Tak terasa sudah penghujung 2016. Di tengah kesibukan kerja, mungkin Anda juga mempersiapkan liburan? Apakah pelesir hanya menghabiskan uang atau justru kebutuhan yang perlu dianggarkan? Verlyana Hitipeuw berbagi opini.
Iklan
Seiring dengan perkembangan internet dan media sosial, sekarang makin sering kita terpapar dengan foto-foto liburan dari kerabat dan teman. Ada yang berpesiar ke luar kota, ada pula yang ke luar negeri. Tidak seperti dulu, saat kita hanya bisa menceritakan pengalaman liburan kepada kolega ketika cuti telah usai, sekarang semua kegiatan liburan dapat ditayangkan secara simultan sekalipun dari benua yang berbeda. Handai taulan juga langsung dapat mengetahui lokasi dan aktivitas kita.
Hal di atas adalah sebuah kemajuan yang patut diapresiasi, komunikasi saat bepergian tidak lagi menjadi kendala.
Tren Melancong: Antara Media Sosial dan Tingkat Kesejahteraan
Foto-foto pemandangan dan berbagai makanan yang disantap saat tamasya pun dapat menginspirasi orang yang melihatnya. Beberapa teman saya menghubungkan media sosial dengan tren melancong orang Indonesia. Dengan sedikit sinis mereka mengatakan bahwa banyak orang yang sengaja berlibur ke berbagai tempat supaya bisa pamer di laman media sosialnya, untuk meningkatkan status.
Beberapa waktu lalu saya membaca sebuah ulasan tentang pola pelesiran masyarakat Indonesia yang cenderung menguat selama beberapa tahun terakhir.
Ternyata, meningkatnya jumlah kelas menengah merupakan salah satu alasan utama dari naiknya angka belanja wisatawan Indonesia. Walaupun bukan seorang ekonom, namun saya setuju dengan alasan ini, karena salah satu teori konsumsi yang saya pelajari di sekolah menengah menjelaskan secara logis bahwa pola konsumsi seseorang dipengaruhi pendapatannya. Saya pikir, wajar sekali jika bertambah baiknya tingkat kesejahteraan menjadi latar belakang meningkatnya konsumsi rekreasi masyarakat.
10 Kota yang Paling Banyak Dikunjungi Turis
Menurut survey lembaga riset di Inggris, Euromonitor International, kota-kota di Asia menjadi tujuan favorit para wisatawan mancanegara. Lima kota Asia berada di jajaran 10 besar kota tujuan wisata.
Foto: imago/Photoshot/Construction Photography
1. Hongkong
Naik 8.2 persen. Tahun 2013:25,6 juta. Tahun 2014: 27,7 juta wisatawan.
Foto: picture-alliance/Eibner-Pressefoto
2. London, Inggris
Naik 3,6 persen. Tahun 2013: 16,8 juta dan tahun 2014: 17,4 juta wisatawan.
Foto: Fotolia/stoka79
3. Singapura
Turun 0,4 persen. Tahun 2013: 17,1 juta. Tahun 2014: 17 juta wisatawan.
Foto: picture alliance / dpa
4. Bangkok, Thailand
Turun 7 persen. Tahun 2013: 17,5 juta dan pada tahun 2014: 16,2 juta wisatawan.
Foto: picture alliance / dpa
5. Paris, Perancis
Turun 1,9 persen. 2013: 15,2 juta. Tahun 2014: 14,9 juta wisatawan.
Foto: picture-alliance/dpa/K. Kurek
6: Makau
Naik 7,4 persen. Tahun 2013: 13,9 juta. Tahun 2014: 14,9 juta wisatawan.
Foto: picture alliance / J. Hoelzl
7. Shenzhen, Cina
Naik 8 persen. Tahun 2013: 12,1 juta. Tahun 2014: 13,1 juta wisatawan.
Foto: picture alliance / dpa
8. New York, AS
Naik 3,2 persen. Tahun 2013: 11,8 juta dan pada tahun 2014: 12,2 juta wisatawan.
Foto: picture alliance / dpa
9. Istanbul, Turki
Naik 13,2 persen. Tahun 2013: 10, 5 juta. Tahun 2014: 11,9 juta wisatawan.
Foto: picture alliance / dpa / M. Tödt
10. Kuala Lumpur, Malaysia
Naik 4 persen. Tahun 2013: 11,2 juta. Tahun 2014: 11,6 juta wisatawan.
Foto: picture alliance / dpa / S. Kahnert
Denpasar dan Jakarta
Jumlah wisatawan yang singgah dia Denpasar, Bali, pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Denpasar berada di posisi 50. Tahun 2013, sekitar 3,2 juta wisatawan mengunjungi Denpasar dan tahun 2014: 3,5 juta wisatawan. Sementara Jakarta, yang tahun lalu dikunjungi 2,5 juta turis, dan tahun sebelumnya 2,3 juta, berada di posisi 79.
Foto: Colourbox/U. Flueeler
11 foto1 | 11
Beragam Kemudahan Untuk Bepergian
Selain karena tingkat kemakmuran yang semakin baik, belakangan ini memang banyak tersedia penawaran menarik untuk melancong ke berbagai tujuan wisata di dalam dan luar negeri.
Maskapai penerbangan dan agen perjalanan berlomba-lomba menjajakan tiket dan paket liburan murah dengan pelayanan yang super lengkap. Bank pun memberikan kemudahan-kemudahan seperti cicilan tanpa bunga kepada para calon turis asalkan mau menggunakan kartu kredit terbitan institusi mereka.
Tidak hanya itu, saya yakin para pembaca juga tidak asing dengan travel fair atau pameran perjalanan yang beberapa tahun terakhir rutin diselenggarakan, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di kota-kota lain di berbagai penjuru Indonesia. Para pengunjung dijanjikan potongan harga super istimewa jika membeli selama masa pameran. Juga ada banyak bonus lain yang diberikan untuk merangsang para pemburu tiket dan paket liburan. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak orang rela antri dari pagi buta supaya bisa masuk dan mendapatkan penawaran spesial. Luar biasa, makin banyak jalan tersedia menuju ke Roma.
Pengalaman yang Mencerahkan
Saya juga suka jalan-jalan. Beruntung, beberapa kali saya mendapat kesempatan untuk melakukan perjalanan dinas ke daerah yang juga bisa dimanfaatkan untuk berwisata.
Selain itu, saya juga selalu berusaha secara rutin menyisihkan sebagian pendapatan untuk bisa digunakan melancong, baik ke tempat-tempat yang baru, ataupun mengulang kenangan di beberapa destinasi favorit. Kegemaran ini sebetulnya sudah saya lakoni sejak punya penghasilan sendiri, namun belakangan ada pelajaran baru yang saya dapatkan.
Ke Mana Orang Jerman Berlibur?
Sinar matahari, serta dekat pantai dan laut. Kalau soal libur musim panas, tujuan wisata orang Jerman sering sama. Tapi pengecualian juga ada.
Foto: DW/M. Roddewig
Pulau Yang Paling Disukai: Mallorca
Tiap tahun, empat juta orang dari Jerman ke Mallorca. Pulau itu sudah lama dianggap "negara bagian ke-17" Jerman. Pulau terbesar di kepulauan Balears ini adalah tempat orang Jerman paling sering melewati masa liburan. Keuntungannya: orang hanya perlu terbang dua jam dari Jerman, dan bahasa Jerman dimengerti banyak orang.
Foto: Getty Images
Negara Yang Paling Digemari: Spanyol
Tujuan wisata yang paling digemari orang Jerman adalah Spanyol. Hampir sepuluh juta wisatawan asal Jerman adakan perjalanan ke Spanyol setiap tahunnya. Pantai seperti Costa Brava dan Costa del Sol undang mereka untuk datang berenang. Tapi bagi mereka yang tertarik pada kebudayaan, Spanyol juga punya banyak hal untuk ditawarkan. Barcelona dan gereja Sagrada Familia misalnya, kerap jadi sasaran.
Turki dapat keuntungan dari krisis yang melanda Afrika Utara. Dalam beberapa tahun terakhir uang dalam jumlah besar ditanamkan untuk pariwisata. Dan ternyata berguna. Sejak beberapa tahun lalu, turis dari "Almanya" (Jerman) bertambah. "Wisatawan senang Turki, karena di sana liburan mewah tidak mahal," kata pemilik biro perjalanan Alltours, Willi Veerhuven.
Foto: SEZAYI ERKEN/AFP/Getty Images
Lagi Naik Daun: Yunani
Yunani mengalami "comeback". Pukulan yang dialami tahun-tahun krisis 2010-2012 tampaknya berhasil diatasi. Biro perjalanan Jerman menyebutkan peningkatan 30% jika dibandingkan dengan tahun 2013. Yang paling disenangi adalah pulau Kreta dan Rhodos. Menurut biro perjalanan seperti Thomas Cook dan Alltours, "Yunani dapat keuntungan terbesar musim panas 2014."
Foto: picture-alliance/dpa
Menambah Kekuatan di Karibik
Hanya 7% dari seluruh perjalanan yang dilakukan orang Jerman berjarak jauh. Yang paling disukai adalah Republik Dominika (foto), Maladewa dan Sri Lanka. Salah satu tujuan yang paling disenangi adalah Australia dan Selandia Baru. Alasan kurangnya minat: jarak jauh yang harus ditempuh dengan pesawat terbang, dan di musim panas, alternatif yang ditawarkan Laut Tengah lebih murah dan lebih dekat.
Foto: picture alliance/Lars Halbauer
Di Kerajaan Maya: Meksiko
Salah satu tujuan wisata jarak jauh yang digemari adalah Meksiko. Yang bisa dilakukan di sana: berjemur di Karibik, berdansa sepanjang malam di Cancún, atau mencoba tujuh "mole" atau saos pedas di Oaxaca. Tujuan wisata baru: museum Maya yang besar dan baru di Cancún dan Mérida, kereta gantung terpanjang di Amerika Latin di tepi Copper Canyon. Hal negatif: masalah keamanan.
Foto: picture-alliance/dpa
Tanpa Jet Lag: Afrika Selatan
Afrika Selatan juga sedang naik daun. Kapstadt (Cape Town) adalah salah satu kota paling terkenal di "benua hitam". Gelombang tinggi pada Cape of Good Hope menjadikan daerah itu tujuan tepat peselancar dari seluruh dunia. Keuntungannya: Afrika Selatan terletak di zona waktu sama seperti Jerman. Mereka yang butuh ketenangan tidak terganggu jet lag.
Foto: picture-alliance/dpa
Paling Indah Rumah Sendiri: Laut Utara
Tapi berlibur di negara sendiri, bagi banyak orang tetap yang paling enak. Sekitar sepertiga perjalanan dilakukan orang Jerman di negara sendiri. Keuntungannya: bahasa dikenal, tidak perlu penyesuaian diri dan tidak ada kejutan negatif. Yang paling disukai Laut Utara dan Laut Baltik, tapi juga pulau Ostfriesland dan Sylt.
Foto: picture-alliance/chromorange
Yang Disukai di Musim Panas: Berkelana
Bagian selatan Jerman juga punya daya tarik tersendiri. Berkelana di Alpen, mengumpulkan kekuatan di gunung-gunung dan hutan, atau bersantai di tepi danau yang banyak jumlahnya. Jerman sendiri juga menawarkan banyak alternatif.
Foto: DW/M. Roddewig
9 foto1 | 9
Saat tinggal di Jerman saya berteman serta sempat berlibur bersama orang lokal. Dari interaksi kami saya mempelajari beberapa kebiasaan mereka saat berlibur. Misalnya, mereka suka menghabiskan beberapa hari (terkadang sampai beberapa bulan) hanya tinggal di satu kota dan menginap di tempat yang unik, bahkan jauh dari keramaian obyek wisata. Berbeda sekali dengan saya dan mungkin kebanyakan teman Indonesia yang justru suka berpindah-pindah dengan cepat agar bisa mengunjungi banyak tempat hal dalam satu kali perjalanan.
Bagi teman Jerman, penting sekali untuk menikmati berbagai aspek dari sebuah tempat yang dikunjungi, bukan hanya tujuan wisata dan restorannya, tetapi juga sejarah, budaya dan orang-orang lokalnya. Untuk ini terkadang mereka sengaja belajar bahasa baru, agar bisa berinteraksi dengan penduduk lokal.
Tidak hanya itu, salah satu hal yang dulu saya anggap lucu adalah ketika melihat mereka lebih suka mendokumentasikan orang lain, tanaman, binatang, gedung dan benda-benda yang mereka jumpai selama liburan, ketimbang diri sendiri, boro-boro selfie.
Mereka menganggap hal tersebut sangat berharga, karena tempat asal mereka tidak memilikinya, bahkan mereka terkadang harus menempuh ratusan ribu mil untuk bisa menyaksikannya secara langsung. Foto-foto yang mereka kumpulkan akan menjadi kenangan yang dapat ditunjukkan kepada anak-cucu kelak. Foto diri sendiri justru dianggap tidak perlu.
Tujuan Berlibur Warga Jerman
Kebanyakan orang Jerman berlibur untuk pesta dan santai. Salah satu daerah berlibur yang paling populer adalah pulau Mallorca di Spanyol
Foto: Jack Guez/AFP/Getty Images
Ballerman 6
Ballerman 6 adalah lokasi pantai paling digemari warga Jerman di pulau Mallorca. Tempat pesta dan minum-minum yang sering jadi tema lagu-lagu pop dan film. Tapi atraksi minum cocktail dari ember akan berakhir. Di kawasan pantai ini, minuman beralkohol akan dilarang mulai jam 22. Lalu, mereka yang ingin berpesta di pantai harus pergi ke mana?
Foto: picture-alliance/dpa
Pesta Sejak Pagi
Mungkin bisa pindah ke pulau Ibiza. Pulau ini sudah terkenal sejak tahun 1990-an. Diskotik "Space" tahun 2011 oleh majalah DJMag pernah terpilih sebagai diskotik terbaik dunia. Mungkin karena jam buka diskotik yang diluar kebiasaan. Tempat ini buka mulai jam 8 pagi. Para tamu bisa memesan minuman beralkohol dan minum di atas meja.
Foto: Getty Images
Minum Ramai-Ramai
Tidak hanya pulau Mallorca yang diminati warga muda Jerman, melainkan juga daerah pantai Lloret de Mar di Costa Brava. Setiap tahun, ribuan anak muda berlibur di sini. 13 persen warga Jerman berlibur di Spanyol. Kebiasaan yang kurang disukai warga Spanyol: minum alkohol beramai-ramai.
Foto: picture-alliance/dpa
Kroasia Favorit Baru
Sejak 1 Juli Kroasia resmi menjadi anggota Un i Eropa. Banyak anak muda yang sudah mengenal lokasi pesta di Kroasia. Misalnya pantai Zrce yang sekarang jadi lokasi berpesta yang populer di kalangan muda Eropa. Sebutan populernya: Ibiza di Kroasia. Banyak orang Jerman juga berlibur ke sini.
Foto: picture-alliance/PIXSELL
Berlibur di Laut Hitam
Beristirahat dan santai di pantai Laut Hitam di Bulgaria selama siang hari. Pada malam hari, banyak lokasi tempat hiburan yang menyajikan acara meriah. Bulgaria terletak di utara Yunani dan merupakana daerah tujuan liburan yang digemari tidak hanya oleh warga Jerman, melainkan juga warga Inggris dan Skandinavia.
Foto: picture-alliance/dpa
Warna Oranye
Di Pulau Krim di Ukraina, setiap musim panas ada pesta besar. KaZantip Festival diorganisasi seperti negara kecil: ada pemerintah, konstitusi dan wajib visa. Setiap tahun dikunjungi sampai 170.000 anak muda. Setiap orang bisa jadi warganegara. Yang penting, mereka memakai warna oranye.
Foto: picture-alliance/dpa
Pesta Kalangan Atas
Siapa yang tidak terlalu senang hiruk pikuk, dan punya cukup uang, bisa berlibur di St Tropez. Tempat liburan di Perancis Selatan ini sejak 1970an sudah populer sebagai termpat berlibur orang kaya. Tentu saja harga minuman di sini jauh lebih mahal daripada di Mallorca.
Foto: Getty Images
Di Pantai Utara
Orang Jerman juga senang berlibur di negaranya sendiri. Misalnya di pulau Sylt di utara Jerman. Di Pony Club di Kampen mereka bisa berdansa sepanjang malam. Harga di sini juga cukup mahal. Dulu, banyak pengarang dan seniman terkenal yang berlibur di Sylt.
Foto: picture-alliance/dpa
Pantai Goa di India
Sejak tahun 1970an, Goa menjadi populer di kalangan Hippies. Setelah itu, banyak orang datang untuk berlibur di pantainya. Banyak pub dan restoran yang sekarang menggelar pesta gaya Goa yang penuh warna-warni. Tapi lebih enak datang langsung ke Goa di India.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Selamat Datang di Miami
Jalan yang paling terkenal di Miami Beach adalah Ocean Drive. Orang mengenal jalan ini dari banyak film serial. Daerah pantai di Miami ini memang sangat terkenal sebagai lokasi syuting film. Misalnya film serial "Miami Vice". Orang bisa menyusuri pantai pada siang hari, dan berpesta pada malam hari.
Foto: picture-alliance/dpa
Party Cara Israel
Anak muda bersenjatakan senapan air di Tel Aviv. Mereka sedang bersenang-senang. Israel mulai digemari anak muda Jerman, sekalipun ada konflik Timur Tengah. Di sepanjang pantai Tel Aviv banyak klub dan restoran yang juga menawarkan menu Jerman.
Foto: Jack Guez/AFP/Getty Images
11 foto1 | 11
Bukan Sekadar Status
Ada banyak hikmah yang dapat diambil dari pola berlibur teman-teman saya ini. Selain yang disebutkan di atas, saya juga kagum dengan semangat mereka saat menganggarkan belanja wisatanya. Tidak seperti di Indonesia, di sana hampir tidak ada promosi berlibur dengan cicilan tanpa bunga, jadi mereka harus menabung secara teratur untuk bisa berpesiar. Menurut saya, apapun cara pembiayaan yang akan kita pilih untuk bisa berlibur, yang terpenting adalah kedisplinan yang diikuti rasa bertanggung jawab.
Saya setuju jika dikatakan bahwa liburan adalah sebuah kebutuhan, karena layaknya tubuh membutuhkan makanan, pikiran dan batin manusia juga membutuhkan rekreasi. Berpelesir dapat memperkaya pengalaman serta pemahaman kita tentang hal-hal baru di luar rutinitas. Tentu kita tidak perlu selalu bepergian ke tempat yang jauh, terkadang pulang ke kampung halaman pun dapat membantu menyegarkan pikiran. Hal yang terpenting adalah, semoga kita menikmati perjalanan yang dapat menginspirasi sehingga menjadi makin kreatif ketika kembali menjalankan tugas sehari-hari, dan bukan sekadar mengejar status.
Penulis:
Verlyana (Veve) Hitipeuw adalah alumni program master International Media Studies di DW Akademie yang mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah Jerman selama dua tahun. Ia juga sempat bekerja untuk Global Media Forum, konferensi internasional tahunan di Bonn. Sekarang ia bekerja di Jakarta sebagai Senior Consultant di Kiroyan Partners. Tulisan ini adalah pendapat pribadi.
@V2_Veve
Setiap tulisan yang dimuat dalam #DWNesia menjadi tanggung jawab penulis.
Desa Teletubbies Ini Ada di Indonesia
Rumah-rumah ini imut tapi modern. Bentuknya setengah bola atau berupa kubah. Mirip rumah Eskimo. Tapi letaknya di kampung Ngelepen, Yogyakarta, yang dibangun pasca gempa bumi besar tahun 2006.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/P. Utama
Rumah teletubbies
Ingat rumah yang dihuni para teletubbies di serial TV anak-anak: Tinky-Winky, Dipsy, Lala, Po? Tahukah Anda rumah sejenis ini juga terdapat di sebuah di desa di Indonesia. Bahkan rumah-rumah di desa Ngelepen, Yogyakarta ini bentuknya mirip semua. Mirip rumah teletubbies atau rumah orang Eskimo.
Foto: Getty Images/D. Ardian
Ketika bencana tiba
Mei 2006 saat terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5,9 skala Richter yang berpusat di Bantul. Gempa ini menyebabkan pergeseran tanah hingga 20 meter dengan kedalaman 7-15 meter. Dusun Sengir Desa Ngelepen yang berada di daerah perbukitan pun amblas dan rata dengan tanah akibat bencana itu. Setahun kemudian dibangunlah pemukiman baru.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Dana patungan donatur
April 2007, perkampungan baru ini diresmikan. Pembuatan rumah-rumah ini didukung oleh yayasan Amerika Serikat: Domes For The World Foundation, the World Association of Non-Government Organisations dan Mohammad Ali Alabar dari Dubai. Masing-masing rumah dibangun dengan dana sekitar 53 juta rupiah.
Foto: Getty Images/D. Ardian
Rumah kubah atau setengah bola
Rumah-rumah di perkampungan unik menjadi pemukiman baru yang modern di kampung Ngelepen. Berdasarkan pengalaman bencana, pembuatan rumah ini sengaja dibuat dengan model kubah yang kokoh agar tahan dari gempa bumi. Tiap rumah masing-masing berdiameter 7 meter dan tingginya 4,6 meter.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/P. Utama
Tahan gempa, api dan angin
Sekilas, bentuknya mirip dengan rumah orang-orang Eskimo. Tiap rumah rata-rata terdiri dari dua lantai. Rumah ini sejuk saat terik matahari bersinar, hangat jika hujan turun. Selain tahan gempa, rumah ini juga tahan api dan angin. Fondasinya 20 cm dan ditutupi dengan 200 rangka besi.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Seperti rumah pada umumnya
Lebih dari 70 rumah dibangun di kampung ini. Tiap rumah kubah dihuni rata-rata empat anggota keluarga. Rumah tersebut dilengkapi 2 pintu, 4 jendela dan kamar sebanyak 2 ruangan. Tiap rumah juga dilengkapi dengan ruang tamu, dapur dan kamar mandi seperti layaknya rumah pada umumnya. Di halaman anak-anak bisa bebas bermain.
Foto: Getty Images/D. Ardian
Kembali normal
Mayoritas penduduk bekerja di desa adalah petani. Mereka kini bisa kembali hidup normal, kembali bercocok tanam, bahkan mengembangkan hobi.
Foto: Getty Images/D. Ardian
Fasilitas lengkap
Di kampung teletubbies ini juga tersedia fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan warga. Misalnya poliklinik, sekolah dan juga aula pertemuan warga. Tersedia pula di sini lapangan-lapangan bermain untuk anak-anak.
Foto: Getty Images/D. Ardian
Tempat ibadah
Saroni merupakan penjaga makam di kampung ini. Ia tampak berpose di depan masjid kampung baru Ngelepen, Yogyakarta.
Foto: imago/ZUMA Press
Jadi pusat wisata
Ini Sulasmono di depan rumahnya. Ia bekerja sebagai pemandu wisata desa teletubbies in Ngelepen, Yogyakarta. Karena bentuknya unik, maka banyak wisatawan yang datang untuk melihat-lihat lokasi bekas gempa besar ini. Perkampungan serupa juga ada di Thailand, Kenya dan India. Penulis: Ayu Purwaningsih (vlz)