1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bertualang di Laut Dalam, Temukan Ikan Purba

Kirstin Schumann
1 Maret 2021

Hans Fricke paling suka bertualang dan bekerja di laut dalam mencari ikan purba. Untuk bisa bertahan lama, ia membuat kapal selam dan tempat tinggal di dasar laut.

Salah satu jenis ikan Triggerfish
Salah satu jenis ikan TriggerfishFoto: picture alliance/dpa/H.Schmidbauer

Hans Fricke yang berasal dari Jerman terutama meneliti di laut dalam. Pakar biologi laut itu menyelidiki perilaku ikan dan mahluk hidup lainnya di laut. Ia sebenarnya punya banyak profesi, yaitu sebagai profesor, pembuat film tentang hewan, juga penulis buku. Tapi ia terutama: pencinta alam bawah laut.

Ia bercerita bagaimana rasanya jika sedang menyelam di laut. "Orang berenang di situasi tanpa bobot. Orang jadi seperti melayang dan itulah yang selalu saya nikmati. Orang jadi seperti astronot dan bergerak bebas di ruangan," begitu katanya. 

10.000 jam di lautan

Sekarang pakar biologi laut itu sudah melewati 10.000 jam di lautan, dan kerap selama bertahun-tahun hanya meneliti satu spesies ikan. Misalnya ikan yang disebut Triggerfish. Lewat eksperimennya, Hans Fricke membuktikan, bahwa ikan ini bisa belajar tentang makanan kesukaannya, yaitu landak laut.

Sebagai pakar biologi laut, ia tidak menggunakan mobil sebagai kendaraan dinasnya, melainkan kapal untuk menyelam. Hans Fricke ikut membuatnya, dan menggunakannya saat menyelam 420 meter. 

Dokumentasi Keanekaragaman Hayati

04:10

This browser does not support the video element.

Menemukan ikan purba

Sebuah bekas kendaraan bawah air, yang juga ikut dibuatnya, kini ada di museum. Ia menjelaskan, "Dengan kendaraan ini, kami melakukan sekitar 800 misi penyelaman. Kendaraan bergerak pelan, dan kecepatan maksimalnya dua knot. Artinya 60-70 cm per menit.“

Ketika bertugas, para pengemudi kapal selam kecil itu menemukan berbagai hal luar biasa. Antara lain: ikan purba! Ia bercerita, untuk bisa menemukan ikan itu perlu 12 ekspedisi. 1938 ikan pernah ditangkap seorang nelayan. Kemudian mulailah perlombaan untuk menangkap ikan ini di habitatnya.

Tim Hans Fricke menemukan sesuatu yang jadi sensasi tahun 1987. Di kedalaman 198 meter, di dekat kepulauan Komoro di Samudra Hindia tiba-tiba muncul seekor Coelacanth. Ikan ini diduga punah 65 juta tahun lalu.

Coelacanth hidup sejak 400 juta tahun lalu, dan lebih lama daripada dinosaurus. Inilah penemuan pertama ikan purba itu di habitatnya.

"Orang jadi merasa hormat pada alam. Bagaimana ini semua terbentuk? Insang pada ikan. Bagaimana mereka menarik oksigen dari air, dan mekanisme apa yang terjadi di dalam insang. Ini mukjizat." Demikian tutur Hans Fricke. 

Rumah Bawah Laut

Untuk bisa meneliti di laut selama mungkin, Hans Fricke bahkan membuat "Rumah Bawah Laut". Letaknya di dasar Laut Merah. Ia berada di sana paling lama 18 hari.

Ia menjelaskan, "Kami punya toilet, juga bisa mandi dengan air hangat. Kami juga punya tempat tidur. Itu sebenarnya seperti hidup terestrial, tapi di dalam air, dan kami suka.“

Sekarang ia tidak tinggal di dalam laut lagi, tapi ia juga belum ingin pensiun. Ia terus menyelam di laut, dan mendokumentasikan penemuannya untuk semua orang yang hidup di daratan. (ml/pkp)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait