Warga Berlin panik. Taman besar di tengah kota, Tiergarten, tempat warga biasa bersantai dikepung sekelompok antropoda. Hewan bercapit ini dilaporkan kerap bermarkas di sekitar Kedutaan Besar Spanyol.
Iklan
Adegan ini bukan bagian dari film melawan “alien bercapit“ layaknya film "science fiction". Realitanya, sudut kota Berlin memang sedang dibanjiri udang karang merah yang berani memperluas wilayah mereka, demikian laporan sebuah jaringan konservasi alam Jerman yang dirilis Kamis (17/08).
Invasi antropoda yang hidup di air tawar ini mulai terlihat sejak menapaki jalan di sekitar taman kota yang terletak di pusat Berlin, Tiergarten dan jumlahnya semakin banyak ketika mendekati kawasan di sekitar Kedutaan Besar Spanyol.
Hewan mini yang mirip lobster tersebut biasanya memang terlihat di taman kota, namun jumlah yang muncul tahun ini jauh lebih besar hingga akhirnya menyedot perhatian di media sosial di Jerman.
Kelompok konservasi alam dan keberagaman hayati (NABU) mengungkapkan jumlah laporan warga meningkat drastis beberapa minggu terakhir. Dikuatirkan, populasi udang karang yang bertambah dapat mengakibatkan masalah ekosistem di Berlin.
Populasi “hewan pendatang“ di Tiergarten ini disebabkan ulah warga yang membuang udang karang di kolam di sekitar taman. Umumnya, antropoda ini adalah jenis hewan yang populer melengkapi akuarium karena penampilannya yang mencolok dengan cangkak yang keras. Hasil uji laboratorium yang digagas kantor perikanan mengungkap kualitas air di Tiergarten sangat baik, artinya udang karang ini kemungkinan bermigrasi untuk memperluas populasi.
Invasi Spesies Asing
Di Eropa semakin banyak ditemukan flora dan fauna asing yang dibawa masuk secara sengaja. Menurut badan lingkungan Eropa (EEA), spesies asing tersebut mengancam keragaman hayati lokal.
Foto: Fotolia/Martina Berg
Perkembangbiakan Bermasalah
Badan lingkungan Eropa (EEA) memperkirakan ada 10.000 spesies asing yang dibawa secara sengaja atau tidak sengaja ke Eropa. Menurut EEA, keberadaan mereka mengancam keragaman hayati Eropa dan juga menimbulkan masalah bagi manusia.
Foto: Fotolia/petrabarz
Rakun di Kota Besar
Jumlah rakun bertambah secara drastis di Jerman. Dulu binatang ini dipelihara di peternakan hewan yang bulunya berharga mahal. Namun, kini rakun juga ditemukan di alam bebas. Seperti rakun di foto yang "berkunjung" ke gudang sebuah rumah di Berlin.
Foto: Florian Möllers
Serbuan Nyamuk Asia
Nyamuk harimau, tamu yang dibenci di Jerman. Serangga ini agresif dan bisa menularkan penyakit. Asalnya dari Asia, tapi kini bisa ditemui di Amerika Utara dan Eropa. Para peneliti memprediksi antara tahun 2030 hingga 2050, nyamuk harimau Asia makin menyebar di Eropa, karena prasyarat habitat lebih nyaman sebagai dampak perubahan iklim.
Foto: picture-alliance/dpa
Hama Siput
Siput Spanyol ini (Arionidae) sebetulnya berasal dari Perancis dan dibawa ke Eropa Tengah. Bagi para petani, siput ini adalah hama yang menimbulkan masalah besar. Pada cuaca lembab dan hangat, siput berkembang biak dengan cepat. Siput jenis ini mrenyebar di seluruh penjuru Jerman.
Foto: Fotolia/marcelwesthues
Pemicu Alergi
Ambrosia, sejenis rumput-rumputan, secara tidak sengaja dibawa dari Amerika Utara ke Eropa. Biji ambrosia sering dijadikan campuran makanan burung. Serbuk sarinya sering mengakibatkan reaksi alergi yang parah.
Foto: Fotolia/emer
Burung Warna-Warni
Sejak akhir tahun 60an, burung parkit (Psittacula krameri) semakin banyak ditemukan di sepanjang sungai Rhein. Jumlahnya kini sudah mencapai ribuan. Belum diketahui ancaman yang bisa ditimbulkan oleh spesies asal Afrika ini. Para pakar hanya mengkhawatirkan adanya persaingan dengan jenis burung lain yang juga mengerami telurnya di ceruk dan gua.
Foto: picture-alliance/dpa
Musuh Amfibi
Lobster air tawar merah dari Amerika digemari untuk menghiasi akuarium. Tapi di alam bebas, hewan ini bisa menimbulkan kerusakan lingkungan berat. Di Spanyol, lobster ini mengurangi secara drastis beberapa jenis amfibi.
Foto: picture-alliance/dpa
Perusak Panen
Angsa Mesir senang berada dekat sungai dan danau. Dulu, hewan asal Afrika ini, dipelihara sebagai unggas hias. Dalam sepuluh tahun terakhir, angsa mesir jumlahnya bertambah drastis. Para petani yang terutama kewalahan menghadapi angsa mesir, karena mereka memakan bibit gandum dan mengurangi hasil panen.
Foto: cc-by-sa/Kolago
Kumbang Rakus
Ada ribuan spesies kumbang moncong yang berbeda di seluruh dunia. Beberapa diantaranya menimbulkan kerusakan besar di Eropa. Misalnya, merusak pohon palem di wilayah Laut Tengah. Di dunia pertanian, beberapa spesies kumbang moncong juga ditakuti.
Foto: Fotolia/Mauro Rodrigues
Perlu Ijin Khusus
Knotweed Jepang tersebar di Eropa sejak abad 19. Tanaman ini berasal dari Asia dan dibawa ke Eropa untuk dijadikan makanan rusa. Tapi tidak berhasil. Kini dibutuhkan ijin khusus, jika ingin menanam Knotweed Jepang.