Sebenarnya, warga di perkotaan juga dapat berkebun. Terdapat banyak lahan yang dapat dibajak dan ditanami. Di kota Köln misalnya, di lokasi bekas pabrik bir dibangun satu kebun.
Iklan
Terhalang oleh tumpukan puing, di kelilingi reruntuhan bangunan dan gedung-gedung tinggi, satu pemandang hijau menunggu untuk dikunjungi. Lebah-lebah tampak terbang berkeliling, hinggap dari satu bunga ke bunga lain, kupu-kupu dengan gerakan elegannya mengitari kebun, bunga matahari memancarkan kemilua warna kuningnya dan wajah orang-orang tampak berseri, juga wajah Dorothea Hohengarten. Ibu muda yang akrab dipanggil Doro ini merupakan juru bicara dari Kölner Neuland e.V, kelompok yang mengorganisasi kebun bersama di kota Köln ini. Beberapa orang yang lewat penasaran bertanya mengenai kelompok ini. “Setiap orang dapat menanam di sini, menyiram, memupuk dan memanen. Juga mereka yang bukan anggota kelompok. Lewat sumbangan. Semua milik bersama,“ dikatakan Doro..
Mulai bulan September depan, kebun akan diurus oleh seorang tukang kebun yang mendapat upa dan para relawan akan mendapatkan jadwal untuk turut membantu. Selama ini, ditentukan seseorang yang menjadi pengawas, yang lainnya diminta untuk membajak tanah atau menanam benih.
5 Tren Hijau di Kota Besar
Di gedung-gedung perkantoran di Tokyo, ditanam macam-macam buah dan sayur. Sementara taman hijau kota New York terletak 10 meter di atas jalan tol. "Tren hijau" mulai merambah kota-kota besar.
Foto: picture-alliance/dpa
Rel Hijau
Jika membutuhkan suasana yang lebih tenang, penduduk New York City biasanya melarikan diri ke sejumlah taman yang tersedia di kota. Sejak beberapa tahun, ada taman High Line Park yang letaknya di ketinggian 10 meter. Bekas jembatan sepur kereta barang West Side dirombak menjadi sebuah taman. Lengkap dengan kursi-kursi. Bersantai di taman sambil menikmati pemandangan kota dari atas.
Foto: picture-alliance/dpa
Rumah Alga
Sebuah rumah di Hamburg dinding kacanya dipenuhi alga. Tanaman ini mampu menyuplai minyak bagi industri kosmetik dan air hangat untuk mandi. Dinding rumah tersebut terdiri dari 129 segmen kaca yang fungsinya seperti akuarium.
Foto: picture-alliance/dpa
Museé de Quai Branly
Di antara Pont d'Alma dan menara Eifel di kota Paris ada museum Quai Branly yang sangat unik tampilannya. Permukaan tembok bangunan tersebut dari dasar hingga atap ditumbuhi tanaman. "Murs végétals" atau dinding tanaman adalah kreasi ahli tumbuh-tumbuhan Patrick Blanc sejak 10 tahun. Di museum ini bisa ditemukan 15.000 tanaman dari 150 spesies yang berbeda.
Foto: FRED DUFOUR/AFP/Getty Images
Panen Saat Istirahat
Di ruang rapat kantor Pasona Group di Tokyo ada pohon tomat dan jeruk limau. Di jam istirahat kantor, para pegawai memetik sendiri buah dan sayur yang mereka tanam sendiri. Di dinding luar gedung tumbuh pohon jeruk.
Foto: KAZUHIRO NOGI/AFP/Getty Images
Sekolah Seni Hijau
Di Singapura, duet arsitek WOHA ingin mengintegrasikan tanaman dalam rancangan mereka. Hasilnya, School of the Arts yang terlitak di tengah kota juga menghijau. Baik dari dalam maupun dari luar.
Foto: picture alliance/Arcaid
5 foto1 | 5
Aktivitas Menyenangkan
Michele menaburkan tanah berwarna merah yang berasal dari batu bata yang dihancurkan disekliling sayuran. Tanah yang berasal dari sebuah lapangan tenis memiliki fungsi untuk membantu sisem pengairan. Setelah itu, dibantu anaknya Fabio beserta teman-temannya, Michele menyiram pohon tomat yang baru diitanam. “Tahun ini kami sangat beruntung. Bukan musim panas yang baik untuk pergi ke luar namun waktu yang bagus untuk berkebun,” dikatakan pria asal Italia yang telah tinggal di Jerman sejak 40 tahun lalu. Michele kerap datang ke kebun ini bersama anaknya.
Berbagai jenis buah-buahan lokal dan juga tanaman eksotis seperi gooseberry dapat dilihat dan juga dicicipi di kebun ini dan semuanya organik. Salah sati aturan dasar kelompok ini adalah: dilarang memakai pestisida, herbisida dan pupuk kimia. Memanen hasil bukanlah tujuan utama para tukang kebun amatir ini. Kebanyakan dari mereka ingin belajar mengenai tanaman dan tanah serta menikmati keindahan di tengah kota dan berkumpul bersama pecinta kebun lain.
Taman Langit untuk Kota Masa Depan
Ketika diluncurkan 2014 silam Urban Skyfarm menjadi model pengembangan ruang terbuka hijau buat kawasan urban. Ide yang dicetuskan di Korea Selatan itu menggabungkan berbagai konsep hijau untuk kota masa depan.
Foto: aprilli.com
Keterbatasan Ruang
Efisiensi ruang adalah kalimat magis yang mendefinisikan tata kota masa depan. Pasalnya keterbatasan ruang membuat fasilitas publik seperti taman sering dikorbankan untuk pembangunan. Ketika ruang menyusut, maka langit adalah satu-satunya arah pembangunan. Resep yang sama berlaku untuk ruang terbuka hijau.
Foto: aprilli.com
Lokalisasi Produksi
Masalah lain kota masa depan adalah pasokan makanan yang saat ini masih bergantung pada struktur distribusi nasional atau global. Untuk memangkas jejak karbon, produksi makanan harus dilokalisasi pada lingkup desa atau kota. Untuk itu taman kota yang awalnya cuma bersifat ruang hijau dan hiburan, harus diubah menjadi ruang produksi.
Foto: aprilli.com
Menara Hijau
Berdasarkan kedua pola pikir tersebut Aprilli Design Studio mengembangkan konsep Urban SkyFarm untuk ibukota Korea Selatan, Seoul. Taman langit yang berbentuk menara ini tidak cuma berfungsi sebagai ruang terbuka hijau, tetapi juga sebagai lahan berkebun dan paru-paru kota.
Foto: aprilli.com
Desain Alam
Pohon adalah sumber inspirasi terbesar buat Urban SkyFarm. Dengan menyontek desain alam, arsitek Aprilli bisa memanfaatkan perbedaan karakter masing-masing komponen pohon seperti akar, cabang, batang dan daun untuk berbagai jenis perkebunan. Bagian dahan dan daun misalnya cocok untuk menanam pohon yang membutuhkan banyak matahari. Sementara bagian batang bisa dibuat kebun hidroponik.
Foto: aprilli.com
Energi Bersih
Konsep SkyFarm disempurnakan dengan menambah produksi energi hijau. Selain panel surya seluas 3.200 meter persegi, menara hijau ini juga menggunakan turbin angin untuk memproduksi energi. Listrik yang dihasilkan bisa digunakan untuk pencahayaan dan pemanas di malam hari.
Foto: aprilli.com
Efisiensi Sumber Daya
SkyFarm juga menampung air hujan, memanfaatkannya untuk tanaman, mengolah limbahnya hingga bersih dan mendistribusikan air yang telah diolah ke saluran umum. "Taman ini dikonsep untuk menjadi pusat agrikultur buat komunitas lokal yang menyediakan ruang untuk kehidupan sosial dan ekonomi."
Foto: aprilli.com
Ruang Sosial
Jantung utama SkyFarm terletak pada konsep ruang sosial untuk publik umum. Hasil panen misalnya akan langsung dijual di pasar makanan yang terletak di lantai dasar. Konsepnya yang bersifat terbuka memungkinkan penduduk untuk bercocok tanam demi konsumsi pribadi, barter atau dijual. Aprilli ingin menjaga karakter sosial sebuah perkebunan kolektif pada Urban SkyFarm.
Foto: aprilli.com
Solusi Masa Depan
"Urban Skyfarm menciptakan ekosistem mini yang mengembalikan keseimbangan pada komunitas urban," tulis Aprilli dalam situsnya. Kendati desainnya mulai menua, konsep Urban SkyFarm yang mengubah lanskap urban menjadi ruang produksi hijau, paru-paru kota dan taman vertikal kini menjadi solusi paling ideal untuk kota masa depan.
Foto: aprilli.com
8 foto1 | 8
Untuk Menutupi Kebutahan
Matahari bersinar dengan teriknya dan para anggota kelompok tengah menyiram tanaman. “Pemilik gedung di sebelah memberi izin kepada kami untuk menampung air hujan dari atap, yang biasanya mengalir lewat talng ke dalam sistem saluran pembuangan,” dikatakan Doro. Air hujan ditampung dalam sebuah tanki air dan dimanfaatkan untuk menyiram kebun sesuai dengan kebutuhan. Untuk dapat menghemat air dan agar kebun tidak cepat kering, mereka menutupi lahan dengan bahan organik seperti kulit kayu, jerami dan potongan gulma serta rumput.
Sebagian besar para pecinta kebun mengangap bahwa Perkebunan Perkotaan ini bukanlah sekedar iseng. “Di kota-kota di Cina misalnya, sudah umum untuk berkebun di halaman belakang, karena memang warga membutuhkannya untuk keperluan sehari-hari,” dikatakan salah seorang anggota kelompok yang baru saja mengunjungi Cina. Doro menambahkan, “Bagi kami ini baru sekedar sesuatu yang menyenangkan. Tapi tidak ada salahnya untuk berfikir untuk benar-benar bertani. Saat ini kita tengah mengalami krisis keuangan, Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya di Eropa. Dan kami di sini memiliki pemahaman dasar bahwa melestarikan seuatu selalu bermanfaat.“
Kiat Tujuh Kota Yang Berjuang Makin Hijau
Tujuh kota terapkan efisiensi pengggunaan energi, urban gardening, transportasi ramah lingkungan dan inklusi sosial sebagai faktor penting bagi kontribusi kota hijau dan berkelanjutan demi kenyamanan warganya.
Foto: AP
Melbourne: Perluas Lahan Hijau
Bagi warga Melbourne, Australia, lahan hijau berupa taman jadi bagian penting untuk kontribusi kota berkelanjutan. Pemerintah kota kelola 480 hektar taman, dan dalam beberapa dekade silam, 46 hektar jalan dan lahan parkir diubah jadi lahan hijau. Targetnya, setiap warga punya kuota 20 meter persegi lahan hijau. Kini setiap warga bisa piknik makan di taman dengan nyaman.
Cina terkenal sebagai produsen terbesar emisi karbon dioxida, terkait penggunaan besar-besaran batubara sebagai pembangkit energi. Tapi Shangai tunjukan tren sebaliknya. Pembangkit energi non fossil di kota metropolitan ini meningkat 12 persen pada akhir 2015. Shanghai juga jadi kota pertama di Cina yang punya taman pembangkit energi angin di lepas pantai.
Foto: ddp images/AP Photo
Freiburg: Transportasi Cerdas Ekologis
Kota universitas di Jerman ini kembangkan transportasi ekologis yang cerdas. Hadapi masalah kemacetan lalu lintas di pusat kota, pemerimtah lokal membangun jejaring transportasi trem dan bus yang cerdas dan saling mengisi. Orang kini hanya perlu jalan maksimal 300 meter, untuk terkoneksi jalur trem dan bus.
Foto: Marton Radkai
Vancouver: Ekonomi Hijau
Profesi hijau, bangunan netral emisi karbon dan fokus mendukung industri pangan lokal, dengan itu pemerintah kota di Kanada ini merancang masadepan kota hijau yang cemerlang. Dewan kota Vancouver pada 2011 mengesahkan rencana aksi kota paling hijau di Kanada hingga 2020. Sejak itu, pemerintah mengintegrasikan seluruh kebijakan, untuk mengejar target kota paling ramah lingkungan di masa depan.
Foto: Don Emmert/AFP/Getty Images
Singapura: Manajemen Air
Air tersedia melimpah dimanpun di kota ini. Singapura yang jadi panutan dalam teknik desalinasi air laut, mengembangkan manajemen air yang menjadi faktor inti keberlanjutan di negara pulau ini. Selain itu hampir seluruh volume air hujan di kawasan urban dipanen dan disimpan di reservoir air minum. Sementara pencemaran perairan terus dipantau ketat.
Foto: DW / Roxana Isabel Duerr
Pune: Jaringan Busway
Kota di India ini yang pertama kembangkan pilot proyek mencontoh sistem transit cepat buskota seperti di Korea Selatan. Skemanya membangun jalur busway sepanjang 30 km untuk menjamin kenyamanan transportasi. Beberapa bulan monitoring menunjukkan, lebih 100.000 warga memanfaatkan busway ini, yang merupakan kenaikan 12 persen dari volume penumpang sebelumnya.
Foto: picture alliance/Yonhap
Barcelona: Mengembangkan Biodiversitas
Harmoni antara manusia dan lingkungan, menjadi tema penting dalam rencana keberlanjutan di kota Barcelona. Kota metropolitan di Spanyol ini kini menjadi ekosistem bagi jutaan manusia yang berdampingan dengan lebih 2000 jenis tanaman, 28 spesies binatang menyusui,184 spesies burung dan juga puluhan spesies reptil dan ikan.
Foto: picture alliance/dpa/R. Wilms
7 foto1 | 7
Harus Siap Pindah
Sekitar dua setengah lapangan sepak bola luas lahan di tengah kota Köln yang dapat diolah oleh Kölner Neuland e.V. Namun baru sekitar seperempatnya yang dimanfaatkan. Namun diharapkan seluruh lahan yang ada dapat ditanami dalam waktu dekat.
Para anggota kelompok memiliki kontrak pemakaian lahan dengan pemilik lahan, yaitu pemerintah negara bagian Nordrhein Westfalen, sampai akhir tahun 2014. Setelah kontrak habis, menuru rencana di atas lahan ini akan dibangun satu kompleks bangunan. Para pecinta kebun berharap bahwa nantinya mereka dapat memindahkan tanaman mereka ke tempat lain.
Begini Cara Berkebun Gaya Orang Jerman
Berkebun buat orang Jerman bukan sekedar "main-main". Ada prinsip-prinsip penting, yang buat orang luar tampak unik, sedangkan buat orang Jerman ibaratnya peraturan yang tidak bisa dilanggar. Ini sebagian di antaranya.
Foto: picture alliance / Rzepka
Hobi Serius
Banyak keluarga yang tinggal di apartemen di kota tidak punya taman. Mereka kadang menyewa sepetak tanah sebesar beberapa meter persegi pada petani di luar kota, untuk memuaskan hobi berkebun. Dengan demikian, anak kota juga belajar berhubungan dengan alam.
Foto: picture-alliance/ZB/P. Pleul
Nyaman di "Firdaus" Kecil
Kalau tidak bisa menyewa tanah, balkon jadi sasaran. Mulai dari hari pertama di musim semi, sampai daun rontok di musim gugur, balkon jadi tempat pelampiasan hobi. Dalam bulan-bulan itu, bunga yang ditanam juga berganti-ganti, sesuai musim. Misalnya Tulip di musim semi, dan Dahlia di musim panas.
Foto: picture-alliance/dpa
Turis: "Itu Daerah Kumuh?"
Taman kecil atau Schrebergarten adalah fenomena umum di Jerman. Di petak-petak ini penduduk kota menikmati sedikit alam terbuka dan kehijauan, juga menanam sayuran. Karena di sana juga banyak gubuk-gubuk kayu untuk simpan perkakas, turis kerap mengiranya daerah kumuh. Setelah Perang Dunia II hasil kebun ini selamatkan penduduk kota dari kelaparan.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Schmidt
Jangan Ganggu Orang dengan Pemangkas Rumput
Suara kencang pemangkas rumput sering menyebabkan cekcok dengan tetangga. Kalau tidak mau ribut, perhatikan peraturan waktu memangkas rumput, yaitu pukul 9-13 dan 15-17. Jangan coba-coba pangkas rumput di hari Minggu atau hari raya. Paling aman kalau orang membeli robot pemangkas. Bisa bergerak otomatis, tidak ribut, dan orang bisa santai.
Foto: picture alliance/NurPhoto/J. Arriens
Barbeque dengan Syarat Tertentu
Sebaiknya tetangga sekalian diundang, kalau adakan pesta di taman. Sehingga bisa dicegah kemungkinan tetangga marah karena lapar akibat mencium aroma dari barbeque, atau memanggil polisi karena merasa tertanggu "ketenangannya." Kalau mau yakin tidak mengganggu, orang Jerman memeriksa dulu perjanjian ketika menandatangani kontrak rumah. Biasanya tercantum kapan saja "boleh" mengganggu tetangga.
Foto: Elke Dubois/TZS
Jarak Adalah Masalah Serius
Kalau ingin menanam pohon, cari tahu dulu nantinya pohon jadi sebesar apa, sehingga bisa diperkirakan jarak minimumnya dari tanah tetangga. Dengan demikian bisa dicegah, bahwa dalam beberapa tahun, cabangnya masuk wilayah tetangga, atau bahkan bayangan dari pohon menyelubungi rumput tetangga. Tapi tetangga juga tidak boleh memotong atau ikut memanen buah, tanpa ijin pemilik pohon.
Foto: Mehdi Haeri
Firdaus Belanja buat Yang Hobi
Toko bagi hobi berkebun banyak di Jerman. Di sana bisa ditemukan segala peralatan dan berbagai jenis bunga, sayuran, tanaman bumbu serta pohon, baik asal Jerman maupun yang eksotis. Ditambah juga dengan tanah yang tepat dan mebel spesial untuk taman. Dan tentu saja obat pemberantas hama dan pita khusus yang dilumuri racun pembunuh terhadap serangga yang merayap.
Foto: picture-alliance/dpa/BUGA 2015/T. Uhlemann
Tong Air dan Daur Ulang Sampah
Orang Jerman juga senang menunjukkan diri sebagai orang pencinta lingkungan. Air hujan ditampung untuk menyiram tanaman, dan sampah organik diolah jadi kompos, atau ditempatkan di tong sampah spesial untuk sampah kebun. Jadi hanya untuk rumput yang dipangkas, daun-daun, benalu dan cabang pohon.
Foto: picture-alliance/dpa/K.D Gabbert
Sumber Ide Berlimpah
Pemilik balkon dan taman bisa peroleh tips dan saran dari majalah khusus atau toko tanaman, bagaimana cara mempercantik kebunnya. Sejumlah besar pameran taman baik tingkat regional maupun nasional memberikan banyak ide. Kalau masih kurang inspirasi, bisa pergi ke negara tetangga Belanda, yang jadi "markas besar" industri bunga.
Foto: DW
Kurcaci Taman Bukan Mainan
Bagi sebagian orang ini kebudayaan yang harus diikuti. Bagi orang lainnya, ini tidak perlu dan tampak murahan. Terlepas dari itu semua, kurcaci taman sudah "beremansipasi." Mereka tidak hanya tampil lucu dengan baju tradisional dan, melainkan juga dengan kostum penggemar sepak bola, atau juga sebagai penggemar musik heavy metal (foto).