1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bidik IS, Turki Malah Gempur Kurdi

27 Juli 2015

Turki secara resmi menurunkan kekuatan militer buat melawan IS di Suriah. Tapi nyatanya Ankara sejauh ini lebih getol membombardir gerilayawan Kurdi, musuh terkuat IS di Suriah dan Irak.

Kampfjets F-16 landen auf türkischer Airbase
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Ozbilici

Turki mengklaim tidak akan mengirimkan serdadu infanteri ke Suriah. Baru-baru ini Ankara memulai operasi udara buat menghancurkan persembunyian gerilyawan Islamic State di negeri Jiran. Kampanye militer tersebut "mengubah keseimbangan" di kawasan, kata Perdana Menteri Ahmet Davutoglu, Senin (27/7).

"Kami tidak akan mengirimkan tentara," katanya seperti dilansir harian Hurriyet. Tapi "kami juga tidak ingin melihat Daesh (jihadis IS -red) di perbatasan kami. Militer Turki sejak Minggu (26/7) melancarkan operasi "anti-teror" lintas perbatasan melawan IS dan gerilayawan Kurdi (PKK).

Ankara telah mendapat lampu hijau dari Amerika Serikat untuk menggunakan pangkalan udara di dekat perbatasan Suriah. "Kalau kami tidak mengirimkan infanteri, maka elemen tertentu yang bekerjasama dengan kami di darat harus dilindungi," imbuh Davutoglu.

Sang perdana menteri merujuk pada gerilayawan oposisi, Free Syrian Army dan kelompok moderat lain yang berperang melawan rejim Bashar Assad dan Islamic State.

Mengincar Musuh IS

Namun militer Turki tidak cuma mengincar persembunyian IS dalam operasi militernya di perbatasan. Gerilayawan Kurdi yang selama ini gigih bertempur melawan kelompok Islam Radikal itu juga masuk dalam daftar bidikan pesawat tempur Turki.

Milisi bersenjata YPG misalnya mengklaim militer Turki membombardir posisi mereka di sebuah desa di luar kota Jarablus yang dikuasai Islamic State. Tank-tank Turki yang beroperasi dari balik perbatasan dikatakan menembaki serdadu YPG dan bukan kelompok "teroris" IS.

"Agresi semacam ini harus dihentikan," tulis YPG dalam surat pernyataannya. Ketika pesawat tempur Turki enggan memasuki wilayah Suriah buat menggempur IS, mereka justru merangsek dalam ke wilayah utara Irak, tempat gerilayawan Kurdi bermarkas.

Turki mulai menunjukkan taring dalam koalisi anti IS yang dipimpin Amerika Serikat, sejak kelompok garis keras itu diduga kuat melakukan bom bunuh diri di sebuah kota Turki yang menewaskan 32 orang.

Namun Ankara juga membawa kepentingan sendiri, yakni melemahkan kelompok militan Kurdi. Turki berdalih, serangan kepada kelompok Kurdi dibuat demi menciptakan "zona aman" untuk pengungsi di utara Suriah.


rzn/hp (afp,dpa, rtr)