Biaya Perjalanan Keluarga Presiden Jokowi Dipermasalahkan
10 Juli 2017
Sejumlah pihak mengritik Presiden Joko Widodo lantaran membawa ketiga anaknya selama lawatan di Jerman buat menghadiri KTT G20. Berbeda dengan presiden dan ibu negara, ketiga anak Jokowi memiliki agenda terpisah.
Iklan
Kehadiran keluarga Presiden Joko Widodo dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Hamburg, Jerman, memicu tanda tanya perihal biaya perjalanan. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) misalnya menilai Jokowi tidak mencerminkan kesederhanaan dengan mencampurkan perjalanan negara dengan urusan pribadi.
Ke Hamburg Presiden Jokowi turut membawa ketiga anaknya, dan Kahiyang Ayu yang ditemani oleh keluarga dan pasangan masing-masing, serta Kaesang Pangarep. Selama berlangsungnya konferensi, ketiga putra-putri presiden memiliki agenda terpisah.
Namun tudingan miring terhadap istana dibantah oleh Kepala Biro Pers Bey Machmudin. Ia memastikan biaya perjalanan tersebut sepenuhnya ditanggung oleh uang pribadi presiden. "Presiden menegaskan bahwa seluruh biaya perjalanan dan akomodasi anggota keluarga presiden yang turut serta dalam perjalanan ke Turki dan Jerman sejak 5 sampai 9 Juli 2017 menjadi tanggungan pribadi," ujarnya kepada Kompas.
Uang, Pengaruh dan Kuasa: Inilah Kelompok Negara yang Mendominasi Dunia
G20, G7 atau G77, daftar kelompok negara yang bergabung untuk memperjuangkan kepentingan bersama di tatanan global tergolong banyak. Kelompok apa yang mewakili Indonesia dan seberapa besar pengaruhnya? Simak daftarnya.
Foto: Reuters/F. Bimmer
G20: Kekuatan Ekonomi Dunia
Meski bersifat informal, keputusan yang dibuat pada KTT G20 memiliki bobot politik yang besar. Pasalnya ke-20 negara anggota G20 mewakili hampir 90 persen perekonomian global dan memiliki pengaruh besar pada perdagangan dunia dan perubahan iklim. Dua dari tiga manusia di Bumi hidup dan bekerja di salah satu negara G20. Kelompok gabungan negara industri maju dan berkembang ini dibentuk oleh G7.
G7: Ekslusifitas Negara Industri Maju
Tujuh kepala negara dan pemerintahan negara industri maju memiliki instrumen politik lain buat melebarkan pengaruhnya di dunia, yakni G7. Hampir sepersepuluh warga Bumi hidup di negara anggota G7 yang mewakili sepertiga perekonomian dunia. Meski hanya beranggotakan tujuh negara, G7 bertanggungjawab atas seperempat emisi gas rumah kaca di seluruh dunia.
G8: Terkubur Oleh Konflik
Selama enambelas tahun, sampai 2014, negara-negara G7 dan Rusia bertemu secara rutin dalam KTT G8. Namun sejak aneksasi Krimea di Ukraina, Rusia diusir dari kelompok negara kaya tersebut. Keberadaan G8 turut diperhitungkan karena sering mengundang negara berkembang lain untuk berkonsultasi dalam masalah iklim atau perdagangan. G8+5 misalnya mencakup Brazil, Cina, India, Meksiko dan Afrika Selatan.
G10: Kreditur Ekonomi Dunia
Sebelas negara maju, Amerika Serikat, Italia, Jepang, Kanada, Inggris, Perancis, Jerman, Belgia, Belanda, Swedia dan Swiss, membangun aliansi 10 negara di dalam tubuh Dana Moneter Internasional (IMF). Serupa dengan IMF, G10 memberikan dana pinjaman kepada negara berkembang, seperti kepada Indonesai selama krisis moneter 1998.
G15: Kerjasama di Selatan
Untuk menggandakan pengaruh pada panggung politik internasional, sebanyak 15 negara berkembang tahun 1989 membentuk kelompok G15 yang mewakili lebih dari dua miliar penduduk Bumi. G15 yang kini telah bertambah menjadi 17 negara terutama membidik isu perdagangan dan kerjasama pembangunan antara negara di belahan Bumi selatan.
G77: Kelompok Negara Miskin
Untuk mengimbangi pengaruh negara industri maju, sebanyak 77 negara berkembang memutuskan membentuk G77 dalam sebuah konfrensi perdagangan dunia (UNCTAD). Kini G77 beranggotakan 134 negara. Kendati berjumlah banyak, pengaruh G77 pada politik global terbatas. Hal ini antara lain disebabkan oleh sejumlah negara G77 paling berpengaruh juga merupakan anggota kelompok G20. (Helle Jeppesen/rzn/hp)
6 foto1 | 6
Ia juga menambahkan keberadaan keluarga istana tidak mengurangi tempat untuk delegasi pemerintah selama menumpang pesawat kepresidenan. "Perlu diketahui bahwa anggota keluarga selama penerbangan berada di bagian kompartemen yang selama ini hanya diperuntukkan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo."
Kunjungan luar negeri Presiden Joko Widodo berawal di Turki dan berakhir pada KTT G20 di Hamburg, Jerman. Di sana dia didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong.
Kerusuhan di Hamburg Dalam Gambar
Protes Anti G20 di Hamburg ada yang berlangsung damai, ada yang rusuh. Pada hari terakhir, sekitar 100.000 orang ikut dalam berbagai aksi.
Foto: picture alliance/dpa/D.Bockwoldt
Sisa-sisa kerusuhan di kawasan elit "Schanzenviertel"
Kawasan elit Schanzenviertel menjadi salah satu titik utama kerusuhan. Tempatz ini dulunya adalah pusat berkumpulnya aktivis-aktivis anti kapitalisme. Setelah "penataan ulang", kawasan ini menjadi "hip" dan mahal dan menarik banyak turis.
Foto: picture alliance/dpa/A.Heimken
Malam yang menakutkan
Menjelang pagi, polisi akhirnya berhasil menguasai situasi.
Foto: Reuters/P. Kopczynski
Kerusuhan dan penjarahan
Beberapa toko menjadi sasaran penjarahan para pemrotes.
Foto: Reuters/P. Kopczynski
Bom asap
Kelompok garis keras yang disebut Blok Hitam (Schwarzer Block) menyiapkan diri dengan baik untuk bentrok dengan polisi dan menyulut kekacauan. Mereka membangun barikade di jalan-jalan dan dalam foto ini menyerang polisi dengan bom asap. Polisi perlu beberapa jam untuk memaksa mereka mundur sampai Sabtu (8/7) dini hari.
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS/O. Messinger
Menyalakan api dan menjarah supermarket
Api menyala di jalan-jalan Hamburg. Beberapa supermarket dijarah. Dalam foto ini: supermarket REWE, salah satu jaringan supermarket terbesar di Jerman.
Foto: Getty Images/AFP/O. Andersen
Membakar barikade buatan sendiri
Para pemrotes Jumat malam (7/7) mulai membakar barikade-barikade yang dibuat sendiri.
Foto: Getty Images/AFP/S. Loos
Ketika malam tiba, kerusuhan pecah
Mobil-mobil dan barikade jalanan dibakar, setelah itu kelompok garis keras mulai melakukan aksi pengrusakan. Namun mayoritas pemrotes melakukan aksinya dengan damai.
Foto: Reuters/H. Hanschke
Schwarzer Block (Blok Hitam)
Polisi menuduh kelompok pemrotes garis keras Blok Hitam sengaja memicu kekerasan. Pengikut Blok Hitam memakai pakaian hitam-hitam dan menutup wajahnya agar tidak mudah diidentifikasi.
Foto: picture-alliance/CITYPRESS 24/H. Hay
Adu kuat di Hamburg
Polisi anti huru hara menurunkan mobil meriam air dan kendaraan lapis baja untuk menghalau pelaku kekerasan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Schrader
Kendaraan lapis baja dikerahkan
Seorang wanita memanjat kendaraan lapis baja hari Jumat (7/7). Polisi menggunakan semprotan cairan lada untuk memaksanya turun.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Schrader
Mengejar pemrotes
Polisi menghalau pemrotes ke atas bukit untuk menguasai jalan utama.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Schrader
Ibarat zona perang
Asap tebal membubung dari jalan-jalan utama di Hamburg hari Jumat (7/7).
Foto: Reuters/Social Media
Anak-anak bermain dekat sisa mobil yang terbakar
Para perusuh memecahkan kaca-kaca gedung dan membakari mobil-mobil mahal yang diparkir di sisi jalan.