagikan kepada pasien COVID-19 di sebuah rumah sakit di Kairo. Mesir telah berjuang melaksanakan kampanye inokulasi di seluruh negeri. Penulis: Ines Eisele (ha/pkp)
Foto: Hanaa Habib/REUTERS
8 foto1 | 8
Ancaman resesi ekonomi karena lockdown
"Lima juta penduduk Victoria sekarang akan diizinkan meninggalkan rumah dengan bebas dan sekolah akan dibuka kembali, meskipun rumah tangga tidak akan diizinkan untuk dikunjungi", kata Daniel Andrews.
Lockdown telah meningkatkan prospek Australia mencatat resesi kedua dalam beberapa tahun terakhir, meskipun Menteri Keuangan Josh Frydenberg mengatakan pada hari Selasa (27/7), pembicaraan tentang ini masih terlalu dini. Frydenberg pekan lalu mengatakan, penguncian akibat pandemi Covid-19 menelan biaya sekitar 300 juta dolar Australia setiap hari.
Pelacakan kontak yang cepat, aturan jarak sosial yang ketat, dan penguncian telah membantu Australia menjaga angka COVID-19 tetap rendah, dengan seluruhnya sekitar 33.100 kasus dan 920 kematian sejak pandemi pertama kali muncul pada awal 2020. Sekitar 13 persen dari hampir 26 juta penduduk Australia telah divaksinasi.