Kulit putih di banyak negara melambangkan kecantikan ideal, bahkan di Afrika sekalipun. Demi memutihkan warna kulit, perempuan mengambil risiko terkena efek samping yang tidak menyenangkan, termasuk penyakit kanker.
Iklan
Lumpur merah menutupi wajah Tangitini. Cuma mulut dan matanya yang tidak terjamah. Sengatan matahari di KwaZulu-Natal, di timur laut Afrika Selatan, bisa sangat kejam, bahkan buat perempuan berkulit gelap Afrika sekalipun.
Tangitini, perempuan 30 tahun itu sudah berpeluh keringat. Ia baru saja menuntaskan pekerjaannya berkebun. Sebab itu pula wajahnya dipenuhi lumpur merah yang diakuinya sebagai krim anti matahari itu.
"Anda lihat kulit saya?", tanyanya sembari menunjukkan kulit lengan yang hitam bak jelaga. "Kulit saya bisa menghitam di bawah matahari, lebih gelap dari biasanya. Kalau sudah begitu saya bisa sehitam penduduk Nigeria. Saya tidak ingin seperti itu," imbuhnya mantap.
Tangitini secara rutin membeli krim yang terbuat dari tanah liat bermineral tinggi. Ia mencampurkan bubuk berwarna kuning pucat kemerah-merahan itu dengan air dan lantas memaparkannya di wajah. Metode serupa dengan yang diajarkan oleh ibunya.
5 Fakta Menarik tentang Albino
Albino adalah kelainan genetik yang diwariskan setidaknya dari salah satu orang tua. Walaupun penampilannya berbeda, albino kebanyakan tidak menderita gangguan kesehatan yang berarti.
Foto: picture alliance/Eventpress
Bisa Sebabkan Gangguan Pada Mata
Walaupun ini salah satu kelainan genetik yang paling tak berbahaya, tetap bisa picu masalah. Yang paling sering adalah gangguan pada mata, disebut: ocular albinism. Gen tertentu yang diwariskan dari ibu ke putra bisa sebabkan kebutaan. Walaupun tidak ada gangguan fungsi mata, tanpa adanya pigmen, mata sangat sensitif terhadap cahaya, dan sebabkan pertumbuhan tak normal pada retina.
Foto: DW/J.Kanubah
Bisa Muncul dalam Keluarga Tanpa Sejarah Albino
Bisa saja terjadi, sepasang orang tua punya anak albino, walaupun di keluarga kedua orang tua tidak ada sejarah albinisme sama sekali. Pemicunya kelainan genetik yang tersembunyi dan bersifat resesif,
Foto: AP
Albinisme dan Matahari
Kulit albino disebabkan tidak adanya pigmen melanin. Manusia tidak perlu melanin untuk hidup, tapi tidak punya melanin picu masalah pada kulit yang tidak terlindung dari pancaran Ultra Violet sinar matahari. Artinya, risiko kulit orang albino terbakar matahari dua kali lebih tinggi dari kulit orang Yang punya pigmen melanin. Ini juga berarti mereka lebih mudah terkena kanker kulit.
Foto: picture alliance/CTK
Albinisme Bisa Terjadi di Mana Saja
Albinisme adalah mutasi genetik yang bisa terjadi pada tiap jenis mahluk hidup. Bahkan pada tumbuhan. Jika kelainan Genetik itu muncul, tumbuhan akan cepat mati. Hewan dengan albinisme juga ada, dan mereka menghadapi kesulitan pada mata, sama seperti manusia. Foto: landak albino.
Foto: Mikhail Mordasov/AFP/Getty Images
Kelainan Albino Bersifat Permanen
Orang albino biasanya tidak punya opsi pengobatan bagi masalah mereka. Masalah mata bisa diatasi lewat operasi, dan masalah kulit lewat penggunaan krem pelindung pancaran matahari. Kabar baiknya, albinisme tidak menyebabkan kondisi kesehatan mereka tambah lama tambah buruk. Kelainan genetik itu tidak memperpendek umur atau mengurangi kualitas hidup.
Foto: LAIF
5 foto1 | 5
Bersolek demi pria
Tangitini adalah anggota suku Zulu. Keluarganya miskin. Desa yang menjadi tempat tinggalnya, berwujud kumpulan rumah dari beton dan kayu yang berserakan. Penduduk setempat terbiasa berkumpul di sore hari buat melepas penat seusai bekerja seharian.
Kehidupan di desa itu tidak mudah. Sebagian besar hidup sebagai nelayan. Mereka sering membuat sendiri barang-barang kebutuhan pokok. Kendati tidak pernah mengecap kemewahan, buat Tangitini, kecantikan adalah segalanya. Maka dari itu ia melindungi wajahnya sebisa mungkin dari sengatan matahari.
"Wajah adalah yang pertama dilihat oleh laki-laki," katanya. "Kalau cantik dan kulitnya cemerlang, maka ia akan meminang perempuan itu. Karena suami atau ayah sekalipun ingin melihat isteri atau putrinya sebagai perempuan yang cantik."
Buat masyarakat setempat, kulit yang terang dan cemerlang adalah lambang kecantikan ideal.
Kulit terang buatan
Bagaimana perempuan Afrika berupaya mempercantik diri, terlihat jelas di sebuah toko kecantikan pada pusat perbelanjaan terbesar di Swasiland. Puluhan krim kosmetik memenuhi kaca etalase. Sebagian besar menjanjikan warna kulit serupa kopi susu bagi penggunanya.
Asal Usul Kulit Putih Orang Eropa
Selama ini Eropa dianggap sebagai nenek moyang orang berkulit putih. Tapi hasil studi terbaru menunjukkan warna kulit warga Eropa modern tidak sama dengan warga Eropa 8000 tahun yang lalu.
Foto: Fotolia/Maxim Malevich
DNA Tiga Populasi Kuno
Berdasarkan perbandingan DNA dari genom 83 individu kuno yang diperoleh dari situs arkeologi di berbagai wilayah Eropa, awal tahun 2015 sebuah tim internasional melaporkan bahwa warga Eropa modern adalah campuran dari setidaknya tiga populasi kuno (pemburu dan petani) yang pindah ke Eropa dalam proses migrasi terpisah dalam 8000 tahun terakhir.
Foto: picture-alliance/dpa
Pigmen Warna
Pakar populasi genetika Iain Mathieson dan David Reich lalu membandingkan genom kuno tersebut dengan genom lebih modern. Hasilnya, lima gen dikaitkan dengan perubahan pola makan dan pigmentasi warna kulit setelah melewati proses seleksi alam. Tiga gen dihubungkan dengan produksi warna kulit terang.
Foto: Fotolia/PRILL Mediendesign
Peran Matahari
Intensitas cahaya matahari juga memainkan peranan. 8500 tahun yang lalu, sinar matahari di wilayah selatan Eropa intensitasnya cukup kuat. Para pemburu purba di Spanyol, Luksemburg, dan Hongaria memiliki kuit berwarna lebih gelap. Mereka tidak memiliki varian dua gen SLC24A5 dan SLC45A2, yang menyebabkan terjadinya depigmentasi dan kulit pucat seperti warga Eropa di era modern.
Foto: Colourbox/I. Goncharenko
Mata Biru
Di wilayah utara, intensitas cahaya matahari rendah dan lebih cocok untuk kulit berwarna terang. Tim peneliti menemukan: tujuh sampel dari situs arkeologi Motala yang berumur 7700 tahun di selatan Swedia memiliki kedua varian gen kulit terang SLC24A5 dan SLC45A2. Dan ada gen ketiga, HERC2/OCA2, yang menyebabkan warna mata biru, kulit terang dan rambut pirang.
Foto: Fotolia/Jürgen Fälchle
Bercampur
Petani pertama datang dari Timur Jauh (kini Turki). Mereka adalah pembawa kedua gen untuk kulit berwarna terang. Setelah mereka kawin campur dengan para pemburu yang penduduk asli Eropa, satu dari gen kulit terang tersebar di Eropa. Varian gen lainnya, SLC45A2baru tersebar dengan frekuensi tinggi 5800 tahun yang lalu.
Foto: picture-alliance/ dpa
5 foto1 | 5
"Sangat banyak perempuan membeli krim ini," kata sang pedagang di tokonya. Ia lantas mengambil salah satu kotak krim dari etalase, membuka tutupnya dan menunjukkan isinya yang berwarna kuning terang. "Kemarin saya menjual lebih dari sepuluh biji," imbuhnya.
Menurut Perserikatan Bangsa-bangsa, sepertiga perempuan di Afrika Selatan menggunakan krim pemutih kulit, di Nigeria jumlahnya bahkan 77 persen. Hal serupa bisa diamati di negara-negara Asia seperti Indonesia, Korea Selatan, Malaysia dan India. Beberapa perempuan malah mengaku menggunakan krim pemutih setiap hari selama 20 tahun.
Risiko tinggi demi kecantikan
Kebanyakan krim pemutih mengandung hydrochinon. Campuran kimia itu biasanya digunakan untuk mengolah citra negatif foto. Pada kulit zat itu memperlambat pembentukan pigmen melanin. Sebab itu jika rajin dipakai, krim pemutih bisa membuat kulit pemakainya menjadi lebih terang.
Tapi sebaliknya krim pemutih juga menimbulkan efek samping yang tidak nyaman, kata Uwe Reinhold, dokter kulit di Bonn. "Hydrochinon memicu reaksi pada kulit. Lapisan terluar akan menipis. Pada jangka waktu lama, krim semacam itu bisa mempercepat pembentukan garis-garis penuaan. Selain itu juga infeksi kulit, gatal-gatal dan sebagainya."
Sejumlah laporan yang beredar di dunia maya bahkan menceritakan soal kulit yang melepuh, rasa sakit pada permukaan kulit hingga luka yang membekas. Selain itu hydrochinon diyakini memicu pertumbuhan sel-sel kanker. Selain itu karena krim pemutih mencegah pertumbuhan melanin yang melindungi kulit manusia dari paparan radiasi ultraviolet, penggunanya akan mudah terkena kanker kulit.
10 Fakta Kulit Manusia
Berbagai fungsi dimiliki oleh bagian tubuh terluar ini, seperti sebagai alat peraba, pelindung, pangatur dan penyeimbang suhu tubuh. Berikut beberapa fakta tentang kulit yang mungkin belum Anda ketahui:
Kulit merupakan organ terbesar dan terberat pada tubuh manusia. Seorang dewasa memiliki sekitar 2 meter persegi kulit, dan beratnya mencapai 14 kg. Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh, dan bisa menunjukkan banyak hal tentang kita, seperti usia, berasal dari mana dan gaya hidup kita.
Foto: Fotolia/Markus W. Lambrecht
Penghuni Gelap
Pada kulit manusia hidup berbagai mikroorganisme. Pada pusar misalnya, bermukim sekitar 2.400 spesies bakteri. Para ilmuwan memperkirakan, pada kulit manusia tinggal sekitar 100.000.000.000.000 mikroorganisme. Setelah pengembangan instrumen rekayasa genetika, para penghuni kulit yang masih belum diketahui secara luas mulai diteliti.
Foto: Colourbox/marin
Lahir Dilindungi Bakteri
Bakteri menempati kulit mulai saat bayi lahir, dengan "mandi bakteri“. Saat terlahir, kulit bayi ditutupi campuran khusus bakteri dari vagina ibu. Menurut peneliti, "mantel biologis“ ini sangat mempengaruhi perkembangan sistem kekebalan tubuh. Bayi yang lahir lewat operasi ceasar, yang tidak melewati tahap "mandi bakteri“, menurut peneliti, cenderung rentan pada alergi, asma dan penyakit autoimun.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Burgi
Kotoran Rumahtangga
Sel kulit manusia terus tumbuh baru. Begitu cepatnya sampai tidak disadari bahwa dalam 28 hari kita memiliiki kulit yang sama sekali baru. Pada kurun waktu ini, sekitar 30.000 sampai 50.000 sel kulit lama mati. Setiap tahunnya, manusia kehilangan sampai 4 kilogram kulit. Dan sekitar 50 persen debu di rumah merupakan kulit manusia,
Foto: mmphotographie.de/Fotolia.com
Cermin Jiwa
Atopic dermatitis atau eksim atopic karena stress, psoriasis karena sedih: banyak penyakit kulit juga dipengaruhi faktor psikologis. Para meneliti beranggapan, terdapat protein semacam molekul yang disebut neuropeptide yang membuat kulit bagai cermin dari jiwa, dengan cara membuat rangsangan psikologis melalui sistem saraf dari otak ke kulit, dan memperparah peradangan pada kulit.
Foto: picture-alliance/dpa
Penyakit Serius
Tidak banyak yang tahu bahhwa penyakit kulit adalah salah satu dari lima penyakit tidak menular yang paling berat. Selain kanker, diabetes, jantung dan penyakit pernafasan, WHO menempatkan penyakit kulit Psoriasis dalam daftar penyakit berat. Di seluruh dunia terdapat 125 juta orang yang menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan ini.
Foto: Fotolia
Jalur Pembuang
Saat cuaca panas, lewat kulit tubuh kita mengeluarkan hingga 10 liter keringat. Kulit memilikio sekitar 2 juta kelenjar keringat yang tersebar di seluruh tubuh, terutama di ketiak, kepala, leher, kening dan telapak kaki serta tangan. Keringat berfungsi untuk menjaga mantel asam kulit agar tetap mengeluarkan metabolisme beracun dan menurunkan suhu tubuh.
Foto: Colourbox
Pelindung Tubuh
Dengan sekitar 250.0000 reseptor thermo, kulit manusia juga berfungsi sebagai pelindung tubuh dari dingin dan panas. Reseptor yang terletak di ujung sel saraf kulit ini berfungsi untuk merespon suhu di udara. Bagian tubuh yang paling banyak memiliki reseptor ini adalah telinga, hidung dan dagu. Itulah sebabanya bagian tubuh ini cepat sekali merasa dingin.
Foto: Colourbox
Evolusi Pigmen
Menurut penelitian, nenek moyang manusia berkulit hitam. Kulit menjadi lebih putih saat manusia bermukim di wilayah utara bumi yang dingin. Memutihnya pigmen kulit berlangsung hanya 20.000 sampai 50.000 tahun yang lalu. Alasisa gen menunjukkan bahwa 5000 tahun lalu kulit warga Eropa masihh lebih gelap dibandingkan sekarang.
Foto: picture-alliance/ dpa
Paling Tebal
Dibandingkan dengan binatan, kulit manusia terbilang sangat tipis: 0,04 mm pada kelopak mata sampai 4 mm pada tumit kaki. Dengan tebal satu sampai 5 cm, badak merupakan binatang darat yang berkulit paling tebal. Sementara rekor ketebalan kulit dipegang oleh hiu paus. Spesies ikan terbesar dii bumi ini memiliki kulit setebal 15 cm.
Ada banyak teori seputar penyebab penyakit kanker. Tapi tidak semuanya adalah benar. Berikut beberapa mitos tentang kanker yang tidak terbukti.
Foto: Colourbox
Ponsel dan Pemanis Buatan Sebabkan Kanker
“Tidak ada bukti keduanya berkaitan dengan kanker manusia,” ujar pakar onkologi Jack Jacoub, M.D. Hasil penelitian pada hewan di tahun 70an menunjukkan hubungan antara pemanis buatan dengan kanker. Tapi menurut National Cancer Institute, ini tidak terbukti pada manusia. Dan walau beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara ponsel dan kanker otak, penelitian lain juga telah membantahnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Kulit Gelap Aman dari Kanker Kulit
Mereka yang berkulit gelap dan bahkan dokter bisa tidak melihat gejala awal atau pertanda kanker kulit, yang seringnya muncul di bagian yang tidak diperhatikan. Seperti di bawah kuku, telapak kaki, sekitar mulut, kelopak mata atau alat genital. Akibatnya, mereka baru didiagnosa dengan kanker pada stadium lanjut, saat kanker sudah sulit untuk ditangani.
Foto: Colourbox
Lemak Tidak Sebabkan Kanker
Menurut American Cancer Society, obesitas berperan dalam satu dari lima kematian karena kanker. Berat badan berlebihan meningkatkan resiko terkena kanker usus besar, ginjal, pankres, kandung empedu, tiroid dan prostat.
Foto: PeJo - Fotolia.com
Tidak Menular
Memang Anda tidak bisa tertular kanker dari penderitanya. Tetapi virus penyebab kanker masuk kategori menular. Dalam dekade terakhir, HPV (human papillomavirus) secara drastis mengubah demografi pasien yang terkena kanker mulut dan kerongkongan, demikian analisa Robert Haddad, M.D., pakar onkologi di AS.
Foto: picture-alliance/dpa/DKFZ
Solarium Dapat Cegah Kanker Kulit
Banyak yang beranggapan, untuk mencegah kanker kulit, mereka yang ingin memiliki kulit lebih gelap haruslah ke Solarium dulu sebelum berjemur matahari. Kulit yang menjadi gelap karena sinar ultraviolet, baik dari matahari maupun 'tanning bed' sudah mengalami kerusakan yang bisa menimbulkan resiko kanker kulit.
Foto: Getty Images
5 foto1 | 5
"Warna kulit tidak bisa ditukar layaknya pakaian"
Uwe Reinhold sering disambangi pasien-pasien berkulit gelap. Kebanyakan meminta agar sang dokter mempercerah warna kulit mereka. Situasi yang sulit, kata Reinhold, karena "kita saat ini tidak memiliki metode yang aman dan sederhana untuk memutihkan kulit," tanpa efek samping.
Reinhold cuma memberikan obat-obatan yang mengandung hydrochinon kepada pasien yang memiliki noda hitam pada kulit. Itu pun terbatas pada permukaan kulit yang menghitam dan cuma selama tiga bulan. "Kami berusaha menjelaskan bahwa manusia dilahirkan ke bumi dengan warna kulit tertentu yang tidak bisa ditukar layaknya pakaian."
Tidak semua perempuan Afrika tenggelam dalam kegilaan mempercantik diri melalui kulit. Pedagang alat-alat kosmetik di Swaziland itu contohnya. Ketika ditanya apakah ia menggunakan barang dagangannya sendiri, ia menepis. "Saya belum pernah memakai krim-krim ini. Saya tidak ingin putih. Kulit saya berwarna gelap. Itu tidak ingin saya ubah," tuturnya bangga.
8 Jenis Kanker Paling Mematikan
14,1 juta orang dewasa didiagnosa dengan kanker di tahun 2012. Lebih dari 8 juta meninggal karena kanker di tahun yang sama. Jumlah yang luar biasa. Berikut 8 jenis kanker yang paling mematikan.
Foto: picture-alliance /OKAPIA
Kanker Paru-paru
Mayoritas pasien kanker paru-paru mengetahui kondisinya terlambat. Kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Penyebab utama kanker paru-paru adalah terekspos asap tembakau untuk jangka panjang, sekitar 80-90 persen. Tetapi mereka yang tidak merokok juga beresiko 10-15 persen terkena karsinoma paru-paru.
Foto: picture alliance/dpa
Kanker Payudara
Perempuan beresiko lebih besar terkenanya. Terutama mereka yang mendapat menstruasi di usia dini, tidak pernah melahirkan atau melahirkan di usia tua, dan memperoleh terapi pergantian hormon saat menopause. Pada pria dan perempuan faktor resiko lainnya termasuk kurang olahraga, obesitas, dan konsumsi alkohol. 5-10 persen juga disebabkan oleh gen yang diteruskan oleh orangtua ke anaknya.
Foto: Fotolia/S. Bähren
Kanker Usus Besar (Kolorektal)
Empat faktor utama yang menyebabkan kanker kolorektal adalah pola makan, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan merokok. Jika Anda tidak ingin terkena kanker Usus, Anda harus menghindari konsumsi daging merah dan daging olahan. Sebaiknya, minuman alhokol juga dibatasi.
Foto: Fotolia/Sebastian Kaulitzki
Kanker Prostat
Seperti kanker payudara pada perempuan, kaum pria sebaiknya waspada akan kanker prostat. Jenis kanker ini tidak memiliki gejala yang nyata. Pada kanker prostat tingkat lanjut, penderita akan merasa kesulitan saat buang air kecil atau sakit pinggul dan punggung.
Foto: AP
Leukemia
Leukemia adalah kanker darah. Penyakit ini akan mempengaruhi tulang sumsum yang bertanggung jawab atas formasi sel darah putih yang sehat. Leukimia memicu produksi sel darah putih yang tidak berkembang sehingga terjadi pendarahan, memar, kelelahan dan beresiko lebih besar terkena infeksi.
Foto: Universität Tübingen
Limfoma Non-Hodgkin (NHL)
Beberapa tipe NHL butuh waktu untuk berkembang, sementara tipe lainnya bisa menjadi sangat agresif. Limfoma adalah tumor yang terbentuk dari limfosit, jenis sel darah putih. Banyak variasi NHL yang disebabkan agen menular, termasuk virus Hepatitis C, HIV, Epstein-Barr, dan Helicobacter pylori, bakteri yang menyebabkan peradangan lapisan lambung yang kronis pada manusia..
Foto: Novartis Vaccine
Kanker Pankreas
Pankreas adalah organ tubuh yang terletak di belakang lambung. Kadang terjadi pertumbuhan abnormal pada sel di pankreas yang menyebabkan kanker pankreas. Jenis kanker ini mematikan, karena hampir tidak ada gejalanya di tahap awal penyakit dan saat menjalar ke bagian tubuh lain.
Mesothelioma
Mesothelioma adalah tipe kanker yang langka. Sel mesothelium, jaringan lapisan yang berfungsi sebagai pelindung organ internal tubuh, akan terpengaruh. Akibatnya, bisa merambah ke berbagai organ tubuh sekaligus. Penyebab utama mesothelioma adalah asbestos.