Biden Sebut Putin 'Bajingan Gila' di Acara Penggalangan Dana
22 Februari 2024
Pada sebuah acara publik di California, Presiden AS Joe Biden melontarkan kata-kata kasar dan menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "bajingan gila."
Iklan
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "crazy S.O.B" atau "bajingan gila", pada acara penggalangan dana di San Francisco untuk kampanye pemilihannya kembali tahun 2024, Rabu (21/02). Acara tersebut dihadiri oleh beberapa wartawan.
Biden sedang membicarakan perubahan iklim ketika dia mengatakan, "Kita punya 'bajingan gila' seperti Putin dan yang lainnya, dan kita selalu harus mengkhawatirkan adanya konflik nuklir, padahal ancaman serius bagi umat manusia adalah iklim."
Sebelumnya pada hari Selasa (20/02), Biden mengatakan AS akan mengumumkan pada hari Jumat (23/02) mendatang soal paket sanksi baru yang lebih keras terhadap Moskow, berkaitan dengan kematian pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny saat berada di penjara.
Biden juga mengkritik Trump
Berbicara di hadapan para donatur di San Francisco, Biden juga menyerang saingannya dalam pemilihan presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, yang membandingkan kasus-kasus hukum yang menimpa dirinya dengan nasib Alexei Navalny.
"Beberapa hal yang dikatakan orang ini (Trump), seperti dia membandingkan dirinya dengan Navalny, dengan mengatakan bahwa negara kita ini telah menjadi negara komunis, dia dianiaya layaknya Navalny dianiaya. Saya tidak tahu dari mana pemikiran itu muncul," kata Biden.
"Maksud saya, jika saya berada di sini 10-15 tahun yang lalu dan mengatakan semua hal itu, Anda semua pasti akan berpendapat bahwa saya yang harus bertanggung jawab," tambahnya. "Ini begitu mencengangkan."
Tokoh-tokoh di Dunia Kecam Invasi Rusia ke Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan mulai menggempur Ukraina secara militer 24 Februari 2022. Banyak pemimpin dunia, atlet, dan bintang mengutuk invasi yang dilancarkan Rusia terhadap tetangganya tersebut.
Foto: Kremlin/AFP
Putin bermuka dua
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebutkan, Presiden Rusia Vladimir Putin 'bermuka dua' setelah dia memerintahkan operasi militer terhadap Ukraina, tak lama setelah dirinya berunding dengan Putin melalui sambungan telepon. "Ya, bermuka dua, ada pilihan yang disengaja dan sadar untuk meluncurkan perang ketika kita masih bisa merundingkan perdamaian," kata Macron.
Foto: John Thys/AFP/Getty Images
Runtuhkan keamanan Eropa
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengutuk invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina. "Kami tidak akan membiarkan Presiden Putin meruntuhkan arsitektur keamanan Eropa," ujar von der Leyen. Ia menegaskan, UE akan menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia. "Kami akan membekukan aset Rusia di Uni Eropa dan menghentikan akses bank Rusia ke pasar keuangan Eropa."
Foto: Olivier Hoslet/Pool/EPA/AP/picture alliance
Kesalahan besar
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, serangan Rusia benar-benar tanpa pembenaran dan menyebutnya perang Putin. "Akan menjadi jelas bahwa Putin telah membuat kesalahan besar dengan melancarkan perang ini," kata Scholz. Ia juga menambahkan, Rusia akan membayar "harga yang pahit" karena menyerang tetangganya tersebut.
Foto: Clemens Bilan/Getty Images
Dukungan buat Ukraina dari Inggris
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson lewat cuitannya di Twitter mengatakan, Inggris akan meningkatkan dukungannya ke Ukraina. Dia menegaskan, Inggris tidak bisa dan tidak boleh berpaling untuk membantu Ukraina. "Saya tidak percaya diktator Rusia akan menaklukkan Ukraina dan keyakinan mereka yang penuh semangat bahwa negara mereka harus merdeka," kata Johnson.
Foto: Matt Dunham/AP Photo/picture alliance
Sanksi dari AS
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengumumkan serangkaian sanksi baru, yang menargetkan bank dan industri Rusia. "Kami sengaja merancang sanksi ini untuk memaksimalkan dampak pada Rusia dan meminimalkan dampak pada sekutu kami. Kami tidak bertindak sendiri. Kami telah membangun koalisi yang mewakili setengah dari ekonomi dunia," tutur Biden.
Foto: Brendan Smialowski/AFP
Iran salahkan NATO
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian melalui cuitannya di Twitter, menyalahkan "provokasi NATO" atas serangan yang dilancarkan Rusia terhadap Ukraina. Meski demikian, ia menekankan perang bukanlah sebuah solusi dan menulis "penting untuk membuat gencatan senjata dan menemukan solusi politik yang demokratis."
Foto: Fadel Itani/NurPhoto/picture alliance
Indonesia desak "setop perang"
Presiden RI Joko Widodo belum memberikan pernyataan lengkap terhadap operasi militer yang digelar Rusia di Ukraina. Namun, di tengah kondisi yang sedang memanas, pada hari pertama invasi Rusia ke Ukraina, melalui cuitannya via twitter Jokowi menyerukan agar perang bisa dihentikan. "Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia dan membahayakan dunia," cuit Jokowi.
Foto: Presidential Secretariat Press Bureau
Absen di GP Rusia
Juara dunia Formula 1 asal Jerman, Sebastian Vettel mengatakan, dirinya tidak akan berpartisipasi dalam putaran Grand Prix Rusia pada bulan September mendatang jika invasi terus berlanjut dalam keadaan seperti saat ini. "Saya kasihan kepada orang-orang, orang-orang tidak bersalah yang kehilangan nyawanya, yang terbunuh gara-gara alasan bodoh dan kepemimpinan yang sangat, sangat aneh dan gila."
Foto: Jerry Andre/Laci Perenyi/picture alliance
Dibutakan kekuasaan
Penyanyi dan rapper perempuan asal AS Cardi B turut menentang serangan yang dilancarkan Rusia. Lewat cuitannya ia berharap agar para pemimpin dunia yang berkonflik tidak dibutakan kekuasaan dan benar-benar memikirkan nasib warganya yang menjadi korban krisis tersebut. "Perang, sanksi, invasi harus menjadi hal terakhir yang harus dikhawatirkan para pemimpin ini," kata Cardi B. (Ed: rap/as)
Foto: Kevin Winter/Getty Images
9 foto1 | 9
Umpatan Biden
Ucapan kasar Biden ini juga pernah muncul, saat dia menyebut Presiden Vladimir Putin, yang memerintah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 lalu, sebagai "tukang jagal" dan "penjahat perang".
Biden sebelumnya juga pernah menyebut orang lain sebagai "bajingan". Pada Januari 2022, Biden tertangkap kamera saat mengeluarkan kata umpatan serupa terhadap reporter Gedung Putih Fox News.
kp/ha (AFP, AP, Reuters)
Jangan lewatkan konten-konten eksklusif berbahasa Indonesia dari DW. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!