1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Michael Bloomberg Masuk Gelanggang Pemilu Presiden AS

25 November 2019

Bilyuner dan mantan walikota New York Michael Bloomberg, salah satu orang terkaya dunia, resmi meluncurkan pencalonan menjadi presiden AS. Kekayaannya disebut-sebut hampir 30 kali lebih banyak daripada Donald Trump.

USA | New Yorker Ex-Bürgermeister Michael Bloomberg
Foto: picture-alliance/AP Photo/J. Locher

Mengakhiri spekulasi berminggu-minggu, Michael Bloomberg (77 tahun) mengumumkan pencalonannya hari Minggu (24/11) dalam pernyataan tertulis yang diposting di situs web kampanyenya. Bloomberg beberapa kali menggambarkan dirinya sebagai orang yang tepat untuk mengalahkan Presiden Donald Trump. Kekayaannya disebut-sebut lebih 30 kali kekayaan Donald Trump.

"Saya mencalonkan diri sebagai presiden untuk mengalahkan Donald Trump dan membangun kembali Amerika," tulis Michael Bloomberg.

"Kami tidak dapat membayar empat tahun lagi tindakan sembrono dan tidak etis dari Presiden Trump," lanjutnya. "Dia mewakili ancaman eksistensial terhadap negara kita dan nilai-nilai kita. Jika dia memenangkan masa jabatan beruikutnya, kita mungkin tidak akan pernah pulih lagi dari kerusakan itu.''

Hampir 30 kali lebih kaya daripada Donald Trump: Michael BloombergFoto: picture-alliance/AP Photo/P. M. Ebenhack

Masuknya Michael Bloomberg ke gelanggang pemilu presiden AS terjadi hanya 10 minggu sebelum pemungutan suara primer bagi Partai Demokrat, sebuah ajang pertarungan yang akan mencerminkan kekuatan para kandidat dari kubu Demokrat saat ini.

Majalah ekonomi terkemuka Forbes menempatkan Bloomberg sebagai orang terkaya ke-11 dunia tahun lalu, dengan kekayaan bersih sekitar 50 miliar dolar. Sementara Trump berada di peringkat ke-259 dengan kekayaan bersih "hanya" lebih dari 3 miliar dolar. Bisnis Blooomberg - di antaranya layanan data keuangan dan layanan berita dalam berbagai format - mempekerjakan lebih dari 19.000 orang di 69 negara.

Michael Bloomberg tidak mengatakan berapa banyak yang akan dia habiskan secara keseluruhan untuk ambisi presidennya, tetapi penasihat senior Howard Wolfson mengatakan: "Apa pun yang diperlukan untuk mengalahkan Donald Trump."

Wolfson juga mengatakan bahwa Bloomberg tidak akan menerima sumbangan politik tunggal untuk kampanye, atau menerima gaji seandainya dia menjadi presiden.

Para pesaing dari kubu Demokrat bereaksi skeptis tentang pencalonan Bloomberg. Saingan Demokrat seperti Bernie Sanders mengkritik rencana Bloomberg untuk mengandalkan kekayaan pribadinya.

"Kami tidak percaya bahwa miliarder memiliki hak untuk membeli pemilu," kata Sanders ketika berkampanye di New Hampshire hari Minggu (24/11). Dia melanjutkan: ``Itulah sebabnya miliarder seperti Mr. Bloomberg tidak akan terlalu jauh dalam pemilihan ini."

Michael Bloomberg ketika pertama kali menjabat sebagai walikota New York, Januari 2002Foto: AP

Elizabeth Warren, kandidat progresif lainnya yang sedang naik daun, juga mengecam Bloomberg hari Sabtu (23/11) karena berusaha "membeli kursi" kepresidenan.

"Saya mengerti bahwa orang kaya akan memiliki lebih banyak sepatu daripada kita semua, mereka akan memiliki lebih banyak mobil daripada kita semua, mereka akan memiliki lebih banyak rumah," katanya. "Tapi mereka tidak mendapatkan bagian demokrasi yang lebih besar, terutama di primer Demokrat. Kita perlu melakukan pekerjaan tatap muka yang mengangkat setiap suara."

Bloomberg tidak berbicara dalam video pencalonannya, yang mengangkat dia sebagai pengusaha sukses yang rendah hati dan "menempatkan uangnya di mana hatinya berada". Video itu terutama mengangkat tema kekerasan senjata, perubahan iklim, politik imigrasi dan kesetaraan.

Michael Bloomberg, yang berasal dari  Massachusetts, telah mencurahkan puluhan juta dolar untuk proyek-proyek sosial demi menambah popularitasnya dalam beberapa tahun terakhir. Dia awalnya terdaftar sebagai anggota Demokrat, namun pindah ke Partai Republik pada tahun 2000 sebelum pencalonan pertamanya sebagai walikota New York City. Pada Juni 2007, dia keluar lagi dan Oktober 2019 mendaftar lagi sebagai anggota Demokrat.

Sementara beberapa orang akan mempertanyakan komitmennya, dalam wawancara dengan Associated Press awal tahun, dia berjanji akan setia kepada partai itu dengan mengatakan, '' Saya akan menjadi Demokrat selama sisa hidup saya.'

hp/vlz (rtr, ap, afp)