Besarnya Dana Kampanye Selaraskah dengan Hasil Suara?
3 Mei 2019
Kedua pasang calon presiden beserta 16 partai politik diketahui ‘jor-joran’ dalam pembelanjaan dana kampanye. Dana yang digunakan bahkan bisa mencapai lebih dari 500 miliar rupiah.
Iklan
Kamis (2/5) adalah batas akhir penyerahan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) dua pasang calon presiden dan wakil presiden Republik Indonesia serta 16 partai politik peserta pemilu. Diketahui Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'aruf serta Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi sudah menyerahkan LPPDK mereka, begitu juga dengan 16 parpol yang ada. Selain itu calon angota Dewan Perwakilan Daerah atau DPD juga sudah menyerahkan LPPDK, namun terlebih dahulu diserahkan kepada KPU tingkat Provinsi.
Selanjutnya laporan tersebut akan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik atau KAP yang ditunjuk oleh KPU.
"Selama 30 hari nanti teman-teman KAP akan melakukan audit, mulai dari laporan awal dana kampanye, laporan penerimaan dana sumbangan dan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye," ujar Kepala Biro Hukum KPU RI, Joyo Wardono di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, dilansir dari Kompas.com.
Janji Kesejahteraan Ekonomi di Kampanye Akbar Prabowo-Sandi
Kampanye akbar yang digelar calon presiden dan wakil presiden Republik Indonesia nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Stadiun Utama Gelora Bung Karno, Minggu (7/4), ini menarik simpati jutaan pendukungnya.
Foto: Getty Images/E. Wray
Dihadiri Ribuan Massa
Kampanye yang disebut-sebut sebagai kampanye terbesar calon presiden dan wakil presiden Republik Indonesia nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sebelum memasuki masa tenang ini diawali solat subuh berjamaah, dilanjutkan ceramah dan doa bersama. Dalam kampanye ini hadir Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Anggota Dewan Pengarah BPN Fadli Zon, Presiden PKS Sohibul Iman, serta Titiek Soeharto.
Foto: DW/R. Akbar Putra
“Ekonomi baik, pertumbuhan ekonomi 5 persen. Ndasmu!"
Dalam orasinya Prabowo sempat menyatakan kegeraman terkait klaim pertumbuhan ekonomi oleh pemerintah. Dia juga khawatir jika petahana terpilih lagi, kondisi perekonomian tanah air akan kian memburuk. “Ekonomi baik, pertumbuhan ekonomi 5 persen. Ndasmu! Bung, kita butuh pekerjaan, bukan kartu. Betul?” ujar Prabowo.
Foto: DW/R. Akbar Putra
Sindir Kebocoran Anggaran
Prabowo mengutip pernyataan Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan, yang mengatakan ada kebocoran APBN sebesar 2.000 triliun rupiah. "Bayangkan kalau 5 tahun lagi yang hilang 10 ribu triliun. Bayangkan apa yang bisa kita bangun. Negara apa yang kita bisa bangun dengan 10 ribu triliun. Berapa ratus pabrik yang bisa kita bangun," ujar Prabowo.
Foto: DW/R. Akbar Putra
Optimis Terhadap Hasil Pemillu
Prabowo sangat yakin dengan raihan suara tanggal 17 April mendatang. “Saya kira ya kalian lihat sendiri rakyat (yang datang) massif. Rakyat ingin perubahan. Rakyat ingin perbaikan hidup. Rakyat sudah tidak mau diakal-akalin. Insya Allah kita akan menyongsong perubahan,” jelasnya kepada wartawan.
Foto: DW/R. Akbar Putra
Sandiaga Hadir Sesaat
Pukul tujuh pagi, calon wakil presiden pasangan nomor urut 02, Sandiaga Uno, naik ke panggung dan membuat massa histeris. Sandi pun menyapa para pendukungnya. "Kami melihat masyarakat menginginkan perubahan, betul? Saat bermunajat tadi terbayang lintasan wajah-wajah penuh harapan atas perubahan," ujar Sandi. Selang 30 menit berorasi, Sandi lantas meninggalkan GBK.
Foto: DW/R. Akbar Putra
Akan Bawa Pulang Rizieq Shihab
Prabowo juga berjanji akan membawa Rizieq Shihab pulang ke Indonesia. Acara kampanye akbar ini ditutup dengan pemutaran video Riziq Shihab. Ia mengajak rakyat memilih calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 serta memilih calon legislatif yang berasal dari partai-partai pengusung Prabowo – Sandi. (Teks: Rizki Akbar Putra/ae)
Foto: DW/R. Akbar Putra
6 foto1 | 6
Mayoritas hasil sumbangan
Seperti diketahui, dari tim TKN Joko Widodo – Ma'ruf Amin tercatat jumlah penerimaan dana sebesar 606.784.634.772,00 rupiah. Dari angka tersebut, dana yang terpakai yakni sebesar 601.355.468.300,00 rupiah.
Bendahara umum TKN, Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan dana tersebut mayoritas berasal dari sumbangan berbagai pihak. Yang terbesar berasal dari sumbangan 40 badan usaha non pemerintah senilai 253,9 miliar rupiah. Sisanya berasal dari partai politik maupun perseorangan.
Para Pahlawan Pesta Demokrasi
Ibarat sebuah pesta, banyak pihak terlibat dalam penyelenggaraan pemilihan umum serentak di Indonesia, Rabu (17/04). Hal ekstra pun mereka lakukan demi menyukseskan hajatan lima tahunan ini.
Foto: Getty Images/AFP/T. Matahari
Terjang banjir demi mencoblos
Seorang pria ikhlas berbasah-basah menarik perahu karet berisi para calon pemilih. Ia rela menerjang banjir yang melanda area perumahan mereka supaya warga bisa sedikit lebih mudah menunaikan hak pilih mereka.
Foto: Getty Images/AFP/T. Matahari
Kostum untuk menarik warga
Para petugas di TPS ini pun rela menjalankan tugas mereka sambil memakai kostum pahlawan super yang sangat tertutup tertutup di tengah cuaca panas kota Surabaya, Jawa Timur. Bayangkan panasnya beraktifitas dalam kostum itu.
Foto: Reuters/A. Foto
Seberangi sungai kawal logistik pemilu
Kondisi geografis di sebagian besar wilayah di Indonesia memang cukup menantang. Tidak jarang, satu-satunya alat transportasi untuk mencapai desa tertentu adalah dengan jalan kaki atau naik perahu seperti yang dipilih petugas polisi dan TNI ini.
Foto: Getty Images/AFP/C. Mayuddin
Kelelahan usai meliput
Media pun bekerja memastikan proses pemilu berjalan dengan lancar dan transparan. Akibat kelelahan, seorang jurnalis pun tertidur di antara kabel dan peralatan untuk meliput. Liputan pemilu memang dikenal memakan waktu yang panjang dengan jam kerja yang intensif.
Foto: DW/R. Akbar Putra
Kelola sampah usai pesta
Alat peraga pemilu menyisakan gundukan sampah seperti sisa poster para kandidat. Para relawan banyak yang mendaur ulang sampah ini menjadi berbagai barang yang lebih bermanfaat seperti Jaket dan kantung belanja. (ae/hp)
Foto: Rizki Djaffar
5 foto1 | 5
Sementara itu Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPDDK) kubu paslon 02 diketahui diserahkan langsung oleh Sandiaga Uno yang didampingi bendahara dan wakil bendahara BPN Prabowo-Sandi, Thomas Djiwandono dan Dimas Satrio. Berbeda dengan nominal TKN yang mencapai lebih dari setengah triliun rupiah, dana penerimaan kampanye Prabowo-Sandi hanya sebesar 213,28 miliar rupiah.
Dana ini juga mayoritas berasal dari sumbangan pasangan calon sebesar 192,5 miliar rupiah dengan porsi 55 persen dari Sandi dan 45 persen dari Prabowo. Dan sisanya merupakan sumbangan dari perseorangan, kelompok, serta partai politik pengusung.
Sama dengan kedua pasang calon, 16 partai politik juga telah melaporkan dana kampanyenya masing-masing. Seperti diketahui, partai yang paling besar memiliki dana kampanye adalah PDIP. Partai berlambang banteng ini diketahui membukukan dana kampanye sebesar 345,02 miliar rupiah. PDIP pun saat ini berdasarkan real count KPU diketahui masih bertengger di peringkat pertama untuk parpol peraih suara terbanyak. Kemudian Partai Golkar tercatat menerima dana kampanye sebesar 307 milar rupiah, disusul Partai Nasdem sebesar 259 miliar rupiah dan ada Partai Demokrat di peringkat keempat dengan dana kampanye sebesar 190 miliar rupiah.
Kampanye Akbar Penutup Masing-Masing Paslon
Di hari terakhir masa kampanye Pilpres 2019 masing-masing paslon memaksimalkan kampanye. Paslon 01 adakan kampanye akbar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Sedangkan Sandiaga Uno berkampanye di Tangerang, Banten.
Foto: Prabowo-Sandi Media Centre
Ratusan ribu orang padati GBK
Ratusan ribu orang padati Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, untuk mengikuti kampanye akbar paslon 01, Jokowi-Ma'ruf. Acara tersebut merupakan penutup rangkaian kampanye yang rencananya akan diisi orasi oleh Joko Widodo dan ditutup doa bersama dipimpin Ma'ruf Amin.
Foto: DW/R. Akbar Putra
Doa putihkan Indonesia
"Kalau putih-putih menang, Indonesia maju. Mari kita doa," kata Ma'ruf membuka doa bersama. "Jadikan 01 sebagai pemenang," lanjutnya di saat doa bersama.
Selain orasi dan doa kampanye tersebut juga dihibur dengan konser lagu-lagu kebangsaan.
Foto: DW/R. Akbar Putra
GBK tak cukup tampung pendukung
Tak sedikit pendukung yang mengikuti kampanye tersebut dari luar arena stadion karena penuhnya Stadion GBK (maksimal sekitar 120 ribu kursi). Namun begitu mereka tetap marak mengikuti acara tersebut dengan bernyanyi dan berdoa bersama.
Foto: DW/R. Akbar Putra
Satukan suara di Tangerang
Sedangkan cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengakhiri kampanye akbarnya di Alun-alun Kota Tangerang, Banten. Bersama para pendukungnya Sandiaga satukan suara bernyanyi "Indonesia Prabowo, Indonesia Sandiaga Uno, Indonesia Prabowo, Indonesia Sandiaga Uno".
Foto: Prabowo-Sandi Media Centre
Dihadiri elit partai hingga pimpinan ormas
Dalam kampanye yang diikuti oleh ribuan pendukung paslon 02 tersebut turut hadir pula beberapa tokoh seperti Ketua FPI Ustaz Sobri Lubis, Ustaz Deri Sulaiman, Rhoma Irama, Narji hingga jubir BPN Andre Rosiade. Prabowo Subianto sendiri tidak hadir dalam kampanye tersebut dan dijadwalkan bertemu Sandiaga pada program debat malam ini. yp/hp (kompas, detik)
Foto: Prabowo-Sandi Media Centre
5 foto1 | 5
Perlu adanya transparansi
Lantas apakah besaran dana kampanye yang dikeluarkan berbanding lurus dengan perolehan suara yang diraih? Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, menilai besaran dana kampanye seorang calon presiden dan wakilnya maupun sebuah partai politik tidak berbanding lurus dengan suara yang diraih.
Menurutnya masyarakat tidak memilih hanya berdasarkan dari masif atau tidaknya suatu kampanye, namun diakuinya memang kampanye merupakan variabel penting bagi calon presiden dan partai politik untuk mendulang suara hingga ke berbagai daerah, baik untuk keperluan logistik tim dan mesin politik partai, bahkan keperluan para relawan.
"Tidak disimbolkan bahwa kalau jumlah dana kampanye sangat besar akan memperoleh suara paling besar misalnya, tidak bisa begitu," ungkap Karyono saat diwawancarai DW Indonesia.
Dia berpendapat hasil hitung sementara yang mengindikasikan parpol-parpol dengan dana kampanye terbesar secara kebetulan juga memang memperoleh suara yang cukup besar.
"Ya mungkin ini secara kebetulan saja, tapi kalau dari saya sebagai peneliti yang bergelut dalam penelitian kuantitatif, kita harus mengukur punya ukuran yang jelas harus diukur melalui riset," ujar peneliti dari Indo Survey & Strategy ini.
TPS Unik Meriahkan Proses Pemungutan Suara Pada Pemilu 2019
Agar warga lebih antusias dalam memberikan suaranya pada Pemilu 2019, sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) berlomba percantik diri. DW kunjungi sejumlah TPS di tanah air.
Foto: DW/M. R. Djafar
Superhero Avengers meriahkan TPS
TPS di Kelurahan Sempidi, Kabupaten Badung, di Bali ini mengusung tema Superhero. Para superhero dari Marvel ini siap “mengamankan“ jalannya proses pemungutan suara dari belakang bilik suara. TPS ini mencatat ada sebanyak 294 peserta pemilu yang terdaftar pada Data Pemilih Tetap (DPT).
Foto: DW/K. Surya Sanjaya
Semangat berantas plastik
Panitia TPS 10 ini sengaja memgusung tema superhero sebagai pahlawan yang akan berjuang memerangi sampah plastik. Warga juga dibekali dengan tas belanja di akhir pencoblosan. Bali menargetkan kurangi sampah plastik hingga 70 persen melalui Pergub yang berlaku sejak 1 Januari 2019.
Foto: DW/K. Surya Sanjaya
Tampil maksimal dengan baju adat
TPS di Sulawesi Selatan ini makin meriah dengan lantunan lagu-lagu nasional sepanjang proses pemungutan suara. Para panitia baik wanita dan pria di TPS 04 di Kelurahan Bombongan, Tana Toraja ini juga tampil maksimal dengan baju adat Toraja. Ada sebanyak 225 DPT di TPS ini.
Foto: DW/J. Tonapa
TPS ala pengantin
Masih dari Sulawesi Selatan, panitia di TPS 03 kelurahan La’latang, Kecamatan Tallo tak mau lewatkan pesta demokrsi lima tahunan ini tanpa kehadiran pakaian adat suku Bugis. TPS juga mendapat dekorasi berupa pernak-pernik ala pengantin Bugis.
Foto: DW/N. Amir
TPS berwarna emas
Warna emas tak hanya mendominasi dekorasi, tapi juga busana panitia. Seluruh panitia pria menggunakan Songkok atau penutup kepala pria dan dilengkapi dengan sarung sutra Bugis. Sebanyak 306 warga terdaftar jadi pemilih tetap di sini.
Foto: DW/N. Amir
Naga lambang kekuatan
TPS 08 yang terletak di Jalan Kemenangan III, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat ini merupakan TPS percontohan. Kecamatan Taman Sari ini didominasi oleh komunitas etnis Tionghoa. Itulah sebabnya, ornamen Tionghoa dipilih untuk mempercantik TPS, selain tentunya bendera merah-putih.
Foto: DW/M. R. Djafar
Warga juga ikut berkostum
Jay Sen Ye, salah seorang warga sengaja hadir dengan tampil maksimal mengenakan kostum ala dewa rezeki dari Cina. Ornamen naga juga digantungkan di TPS yang dihadiri 295 DPT tersebut. Naga adalah figur yang turut diagungkan dalam budaya Tionghoa, sebab naga bermakna kekuatan dan martabat.
Foto: DW/M. R. Djafar
Sarapan di TPS
Untuk warga yang belum sempat sarapan, maka panitia di TPS 06, Desa Cilame, Bandung menyediakan buah pisang sebagai santapan sebelum warga memberikan hak suaranya. Tak tanggung-tanggung, sebatang pisang pun diangkut ke TPS, selain buahnya bisa langsung dipetik warga, kehadirannya juga mempercantik lokasi pemilihan.
Foto: DW/I. Baruna
Anak-anak senang di TPS
Penitia juga telah mengantisipasi kehadiran warga yang datang membawa serta anak mereka. Aneka permen digantung memagari TPS. Ada 237 warga tercatat sebagai pemilih tetap di Kabupaten Bandung Barat ini. (ga/ts)
Foto: DW/I. Baruna
9 foto1 | 9
Menurutnya dalam proses audit yang berjalan nanti, penting sekali adanya transparansi dari kedua belah pihak. Dikhawatirkan akan adanya dana-dana personal ataupun dana-dana ‘siluman' yang sulit dilacak yang dipergunakan untuk ‘serangan fajar'. Di samping itu, ia mengapresiasi kinerja KPK dan penegak hukum lainnya yang sudah dirasa baik berperan aktif dalam mengawasi proses audit dana kampanye. Karyono berharap agar KPK dan penegak hukum lainnya untuk tidak henti-hentinya mengawasi ada tidaknya aliran dana pihak ketiga yang diduga sering digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang melanggar undang-undang selama masa kampanye berlangsung. Hal ini penting untuk akuntabilitas publik sekaligus akuntabilitas demokrasi agar indeks demokrasi Indonesia bisa kembali meningkat.
"Tingkat keberhasilan pemilu menjadi salah satu indikator untuk menentukan angka indeks demokrasi, pun pencegahan money politic, transparansi dana kampanye, juga yang paling penting adalah penggunaan cara yang dipolitisasi atau yang sering disebut sebagai politik identitas. Itulah yang menggerus indeks demokrasi kita,” imbuh Karyono sekaligus mengakhiri wawancara dengan DW Indonesia.
(rap/vlz, dari berbagai sumber)
Usai Pemilu, Mau Diapakan Bekas Spanduk dan Atribut Kampanye?