Korea Utara dikabarkan mengirim ribuan tentara ke Rusia untuk berperang melawan Ukraina. Pengalaman tempur dan bermukim di Eropa diyakini akan membenturkan realita dengan propaganda penguasa Pyongyang.
Iklan
Keputusan Korea Utara mengirimkan serdadu untuk membantu Rusia dalam perang dengan Ukraina menegaskan kedekatan antara Pyongyang dengan Moskow. Meski demikian, keputusan itu juga berisiko karena akan mengekspos ribuan tentara Korea Utara pada kehidupan di luar negeri, yang berbeda dari situasi dalam negeri yang selama ini dipenuhi propaganda .
Meskipun jumlah pastinya sulit diverifikasi, intelijen Barat mengatakan lebih dari 10.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan ke wilayah Kursk untuk mengamanan barisan belakang dan menangkal serangan Ukraina.
Meskipun bertugas di zona perang, para serdadu kemungkinan akan ikut menyaksikan kehidupan di kota-kota Rusia, selama perjalanan panjang dari perbatasan timur Rusia di Asia menuju Eropa. Mereka juga kemungkinan akan menerima makanan dan upah yang lebih baik ketimbang di tanah air.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
"Banyak dari tentara ini hanyalah anak-anak petani sederhana dari pedesaan, atau perwira muda yang akan melihat dunia di luar perbatasan Korea Utara untuk pertama kalinya. Itu tentu akan membuat mereka mengerti bahwa negara mereka terisolasi dan sangat miskin," kata Andrei Lankov, seorang profesor sejarah dan hubungan internasional kelahiran Rusia di Universitas Kookmin Seoul, kepada DW.
"Bahkan jika banyak dari apa yang mereka lihat berada di garis depan, desa-desa yang rusak akibat pertempuran, dan sebagainya, mereka tetap akan melihat pedesaan Rusia sebelum sampai di sana. Mereka pasti akan mulai bertanya pada diri sendiri mengapa negara mereka tidak sekaya Rusia."
Evidence of North Korean troops in Russia emerges
03:08
Pulang sebagai 'pahlawan'
Para serdadu akan menyaksikan realita yang bertentangan dengan propaganda rezim di Pyongyang. Menurut pemerintah, Korea Utara adalah salah satu negara paling bahagia dan paling maju di dunia. Namun, analis meyakini para prajurit akan bersikap diam, bahkan kepada keluarga dan teman-teman mereka. Polisi rahasia Korea Utara dikenal lugas menemukan pembangkang dan mengendus pengkhianatan.
Iklan
"Orang-orang ini tumbuh dengan mengetahui apa yang tidak dapat mereka katakan, dan mereka tidak akan menjadi pahlawan yang ingin bunuh diri dan berbicara tentang pengalaman mereka," kata Lankov. "Mereka juga akan mendapatkan manfaat dari aura sebagai pahlawan bangsa, dan Kim Jong Un akan memberi mereka penghargaan yang besar."
"Akan ada dampak pada para prajurit ini dari apa yang mereka lihat dan lakukan di Rusia, tetapi kita tidak dapat mengharapkan hal itu akan bermakna secara politis setidaknya selama beberapa dekade."
Linimasa Setahun Perang di Ukraina dalam Foto
Pada 24 Februari 2022 pagi, Rusia menginvasi Ukraina. Menurut PBB, ribuan tentara dan warga sipil telah tewas. Linimasa peristiwa mengejutkan terekam dalam foto-foto berikut ini.
Foto: Anatolii Stepanov/AFP/Getty Images
Hari yang gelap bagi jutaan orang
Pada 24 Februari 2022 pagi, banyak warga Ukraina terbangun karena ledakan seperti ini di ibu kota, Kyiv. Rusia telah melancarkan invasi besar-besaran, menandai serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain sejak Perang Dunia II. Tak lama berselang, Ukraina mengumumkan darurat militer. Bangunan sipil menjadi sasaran dan kasus kematian pertama dilaporkan segera setelah itu.
Foto: Ukrainian President s Office/Zuma/imago images
Penembakan terus-menerus
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara tentang "operasi militer khusus" dan mengatakan dia akan merebut wilayah timur Donetsk dan Luhansk. Penduduk kota Mariupol di Oblast Donetsk berlindung di ruang bawah tanah selama berminggu-minggu. Banyak yang mati di bawah reruntuhan. Serangan udara Rusia di teater, tempat ratusan orang berlindung pada Maret 2022, dikecam oleh kelompok hak asasi manusia.
Foto: Nikolai Trishin/TASS/dpa/picture alliance
Eksodus massal
Perang di Ukraina telah menyebabkan pengungsian besar-besaran yang tak terlihat di Eropa sejak Perang Dunia II. Menurut badan pengungsi PBB (UNHCR), lebih dari 8 juta orang telah meninggalkan negara itu. Polandia sendiri telah menampung 1,5 juta orang, lebih banyak dari negara Uni Eropa lainnya. Jutaan orang, terutama dari timur dan selatan Ukraina, terpaksa mengungsi dari perang.
Foto: Anatolii Stepanov/AFP
"Adegan" horor di Bucha
Hanya dalam beberapa minggu, tentara Ukraina berhasil mengusir pasukan militer Rusia dari daerah di utara dan timur laut negara itu. Rencana Rusia untuk mengepung ibu kota, Kyiv, gagal. Setelah wilayah dibebaskan, dugaan kekejaman Rusia menjadi jelas. Gambar warga sipil yang disiksa dan dibunuh di Bucha, dekat Kyiv, menyebar ke seluruh dunia. Para pejabat melaporkan ada 461 kematian.
Foto: Carol Guzy/ZUMA PRESS/dpa/picture alliance
Kehancuran dan kematian di Kramatorsk
Jumlah korban sipil di Donbas meningkat pesat. Pejabat mengatakan kepada penduduk sipil untuk mundur ke daerah yang lebih aman, tetapi rudal Rusia juga menargetkan mereka saat berusaha melarikan diri, termasuk di Kramatorsk. Lebih dari 61 warga tewas dan 120 lainnya terluka di stasiun kereta api pada April 2022, di saat ribuan orang berharap bisa menyelamatkan diri.
Selama serangan udara Rusia, jutaan orang Ukraina mencari perlindungan di tempat-tempat penampungan. Bagi orang-orang yang dekat dengan garis depan dalam jangkauan artileri, ruang bawah tanah telah menjadi rumah kedua. Di Kyiv (seperti yang terlihat di atas) dan Kharkiv, stasiun kereta bawah tanah menjadi tempat berlindung yang aman.
Foto: Dimitar Dilkoff/AFP/Getty Images
Risiko nuklir tinggi di Zaporizhzhia
Pada minggu-minggu pertama setelah invasi, Rusia menduduki sebagian besar wilayah selatan dan timur Ukraina, termasuk dekat Kyiv. Pertempuran meluas ke lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di tenggara, yang sejak saat itu berada di bawah kendali Rusia. Badan Energi Atom Internasional mengirim para ahli ke PLTN tersebut dan menyerukan zona aman di sekitar area itu.
Foto: Str./AFP/Getty Images
Jumlah korban tewas tidak jelas
Jumlah pasti korban tewas akibat perang masih belum jelas. Menurut PBB, setidaknya 7.200 warga sipil telah tewas dan 12.000 lainnya terluka, bahkan jumlah yang sebenarnya bisa jauh lebih tinggi. Jumlah pasti tentara Ukraina yang tewas juga tidak pasti. Pada Desember 2022, penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak memperkirakan jumlahnya mencapai 13.000 jiwa.
Foto: Raphael Lafargue/abaca/picture alliance
Kiriman senjata dari Barat untuk Ukraina
Pengiriman senjata dari negara-negara Barat ke Ukraina telah menjadi topik hangat sejak awal perang, tetapi mulanya Kyiv hanya menerima sedikit. Peluncur roket HIMARS buatan AS benar-benar membantu pertahanan. Mereka telah mengizinkan militer Ukraina untuk menghentikan pasokan amunisi ke artileri Rusia dan kemungkinan besar juga berkontribusi pada keberhasilan serangan balik Ukraina.
Foto: James Lefty Larimer/US Army/Zuma Wire/IMAGO
Harapan bisa segera masuk Uni Eropa
Pesan video harian dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, di mana dia melaporkan kondisi negara dan perang yang sedang berlangsung, dilihat oleh jutaan orang. Zelenskyy tidak hanya mampu menyatukan penduduk negaranya, tetapi juga mendapatkan dukungan Barat. Integrasi Eropa telah berkembang pesat di bawah kepemimpinannya dan Ukraina sekarang berada di jalur menuju keanggotaan Uni Eropa. (ha/hp)
Foto: Kenzo Tribouillard/AFP
10 foto1 | 10
Perketat pengaruh asing
Sejak lama penguasa komunis Korea Utara menggencarkan kampanye dan propaganda yang mendewakan pencapaian rejim, antara lain dengan membangun tirai sensor yang ketat. Siapa pun yang kedapatan membawa film atau musik asing akan ditindak tegas. Adapun pakaian atau gaya rambut dari luar negeri juga dilarang, dan sering digunakan sebagai dalih untuk menangkap warga sipil.
"Namun, di Rusia, rejim di Pyongyang tidak akan dapat sepenuhnya melindungi tentara Korea Utara dari pengaruh luar," kata Dan Pinkston, seorang profesor hubungan internasional di kampus Seoul Universitas Troy.
"Ada laporan bahwa pasukan Korea Utara telah diterbangkan dari fasilitas pelatihan di Timur Jauh Rusia, dan mungkin mereka memutuskan untuk menerbangkan serdadu ini hanya karena tidak ingin mereka melihat kota-kota Rusia dari kereta api saat mereka melintasi negara itu," katanya kepada DW.
"Mereka akan segera menyadari keterbelakangan Korea Utara, meskipun saya bayangkan para perwira akan berusaha sebisa mungkin memisahkan para prajurit dari masyarakat umum untuk membatasi interaksi mereka."
Fakta Unik tentang Korea Utara
Korea Utara adalah negara miskin yang secara internasional terisolasi. Saking tertutupnya, tidak banyak yang diketahui tentang negara ini. Berikut beberapa fakta unik tentang Korea Utara:
Foto: picture-alliance/AP Images/P. Semansky
Ideologi Negara
Secara resmi Korea Utara bukan lagi negara komunis. Sejak tahun 2009, negara ini menganut ideologi baru yang disebut “Juche”. Ideologi yang pertama kali dicetuskan oleh Kim Il-sung pada tahun 1955 ini mengandung prinsip: "manusia menguasai segala sesuatu dan memutuskan segala sesuatu".
Foto: AP
Penanggalan
Sebenarnya menurut penanggalan kalender tradisional Korea, Dangun, yang mulai dipakai sejak 2333 SM, Korea Utara saat ini berada di tahun 4349. Namun, negara ini memilki satu cara penanggalan lain yang unik, yaitu berdasarkan tahun kelahiran pemimpin besar Kim Il-sung tahun 1912. Jadinya di Korea Utara sekarang baru tahun 105.
Foto: Colourbox/PetraD
Surga di Korea Utara
Korea Utara terkenal sebagai negara konservatif, rakyatnya hidup dalam kemiskinan dan tertekan di bawah kepemimpinan seorang diktator. Namun begitu, ada juga yang menganggap negara ini sebagai surga, setidaknya bagi pemakai marijuana. Daun memabukan ini dilegalkan di Korea Utara, bahkan tidak dikategorikan sebagai narkoba.
Foto: picture alliance/Photopqr/l'Alsace
Stadion Terbesar di Dunia
Satu bangunan yang menjadi kebanggaan Korea Utara: Stadion Hari Buruh Rungrado, yang diselesaikan pada 1 Mei 1989, mampu menampung 150.000 penonton. Stadion tempat menggelar event olahraga, seperti sepak bola dan atletik atau juga Arirang, festival senam masal dan artistik ini kapasitasnya jauh lebih besar dibanding peringkat 2, Stadion Michigan (107.601) di AS.
Foto: picture-alliance/dpa
Potongan Rambut
Sekitar setahun setelah berkuasa, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengeluarkan satu peraturan baru mengenai potongan rambut. Pria hanya diperbolehkan memilih 10 potongan rambut. Tapi model rambut yang dimiliki Kim Jong-un bukanlah salah satu yang diperbolehkan. Sementara, pilihan bagi perempuan lebih banyak: 18 model.
Foto: picture alliance/AP Images
Tanggal Ulang Tahun yang Sepi
Tidak ada seorangpun di Korea Utara yang lahir pada tanggal 8 Juli atau 17 Desember berani merayakan hari ulangtahun mereka. Alasannya, kedua tanggal ini merupakan hari kematian Kim Il-sung dan Kim Jong-il. Gantinya, sekitar 100.000 warga Korea Utara, yang lahir pada tanggal tersebut, merayakan hari ulang tahun pada 9 Juli atau 18 Desember.
Foto: Fotolia/Jenny Sturm
Busana yang Diharamkan
Korea Utara menganggap Amerika Serikat sebagai musuh utamanya. Saking besar rasa permusuhan yang dimiliki, pemerintah Korea Utara melarang warganya untuk mengenakan busana jeans. Jenis pakaian ini dianggap simbol Amerika Serikat.
Foto: picture-alliance/chromorange
7 foto1 | 7
Ketika kapten menjadi jenderal
Rezim Korut punya cara sendiri mengontrol orang-orang yang tiba dari luar negeri, termasuk mereka yang dikirim untuk bekerja di Rusia atau Cina. Seperti dalam kasus sebelumnya, serdadu yang kembali akan menjalani periode pendidikan ulang, sebelum mereka diizinkan kembali ke masyarakat Korea Utara.
Lankov, profesor Universitas Kookmin, setuju bahwa para prajurit yang kembali akan "diawasi secara ketat. Situasinya mungkin lebih sulit ketika mereka berada di Rusia, di mana mereka mengalami kondisi medan perang, tetapi mereka yang kembali akan menyadari bahwa jika mereka berbicara tentang apa yang mereka lihat, itu bisa berbahaya bagi mereka."
Namun, Lankov percaya bahwa pengalaman hidup di luar Korea Utara dan "kemakmuran yang nyata" dari negara-negara lain akan tertanam dalam diri mereka. "Tentu saja saya tidak berharap mereka akan segera memulai revolusi, tetapi kapten yang bertugas di Ukraina akan menjadi jenderal dalam beberapa tahun, dan mereka akan terus memiliki keraguan. Seiring berjalannya waktu, keraguan tentang sistem Korea Utara tersebut dapat menjadi sangat berarti." Diadaptasi dari artikel DW bahasa Jerman