1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
OlahragaAsia

Bintang Everest Nirmal Purja Dituduh Lecehkan Perempuan

6 Juni 2024

Nirmal Purja dirayakan sebagai manusia tercepat yang mendaki 14 gunung tertinggi di dunia. Kini, ia dituduh melakukan pelecehan seksual. Kasusnya menyulut perdebatan soal keamanan perempuan dalam olah raga panjat gunung.

Nirmal Purja
Nirmal Purja dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap dua perempuan yang menjadi klien perusahaan wisata miliknya.Foto: Subash Shrestha/Pacific Press/IMAGO

Syahdan, pada sebuah malam tahun lalu, Lotta Hintsa disudutkan oleh Nirmal Purja di sebuah kamar hotel di Kathmandu, Nepal. Dia berusaha menelanjanginya dan lantas bermasturbasi, tutur pendaki dan model perempuan asal Finlandia itu kepada harian New York Times di Amerika Serikat.

Seorang dokter perempuan AS, April Leonardo, juga mengungkapkan pengalaman serupa saat menjadi klien perusahaan pemandu Elite Exped milik Purja. Dalam sebuah ekspedisi tahun 2022 menuju K2, gunung tertinggi kedua di dunia di Pakistan, dia mendatangi korban ke dalam tenda, memaksa mencium dan lantas melakukan pelecehan seksual.

Pura membantah tuduhan kedua perempuan "secara tegas," tulisnya melalui sebuah Instagram-Story, dan mengatakan "tuduhan ini adalah keliru dan sebuah fitnah."

Harum nama di Himalaya

Nirmal Purja adalah pendaki tersohor berdarah Nepal yang sejak tahun 2021 silam tercatat sebagai manusia tercepat di dunia dalam menaklukkan 14 gunung setinggi 8000an meter yang tersebar di sepanjang Pegunungan Himalaya dan Karakorum,  antara Nepal dan Pakistan.

Rekor itu dicapainya dengan bantuan oksigen dalam waktu enam bulan dan enam hari. Dalam ekspedisi yang sama, dia juga mencatatkan diri sebagai manusia pertama yang mendaki Gunung Everest, Lhotse dan Makalu, dalam tempo kurang dari 48 jam.

Sebagai perbandingan, pendaki legendaris asal Italia Rheinhold Messner membutuhkan 16 tahun untuk menaklukkan 14 gunung tertinggi di dunia pada 1986 silam, meski tanpa bantuan oksigen. Pencapaian Purja sebabnya mendulang kekaguman dunia, termasuk dari kalangan elit olah raga pendakian.

Nirmal Purja hidup bersama isteri dan, sejak 2022, bersama seorang bayi perempuan di pesisir selatan Inggris. Kemampuan fisiknya terasah sejak dini sebagai serdadu elit Inggris yang tergabung dalam Resimen Gurkha. Satuan yang sepenuhnya beranggotakan serdadu Nepal itu berdiri sejak 200 tahun silam.

Pada tahun 2018, Purja mendapat penghargaan Bintang Kekaisaran dari mendiang Ratu Elizabeth II atas jasanya mengharumkan nama Inggris dalam olah raga pendakian.

Noktah hitam olah raga panjat gunung

Tuduhan pelecehan seksual terhadap klien bisnis oleh Nirmal Purja memicu respons negatif dari industri pariwisata.

Agen wisata pendakian ekstrem asal Austria Furtenbach Adventures, misalnya, mengaku "terkejut dan sangat sedih," bahwa "salah satu panutan paling penting di komunitas pendakian dituduh melakukan pelecehan seksual. Kami mengecam perilaku semacam itu dan menegaskan, bahwa laku tersebut tidak akan diberikan tempat di dalam komunitas."

Kejahatan seksual adalah "sebuah ancaman, yang tidak hanya harus dipadamkan," tulis Adrian Ballinger, direktur agen wisata AS Alpenglow Expeditions. "Kita harus bersama-sama memastikan, bahwa kita menjalankan kebijakan nol-toleransi terhadap hal semacam itu."

Menurutnya, laporan New York Times membuktikan bahwa "kasus ini bukan satu-satunya atau yang pertama di dalam komunitas pendakian. Kita harus membenahi diri."

Dokumen Meta: Setiap Harinya 100.000 Anak Alami Pelecehan Seksual

00:59

This browser does not support the video element.

"Puncak gunung es"

AW Expeditions, penyedia layanan pendakian khusus perempuan di AS, mengambil pendapat yang sama. "Sayangnya, berdasarkan banyak percakapan informal, kami dapat mengatakan dengan pasti bahwa kasus ini hanyalah puncak gunung es dari masalah sistemik dalam olahraga panjat gunung ."

Pendaki AS Melissa Arnot juga mengakui adanya masalah seksisme dalam industri wisata pendakian. "Jika tidak ingin menggoda balik, kamu akan dikucilkan," kata perempuan berusia 40 tahun itu. Pada akhirnya, "ikut serta dan mendiamkan masalah" menjadi pilihan yang banyak diambil pemandu muda saat meniti karir.

 "Seorang atasan menyebut saya sebagai 'paket komplit', ketika menjelaskan kepada pelanggan kenapa tidak bermasalah untuk menjalin hubungan dengan wanita muda yang mungil. Saya tersenyum dan memainkan peran yang harus saya lakukan," kata Arnot yang sudah mendaki Gunung Everest sebanyak enam kali, sekali tanpa botol oksigen.

Kehebohan seputar tuduhan pelecehan seksual terhadap Nirmal Purja juga telah mencapai kampung halamannya di Nepal. Rajendra Bajgain, anggota partai oposisi Kongres, meminta parlemen untuk menerbitkan larangan masuk. Dia menuduh Purja telah mencemarkan nama baik Nepal dengan melakukan pelecehan seksual terhadap sesama pendaki gunung.

Produsen ransel Osprey menjadi sponsor pertama yang undur diri. Belum lama ini, perusahaan Inggris itu mengumumkan telah menghentikan semua bentuk kerja sama dengan Nirmal Purja.

rzn/as

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait

Topik terkait