Elon Musk berencana untuk menyelesaikan proses akuisisi Twitter pada Jumat (28/10). Petunjuk akuisisi akan rampung terlihat dari unggahan Musk. Terlihat, dia mendatangi kantor pusat Twitter dengan membawa wastafel.
Iklan
CEO SpaceX Elon Musk tampaknya akan menuntaskan akuisisi Twitter pada Jumat (28/10). Dia mengisyaratkan bahwa kesepakatan itu berada di jalur yang benar pada hari Rabu (26/10) dengan mengubah profil Twitter-nya menjadi "Chief Twit" dan memposting video dirinya berjalan ke kantor pusat Twitter di California sambil membawa wastafel.
"Saya pikir pada hari Jumat (28/10), kita akan mendapatkan pengumuman yang mengatakan bahwa Elon Musk telah membeli Twitter," kata profesor hukum Universitas California, Berkeley, Adam Badawi kepada AFP.
Musk, orang terkaya di dunia, dilaporkan telah menunda pembayaran sejak Hakim Delaware Kathaleen McCormick menghentikan sementara litigasi pada 6 Oktober lalu. Jika pembelian tidak dilakukan pada akhir hari kerja, hakim kemungkinan akan "mengetok palu" dan segera melanjutkan persidangan, tambah Badawi.
"Saya senang dengan situasi Twitter," kata Elon Musk selama rapat dengar pendapat soal Tesla baru-baru ini. "Saya pikir ini adalah aset yang sudah lama merana, tetapi memiliki potensi luar biasa, meskipun jelas saya dan investor lain membayar lebih untuk Twitter saat ini."
Sebelumnya, Twitter mengajukan gugatan terhadap Musk setelah dia berusaha untuk menghentikan akuisisi. Belum berlanjut ke persidangan, miliarder yang sulit diprediksi itu menyerah dan melanjutkan kembali rencana pengambilalihan perusahaan media sosial tersebut.
Twitter bebas untuk semua?
Saat mengajukan kesepakatan kepada investor, Elon Musk mengungkapkan rencananya untuk menyingkirkan hampir tiga perempat karyawan Twitter, menurut laporan Washington Post.
Iklan
Beberapa karyawan yang lebih memilih tidak bekerja untuk Musk telah mengundurkan diri, kata seorang pekerja yang meminta untuk tetap anonim agar dapat berbicara lebih bebas. "Namun, bagi sebagian orang, termasuk saya, bersedia memberinya kesempatan dari keragu-raguannya untuk saat ini," kata karyawan itu tentang Musk.
"Semakin aku mendengar tentang dia, semakin aku tidak menyukainya, tapi aku merasa cukup lucu bahwa dia membawa wastafel ke kantor pusat hanya untuk membuat lelucon."
Pelaku Bisnis dan Peristiwa Ekonomi Paling Mencuri Perhatian Sepanjang 2019
Dari perang dagang AS-Cina, hingga kesepakatan Brexit yang terus tertunda, Inilah peristiwa ekonomi paling mencuri perhatian yang pernah terjadi sepanjang tahun 2019.
Foto: AFP/M. Medina
Sikat toilet berwujud Donald Trump
Perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat ternyata menimbulkan tren unik. Sikat toilet berwujud Donald Trump ini laris manis dibeli oleh warga Cina sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintahnya. Barang ini sempat menjadi trending pencarian dan dihargai sekitar 20 yuan atau Rp 36 ribu. Tren ini muncul setelah pemerintah Cina menentang kebijakan Trump.
Foto: Getty Images/AFP/STR
Cina-AS sepakat akan hapus tarif dagang
Perang dagang Cina-AS akhirnya memasuki babak baru. Kedua belah pihak sepakat untuk menghapus tarif dagang yang diberlakukan masing-masing negara. Pembicaraan kesepakatan perdamaian antar kedua negara menghasilkan kesepakatan fase pertama, yang berarti kedua negara harus meninjau kembali semua tarif tambahan dengan proporsi yang sama secara keseluruhan.
Foto: AFP/M. Medina
'Hidup dan Mati' Huawei
Masih ingat pemblokiran AS terhadap Huawei? Kebijakan ini diyakini sebagai salah satu akibat perang dagang Cina-AS. Pemerintah AS yang khawatir akan adanya spionase Cina, mengeluarkan kebijakan melarang perusahaan AS melakukan bisnis dengan raksasa telekomunikasi tersebut.
Pabrik gigafactory Tesla di Jerman
Keputusan Tesla untuk membangun pabrik mobil listrik Gigafactory pertama di Eropa, disambut baik di Jerman. Gigafactory senilai 4 miliar euro ini dibangun di Gruennheide di negara bagian Brandenburg, dan bakal menciptakan ribuan lapangan kerja baru. Pendiri Tesla Elon Musk mengatakan tidak memilih Inggris karena drama Brexit, dan memilih Jerman karena "engineering yang luar biasa".
Foto: Getty Images/S. Gallup
Drama penundaan Brexit
Lagi dan lagi, keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa kembali untuk kesekian kalinya ditunda hingga akhir Januari 2020. Brexit sebelumnya sudah ditunda tiga kali. Pasca kemenangan Boris Johnson dalam pemilu parlemen Inggris baru-baru, proses Brexit kelihatannya akan lebih lancar. Para pemimpin Uni Eropa kini punya tugas berat menegosiasikan kesepakatan dagang dengan Inggris.
Foto: Reuters/F. Lenoir
Kesalahan sistem operasi Boeing 737 Max
Setelah terjadi dua kali kecelakaan fatal dalam selang waktu lima bulan, akhirnya Maret 2018 Boeing menghentikan penerbangan pesawat 737 Max-nya di seluruh dunia. Para penyelidik mempertanyakan fungsi sistem anti-stall MCAS yang tidak berfungsi baik. Beberapa pilot juga mengeluh tentang sulitnya mengendalikan pesawat selama lepas landas. Boeing akhirnya memutuskan menghentikan produksi 737 Max.
Foto: AFP/Getty Images/M. Ralston
Aramco pecahkan rekor IPO terbesar di Dunia
Peristiwa bisnis paling menguntungkan tahun ini terjadi kepada raksasa minyak Arab Saudi, Aramco, yang melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Perusahaan ini melakukan IPO terbesar dalam sejarah karena meraup 25,5 miliar dolar AS atau Rp 353 triliun. Harga ini mengalahkan rekor IPO terbesar sebelumnya yang dipegang perusahaan teknologi asal Cina, Alibaba.
Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Nabil
Lagarde pimpin Bank Sentral Eropa
Mantan Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde, ditunjuk menggantikan Mario Draghi untuk memimpin Bank Sentral Eropa. Lagarde menggantikan Draghi yang sebelumnya telah menjabat selama delapan tahun. Tahun lalu, Lagarde menempati posisi ketiga dalam daftar perempuan paling berpengaruh di dunia versi majalah Forbes. (pkp/hp)
Foto: AFP/E. Piermont
8 foto1 | 8
Kewenangan Elon Musk terhadap situs tersebut telah memicu kekhawatiran dari para aktivis yang khawatir dia dapat membuka gerbang untuk unggahan yang lebih kasar dan informasi keliru. Musk telah bersumpah untuk modernisasi konten kembali ke pengaturan awal dan diharapkan dapat membuka jalan bagi mantan Presiden AS Donald Trump untuk kembali ke platform.
"Dewan Direksi Twitter yang ada mungkin akan dipecat; Elon Musk akan memasukkan direksi yang ramah kepadanya, dia akan memasukkannya ke dalam manajemen," ujar Badawi.
Dia ragu Elon Musk akan ingin menjadi kepala eksekutif karena dia sudah menjalankan Tesla, SpaceX, Neuralink, dan Boring Company.