Beruang Andes Perawat Ekosistem Yang Dimusuhi Petani
4 Agustus 2016
Beruang Andes kian langka, ditaksir jumlahnya tinggal 25.000 ekor di dunia. Satwa yang hidup di dataran tinggi Peru ini berperan besar merawat ekosistem lokal. Namun dimusuhi petani sebagai hama penjarah tanaman.
Iklan
Beruang Andes Perawat Ekosistem Yang Dimusuhi Petani
03:07
Makin sulit menemukan beruang Andes di habitat aslinya. Tim liputan DW bersama pakar dari Zoologischen Gesellschaft Frankfurt harus bermobil beberapa jam menuju kawasan terpencil. Dilanjutkan berjalan kaki hingga ketinggian 2600 meter. Targetnya: melihat beruang Andes yang sulit ditemukan di hutan Manu.
Roxana Rojas pimpinan proyek penyelamatan beruang Andes dari Zoologische Gesellschaft Frankfurt menuturkan: "Ini habitat endemik beruang Andes. Ada banyak ekosistem yang berbeda. Daerah aliran sungai adalah habitat yang penting. Beruang Andes juga dijuluki "tukang kebun hutan". Hewan ini makan banyak buah. Karena selalu bergerak, hewan menyebar bijinya dimana-mana. Sehingga tanaman baru tumbuh dimana-mana.
Beruang Terancam Punah
Menggemaskan, besar, berbahaya, dan bahkan konyol - beruang telah menginspirasi umat manusia sejak perjumpaan pertama. Namun kehilangan habitat dan perubahan iklim mendorong beruang menuju kepunahan.
Foto: Zoo Osnabrück/Thorsten Vaupel
Tidak Bisa Tidur
Beruang cokelat di Eropa umumnya hibernasi saat musim dingin. Namun ilmuwan mencatat bahwa sejumlah induk dengan anak beruang mereka semakin aktif pada musim-musim dingin terakhir, karena suhu yang lebih hangat menyediakan pangan seperti kacang untuk waktu yang lebih lama. Beruang-beruang ini berhenti berhibernasi, dan mereka dapat menderita apabila tidak mendapat cukup makanan.
Foto: picture-alliance/dpa
Panda Nan Elok
Dua ancaman utama bagi keberlangsungan hidup beruang adalah hilangnya habitat dan perubahan iklim. Panda dianggap harta nasional di Cina, yang habitat utamanya terletak di wilayah Sungai Yangtze. Namun seiring booming ekonomi Cina, rel-rel kereta dan jalanan mengiris hutan yang menjadi habitat panda, mengisolasi dan mencegah perkembangbiakan panda.
Foto: picture-alliance/dpa
Botak Saat Lahir
Bayi panda raksasa beratnya hanya 100-200 gram saat lahir. Beruang-beruang ini umumnya melahirkan dua atau tiga anak setiap melahirkan. Botak dan tanpa gigi begitu lahir, anak panda hidup bersama induknya sampai usia tiga tahun. Setelah itu mereka hidup sendiri, makan rebung dan mencari jodoh.
Foto: picture-alliance/dpa
Beruang Kutub Mulai Binasa
Beruang kutub berburu anjing laut dan ikan dari bongkahan es saat musim panas. Namun perubahan iklim mengakibatkan jumlah es di Laut Arktik mencapai tingkat terendah. Komunitas manusia di belahan utara bumi tengah mempertimbangkan program pemberian makan untuk mencegah beruang kutub mendekat ke permukiman mereka. Beruang kutub adalah satu-satunya beruang yang akan secara aktif memburu manusia.
Foto: Fotolia
Keunggulan Beruang Kutub
Tidak seperti sepupu mereka yang gemar tidur, beruang kutub tidak menghabiskan musim dingin dengan berhibernasi. Meski beruang lainnya dapat hidup berbulan-bulan tanpa makan atau bangun untuk buang air kecil, beruang kutub tetap aktif. Untuk mempertahankan energi dari dingin dan gelapnya musim dingin, beruang kutub mampu memperlambat metabolisme dan menggunakan ulang protein dalam tubuh.
Foto: picture-alliance/ dpa
Berbagi Habitat dengan Manusia
Sejalan dengan wilayah hidup manusia yang meluas, jarak habitat beruang dari manusia saat ini terdekat sepanjang sejarah. Berbagi habitat dengan manusia telah berdampak pada perilaku beruang. Di Amerika Utara dan bagian timur Eropa, beruang yang menjatuhkan tempat sampah dan memburu hewan ternak sudah menjadi pemandangan yang biasa.
Foto: picture alliance/ROBERT PARIGGER
Dari Dewa Menjadi Penghibur
Dalam mitologi Hindu, wujud dewa Jembawan yang kuat dan pintar adalah beruang Asia, sebuah subspesies beruang hitam. Beruang adalah hewan yang pintar dan dapat dididik, yang membuat mereka rentan terhadap eksploitasi. Beruang Asia pada gambar ini dulunya menghibur orang di sebuah desa sebelum akhirnya diselamatkan oleh pihak berwenang.
Foto: dapd
Berjuang bagi Beruang
Beruang memperkaya keberagaman hidup di muka bumi. Sebagai pemangsa, beruang memegang peranan penting dalam ekosistem. Apabila manusia dapat menemukan solusi berkelanjutan atas pertumbuhan urban dan mengurangi emisi gas rumah kaca, hewan-hewan raksasa ini dapat terus hidup di bumi untuk beberapa generasi mendatang.
Foto: picture-alliance/WILDLIFE
Beruang Jenis Apa?
Pengunjung kebun binatang Osnabrück tidak tahu Tips dan Taps itu beruang jenis apa. Mereka dapat dibilang beruang kutub yang kotor atau beruang cokelat yang warna bulunya cokelat muda. Keduanya adalah beruang hibrida dan keturunan dari beruang kutub dan beruang cokelat. Hingga baru-baru ini, beruang segala jenis selalu hidup bersama di sejumlah kebun binatang Jerman.
Foto: Zoo Osnabrück/Thorsten Vaupel
9 foto1 | 9
Keistimewaan hutan gunung ini, kadang memiliki karakter tropis, kadang seperti di Alpina. Tergantung berapa banyak cahaya, kehangatan dan air yang diperoleh.
Roxana Rojas memimpin proyek penelitian pola hidup beruang Andes. Ia memasang kamera di sepanjang jalan setapak yang sudah digunakan sejak zaman Inka. Beruang juga lebih senang melintasi jalur ini, dibanding semak belukar yang lebat.
Menyambut Beruang Kutub Kesayangan Baru
Dua makhluk imut penghuni kebun binatang Hellabrunn muncul untuk pertama kalinya di hadapan publik. Apakah mereka akan mampu mendominasi media Jerman layaknya beruang Knut yang tersohor?
Foto: dapd
Hallo Dunia!
Mereka sepasang. Kedua anak beruang kutub dalam keadaan sehat menurut penjaga kebun binatang. Anak beruang yang betina sedikit lebih lincah dan beratnya 7 kilogram, satu kilogram lebih berat dari saudara kembarnya yang jantan. Keduanya masih belum diberi nama.
Foto: picture-alliance/dpa
Tur Pengenalan
Induk kembar anak beruang kutub ini bernama mama Giovanna. Pada usia 14 pekan, keduanya sudah menarik perhatian pengunjung kebun binatang Hellabrunn di München. Sebelumnya kedua anak beruang disembunyikan jauh dari pusat perhatian.
Foto: picture-alliance/dpa
Sensasi Nyata
Anak beruang kembar ini dimonitor secara ketat dan dirawat dengan baik sejak lahir 9 Desember 2013. Menurut organisasi hak asasi hewan PETA, hampir 61 persen beruang kutub, yang lahir dalam penangkaran, mati pada masa bayi.
Foto: picture-alliance/dpa
Menjadi Sorotan
Hampir 90 awak media turut hadir untuk mengabadikan debut kedua anak beruang di hadapan publik. Mama Giovanna sudah tidak canggung lagi di depan kamera dan terbiasa dengan perhatian yang berlebihan. Bagaimanapun, saat ia menghuni kebun binatang Berlin, ia satu kandang dengan Knut.
Foto: picture-alliance/dpa
Kecupan dari Knut
Sang bintang, Knut. Giovanna, sebelah kiri dalam foto, adalah partner sang beruang kutub kesayangan dari September 2009 hingga Juli 2010. Sayangnya pasangan ini tidak memiliki anak. Fans Knut pun saat itu kecewa.
Foto: picture-alliance/dpa
Histeria Beruang Kutub
Kelahiran Knut tanggal 5 Desember 2006 disambut histeria di Jerman. Untuk pertama kalinya dalam 30 tahun, seekor beruang kutub lahir di kebun binatang Berlin. Dari berbagai penjuru dunia, orang berdatangan ke Berlin hanya untuk melihat Knut.
Foto: Reuters
Akhir yang Tragis
Knut terus memikat pengunjung hingga dewasa. Namun tahun 2011, ikon Berlin tersebut mendadak mati. Setelah menderita radang otak, Knut mengalami kejang hebat. Tanggal 19 Maret 2011, di depan para fansnya, ia jatuh ke parit dan tenggelam.
Foto: picture-alliance/dpa
Memorinya Terus Hidup
Sensasi beruang kutub mencapai klimaksnya pada masa hidup Knut. Sosoknya diabadikan di atas perangko dan beragam produk mulai dari kaos hingga boneka yang lucu. Ia bahkan punya lagu sendiri, seperti 'Knut baik-baik saja.' Kebun binatang Berlin pun mendirikan sebuah monumen untuk mengenang Knut.
Foto: dapd
8 foto1 | 8
Makin sulit dilacak
Hanya sedikit yang berhasil melihat beruang Andes di alam liar. Tapi jejaknya bisa ditemukan Roxana Rojas menuturkan lebih lanjut: "Ini jejak beruang yang memanjat pohon ini. Bisa terlihat jelas bekas cengkeramannya. Empat cakarnya ia tancapkan disini agar bisa menaiki pohon.
Pimpro penyelamatan beruang itu juga menunjukkan, di lokasi ada tinja beruang. Terlihat ada biji-bijian. Untung tidak disapu oleh air hujan. Semua masih ada disini.
Sekitar 25.000 beruang Andes diperkirakan masih eksis di Amerika Selatan. Ruang hidupnya di hutan pegunungan, semakin menciut. Kini semakin sulit untuk bisa melihat hewan ini di alam liar. Jejaknya pun tidak mudah untuk dilacak. Butuh sedikit keberuntungan.
Binatang Hibrida Baru: Monster atau Hasil Evolusi Alami?
Para ilmuwan mengamati munculnya sejumlah binatang hibrida baru, hasil persilangan dua spesies berbeda. Pemicunya beragam, dari perubahan iklim sampai habitat tumpang tindih. Inilah beberapa diantaranya:
Foto: Getty Images/Afp/Tiziana Fabi
Monster dari Dunia Satwa?
Kebanyakan binatang hibrida adalah persilangan yang direkayasa manusia. Tapi perubahan lingkungan dan iklim, memaksa spesies yang tadinya memiliki habitat terpisah bisa bertemu. Lahir hibrida yang kadang memukau dan indah tapi kadang menakutkan.
Foto: imago/ZUMA Press
Efek Perubahan Iklim
Salah satu binatang hibrida adalah beruang "Grolar" persilangan Antara Grizzly dengan Beruang Kutub. Lumernya lapisan es abadi, memaksa beruang kutub bermigrasi ke selatan ke habitat beruang Grizzly. Terjadi persilangan kedua jenis beruang akibat habitat yang kini tumpang tindih.
Foto: Reuters/J. Urquhart
Evolusi Beraksi
Beberapa jenis hiu sirip hitam di kawasan laut Australia melakukan persilangan secara alami. Para ilmuwan menyebutnya "Aksi Evolusi". Dengan perkawinan silang, hiu generasi berikutnya memiliki kemampuan hidup di kawasan laut amat luas mulai dari laut tropis hingga perairan dekat kutub.
Foto: picture-alliance/WILDLIFE
Terancam Punah
Beruang kutub terancam punah akibat perkawinan silang. Pasalnya lingkungan hidup beruang kutub makin lama makin menciut, dan memaksa kawin dengan beruang Grizzly. Dampaknya, secara pelahan spesies beruang kutub akan lenyap.
Foto: AFP/Getty Images/P. J. Richards
Persilangan Tak Bertanggung jawab
Sejumlah binatang hibrida menderita kelainan genetika. Akibatnya satwa mudah diserang penyakit atau mandul. Liger misalnya, anak persilangan Singa jantan dengan Harimau betina, menjadi spesies kucing terbesar di Dunia. Binatang ini tidak ada di alam, dan dibiakkan oleh manusia yang serakah ingin mendapat uang.
Foto: picture-alliance/dpa/Y. Kurskov
Persilangan Kejutan
Sejak lama di di Eropa domba dan kambing diternakkan bersama di satu tempat. Lazimnya tidak terjadi kawin silang. Tapi di Irlandia terjadi persilangan kejutan antara kambing dan domba, melahirkan "Dombing" atau "Geep" yakni anakan dari "Goat" dan "Sheep".
Foto: picture-alliance/dpa/P. Murphy
Alam Juga Memberi Kejutan
Tidak hanya di Irlandia, di Florence, Italia, alam juga memberi kejutan. Seekor Zebra jantan kabur dari kandangnya di kebun binatang pada 2013 dan memasuki kandang keledai betina. Kawin silang ini melahirkan anak yang disebut "Zonkey" persilangan antara "Zebra" dan "Donkey".
Foto: Getty Images/Afp/Tiziana Fabi
7 foto1 | 7
Jejak ini berasal dari Saqra, seekor beruang muda. Seperti beruang Andes lainnya Saqra senang memanjat untuk membuat sarang atau melihat sekitarnya. Saat gelap Saqra kembali lagi.
Di malam hari, Roxana dan timnya menganalisa hasil rekaman kamera tersembunyi. Tiba-tiba muncul Hatun. Beruang ini sebenarnya menghindari manusia,...tapi hewan itu kerap menjarah ladang jagung petani karena daya tarik makanan lezat dari kebun.
Binatang Bercahaya: Rekayasa Genetika vs Evolusi Alami
Ilmuwan bisa rekayasa binatang yang di alam tidak memancarkan cahaya, jadi hewan berpendar berwarna-warni. Namun rekayasa genetika tetap tidak bisa mengalahkan evolusi alami.
Foto: picture-alliance/dpa/Chen et al./Developmental Cell 2016
Demi Ilmu Pengetahuan
Ilmuwan AS rekayasa genetika ikan "pelangi" di laboratorium jadi benar-benar memancarkan cahaya warna warni. Warna merah, hijau dan biru fluoresens tercipta secara tidak sengaja berkat protein yang memancarkan cahaya. Tujuan rekayasa: untuk lebih memahami bagaimana sel bekerjasama menyembuhkan luka.
Foto: picture-alliance/dpa/Chen et al./Developmental Cell 2016
Hijau Berkat Rekayasa Genetika
Tikus lazimnya tidak bercahaya. Tapi di Laboratorium, tikus ini direkayasa genetika, menjadi berwarna hijau fluoresens. Ilmuwan menyisipkan sel protein fluoresens yang di alam ada pada beberapa jenis ubur-ubur. Di bawah lampu berwarna biru, tubuh tikus memancarkan warna hijau
Foto: picture-alliance/dpa
Bisa Rekayasa Semua Warna
Teoritis semua hewan bisa dibuat berwarna apa saja. Misalnya domba yang berwarna kuning fluoresens ini, adalah hasil karya ilmuwan di Uruguay. Dengan menyisipkan protein tertentu yang memancarkan cahaya, domba akan berpendar warna kuning jika disinari cahaya Ultra Violet
Foto: Reuters
Pendar Bercahaya Ikan Hias
Ilmuwan Taiwan juga rekayasa ikan hias jadi bercahaya. Pada Taiwan Aquarium Expo 2014 di Taipeh dipamerkan ikan Pterophyllum Scalare yang memiliki warna pink bercahaya jika akuarium disinari cahaya tertentu.
Foto: Reuters/Pichi Chuang
Di Alam Sudah Biasa
Ubur-ubur akan memancarkan cahaya, jika mendapat rangsangan mekanis, misalnya turbulensi arus laut. Ilmuwan menyebutnya sebagai bio-luminous atau cahaya alami. Cahaya muncul baik dari protein dalam tubuhnya maupun dari bakteri. Sel bercahaya ubur-ubur semacam ini, yang kemudian disisipkan pada tubuh tikus agar juga bisa bercahaya.
Foto: cc/by/sa/Alberto Romeo
Laut Yang Berpendar Cahaya
Pada musim tertentu laut pancarkan cahaya. Pemicunya, binatang bersel tunggal yang memproduksi cahaya. Dinoflagellata, sejenis plankton laut ini memiliki membran sel yang mampu membiaskan cahaya dari arus laut atau turbulensi arus gerombolan ikan yang berenang cepat. Ini mekanisme alami pertahanan diri. Dengan bercahaya, plankton membuat binatang pemangsa jadi bingung.
Foto: cc/by/sa/Niels Olson
Cahaya Sebagai Alat Komunikasi
Binatang bercahaya yang paling kita kenal adalah kunang-kunang. Organ bagian ekornya memproduksi unsur Luciferin yang jika bereaksi dengan oksigen akan menciptakan cahaya. Pulsa cahaya adalah alat komunikasi antara kunang-kunang jantan dan betina.
Foto: cc/by/sa/art farmer
Cahaya di Dasar Laut Dalam
Sejumlah ikan di laut dalam juga memiliki organ bercahaya. Fungsinya untuk orientasi di kegelapan dasar laut sekaligus juga untuk menarik mangsanya.
Foto: public domain
Cahaya Pada Spektrum Tak Lazim
Ikan Photostomias dari keluarga ikan naga berjanggut yang habitatnya di laut dalam memiliki organ cahaya di belakang mata. Organ memancarkan cahaya merah, spektrum yang tak lazim bagi organisma laut. Penghuni laut lain tidak mampu menangkap spektrum warna ini. Ilmawan terus teliti apa kegunaan cahaya pada ikan itu.